Hasil penelitian yang dilakukan oleh Wahid Foundation (2017), PPIM UIN Jakarta (2018), dan LIPI (2018), menunjukkan bahwa tingkat intoleransi dan radikalisme di masyarakat Indonesia masih tinggi.  
Bahkan Setara Intitute tahun 2019 mengeluarkan 10 nama kampus yang disinyalir terpapar radikalisme.  

Kami melihat, dasar pertama terjadinya tingkat intoleransi dan radikalisme masa kini adalah karena kurangnya masyarakat Indonesia memahami dan mengalami langsung  keberagaman Indonesia yang sudah ada sejak dulu. Kedua, masih adanya kelompok masyarakat yang tahu tentang keberagaman Indonesia, namun memilih apatis dan mendiamkan terjadinya intoleransi dan radikalisme.

Karena itu, kampanye ini bertujuan mengajak masyarakat Indonesia dari berbagai kalangan latar belakang usia, agama, suku, status sosial, dan lainnya, untuk bersama-sama mengenal lebih dalam tentang keberagaman Indonesia untuk dicintai, lalu kemudian  secara aktif mengekspresikan bentuk kecintaannya pada Indonesia. Dengan begitu, secara langsung dan tidak langsung, aksi ini akan mengundang orang lain lagi untuk melakukan aksi yang sama.

Dengan begitu, harapannya aksi ini dapat berkontribusi akan menciptakan masyarakat yang lebih cinta dan menjaga persatuan Indonesia.