Di Indonesia, sumber air yang ada baik sumur, PDAM dan tadah hujan tidak dapat dikonsumsi secara langsung tanpa pengolahan. 95% masyarakat di daerah rural masih merebus air untuk diminum, menghabiskan 8% dari pendapatan mereka untuk menyediakan akses tersebut. Masalah air minum sangat berkaitan dengan kesehatan. Diare merupakan ancaman terbesar dimana lebih dari 150.000 anak meninggal dunia karena penyakit tersebut.

Dalam dunia pendidikan, terdapat 274.000 sekolah dasar negeri di Indonesia. Penyediaan air minum untuk siswa jarang diperhatikan dan aksesnya sangat terbatas di kebanyakan sekolah. Padahal, setiap hari siswa menghabiskan sebagian besar waktunya di sekolah. Hal ini berujung pada konsumsi air minum dalam kemasan dan minuman yang tidak sehat dan menghasilkan sampah plastik sekali pakai yang tidak ramah lingkungan. Tingginya penggunaan kemasan plastik ini tidak sebanding dengan kemampuan untuk mendaur ulang sampah tersebut.

Selain itu, minimnya kesadaran siswa dan guru terhadap pelestarian lingkungan hidup yang berkelanjutan juga menambah kebiasaan dan perilaku yang tidak ramah lingkungan, baik di sekolah maupun di kehidupan sehari-hari. Melalui program ini, kami tidak hanya menyediakan fasilitas penyaring air yang mampu memfiltrasi air menjadi air yang aman dan layak untuk dikonsumsi, tapi juga kampanye dan pendidikan lingkungan hidup secara langsung kepada siswa dan guru di sekolah dasar. Inovasi dan kampanye ini melibatkan kolaborasi penuh dari sekolah dan orang tua murid dalam bentuk Komite Air Sekolah dimana kami mengawasi dan mengembangan program bersama-sama. 

Program Air Minum Untuk Sekolah telah terimplementasi dengan baik di Yogyakarta dan Pacitan. Dan di awal tahun ini, kami berhasil mengembangkan program ini di Fakfak, Papua Barat. Program ini diharapkan memberikan alternatif pengelolaan lingkungan di sekolah secara berkelanjutan. Hasil yang kami ingin capai, selain akses air minum yang berkelanjutan di sekolah, juga untuk mengurangi penggunaan single plastic use sejak dini oleh anak-anak Indonesia. Selain itu, program ini ditujukan untuk memberikan solusi nyata pada Sustainable Development Goals (SDGs) di bidang air bersih dan sanitasi, kualitas pendidikan dan konsumsi yang bertanggung jawab

AirMinumUntukSekolah

Menyediakan akses air minum layak konsumsi di sekolah dan mengurangi konsumsi single plastic use

Project Child telah membuat proyek partisipatif, dan memasang instalasi penyaring air minum yang layak konsumi untuk menjamin ketersediaan air minum bagi sekitar 78000 siswa sekolah dasar. Sekolah yang bekerjasama dengan kami mengalami masalah yang lebih besar, karena air minum kerap terkontaminasi. Selain itu, struktur untuk akses air bersih pun tidak tersedia. Melalui filter tersebut, anak-anak tidak hanya dapat mengkonsumsi air layak minum tapi mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

Untuk membuat program yang berkelanjutan, Project Child hadir dengan ide awal dengan membentuk “Komite Air Sekolah”. Panitia ini terdiri dari dua guru, dua wali murid, dan satu anggota Project Child. Mereka bertugas memberi masukan sejak awal pemasangan filter, serta bertanggung jawab untuk seluruh keberlangsungan proyek. Hal ini membantu menyesuaikan program di tiap sekolah dengan kebutuhan individu—di antaranya tentang sumber air dan metode keberlanjutan program. Komite Air Sekolah ini merupakan cara kami untuk mewujudkan kolaborasi dan keterlibatan dari warga sekolah.

Lebih lanjut, Project Child program edukasi di sekolah-sekolah, yang melingkupi topik tentang isu lingkungan. Kelas kampanye pendidikan didukung oleh basis relawan kami di 3 kota tersebut. Antusiasme relawan kami membuat kelas menjadi menarik dan penuh kreatifitas. Setiap relawan dapat langsung bertatap muka dengan siswa di sekolah mitra kami untuk bercerita dan berbagi cara-cara yang anak-anak bisa lakukan untuk berkontribusi nyata dalam pelestarian lingkungan.

Kami juga melakukan riset berkala untuk senantiasa belajar dan mengevaluasi. Kami ingin memberikan solusi yang terbaik dan tepat sasaran sesuai dengan kebutuhannya. Bersama tim riset, kami mengukur sejauh mana program ini dapat memberikan dampak yang nyata kepada target program kami. Pendampingan intensif di setiap sekolah mitra kami berikan agar sekolah dapat mandiri dan akses air minum untuk warga sekolah berkelanjutan

Program Air Minum Untuk Sekolah

Kami senantiasa ingin memperluas dampak yang kami berikan, untuk anak-anak dan lingkungan Indonesia.
Seiring berjalannya program, kami selalu berbenah diri untuk membuat program lebih efisien dan efektif dalam menyelesaikan masalah lingkungan dan pendidikan. Strategi yang kami terapkan adalah dengan mengandeng mitra sekolah yang baru dan pemangku kebijakan untuk melakukan pengembangan yang lebih berkelanjutan. Kami ingin melakukan advokasi dari hasil program kami sehingga bisa menjangkau dampak yang lebih ekponensial. Kami juga ingin berkerjasama dan berkolaborasi dengan berbagai pihak yang memiliki visi dan misi yang sama dengan kami. 

Target area yang ingin kami cakup adalah daerah dengan tingkat kebutuhan yang mendesak dalam masalah ketersediaan air bersih layak konsumsi. Perjalanan kami ke Indonesia timur di tahun ini membuka cakrawala kami bahwa masih sangat banyak daerah di Indonesia dimana air adalah kemewahan. Anak-anak merupakan target kami karena kami percaya bahwa generasi mereka lah yang akan membawa perubahan besar untuk bangsa di masa yang akan datang.

Kami bertekad untuk menjawab tantangan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan di Indonesia khususnya pengurangan konsumsi plastik. Indonesia merupakan negara penghasil sampah plastik terbesar nomor 2 di dunia. Kami ingin mengajak masyarakat luas untuk turut memberikan solusi secara mandiri dengan mengembangkan potensi yang mereka miliki. Dengan Program Air Minum Untuk Sekolah, kami berharap dapat memberikan “ripple effect” pada generasi muda bahwa kita bisa melakukan hal kecil yang bisa memberikan dampak yang besar kepada lingkungan sekitar.

Program ini kami rancang agar mitra sekolah kami dapat menjadi mandiri dalam memberikan akses air minum dan aksi penyelamatan lingkungan di sekolah masing-masing. Filter air di setiap sekolah mitra merupakan sebuah investasi yang tanpa disadari juga turut mengurangi tingginya konsumsi plastik. Pengadaan ini kami iringi dengan kelas kampanye pendidikan lingkungan kepada siswa-siswa sekolah tersebut, sebuah investasi jangka panjang lainnya. Prakiraan biaya untuk pelaksanaan program dan pendampingan selama satu tahun di masing-masing sekolah berada dikisaran Rp.10.000.000 per tahunnya, tergantung dengan kondisi sekolah. Angka tersebut diperkirakan cukup untuk menyediakan akses air minum dan program pendidikan lebih dari 400 warga sekolah.

Melangkah Bersama, Maju Bersama


Kami percaya bahwa kolaborasi merupakan katalis dalam mencapai sebuah perubahan.

Program Air Minum Untuk Sekolah merupakan proyek partisipatif kami untuk memberikan solusi pada permasalahan akses air minum layak konsumsi di Indonesia. Di Indonesia, air minum bukanlah sesuatu yang mudah diperoleh secara alami, walaupun seharusnya itu menjadi hak dasar. Air keran di Indonesia tak dapat langsung diminum, dan belum ada solusi besar untuk menyelesaikan masalah ini, sehingga tiap orang harus menyelesaikannya sendiri. 

Menyediakan air minum bersih di sekolah juga akan berdampak positif bagi lingkungan, karena anak-anak tidak lagi perlu membeli air minum kemasan. Project Child bertujuan menjadi contoh bahwa menyediakan air bersih dapat dilakukan secara berkelanjutan dan tanpa biaya mahal.

Selama kami mengimplemetasikan program ini, kami menemukan bahwa kolaborasi dengan berbagai pihak membuat program ini dapat berkembang dengan pesat. Kolaborasi menjadi pembelajaran bagi kami untuk selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak Indonesia dan mendorong masyarakat luas untuk mengurangi konsumsi sampah plastik.

Kelas kampanye pendidikan lingkungan hidup kami berhasil meningkatkan pengetahuan siswa di sekolah mitra berkat kolaborasi basis sukarelawan kami dari berbagai latar belakang. Kerjasama dengan berbagai universitas juga membuat riset kami terhadap identifikasi masalah dan solusi terhadap problem lingkungan hidup semakin efisien dan efektif. Kemitraan dengan sekolah-sekolah membuat kami bisa menginisiasi perubahan di sekolah untuk menjadi sekolah yang lebih sadar lingkungan dan ikut memberikan aksi nyata mengurangi penggunakan plastik sekali pakai. 

Hasil yang luar biasa dari proses kolaborasi tersebut yang memotivasi kami bergabung dengan SDG PIPE dan campaign.com untuk bergerak bersama memberikan manfaat lebih luas lagi kepada masyarakat dalam mencapai SGDs di Indonesia. Kami ingin terus bisa belajar bersama pemuda-pemuda Indonesia lainnya yang memiliki semangat dan kegigihan yang sama untuk mencapai perubahan, lebih luas dan lebih bermanfaat.

Dengan bergabung dalam program SDG PIPE kami yakin tidak hanya akan membuat kami, tapi pemuda-pemuda di Indonesia, untuk terus berinovasi dan berkontribusi kepada Indonesia.

Bergerak untuk Perubahan, Motivasi dalam Kolaborasi

Mengapa kami membuat inovasi ini?Indonesia telah berkomitmen untuk mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan dengan mengadopsi sebagian besar SDG dan indikator ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Integrasi agenda global ke dalam RPJM menunjukkan bahwa pemerintah memperhatikan melegitimasi dan memberikan dasar hukum untuk pelaksanaan agenda SDGs di Indonesia.

Pada bulan Juli 2017 Presiden Jokowi telah menandatangani Peraturan Presiden No. 59 tahun 2017 tentang Pelaksanaan Pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang menetapkan struktur dan mekanisme untuk manajemen SDG nasional untuk perencanaan, penganggaran, pembiayaan, pemantauan dan pelaporan. RPJMN adalah untuk meningkatkan akses ke air minum yang aman untuk 40% dari populasi berpenghasilan terendah di 2019 hingga 100%.

Regulasi ini juga dilakukan secara partisipatif dengan melibatkan semua pihak. Sesuai dengan prinsip SDGs, yaitu inklusi dan partisipasi, peran aktor non-pemerintah seperti organisasi massa, filantropi, pelaku bisnis, akademisi dan pihak terkait dijelaskan di sana. Berbagai platform di tingkat nasional dan regional diperlukan untuk membawa aktor non-pemerintah bersama-sama dan mewujudkan kemitraan nyata.

Project Child Indonesia dapat menjadi platform untuk pertemuan pemerintah, investor, masyarakat sipil dan akademisi untuk mencapai tujuan SDG 6 dengan pelaksanaan Program Air Minum Untuk Sekolah. Sejak pelaksanaannya pada tahun 2016, DWP memiliki dampak positif pada 29 sekolah di Yogyakarta, 11 sekolah di Pacitan, Jawa Timur dan 4 sekolah di Fakfak, Papua Barat.

Program ini kami inisiasi dan berkembang sebagai hasil dari kolaborasi berbagai pihak yang peduli dengan masalah ini. Inovasi ini memberikan dampak nyata melalui konseling di sekolah-sekolah untuk air minum untuk semua komunitas, pentingnya air minum untuk anak-anak, dan keuntungan dari sistem filter air dalam hal pelayanan kesehatan, keuangan dan lingkungan juga disediakan oleh sukarelawan muda yang berasal dari berbagai universitas di Indonesia dan di luar negeri.

Agenda 2030 menekankan pada "integrasi" dan "kesatuan", di mana tujuan dan target tidak akan tercapai jika semua pihak bekerja secara individual. Pendekatan yang koheren dan holistik di berbagai pihak melalui Program Air Minum Untuk Sekolah akan meningkatkan implementasi SDGs dan berkontribusi pada kerja sama pembangunan berkelanjutan untuk menciptakan masyarakat sipil.

Untuk Lingkungan Indonesia dari Anak-Anak Indonesia

Program Air Minum Untuk Sekolah telah kami inisiasi dari tahun 2016. Dalam perjalanannya, kami berhasil menggembangkan program ini dan menjangkau target lebih luas lagi. Berawal dari sekolah dasar di pinggiran sungai di Yogyakarta, kami bisa memperluas program ini ke Pacitan, Jawa Timur dan Fakfak, Papua Barat. Bermula dari kemitraan dengan 6 sekolah, kami berhasil berkolaborasi dengan 48 Sekolah Dasar dan Dinas Pendidikan di 3 Kabupaten dan Kota.

Di tahun pertama kami mengimplementasikan Program Air Minum Untuk Sekolah, kami bekerja sama dengan 6 Sekolah Dasar Negeri di Yogyakarta. Kami memberanikan diri untuk mewujudkan inovasi ini bermodalkan hasil riset mengenai kualitas air dan kebiasaan siswa dalam konsumsi air minum dan plastik. Kami menguji program ini dan mengevaluasi diri untuk terus memperbaiki desain program. Lebih dari 1200 mendapatkan manfaat dari fasilitas filter air yang kami bangun dan pendidikan lingkungan hidup dari 70 sukarelawan kami.

Pada tahun kedua, kami mencoba untuk meluaskan program dan area dengan menyasar daerah pesisir selatan Jawa Timur, Pacitan. Melihat kebutuhan dan permasalahan yang serupa, kami mencoba menerapkan program ini untuk memberikan alternatif kepada anak-anak dan masyarakat di Pacitan. 5 sekolah menjadi mitra kami untuk menjadi contoh pengembangan program. Di rumah kami di Yogyakata, kami juga melakukan peluasan dengan bekerja sama dengan 6 sekolah mitra baru. Kami berhasil melipatgandakan target program kami lebih dari dua kali lipat. 3028 siswa di 12 sekolah dasar di Yogyakarta dan 6 sekolah dasar di Pacitan. Kami juga bekerjasama dengan sukarelawan yang berlipatganda pula menjadi 118 sukarelawan.

Tahun ini, kami belajar dari dua tahun sebelumnya. Kami bekerjasama dengan pemerintah dan dinas terkait untuk melibatkan pemangku kebijakan. Di Yogyakarta, kami berhasil bekerjasama dengan 17 Sekolah Dasar dan 11 Sekolah Dasar di Pacitan. Kami juga berkolaborasi dengan guru-guru sekolah dasar untuk membahas implementasi program ini dalam inisiasi Adiwiyata oleh Dinas Lingkungan Hidup. Kami juga melakukan lompatan besar dengan memperluas program ini ke timur Indonesia, tepatnya di Fakfak, Papua Barat. Didukung oleh pemerintah setempat dan bekerjasama dengan tim dokter di Fakfak, program ini kami ekspansi di 8 sekolah dasar di Fakfak. Kami berharap bisa menjadi solusi untuk masalah air bersih layak konsumsi.

Kini, Program Air Minum Sekolah sukses menjangkau lebih dari 7800 siswa yang telah ikut berkontribusi mengurangi sampah plastik di Indonesia. Semangat mereka belajar lebih tentang lingkungan dan pelestarian yang berkelanjutan membuat kami ingin terus menunjukan alternatif ini. Mengajak semua masyarakat Indonesia untuk menjadi mandiri dalam telribat langsung mengelola lingkungannya.

Pencapaian Dalam Meraih Tujuan

Visi Project Child adalah agar seluruh anak di Indonesia memiliki kesempatan untuk belajar, memiliki awal yang memadai, dan aman serta terdukung untuk hidup di lingkungan yang siaga terhadap bencana alam.

Organisasi kami bekerja dalam tiga fokus utama: Pendidikan Kesehatan Praktis, Lingkungan Hidup, dan Bencana; Menciptakan Pengalaman Belajar yang Holistik; serta Pelibatan Relawan.

PENDIDIKAN KESEHATAN, LINGKUNGAN, DAN BENCANA

Area kesehatan dasar, lingkungan, dan dampak bencana alam adalah tiga area inti yang menjadi hambatan bagi kawasan pinggiran sungai dan pesisir pantai Indonesia untuk memberantas kemiskinan. Kondisi ini berdampak kepada kemampuan mereka untuk hidup aman, sehat, dan berkelanjutan. Project Child memiliki fokus untuk menyediakan pendidikan dan informasi kepada komunitas-komunitas tersebut terkait area kerja ini, sehingga relevan dan fleksibel terhadap kebutuhan mereka. Hal tersebut disajikan melalui metode-metode yang mengedepankan pembelajaran partisipatif, pemanfaatan sumber daya yang efisien dan kreatif, dan memiliki dampak awet serta berkelanjutan bagi komunitas yang tergabung.

MENCIPTAKAN PENGALAMAN BELAJAR HOLISTIK

Aspek kunci dari seluruh program Project Child adalah memastikan pengalaman belajar holistik untuk setiap anak, sehingga memastikan mereka berkembang sebagai “manusia seutuhnya”, di luar segala norma sistem pendidikan standar. Project Child bertujuan membantu anak-anak tersebut melampaui dimensi emosional, mental, dan spiritual. Pendekatan ini diharapkan mampu membantu anak-anak memahami lebih makna mereka sebagai manusia, Selain itu, anak-anak juga diharapkan mampu mengerti peran dan manfaat yang bisa mereka berikan kepada dunia.

Project Child bertujuan melakukan ini dengan menciptakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, dan aman bagi anak-anak, jauh dari kesukaran hidup sehari-hari. Organisasi kami menggunakan metode pengajaran lewat seni, tarian, cerita, dan metode-metode lain untuk berbagi pengetahuan, serta melibatkan soft skill untuk pembelajaran yang praktis.

KETERLIBATAN VOLUNTEER

Project Child didirikan berdasarkan prinsip kesukarelaan. Seiring dengan bertambahnya kesejahteraan Indonesia, Project Child bertujuan untuk meningkatkan ketertarikan masyarakat Indonesia akan dunia relawan, dilandasi oleh keyakinan bahwa setiap orang dapat membantu dan memberi perubahan selagi mereka bersedia. Kinerja Project Child adalah bukti bahwa program berbiaya rendah mampu memberikan dampak positif, dan pemanfaatan relawan adalah sesuatu yang akan selalu kami prioritaskan di masa depan.

Pelibatan ini memberikan masyarakat Indonesia rasa turut memiliki terhadap pengembangan sosial, serta kapasitaas untuk memutus rantai kemiskinan di seluruh penjuru negara. Project Child percaya bahwa apabila kita mampu memberi inspirasi untuk menjadi relawan—entah melalui pelatihan, kerjasama, atau sekadar menyajikan informasi—maka ini mampu menjadi sebuah bagian dari gerakan yang menginspirasi generasi mendatang untuk terus bekerja demi kehidupan semua orang—baik Indonesia maupun mancanegara.