Omah BungSep adl. rumah penelitian produktif, kreatif, & inovatif berbasis bunga sepatu yg berfokus pd EduHealthCarePreneurship bagi insan muda sbg long life learner.

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang merupakan tindakan menyeluruh membutuhkan suatu strategi untuk melaksanakannya agar terwujud linglungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat. Oleh karena itu strategi tersebut harus dilakukan dengan pemberdayaan sasaran sekunder yang telah melalui penguatan, pembinaan, pendampingan, dan pelatihan PHBS. Hal itu dimaksudkan agar terjadi perubahan dari tidak tahu menjadi tahu/sadar (knowledge), tahu menjadi mau (attitude), dan mampu melaksanakan perilaku PHBS (practice). 

Data hasil screening yang pernah dilakukan menunjukkam bahwa sebanyak 83,75% orang belum memahamj dan tidak melaksanakan PHBS dengan benar dalam kehidupan keseharian. Dengan demikian diperlukan peningkatan pengetahuan dan pemahaman tentang PHBS yang kemudian diterapkan sebagai suatu kebiasaan baik dalam kehidupan keseharian untuk mewujudkan lingkungan fisik dan non fisik yang bersih dan sehat dalam menunjang Sustainable Development Goals (SDGs).

Merujuk dari hal tersebut, marilah kita senantiasa untuk mau, sadar, dan mampu melaksanakan PHBS melalui hand hygiene, oral hygiene, isi piringku, serta menjaga kelestarian dan kebersihan linglungan dalam kehidupan keseharian yang dimulai dari diri sendiri dan kemudian mengajak sesama untuk turut serta melakukannya dalam kehidupan keseharian.

EduHealthCarePreneurship

Perubahan PHBS melalui hand hygiene, oral hygiene, isi piringku, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

PHBS yang merupakan sekumpulan perilaku yang harus dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran diharapkan dapat menjadikan seseorang/ sekelompok orang/ keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. PHBS sebagai contoh nyata dari upaya pencegahan gangguan kesehatan dikatakan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya pengobatan apabila ditunjang dengan kemampuan melakukan dan membiasakan diri untuk menerapkannya dalam kehidupan keseharian. Namun, masih terdapat sebanyaj 83,75% orang yang belum memahami dan tidak melaksanakan PHBS dengan benar dalam kehidupan keseharian. 
Oleh karena itu, pelaksanaan PHBS sebagai suatu tindakan menyeluruh, membutuhkan strategi untuk mewujudkan linglungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat. Salah satunya yaitu dengan pemberdayaan sasaran sekunder yang telah melalui penguatan, pembinaan, pendampingan, dan pelatigan PHBS, sehingga mampu melakukan ajakan dan tindakan persuasif kepada masyarakat sebagai sasaran primer menuju perubahan dari tidak tahu menjadi tahu/ sadar (knowledge), tahu menjadi mau (attitude), dan mampu melaksanakan perilaki PHBS (practice) sebagai suatu kebiasaan baik dalam kehidupan keseharian dalam menunjang sustainable development goals (SDGs).

PHBS yang merupakan sekumpulan perilaku yang harus dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran diharapkan dapat menjadikan seseorang/ sekelompok orang/ keluarga dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewujudkan kesehatan. PHBS sebagai contoh nyata dari upaya pencegahan gangguan kesehatan dikatakan lebih efektif dan efisien dibandingkan dengan upaya pengobatan apabila ditunjang dengan kemampuan melakukan dan membiasakan diri untuk menerapkannya dalam kehidupan keseharian. Namun, masih terdapat sebanyaj 83,75% orang yang belum memahami dan tidak melaksanakan PHBS dengan benar dalam kehidupan keseharian. 
Oleh karena itu, pelaksanaan PHBS sebagai suatu tindakan menyeluruh, membutuhkan strategi untuk mewujudkan linglungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat. Salah satunya yaitu dengan pemberdayaan sasaran sekunder yang telah melalui penguatan, pembinaan, pendampingan, dan pelatigan PHBS, sehingga mampu melakukan ajakan dan tindakan persuasif kepada masyarakat sebagai sasaran primer menuju perubahan dari tidak tahu menjadi tahu/ sadar (knowledge), tahu menjadi mau (attitude), dan mampu melaksanakan perilaki PHBS (practice) sebagai suatu kebiasaan baik dalam kehidupan keseharian dalam menunjang sustainable development goals (SDGs).

Ajak Latih serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat

#EduHealthCarePreneurship

sumber: https://pin.it/28iovhwjU

action photo type

Sedang Diperiksa

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

Buang sampah sesuai spesifikasi sampah tsb

Hi, I'm Dea! Remember: we're taking responsibility for future generations and want to be a part of the solution.
p.s. always bring your reusable bags when shopping!

Buang sampah pada tempatnya; pilah dan pilih sampah berdasarkan jenisnya ya!

Diverifikasi

Kota Semarang

Indonesia

Terpublikasi

Kesehatan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

YDLB

​Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat&nbsp; Gerakan Bersama #ForABetterWorlduntuk Menunjang Kehidupan Sehat dan Sejahtera menuju Sustainable Development Goals (SDGs) Omah BungSep Halo, Changemakers…Kita sebagai manusia dalam kehidupan keseharian tidak pernah terlepas dari berbagai perilaku. Salah satu perilaku yang harus dilaksanakan dan dijadikan sebagai suatu kebiasaan baik serta ditularkan kepada sesama yaitu perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS). Perilaku hidup bersih dan sehat ini selayaknya dipraktikkan atas dasar kesadaran sebagai hasil pembelajaran, sehingga menjadikan seseorang/ sekelompok orang/ keluarga dapat menolong dirinya sendiri dan orang lain di bidang kesehatan. PHBS disini meliputi personal hygiene, lifestyle, pola makan, serta lingkungan yang bersih. Kesadaran tentang pentingnya pelaksanaan dan pembiasaan PHBS harus dimulai dari pola hidup bersih dan sehat diri sendiri dan keluarga. Namun, tidak dipungkiri bahwa masih terdapat warga atau orang lain yang abai terhadap hal-hal tersebut.&nbsp; BAGAIMANA MENULARKAN PHBS …?Memang benar adanya bahwa jika kita berbicara tentang kesehatan, maka tidak akan terlepas dari adanya interaksi dengan lingkungan sekitar dan orang lain. Orang lain dan lingkungan sekitar tersebut merupakan salah satu faktor yang berkontribusi sebanyak 40% dalam mempengaruhi perilaku dan kesehatan masyarakat. Penularan PHBS diharapkan dapat menularkan perilaku hidup yang baik sesuai kaidah bersih dan sehat melalui individu, kelompok, ataupun masyarakat luas dengan jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi. Harapannya, akan terwujud lingkungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat secara berkesinambungan. Hal itu tentu saja membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, yang salah satunya yaitu social pressure yang mampu menciptakan suasana kondusif, panutan, dan support system dalam rangka mempraktikkan dan membiasakan PHBS tersebut.&nbsp;&nbsp; APA SAJA yang DAPAT DILAKUKAN dalam KAITANNYA dengan PERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT …?Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dapat dilakukan secara rutin dalam kehidupan keseharian diantaranya yaitu:1)	Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sesuai standar WHO sebagai praktik hand hygiene;2)	Menyikat gigi atau memeriksa kesehatan gigi secara berkala sebagai praktik oral hygiene;3)	Mengkonsumsi makanan dengan menu yang memenuhi kriteria “isi piringku”;4)	Membuang sampah sesuai dengan kategorinya (organik, anorganik, kertas, B3, dan residu).&nbsp; Oleh karena itu, Omah BungSep mengajak para changemakers untuk turut serta berkontribusi melaksanakan PHBS dan membiasakannya dalam kehidupan keseharian dengan berpartisipasi pada kampanye dengan judul “Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat” melalui https://www.campaign.com/EduHealthCarePreneurship. Changemakers mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dengan mengikuti challenge dari Omah BungSep berupa membagikan foto/ video pribadi atau kelompok (bukan dari website) kegiatan PHBS tersebut.&nbsp; Dana yang terkumpul dari challenge ini akan digunakan secara transparan dan efisien sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan bersama Campaign #ForABetterWorld untuk penyusunan booklet edukasi PHBS dan melengkapi sarana prasarana kegiatan PHBS tersebut.&nbsp; Yuk, ikuti challenge OmahBungSep sebagai langkah awal perjalanan para changemakers sebagai gerakan bersama #ForABetterWorld untuk menunjang kehidupan sehat dan sejahtera menuju Sustainable Development Goals (SDGs).

Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat 

​Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat&nbsp; Gerakan Bersama #ForABetterWorlduntuk Menunjang Kehidupan Sehat dan Sejahtera menuju Sustainable Development Goals (SDGs) Omah BungSepHalo, Changemakers…Manusia sebagai makhluk sosial tentu saja tidak bisa hidup sendiri dan membutuhkan bantuan orang lain. Sejak dilahirkan ke dunia, sepanjang hidup, bahkan sampai meninggal dunia, manusia akan senantiasa membutuhkan orang lain. Oleh karena itu, kita semua harus selalu berbuat baik terhadap sesama, karena sejatinya manusia itu saling membutuhkan dan mendukung satu sama lain.&nbsp;Berbuat baik bisa dimulai dari circle terdekat kita, seperti keluarga, teman, dan tetangga. Lebih luas lagi, kita dapat berbuat pada siapapun meskipun tidak saling mengenal. Berbuat baik tidak melulu harus dengan melakukan kegiatan yang “wah dan eksklusif”, tetapi juga dapat dilakukan dengan kegiatan sederhana dan terkesan “recehan”.&nbsp;Berbuat baik juga dapat dilakukan dengan menularkannya dengan sesama, sehingga pada akhirnya dapat menjadi suatu gerakan kebaikan bersama menuju kehidupan yang lebih baik dan berkesinambungan sebagai suatu kebiasaan.&nbsp;BERBUAT BAIK yang SEPERTI APA itu?Salah satunya dengan mengajak sesama untuk berperilaku hidup bersih dan sehat sebagai upaya untuk menolong diri sendiri dan orang lain di bidang kesehatan, karena apabila kita berbicara tentang kesehatan, sudah dapat dipastikan tidak terlepas dari adanya interaksi dengan sesama dan lingkungan sekitar. Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) perlu dibiasakan dalam kehidupan keseharian sebagai langkah pencegahan terhadap infeksi penyakit. Oleh karena itu, penularan PHBS ini memerlukan jalur komunikasi sebagai media berbagi informasi bagi individu, kelompok, ataupun masyarakat luas.&nbsp; &nbsp;Penularan tindakan PHBS diharapkan dapat dilakukan dan diwujudkan di semua tatanan (keluarga, sekolah, dan masyarakat/ sosial) yang dimulai dari diri sendiri sebagai strategi awal dalam memperbaiki pola dan gaya hidup agar lebih sehat. Keberhasilan pelaksanaan PHBS secara berkesinambungan tentu saja memerlukan dukungan perilaku dan pembinaan dari semua sasaran. Salah satunya yaitu social pressure yang mampu menciptakan suasana kondusif, panutan, dan dukungan dalam rangka mempraktikkan PHBS. Harapannya, akan dapat memberikan pengaruh bagi kelompok dan masyarakat/ sosial untuk mewujudkan lingkungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat. Pada akhirnya, akan dapat memberikan perubahan PHBS dari tidak tahu atau tahu menjadi sadar (aspek knowledge), dari tahu menjadi mau (aspek attitude), dan dari mau menjadi mampu melaksanakan perilaku yang diperkenalkan (aspek practice), sehingg tercipta kehidupan sehat dan sejahtera secara fisik dan nonfisik menuju Sustainable Development Goals (SDGs).&nbsp;BAGAIMANA CARANYA untuk dapat BERPERILAKU HIDUP BERSIH dan SEHAT?Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang dapat dilakukan secara rutin dalam kehidupan keseharian diantaranya yaitu:1)	Mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir atau hand sanitizer sesuai standar WHO sebagai praktik hand hygiene;2)	Menyikat gigi atau memeriksa kesehatan gigi secara berkala sebagai praktik oral hygiene;3)	Mengkonsumsi makanan dengan menu yang memenuhi kriteria “isi piringku”;4)	Membuang sampah sesuai dengan kategorinya (organik, anorganik, kertas, B3, dan residu).&nbsp;Oleh karena itu, Omah BungSep mengajak para changemakers untuk turut serta berkontribusi melaksanakan PHBS dan membiasakannya dalam kehidupan keseharian dengan berpartisipasi pada kampanye dengan judul “Ajak, Latih, serta Biasakan Pola Hidup Bersih dan Sehat” melalui https://www.campaign.com/EduHealthCarePreneurship. Changemakers mempunyai kesempatan untuk berkontribusi dengan mengikuti challenge dari Omah BungSep berupa membagikan foto/ video pribadi atau kelompok (bukan dari website) kegiatan PHBS tersebut.&nbsp;Dana yang terkumpul dari challenge ini akan digunakan secara transparan dan efisien sesuai dengan alokasi yang telah ditetapkan bersama Campaign #ForABetterWorld untuk penyusunan booklet edukasi PHBS dan melengkapi sarana prasarana kegiatan PHBS tersebut.&nbsp; Yuk, ikuti challenge OmahBungSep sebagai langkah awal perjalanan para changemakers sebagai gerakan bersama #ForABetterWorld untuk menunjang kehidupan sehat dan sejahtera menuju Sustainable Development Goals (SDGs).

#EduHealthCarePreneurship

Perubahan PHBS melalui hand hygiene, oral hygiene, isi piringku, dan menjaga kebersihan lingkungan.

omahbungsep

Tentang Kampanye

PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) yang merupakan tindakan menyeluruh membutuhkan suatu strategi untuk melaksanakannya agar terwujud linglungan fisik dan nonfisik yang bersih dan sehat. Oleh karena itu strategi tersebut harus dilakukan dengan ...