Budaya ngaret saat ini masih melekat dengan masyarakat Indonesia termasuk anak muda, menurut Siti Lailatul Hajar (2013) serang pakar komunikasi bernama D.Lewis 6 menerbitkan buku yang berjudul “When Cultures Collide”, ia menulis dalam buku tersebut “waktu di Indonesia laksana “kolam tak terbatas” atau disebut dengan “jam karet”. Budaya ngaret ini disebabkan oleh berbagai hal dan telah menjadi kebiasaan bagi sebagian orang dan tentunya menyebabkan beberapa kerugian baik diri sendiri maupun orang lain.

Dengan masih adanya budaya ngaret yang terjadi di Indonesia, Kakaktingkat ingin mengajak anak muda di Indonesia untuk membudayakan kebiasaan hadir lebih awal melalui gerakan #10menitlebihawal meskipun dalam berkegiatan secara daring

Ayo, mari kita budayakan kebiasaan tepat waktu yang selain bermanfaat untuk kita sendiri tentunya juga bermanfaat untuk orang lain.