Sampah plastik menjadi masalah lingkungan berskala global. Keberadaan sampah plastik saat ini sangat mengkhawatirkan dari waktu ke waktu, penggunaan plastik meningkat secara signifikan. Berdasarkan data KLHK, jumlah timbunan sampah di Indonesia meningkat dari 64 juta ton per tahun (data September 2019) menjadi 67,8 juta ton per tahun pada 2020. Sampah plastik menyumbang sebesar 15% dan kertas 10%. Artinya, jumlah sampah plastik di Indonesia diperkirakan mencapai 10,17 juta ton pada tahun 2020. Sampah plastik dianggap sebagai bahan yang sangat merusak lingkungan karena butuh waktu ratusan, bahkan ribuan tahun agar bisa terurai. Dampak dari sampah plastik tidak hanya di tanah dan udara saja tapi juga menyebabkan terganggunya ekosistem di laut. Banyak makhluk hidup laut yang mengira bahwa sampah plastik yang terombang-ambing di laut adalah mangsanya, sehingga memakan sampah plastik tersebut. Ketika hewan-hewan laut memakan sampah plastik, manusia turut terancam lantaran sebagian makanan yang dikonsumsi berasal dari laut. Menurut studi kasus yang dikembangkan oleh mahasiswa Montana State University (2012), di dalam plastik terdapat kandungan timbal, kadmium, dan merkuri yang sangat beracun. Ada pula plastik yang mengandung diethylhexyl phthalate (DEHP).

Racun-racun pada plastik dapat menyebabkan berbagai permasalahan bagi manusia seperti kanker, terganggunya sistem kekebalan tubuh dan perkembangan anak, hingga cacat lahir. 
 
Isu sampah plastik terhadap lingkungan menjadi perbincangan yang sudah cukup lama digaungkan. Akan tetapi, sayangnya masih banyak orang yang tidak merasa peduli terhadap hal ini. Padahal kondisi bumi semakin memprihatinkan. Jika kita tidak memulai untuk mengurangi penggunaan plastik maka besar kemungkinan manusia dan makhluk hidup didalamnya akan mengalami dampaknya. Untuk itu komunitas SMA Maitreyawira melalui kampanye #DietPlastik mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan dapat dipakai berkali-kali

Dampak sampah plastik mengancam bumi dan makhluk hidup didalamnya, untuk itu komunitas SMA Maitreyawira melalui kampanye #DietPlastik mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersama-sama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih menggunakan barang-barang yang ramah lingkungan dan dapat dipakai berkali-kali