Kampanye ini bertajuk ajakan kepada generasi milenial untuk tidak malu menjadi petani. Sebagai negara agraris, Indonesia membutuhkan regenerasi petani muda untuk menjamin ketahanan pangan. Mindset orang tua yang pesimis dengan kesejahteraan anak jika berprofesi sebagai petani harus segera disadarkan karena Indonesia membutuhkan petani. Sehari tiga kali kita membutuhkan petani. Berdasar permasalahan ini, Lab Bibit Unggul diciptakan untuk mengedukasi siswa SD-SMP terkait pertanian modern. Tidak hanya edukasi, Lab Bibit Unggul juga mengaplikasikan teori kultur jaringan untuk penyediaan bibit unggul tanaman hortikultura. Dengan demikian, diharapkan tumbuh kecintaan anak terhadap pertanian sejak dini. 

Bibitunggulpetanimilenial

Melahirkan petani muda yang berkualitas untuk menjamin ketahanan pangan.

Pertanian adalah budaya agraris, bukan budaya industri. Hal ini seolah menjadi momok bagi petani untuk bisa maju dan mendapatkan kesejahteraan yang layak. Sebagai anak dari petani, saya miris melihat kenyataan bahwa petani yang bekerja setiap hari untuk menjamin tersedianya pangan yang dikonsumsi seluruh masyarakat Indonesia, harus terhimpit dalam kondisi finansial. Karenanya, tidak heran jika petani melarang putra dan putri mereka untuk berprofesi sebagai petani. Mengaca pada kehidupan mereka, banyak generasi mereka yang kemudian memilih untuk berkerja sebagai karyawan dengan jaminan hidup yang lebih nyaman. Lantas, bagaimana jika hal ini terus terjadi tanpa penanganan? Kita akan kehilangan petani, yang artinya akan terjadi masalah besar dalam ketersediaan pangan. Berdasar permasalahan ini, saya seorang lulusan sarjana fisika mendedikasikan diri sebagai petani muda dan hendak mengajak generasi milenial untuk ikut serta menjamin ketahanan pangan nasional di masa yang akan datang.

Berapa Lama Kehidupan akan Bertahan tanpa Petani?

Lab Bibit Unggul adalah sebuah ruang untuk mengedukasi siswa SD-SMP tentang pertanian modern. Selain edukasi, siswa juga diajarkan langkah pengaplikasiannya. Tujuan didirikannya Lab Bibit Unggul adalah menjamin regenerasi petani muda yang berkualitas untuk masa depan pertanian Indonesia. Program yang digalakkan saat ini adalah penyediaan bibit hortikultura diantaranya tanaman bunga, buah, dan sayur dengan teknik kultur jaringan. Dalam jangka panjang, Lab Bibit Unggul diharapakan dapat berkembang di seluruh Indonesia sehingga ketahanan pangan terpenuhi dengan sentuhan tangan petani muda.

Lab Bibit Unggul sebagai Langkah Awal Regenerasi Petani Muda yang Berkualitas Unggul

#Bibitunggulpetanimilenial created

Menjadi berguna adalah prinsip. Dan hal - hal yang selaras dengan prinsip adalah kewajiban. Sebab itu, saya mewajibkan diri untuk mendaftar SDG PIPE 2019 dengan penuh antusiasme. Program ini akan mengenalkan saya pada komunitas yang lain sehingga dapat menambah jejaring untuk berkolaborasi. Selain itu saya juga berharap mendapatkan capacity building yang dapat mendongkrak dan mengembangkan komunitas yang saya jalani saat ini menjadi lebih berintegrasi.
Brenda Schoep mengatakan, kakek saya bilang, sekali dalam hidupmu, kamu akan membutuhkan seorang dokter, pengacara, dan pengkhotbah, tetapi setiap hari, 3 kali sehari kamu membutuhkan seorang petani. Namun fakta saat ini menunjukkan bahwa petani konvensional (petani tua) banyak yang memasuki usia non produktif dan mayoritas dari mereka melarang generasi mereka untuk menjadi petani. Hal ini dikarenakan selama ini kesejahteraan petani kurang terjamin. Lantas, jika petani di Indonesia semakin berkurang, apa yang akan terjadi dengan ketahanan pangan nasional? 
Oleh karenanya, saya menginisiasi Lab Bibit Unggul untuk menjamin regenerasi petani muda sebagai masa depan pertanian Indonesia.

"Hadirmu tanpa Membawa Perubahan sama dengan Tidak Ada"

Dari kecil saya bercita cita mengenyam pendidikan tinggi di perguruan tinggi favorit. Namun, keinginan saya sering dipatahkan oleh mereka yang berpemikiran kerdil. Mereka menilai anak seorang kuli bangunan tidak bisa menjadi apa apa. Tapi, saya tidak pernah menyerah untuk menggapai mimpi. Dari SD sampai dengan SMA, saya membuktikan bahwa meraih dan mempertahankan juara 1 paralel adalah hal yang bisa dicapai. Semangat orang tua saya dalam bekerja, siang sebagai kuli bangunan dan malam sebagai buruh tani menjadi cambuk motivasi terbesar bagi saya. Selama di SMA, saya aktif berorganisasi dan menjabat Ketua OSIS, tetapi bukan penghalang bagi saya untuk meraih prestasi akademik. Saya giat belajar disaat yang lain bermain, saya selalu meminta kemurahan Tuhan dengan surat Alfatihah dalam Alquran. Setelah kelulusan tiba, segala puji bagi Allah, saya diterima di Universitas Airlangga jurusan S-1 Fisika dengan bantuan Bidikmisi melalui jalur undangan (SNMPTN). Tidak puas sampai disitu, di bangku kuliah saya aktif mengikuti lomba dan berhasil meraih beberapa penghargaan nasional. Alhamdulillah, ini adalah buah dari doa ibu dan kerja keras Ayah serta usaha seorang anak yang berjuang mematahkan pemikiran kerdil disekitarnya. 

Ikhtiar dan Alfatihah Penakluk Mimpi

Program yang saat ini digalakkan oleh Lab Bibit Unggul adalah menyediakan bibit unggul tanaman hortikultura diantaranya bunga, buah, dan sayur. Teknik pembibitan yang dilakukan adalah teknik kultur jaringan. Selain untuk efisiensi biaya dan lahan pertanian, teknik kultur jaringan juga mampu menghasilkan bibit yang berkualitas yanh lebih tahan terhadap hama. 
Setiap hari sepulang sekolah, siswa SD dan SMP saya ajak untuk belajar bersama mengerjakan tugas sekolah. Setelah itu, saya memberikan edukasi dengan metode audiovisual tentang pertanian modern untuk menambah rasa ingin tahu mereka. Ketika saya menilai, mereka telah mampu untuk menerima materi, maka saya memberi mereka materi berikut aplikasinya. Kegiatan ini dilakukan setiap hari kecuali hari Jumat dan Minggu. Dua hari ini saya gunakan untuk mengevaluasi hasil belajar dan melakukan riset untuk materi pada pertemuan selanjutnya.

Edukasi, Aplikasi, dan Eksplorasi Pertanian Hortikultura dengan Kultur Jaringan

Lab Bibit Unggul didirikan di Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur. Saat ini fokus pengembangannya adalah di seluruh daerah Probolinggo. 
Dalam jangka pendek, Lab Bibit Unggul ingin berbagi edukasi tentang pertanian modern kepada siswa SD-SMP. Dalam jangka menengah, diharapakan tumbuh kecintaan mereka terhadap dunia pertanian, sehingga harapan jangka panjang untuk melahirkan petani muda berkualitas unggul dapat tercapai. 
Saat ini di Lab Bibit Unggul tersedia Laminar Air Flow sederhana yang dibuat secara manual, media tanam, gelas tanaman, bunga, buah, dan sayur yang hendak dikembangbiakkan dengan kultur jaringan, beberapa alat ukur sebagai parameter, dan e-book tentang pertanian hortikultura. 
Analisis kebutuhan saat ini adalah buku tentang pertanian, komputer, alat ukur yang memadai, dan membutuhkan pembangunan green house ukuran sederhana (3 m x 4 m).
Biaya yang dibutuhkan untuk kebutuhan tersebut berkisar Rp. 80.000.000. 