Bongsang merupakan sebuah bisnis usaha kecil dan menengah yang bertujuan mengembangkan perekonomian masyarakat Indramayu, Indonesia dengan memproduksi olahan kerupuk berbahan dasar bonggol pisang. Inisiasi produk ini berangkat sebuah observasi potensi dan masalah yang terjadi di kabupaten Indramayu yaitu sebagai berikut:

1.	Pohon pisang banyak dijumpai, sehingga menjadi komoditas unggulan daerah.
2.	sebagian besar mata pencaharian masyarakat Indramayu adalah petani pisang
3.	petani pisang hanya memanfaatkan buah dan daunnya, sehingga bagian bonggolnya mereka buang.
4.	Bonggol pisang menjadi salah satu faktor utama penyebab banjir di Kab. Indramayu
5.	Sebagian besar masyarakat Indramayu hidup di bawah garis kemiskinan, sehingga anak-anak mereka putus sekolah. 

Berangkat dari permasalahan lingkungan dan sosial tersebut Bongsang hadir terhitung tanggal 22 juli 2017 menjadi perusahaan merek dagang yang difokuskan pada produksi pengembangan usaha makanan ringan dari Bonggol pisang. Dalam proses pengolahan bonggol pisang, Abopink turut melibatkan pemuda putus sekolah dan masyarakat ekonomi rendah untuk diberdayakan. Oleh karena itu, Abopink bo gsang 
dibentuk dan memproduksi olahan Bonggol pisang hasil gabungan dari permasalahan yang terjadi dimasyrarakat dan lingkungan.

BongsangEmpowerment

Bongsang: New growth yield new hope

Status kesiapan bisnis Abopink Bongsang adalah dalam status tahap pengembangan produk dengan total keuntungan bersih pada tahun 2018 sebesar Rp. 10.199.000. maka dari itu, bongsang berencana untuk mengembangkan usahanya sebagai berikut:

- Mengembangakan produk baru berbahan dasar boggol pisang seperti masker, sabun, facial foam, permen dan tepung.
- Memampu memenuhi target pasar nasional dengan rician produks perbulan mencapai 5.000 pcs
- Mencari dan mengajak lebih banyak lagi kelompok-kelompok tani di Jawa Barat yang memiliki potensi wilayah perkebunanan pisang.
- Memetakan permasalah sosial pemuda putus sekolah di Jawa Barat, sehingga tim bongsang dapat merangkul para pemuda daerah untuk bisa lebih mandiri tanpa harus bekerja di kota maupun di luar negeri. 

Melalui pola pelatihan dan produk ini Bongsang ingin memutus rantai kemiskinan dengan membangun keterampilan dan kemampuan manajerial kepada masyarakat. Sehingga harapannya tidak ada lagi pemuda daerah yang ingin bekerja di luar negeri. Untuk kedepannya Bongsang memproyeksikan kebutuhan pengembangan bisnis sosial ini sekitar 106.6000.000 juta rupiah dengan rincian sebagai berikut: 

SALES & MARKETING EXPENSES
+ pengembangan purchasing website Rp. 2.200.000
+ Instagram Ads dan Facabook Ads Rp. 5.500.000
+ Biaya Promosi Rp. 2.400.000

SUMBER DAYA MANUSIA
+ Pelatihan Bonggol pisang dengan petani Rp. 6.000.000
+ Pelatihan Bonggol pisang dengan masyarakat Rp 3.000.000
+ Pelatihan capacity building Rp. 1.000.000
+Pelatihan Digital Internet Marketing Rp. 2.500.000
+ Research n Development Rp. 18.000.000

OVERHEAD
+ biaya listrik Rp. 3.000.000
+ Sewa tempat/kantor Rp. 25.000.000
+ internet Rp. 12.000.000
+ Transport Rp. 2.000.000

PRODUKSI
+ pengadaan mesin Rp 10.500.000
+ Bahan baku pengolahan Rp. 6.000.000
+ Pengadaan alat Rp. 6.000.000
+ Maintenance Rp 1.500.000

BUSINESS MODEL CANVAS BONGSANG

1. Partners
- Pemasok bahan baku
- Petani Pisang
- Pemuda putus sekolah
- Toko dan retail penjual produk bongsang



2. Resource 
- ahli desain media sosial
- ahli gizi dan masak untuk mengolah bonggol pisang (produksi)
- pemasaran & partner relation
- alat produksi (computer, Mesin giling, Android dan transportasi)

3. Value Proposition 
- penyedia dan memproduksi kerupuk dengan varian rasa yang lezat dan bergizi tinggi
- olahan makanan lokal yang menasional

4. Customer Target 
- anak muda
- Keluarga
- Wisatawan

5. Social Impact
- meminimalisir penganggiran khsuusnya di Indramayu
- mengurangi limbah bonggol pisang
- meningatkan perekonomian partner atau warga

6. Cost
- Biaya Promosi Bongsa
- Biaya produksi bongsang
- Biaya pegawai
- biaya pulsa dan transportasi

7. Revenue Stream
- Profit dari hasil penjualan bongsang : (kerupuk mentah dan matang)
- Paket pelatihan/workshop bonggol pisang
- E-book atau materi tentang olahan bonggol pisang
- Profit dari varian lain dari bonggol pisang (kompos bonggol pisang)
- Penyewahan mesin penggilingan bonggol pisang
- Mengisi seminar atau workshop

Bongsang: Memberdayakan Petani dan Pemuda Putus Sekolah Melalui Kewirausahaan olahan limbah Bonggol 


Inisiasi Bongsang  berangkat sebuah observasi potensi wilayah kabupaten Indramayu yang total luas wilayahnya sekitar 2.000,99 km2 adalah sebagian perkebunan pisang. Dengan demikian pisang menjadi komoditas unggulan Indramayu selain buah manga. Pohon pisang banyak dijumpai di daerah indramayu karena salah satu mata pencaharian masyarakatnya sebagai petani pisang, sehingga bahan produksi melimpah. Para petani pisang lokal hanya memanfaatkan buah dan daunya, sedangkan bonggol pisangnya mereka buang sebagai limbah organic. 

Berangkat dari permasalahan lingkungan tersebut Abopink hadir terhitung tanggal 22 juli 2017 menjadi perusahaan merek dagang yang difokuskan pada produksi pengembangan usaha snack dari Bonggol pisang. Pengalaman berharga kami adalah bisa membantu dan memberdayakan pemuda putus sekolah dan ibu-ibu berpenghasilan rendah sejalan dengan program pemerintah daerah yang sedang mempunyai target menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan perekenomian masyarakat Indonesia. Bongsang memiliki misi untuk mencapai masyarakat inklusif yang mandiri, demi terwujudnya sebuah masyarakat swakarya dan swadaya demi menciptakan masyarakat yang adil dan sejahtera.

Produk Desa Untuk Masyarakat Desa



Aktivitas atau pelaksanaan kegiatan Bongsang adalah sebagai berikut:
1. Tahap Persiapan
Tim bongsang akan melakuan persiapan dan pemantapan praktek pengolahan bonggol pisang, tempat pelatihan, persiapan dan sarana prasana (alat, bahan, dan instansi terkait)

2. Sosialiasi 
Program Sosialiasi dilaksanakan oleh Tim Bongsang bekerjasama dengan isntansi terkait. Selama ini Bongsang turyt melibatkan Dinas Pertanian Kab. Indramayu, Dinas Koperasi dan UKM Indramayu, dan Pertamina EP dalam membina dan memfasilitasi pelatihan pengolahan bonggol pisang.

Pada saat sosialiasi para petani dan masyarakat yang dilibtkan diberikan materi dasar sebagai berikut:
a. Manfaat Bonggol Pisang
b. Kandungan gizi bonggol pisang
c. cara membuat olahan makanan, minuman, dan kosmetik berbahan dasara bonggol pisang

3. Pelatihan 
Kegiatan pelatihan biasanya dilaksanakan di rumah ketua kelompok RT, Balai desa ataupun kelompok tani. Pelatihan ini dilakukan langsung oleh tim Bongsang dan dinas-dinas yang sudah bekerjasama. Pelatihan dilakukan 1 kali dalam seminggu sesuai dengan perjanjian pihak Bongsang dan Kelompok tani. 
Sementara itu untuk kelompok pemuda putus sekolah, tim Bongsang memberikan pendidikan dan pelatihan soft skill sepeti digital marketing, packaging dan kewirausahaan. Dari kegiatan ini pemuda dan kelompok tani mendapatkan manfaat berupa pendapatan baru setiap bulannya dan lebih sadar akan menjaga lingkungan. 

4. Produksi dan pemasaran
Proses produksi dilakukan sesuai dengan permintaan dari konsumen, dalam proses pemasaran Bongsang membuka Reseller di setiap kota dan kabupaten di Indonesia. Saat ini produk kami sudah tersebar di Bandung, Cirebon, Indramayu, Jakarta, Bekasi, Semarang, Surabaya, Malang dan Makassar.. setelah proses pemasaran maka setiap bulanya tim Bongsang akan mengakumulasi total pendapatan setiap bulannya. 


Melalui kegiatan tersebut Bongsang memiliki misi untuk menyediakan produk layak konsumsi yang sehat, lezat dan berkualitas. Dan tetentunya tidak hanya untuk mendapatkan keuntungan semata, tetapi juga untuk membantu sesama demi meningkatkan kesadaran masyarakat desa tentang pengolahan limbah sampah organic bonggol pisang menjadi produk makanan yang bernilai jual.

Kegiatan Bongsang memberikan nilai dan dampak positif



Selama hampir 2 tahun berjalan, Bongsang telah melibatkan 2 kelompok petani pisang lokal yaitu di desa Karangampel dan Segeran. Kami mengedukasi kelompok petani tersebut dalam tata cara pengolahan bonggol pisang. Selain itu kami juga melibtakan 5 pemuda putus sekolah dan 25 orang ibu-ibu rumah tangga dalam proses pengemasan, pemasaran dan penjualan. diadakannya kegiatan-kegiatan tersebut bertujuan untuk mengedukasi masyarakat menjadi lebih peduli dalam penjagaan lingkungan dari limbah organic bonggol pisang dan saat ini mereka menjadi lebih mandiri. 

Tak hanya sampai disitu, Bongsanag saat ini mengalami jumlah peningkatan produksi yang signifikan. Setiap bulannya Bongsang mampu memproduski 1.000 bungkus untuk dipasarkan. Hal ini demikian dikarenakan tingginya minat dan permintaan pasar akan produk kerupuk bonggol pisang.

Prestasi yang pernah diraih individu dan kelompok:
-	Finalis Secangkir Semangat Kapal Api 2019
-	Finalis Astra Startup Chalenge 2017
-	Juara 1 Lomba Inovasi Jabar dan Kewirausahaan 2018

Liputan Media :

IDN Times
https://www.idntimes.com/life/career/kapal-api/entrepreneur-buat-lapangan-kerja-dari-sampah-csc/full


Akurat
https://akurat.co/ekonomi/id-602890-read-membuka-usaha-dimulai-dari-mengetahui-minat-dan-kecintaan

TerasJabar
https://terasjabar.co/2018/10/29/ini-para-pemuda-jabar-berprestasi-yang-terima-penghargaan-pada-hari-sp/

Capaian Bongsang Untuk Bangsa

Abopink bongsang is a social enterprise purpose is to tackle organic waste problem of Banana Hump, located in indramayu, Indonesia.  We offer entrepreneurship education to the local farmers and youth drop out of school to utilize banana hump organic waste to be food worth consuming. We are here to be eco solution to elevate environmentally and alleviating poverty rates. Our product is BONGSANG or Indonesian say it as Kerupuk or accompaniment to main dishes. We used banana hump as our raw material. Through ABOPINK product, people will be more aware to protecting their environment and also helping banana farmers and youth become more prosperous.

Project Profile 

Lahir dan dibesarkan di lingkungan pasar tradisional di provinsi Jawa Barat. Orang tua saya mempunyai pekerjaan sebagai pedagang dan tidak memiliki latarbelakang pendidikan yang cukup. Ketika saya kecil, saya cukup sering bermain dengan anak-anak di lingkungan pasar yang mereka datang dari keluarga tidak mampu. Banyak diantara keluarga mereka memiliki latarbelakang pekerjaan sebagai preman pasar, tukang parkir, dan petani. Seiring berjalannya waktu, saya pun harus melanjutkan pendidikan kejenjang yang lebih tinggi. Setelah hampir 9 tahun, saya kebali kekampung halaman dan menemukan banyak teman-teman sepermainan waktu kecil tidak melanjutkan pendidikan. 

Semenjak dari pengalaman hidup tersebut, ketertarikan saya pada dunia pemberdayaan masyarakat dengan tujuan meretas kemiskinan terus bertambah. terkait hal tersebut, untuk kebermanfaatan ilmu yang saya dapatkan, saya mengabdikan diri dengan mendirikan ‘Abopink Bongsang’ bersama kolega saya. Bongsang merupakan makanan ringan berbahan dasar bonggol pisang, yang turut melibatkan petani lokal dan pemuda putus sekolah. Saya percaya melalui program SDGPIPE 2019 ini akan memperkaya saya sebagai individu dan juga memberikan pengathuan baru bagi saya dalam cara mereduksi tingkat kemiskinan di Indonesia. Melalui SDGPIPE ini saya juga ingin belajar tentang tantangan utama dalam Sustainable Development Goals, bertemu dengan pemuda-pemuda inspiratif pembuat perubahan dan juga para mentor di bidangnya. Saya merasa bahwa program SDGPIPE ini akan memberi saya banyak kesempatan untuk memperluas pengetahuan dibidang yang saya geluti saat ini. Pada akhirnya, saya percaya melalui program ini akan memungkinan saya untuk membuka potensi saya yang lain, sebagai salah satu cara mencapai impian saya untuk menciptakan Indonesia khusunya masyarakat yang saya bina menjadi lebih baik.