Tujuan kami membuat #BangunTamanBaca adalah untuk meningkatkan minat baca anak dan pendidikan yang kurang merata di Indonesia. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). 
Dari hasil studi tersebut Taman Baca Inovator ingin hadir sebagai sarana bagi anak Indonesia agar dapat mengakses lebih dekat pendidikan. Kami mengambil alasan ini karena dari fakta dilapangan, pada dasarnya anak-anak bukan malas membaca, namun akses akan buku bacaan itulah yang sangat sedikit. Sehingga penting dipupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak sejak dini.
. 
Taman Baca Inovator adalah sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan dan minat baca  anak di Indonesia. Kami percaya bahwa pendidikan adalah faktor penting bagi setiap orang agar bisa maju dan memiliki kecerdasan Intelektual.
Sebagai upaya menarik minat baca ini kami juga menghadirkan buku-buku yang menarik seperti Buku Gambar, Buku Cerita, Dongeng, dan Aktivitas.
. 
Target dan sasaran dalam hal ini adalah anak-anak yang berusia 4-12 tahun. Usia ini adalah usia emas yang masih memiliki perkembangan berpikir yang cepat. 
. 

Selama 3 tahun berdiri Taman Baca Inovator telah bergerak dan membangun 31 taman baca diseluruh Indonesia seperti Tapanuli Utara, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Bandung Barat, Kalimantan Barat, Jember dan Maluku Tenggara Barat. Selama berdiri kami yakin bahwa pergerakan ini masih kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan pendidikan anak-anak Indonesia. Maka dengan itu kami yakin dengan pergerakan yang kecil ini bisa membuat sedikit perubahan untuk pendidikan yang lebih baik. 

BangunTamanBaca

Tujuan program ini adalah untuk meningkatkan minat baca dan pendidikan anak-anak Indonesia 

Taman Baca Inovator adalah sebuah organisasi sosial yang bergerak dalam bidang pendidikan dan minat baca  anak di Indonesia. Kami percaya bahwa pendidikan adalah faktor penting bagi setiap orang agar bisa maju dan memiliki kecerdasan Intelektual.

Tujuan kami membuat #BangunTamanBaca adalah untuk meningkatkan minat baca anak dan pendidikan yang kurang merata di Indonesia. Berdasarkan studi "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). 
. 

Dari hasil studi tersebut Taman Baca Inovator ingin hadir sebagai sarana bagi anak Indonesia agar dapat mengakses lebih dekat pendidikan. Kami mengambil alasan ini karena dari fakta dilapangan, pada dasarnya anak-anak bukan malas membaca, namun akses akan buku bacaan itulah yang sangat sedikit. Sehingga penting dipupuk minat dan kebiasaan membaca bagi anak sejak dini.
. 

Sebagai upaya menarik minat baca ini kami juga menghadirkan buku-buku yang menarik seperti Buku Gambar, Buku Cerita, Dongeng, dan Aktivitas. Target dan sasaran dalam hal ini adalah anak-anak yang berusia 4-12 tahun. Usia ini adalah usia emas yang masih memiliki perkembangan berpikir yang cepat. 

Selama 3 tahun berdiri Taman Baca Inovator telah bergerak dan membangun 31 taman baca diseluruh Indonesia seperti Tapanuli Utara, Sumatera Selatan, Jabodetabek, Bandung Barat, Kalimantan Barat, Jember dan Maluku Tenggara Barat. Selama berdiri kami yakin bahwa pergerakan ini masih kecil jika dibandingkan dengan kebutuhan pendidikan anak-anak Indonesia. Masih banyak hal yang perlu dipelajari untuk mendukung berjalannya terus program ini. 

Maka kami percaya dengan bergabung bersama SDG PIPE program bangun Taman Baca semakin semakin berdampak positif untuk Indonesia. Berharap juga dengan bergabungnya dalam SDG PIPE ini maka semakin banyak orang terlibat untuk #BangunTamanBaca 

 #BangunTamanBaca tingkatkan minat baca dan pendidikan anak


Studi dari "Most Littered Nation In the World" yang dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada 2016 lalu, menyebutkan bahwa Indonesia dinyatakan menduduki peringkat ke-60 dari 61 negara soal minat membaca. Indonesia persis berada di bawah Thailand (59) dan di atas Bostwana (61). Hal ini tentu menjadi pukulan keras bagi kita. 
. 

Selama bergerak dalam program #BangunTamanBaca, pada dasarnya minat baca anak Indonesia tidaklah rendah namun akses bukunya saja yang tidak merata. Perlu diketahui bahwa ketika kami berkunjung ke pedalaman-pedalaman Indonesia masih banyak yang anak-anak yang tidak bersekolah, masih banyak perpustakaan sekolah yang tidak layak, tidak ditemukan buku yang layak, masih banyak anak-anak yang belum lancar membaca bahkan ke toko buku sajapun anak-anak tidak pernah.
. 

Kami yakin dengan #BangunTamanBaca adalah salah satu cara dan sarana bagi anak dan sekolah untuk membangun minat baca dan pendidikan anak. Kita harus tau bahwa dengan pendidikan maka anak bisa mengenal dunia dan minat baca adalah langkah awal agar anak bisa mengenal pendidikan. 
. 

Dari fakta-fakta ini saya ingin belajar dan termotivasi untuk menjadi bagian program #SDGPIPE ini. 
Saya berharap mendapatkan dukungan dan fasilitas dalam bentuk ilmu dan pendanaan untuk pengembangan project saya. Selain itu saya juga ingin belajar lebih banyak lagi kepada mentor yang untuk pengembangan project saya menjadi lebih baik.

Pemerataan pendidikan dan minat baca anak 

Dampak #BangunTamanBaca anak-anak semakin lancar membaca
Selama project ini sudah berjalan kami telah menjangkau sekitar 7.000 anak, 31 daerah, guru dan sekolah. Beberapa kali kami berkunjung ke taman baca, banyak yang berpendapat seperti : 
“Kak, Anak saya sekarang sudah pandai membaca, dia rajin datang ke Taman Baca”
“Kak, bagaimana yang caranya agar saya bisa jadi relawan di Taman Baca “
“Akhirnya saya tahu bahwa semua anak juara, jadi pendidikan itu penting sekali”
“Dulu sebelum ada Taman Baca anak saya main-main saja, tapi sekarang dia lebih suka bermain dengan buku” 
“ Akhirnya saya tau kak bahwa mendidik anak itu penting kami lakukan sebagai orangtua”
. 

Ungkapan-ungkapan seperti ini hampir sering sekali kami dapatkan. Kami yakin bahwa Taman Baca ini memiliki dampak yang positif bagi orang disekitarnya. Berbagai kegiatan positif yang berdampak besar dan pernah kami lakukan adalah : 
Mendongeng, Ibu-Ibu rajin mengantar anaknya ke Taman Baca dan memilih buku lalu mendongengkan kepada anaknya 
Parenting, Orang tua tau menghadapi perkembangan anak dan mengedukasi anak 
Ruang Inovator, Cita-cita anak semakin bervariatif ada yang ingin jadi laboran, apoteker, youtuber dan guru 
Donasi Buku, Koleksi buku dan keinginan anak ke Taman Baca terus meningkat 
Calistung, anak-anak lebih mudah menerima pelajarannya di Sekolah
Pendapat yang singkat seperti ini memang sederhana tapi ini sangat berarti. Kami berharap semakin banyak orang yang semakin peduli untuk project ini

Dampak #BangunTamanBaca anak-anak semakin lancar membaca 

Tujuan dari program ini adalah pemerataan pendidikan dan peningkatan minat baca. Maka dengan itu kami ingin menyebar dan menjangkau seluruh wilayah yang kurang akses buku bacaaan. Sejauh ini kami masih bergerak di beberapa titik dan sekolah saja. Sehingga inilah saatnya kami harus mulai bergerak ke daerah Timur Indonesia untuk pemerataan minat baca.  Namun untuk tercapainya misi tersebut, semua pihak harus kami ajak untuk bekerja sama. 
Tujuan akhir dari project ini adalah sebagai salah satu bagian untuk menyukseskan Tujuan Pembangunan Berkelanjutan di Bidang Pendidikan Berkualitas,  Pengurangan Kesenjangan dan Kemitraan Untuk Kemajuan.  
. 

Saya berharap program ini dapat terealisasikan ke daerah Timur Indonesia. Karena disana mengalami kesenjangan yang beda dengan bagian Barat Indonesia. Maka dengan demikian pendidikan dan minat baca benar-benar semakin merata dan berkelanjutan

Menjangkau daerah Indonesia Timur 

Meskipun sudah hadir selama 3 tahun dan dengan jumlah 31 taman baca, kami yakin bahwa gerakan program ini tidak akan bisa berkembang tanpa dukungan dan kolaborasi dari setiap pihak. Kami percaya kolaborasi dan kerjasama adalah kunci utamanya.

Untuk menjangkau Indonesia Timur dan rencana program #BangunTamanBaca selama tiga tahun kedepan maka kami perlu biaya sekitar 400 juta.
Sehingga kami yakin dengan terlibat dalam SDG PIPE ini bisa menjadi salah satu cara untuk membangun Taman Baca di Indonesia Timur.

Semoga dengan dukungan terhadap program ini dapat mewujudkan tujuan pembangunan yang berkelanjutan. 

Rencana Kedepan #BangunTamanBaca 

Beberapa kegiatan yang sudah pernah  dilakukan di Taman Baca untuk meningkatkan minat baca adalah : 
1.	Calistung 
Kegiatan ini adalah aktivitas mengajar tentang cara membaca, berhitung dan menulis. 
Anak-anak walaupun sudah bersekolah mereka tetap membutuhkan belajar tambahan untuk menunjang pendidikannya. Banyak kami temukan anak-anak yang sudah duduk dikelas 5 SD namun belum lancar membaca. Kegiatan ini rutin dilakukan di 31 taman baca. 

2.	Lomba Mewarnai 
Mewarnai adalah aktivitas yang sangat menyenangkan bagi anak. Dari mewarnai mereka belajar memadukan seni warna dan mendeskripsikan aktivitas yang ada pada gambar. Kegiatan ini menjadi favorit bagi anak-anak karena selalu ramai. Kegiatan ini adalah aktivitas rutin yang ada di 31 taman baca yang ada 

3.	Mendongeng 
Dongeng adalah kegiatan bercerita menggunakan imajinasi yang menarik. Mendongeng ini  dilakukan dalam bentuk pelatihan dulu kepada orangtua anak disekitar Taman Baca lalu praktek bersama mendongeng untuk anak. Target kami untuk mendongeng adalah orangtua karena mereka adalah faktor penting  untuk mendukung minat baca dan pendidikan anak. 

4.	Gelaran Buku 
Kegiatan ini dilakukan dengan membawa buku-buku ke area tempat bermain anak. Jadi sebelum bermain, anak -anak wajib membaca buku dulu. Gelaran dilakukan dibeberapa titik tempat berkumpul dan bermain anak lalu membaca bersama. Aktivitas ini dilakukan diluar ruangan. Gelaran buku sering dilakukan di Tanggerang, Sukabumi, Bogor dan Sumatera Selatan.

5.	Parenting 
Parenting diberikan kepada orang tua anak yang merupakan actor penting untuk tumbuh kembang anak. Setiap anak memiliki kecerdasan yang unik sehingga penting agar orang tua mengerti kebutuhan anaknya. Parenting ini dikemas dalam sebuah kegiatan pelatihan dan workshop sehari. Parenting sudah dilakukan di Bogor, Bandung, Kalimantan, Sumatera Selatan, dan Maluku. Sekitar 300 orang tua anak pernah terlibat 

6.	Ruang Inovator 
Ruang Inovator adalah kegiatan kelas yang dilakukan dengan mengenalkan jenis-jenis profesi yang ada. Peserta yang mengikuti kegiatan ini adalah anak-anak usia SD. Adapun tokoh inspirator yang mengisi kelas adalah beberapa orang yang memiliki berbagai profesi seperti : apoteker, photographer, jurnalis, perawat, teknisi, laboran dll. Kegiatan ini dilakukan karena banyak anak-anak yang bingung ketika ditanyakan cita-citanya. Bahkan mereka hanya tau tentang Guru dan Kepala Desa. Kegiatan ini sudah menjadi agenda rutin di Taman Baca Jabodetabek. 
7.	Surat Sahabat Pancasila 
Kegiatan ini dilakukan dengan berkirim surat dengan sahabat pena yang ada diluar daerahnya. Adapun suratnya berisi tentang budaya,Bahasa, cerita taman baca, makanan khas dan hal-hal yang berkaitan dengan daerah masing-masing. Harapan dari kegiatan ini adalah agar anak-anak dapat mengetahui tentang budaya yang ada di Indonesia. 
8.	Les Bahasa Inggris 
Bahasa Inggris penting untuk anak, apalagi disekolah pelajaran Bahasa inggris selalu ada. Les Bahasa Inggris ini pernah dilakukan di Tapanuli, Kalimantan dan Bogor. Banyak anak yang semangat untuk mempelajari Bahasa inggris. 
9.	Kereadta For Kids 
Kegiatan ini termasuk baru kami lakukan. Kereadta merupakan kegiatan kampanye membaca yang dilakukan diatas kereta. Totalnya ada 35 anak dari Taman Baca Bogor ikut dalam kegiatan ini. Kami ingin membangun kebiasaan membaca bagi setiap orang yang bepergian dengan transportasi umum, caranya melalui kampanye membaca bersama anak-anak. Kegiatan ini mengundang perhatian setiap penumpang yang ada karena ini hal yang baru, apalagi yang melakukannya anak-anak. Kami berharap kegiatan ini juga bisa dilakukan didaerah lain 

Dengan berbagai kegiatan yang dilakukan ini, maka dapat memberikan dampak yang besar bagi anak terutama untuk kemampuan berpikir dan memulai kebiasaan membaca. Sehingga ketika anak-anak besar nanti mereka bisa berpikir lebih luas dan mudah menerima pelajaran.