Sikap intoleransi generasi muda dirasakan semakin menguat. Dalam kajian yang dilaksanakan oleh KOMNAS HAM sikap tersebut meningkat terus, jika sebelumnya berada pada angka 20%, saat ini naik menguat mencapai 50%.  

Beberapa kecenderungan yang ditampakkan langsung adalah sikap kurang menyenangkan jika ada teman yang berbeda agama menjalankan ibadahnya, ada juga kecenderungan memilih lingkungan kerja berdasar agama, suku dan status ekonomi. Kesenjangan sosial membelah masyarakat sehingga terjadi perbedaan yang sangat mencolok. Dimana sekolah mahal dan favorit kebanyakan diisi oleh anak-anak yang memang berkecukupan, sedangkan anak-anak kurang mampu hanya bisa bersekolah di sekolah yang biasa-biasa saja. Praktik ini tentu membawa sikap yang kurang baik dalam kehidupan berbangsa yang menjunjung tinggi nilai perbedaan. Selain itu, Kondisi ini membuat generasi muda menjadi generasi yang tidak memiliki jiwa empati.

Maka dari itu, melalui kampanye #BerbedaTetapSatu ini mengajak kepada seluruh elemen masyarakat untuk mendukung terciptanya lingkungan yang lebih inklusif bagi generasi muda dan sehingga terwujud generasi-generasi muda yang memiliki jiwa toleransi dan empati.

BerbedaTetapSatu

Mengajak anak muda untuk menjadi seseorang yang memiliki jiwa toleransi dan empati antar sesama

​Hallo changesmaker.&nbsp;Kami mau cerita sedikit nih tentang activation event yg kami buat hari Sabtu, 29 Agustus 2020 kemarin. Nah, aktivation event itu kami membuat webinar yang kami berinama "Ngemong Roso". Proses dari pembuatan event webinar Ngemong Roso ini sangatlah menarik. Dimana terdapat berbagai banyak hal yang didapatkan, baik tantangan, hambatan dan juga pengalaman. Awal mula kami agak pesimis dalam mengadakan kegiatan ini di tgl 29 Agustus 2020, disebabkan untuk persiapan terlalu mepet. Sedangkan kami baru mulai publikasi dan menyebarkan proposal H-6 acara. Akan tetapi, atas kerja keras tim maka kami dapat melakukan dan menyelesaikan tantangan-tantangan itu. Alhamdulillah kami mendapatkan 3 media partnership dan 173 peserta yang daftar. Acara juga dapat berjalan dengan lancar dan antusiasme peserta juga cukup tinggi terhadap acara webinar tersebut. Pada acara tersebut pemateri/narasumber menyampaikan materi tentang Manusia Moderen yang Humanis. Pada materi tersebut dijelaskan berbagai masalah dan problem yang dapat dijumpai di masyarakat moderen saat ini dan kemudian diberikan solusi bagaimana mengatasinya. Sebelumnya menyampaikan materi tentang Manusia Moderen yang Humanis, narasumber menyampaikan pengalaman pribadinya sebagai contoh dalam menghadapi kondisi dan keadaan lingkungan yang terjadi saat ini yaitu pada masa kecilnya terpaksa sering berpinda-pindah tempat karena harus mengikuti lokasi orang tua bertugas, mulai dari Makassar, Malang, Bandung, dan lainnya. Keadaan seperti itu membuat pemateri sering mengalami bulliying baik secara verbal maupun fisik. Selanjutnya webinar dilanjutkan dengan pemantik 1 yang menyampaikan bagaimana pengalaman pemantik 1 dalam menumbuhkan sikap toleransi dan inklusifitas di lingkungan sekitarnya. Dimana lingkungan sekitarnya memiliki keberagaman, baik budaya, sosial dan agama. Selanjutnya, dilanjutkan dengan pemantik 2, yang bercerita tentang pengalaman tentang toleransi di bidang sosial-ekonomi. Pemantik 2 memaparkan bahwa praktek intoleransi dalam bidang sosial-ekonomi di Indonesia itu juga masih cukup banyak. Dan pemantik 2 berpesan, untuk menumbuhkan sikap toleransi, maka yang perlu dilakukan adalah yang pertama, pikirkan apa yang anda ucapkan, karena setiap ucapan anda akan membentuk perilaku anda. Kedua, pikirkan apa yang akan anda lakukan, karena perilaku anda akan membentuk kebiasaan anda. Ketiga, pikirkan apa yang menjadi kebiasaan anda, karena apa yang kebiasaan anda lakukan akan menjadi karakteristik dari anda.&nbsp; Nah jangan lupa para changesmaker untuk mengikuti program challenge kami, yaitu 7 Hari Ngemong Roso Dengan Sesama atau bisa klik link dibawah ini ya.&nbsp; Terima kasih.&nbsp; #SalamForChange&nbsp;

AFTER EVENT WEBINAR NGEMONG ROSO #MUDABERBEDATETAPSATU

​Halo, Changemakers! Sebagai orang yang tinggal di negata yang penuh dengan keragaman suku bangsa, budaya, ras, dan agama, tentunya kita harus punya jiwa toleransi yang tinggi dong? Tapi, kalian ngerasa nggak sih kalau hal ini juga masih harus lebih diperhatikan lagi? Nah, maka dari itu, PKMS Jogja yang didukung oleh Campaign.id akan mengadakan webinar berjudul "Ngemong Roso #MudaBerbedaTetapSatu" 📌Catat tanggalnya yuk!&nbsp;🗓: Sabtu, 29 Agustus 2020⏰: 19:30 - 21:30 WIB📍: via Google Meets Keuntungannya apa sih? 🤔Dengan ikut webinar ini, kalian tentunya akan dapat ilmu dan pengetahuan yang baru. Selain itu, kalian juga jadi memiliki perspektif atau sudut pandang lain, lho! Nggak ketinggalan juga bakalan ada e-certificate yang menanti dibawa pulang oleh kalian! 📣 Pendaftarannya GRATIS dan terbuka untuk UMUM! 📣 Jadi tunggu apa lagi? Yuk segera daftarkan diri kamu ke link di bawah ini!🔗 bit.ly/PKMSNGEMONGROSO ☎️: 0857 3125 3317 (Firdaus) #PKMSJOGJA#MudaBerbedaTetapSatu&nbsp;

WEBINAR NGEMONG ROSO #MUDABERBEDATETAPSATU

​Kerelawanan adalah jalan sunyi. Mendengarkan penjelasan kak Ayu Kartika Dewi ketika kegiatan webinar A Better World Prize, 14 Agustus 2020. Pernyataan tadi menjadi nyala api yang megingatkan kerja sosial kami kembali. Tema Leadership Skills for Organisation Sustainability menjadi materi yang sangat menarik dan membantu untuk membuat peta jalan untuk kegiatan selanjutnya. Bergerak di organisasi keagamaan dengan mengangkat tema progresif memang menjadi tidak populis dan gampang “diserang” berbagai kelompok yang memiliki cara pandang walaupun dari kelompok muslim.&nbsp;

Leadership skills for organisation sustainbility 

​Perkenalkan, kami dari komunitas PKMS (Pendidikan Kader Masjid Syuhada) yg berlokasi di DIY. Komunitas kami bergerak dibidang pengkaderan, sesuai dengan namanya, baik pengkaderan dibidang agama islam, pendidikan, teknologi, sosial, dan lainnya. Komunitas kami mempunyai slogan, yaitu "kader profesional dan tangguh".&nbsp; Ada beberapa program yg telah, masih dan juga akan kita laksanakan kedepannya. Program tersebut tidak hanya fokus pada satu segmen saja, tapi meliputi pendidikan, teknologi, kesetaraan, dan sosial.&nbsp; Adapun kegiatan pendidikan, kami mempunyai program Kelas Bahasa Arab dan Kelas Bahasa Inggris, dimana program tersebut telah kami rintis sejak lama, dan masih eksis sampai sekarang.&nbsp; Selain itu, kami juga sedang merintis sebuah program yaitu Serambi Innovator, dimana program tersebut bertujuan sebagai wadah para anak muda yg berinovasi dalam berbagai disiplin ilmu. Dari program tersebut, harapan kami terlahir inovasi-inovasi baru dari para anak muda yg sebenarnya memiliki potensi dan bakat yg cukup besar, tetapi belum ada tempat/wadah untuk menyalurkan atau mewadahi potensi tersebut.&nbsp; Selain itu, kami juga sedang merintis sebuah gerakan tentang toleransi, yg mulai kita gaungkan sejak tahun kemarin melalui festival yg kami buat, yaitu Jazzsyuhada. Dimana festival tersebut kami melibatkan berbagai pihak, mulai dari pihak Gereja Huria Kristen Batak Protestan (HKBP), Gereja St. Antonius, grup pasukan bregodo, komunitas Jazzmbensenen, dan lain-lainnya. InsyaAllah setiap tahun akan kami adakan festival tersebut dg konsep yg lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Dan insyaAllah di tahun 2020 ini, akan kami selenggarakan di bulan september atau oktober. Harapan kami dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan toleransi dari masyarakat Jogja khususnya, dan juga masyarakat Indonesia pada umumnya, bahwa kita ini satu, kita ini sama, yaitu Indonesia. Dan kami juga ingin menjadikan masyarakat lebih memiliki jiwa inklusif lagi kedepannya.&nbsp;