💡 Perempuan punya peran besar dalam membangun ekonomi, terutama di sektor pariwisata dan UMKM. Sayangnya, masih banyak tantangan yang menghambat mereka, mulai dari kesenjangan akses pendidikan hingga pelatihan bisnis.

🔥 Inilah alasan SCash, Yayasan Dunia Lebih Baik, Kopernik, dan Campaign berkolaborasi dalam #EmpowerWomenSentani!

Mari dukung 10 pengusaha UMKM lokal perempuan di Sentani, Papua dengan memberdayakan dan mendorong pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

✨ Saatnya ikut beraksi!
🌍 Selesaikan Challenge dari 10 pengusaha perempuan UMKM ekowisata lokal di Sentani
💰 Aksi-aksimu bisa unlock donasi untuk membantu mereka mengembangkan usaha
🏆 3 pengusaha dengan pendukung (supporter) yang unlock donasi terbanyak akan mendapat hibah Rp20.000.000!

Dukung perempuan, dorong perubahan! 🚀 Siap ikut berkontribusi?

EmpowerWomenSentani

Memberdayakan pengusaha perempuan Sentani UMKM ekowisata & menyebarkan dampak ekonominya lebih luas

Terpublikasi

​Walri Masata Papua adalah usaha yang menghadirkan beraneka macam olahan sagu mulai dari tepung sagu, kripik sagu, stik sagu, biskuit sagu, nastar sagu, sagu bakar, martabak sagu, hingga beras analog sagu. Walri Masata Papua hadir sejak 2017 untuk membawakan produk-produk olahan sagu berkualitas yang mengajak pelanggan untuk—sesuai dengan artinya— “mari rasa sagu tabi yang memberikan kehidupan”. Usaha Walri Masata berawal dari motivasi untuk mendukung ekonomi keluarga dan inspirasi dari sumber daya alam Papua yang kaya. Mama Sipora Novita Serintou selaku pemilik usaha, sempat mengikuti berbagai macam pelatihan untuk dapat mengolah sagu menjadi berbagai macam olahan. Selain pelatihan, Mama Sipora juga membuat perizinan, kemasan, label produk, dan lain-lainnya. Dengan kerja keras dan inovasi, Walri Masata Papua terus berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan. Fokus utama usaha ini adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ke depan, Walri Masata Papua berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak oranng.

Dukung Mama Sipora Novita Serintou dalam Membangun Walri Masata Papua

​Nembanye adalah usaha yang bergerak di bidang makanan rumahan yang menyajikan brownies sagu. Berawal dari hanya berjualan di kedai dan kios lokal di sekitar rumahnya, Nembanye tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan dengan cara mengikuti berbagai pelatihan pengembangan bisnis dari pemerintah daerah. Mama Katerina juga mulai memasarkan produk Nembanye melalui media sosial agar lebih dikenal banyak orang. Inovasi, menjadi kata kunci mama Katerina Welmina Wally untuk mengembangkan bisnisnya dan menarik banyak pelanggan. Selain inovasi, menjaga kualitas produk dan kepuasan pelanggan juga menjadi faktor yang diperhatikan dalam usaha Nembanye. Ke depan, Nembanye berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

Dukung Mama Katerina Welmina Wally dalam Membangun Nembanye 

​Mama Anthoneta Ohee lahir dan dibesarkan dalam lingkungan yang mencintai kesenian. Ayahnya merupakan seorang seniman–pada masa kecil, sering membantu orang tuanya membuat kerajinan tangan berupa lukisan dan patung. Jiwa seni mama Anthoneta Ohee pun lahir dari kampungnya yang punya kekayaan budaya. Warga kampungnya memiliki tradisi turun-temurun melukis di kulit kayu. Berbekal dari jiwa seni yang terbentuk di keluarga dan lingkungan, Mama Anthoneta Ohee memutuskan membuka usaha di bidang kesenian. Nama usahanya adalah Meangge Art. Meangge Art bergerak di bidang kerajinan kulit kayu dengan menghadirkan lukisan dinding bermotif Asei (asli Sentani), tas map kulit kayu, topi, dompet, dan tas kulit kayu lainnya. Mama Anthoneta Ohee terus bekerja keras dan berinovasi agar Meangge Art bisa terus berkembang dan menarik banyak pelanggan. Mama Anthoneta Ohee berkomitmen untuk menjaga kualitas dan menghadirkan keunikan agar pelanggan menjadi puas. Harapan ke depannya, mama Anthoneta Ohee bisa menjangkau pasar lebih luas dan memberikan manfaat bagi banyak orang.

Dukung Mama Anthoneta Ohee dalam Membangun Houwkhabia Meangge Art

​Setiap orang pasti punya camilan favoritnya, selain menjadi pengganjal perut camilan juga bisa menghangatkan suasana juga jadi makanan khas suatu daerah. Itulah yang sedang diusahakan oleh Ibu Bilha Wally yang tengah memajukan Doel Food Stik Sagu Khas Sentani, Papua. Doel Food Stik Sagu adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner, menghadirkan camilan berbahan dasar sagu yang lezat dan bergizi. Berawal dari pengalaman membangun kelompok usaha yang sempat terhenti, Mama/Ibu Bilha Wally memutuskan untuk kembali bangkit dan membentuk usaha yang beliau tekuni sekarang, usaha ini tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan.<span style="; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dengan kerja keras dan inovasi, Doel Food Stik Sagu terus berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan. Fokus utama usaha ini adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ke depannya, Doel Food Stik Sagu berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

Dukung Mama Bilha Wally dalam Membangun Doel Food Stik Sagu 

​<span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Gallery Elaykhalo adalah usaha yang bergerak di bidang kriya atau industri kreatif, menghadirkan kerajinan tangan dan karya seni ukir dari kulit kayu/khombouw. Berawal dari usaha mandiri dengan modal sendiri, Mama/Ibu Bertha Robeka Pepuho memulai usaha kerajinan di kampungnya dan hanya mengandalkan wisatawan yang berkunjung. Namun, produk Mama/Ibu Bertha Robeka Pepuho menarik perhatian UMKM, yang akhirnya membantu membangun galeri atau <span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">artshop.<span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> Usaha ini tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan.<span style="; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dengan kerja keras dan inovasi, Gallery Elaykhalo terus berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan. Fokus utama usaha ini adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ke depan, Gallery Elaykhalo berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

Dukung Bertha Robeka Pepuho dalam Membangun Gallery Elaykhalo


​Pesatnya industri kreatif saat ini membuka banyak kesempatan untuk pelaku bisnis mengembangkan usahanya di banyak kerajinan tangan. Salah satu industri krreatif dari Sentani, Papua adalah Fansoway Art Gallery yang dimiliki oleh Ibu Tresia Ohee. Fansoway Art Gallery adalah usaha yang bergerak di bidang kriya dalam industri kreatif, menghadirkan kerajinan tangan dari kulit kayu khombouw, seperti hiasan dinding, tas, dompet, dasi, hingga topi bulu kasuari, dan karya lainnya. Pada tahun 2009 dengan modal awal pinjaman dari dana Desa Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri-Respek, usaha ini tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan. Dengan kerja keras dan inovasi, Fansoway Art Gallery terus berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan. Fokus utama usaha ini adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ke depan, Fansoway Art Gallery berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.

Dukung Tresia Ohee dalam Membangun Fansoway Art Gallery

​<span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Siapa yang tidak kenal sagu, sagu salah satu makanan pokok bagi masyarakat Indonesia, terlebih bagi yang tinggal di Papua dan Maluku. Di dalam sagu juga terdapat karbohidrat dalam jumlah yang banyak. Dari manfaat sagu inilah yang membuat Ibu Maria Margarita Manafe, yang kerap disapa Rita Manafe, membuka usaha Naku Kondur Geiba. Naku Kondur Geiba adalah usaha yang bergerak di bidang kuliner yang menghadirkan sagu, yakni makanan khas Papua, dalam berbagai jenis bentuk seperti cemilan, kudapan dan lain-lain seperti sagu bakar, Beng-Beng sagu dengan varian rasa, kukis sagu, biskuit sagu, stick sagu, roti sagu, aneka <span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">cake <span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">sagu, aneka kue kering sagu hingga aneka minuman dari bahan dasar sagu.&nbsp; <span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;"> <span style="text-align: justify; ; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Naku Kondur Geiba pertama didirikan pada 27 Januari 2017 dengan dasar kecintaan terhadap keluarga dan keinginan untuk melestarikan bahasa daerah Arso Kota, Kabupaten Keerom, Papua. Berangkat dari kekayaan sumber daya alam yang melimpah, khususnya sagu sebagai makanan pokok masyarakat Keerom, Mama Rita melihat peluang besar untuk mengolah sagu menjadi berbagai produk makanan, snack, kudapan, dan minuman. Dengan menggabungkan proses produksi tradisional dan modern serta nilai budaya yang kuat, usaha ini terus berkembang. Saat ini, bisnis ini telah didukung oleh lima orang yang turut membantu dalam pengembangan kuliner berbasis sagu.

Dukung Mama Maria Margarita Manafe dalam Membangun Naku Kondur Geiba

​Jahe dan kelor menjadi salah satu tanaman dengan banyak khasiat yang bisa kita temukan dan konsumsi sehari-hari. Dari kehangatan jahe Ibu Melkina Merolin Vanessa mendapatkan sebuah ide untuk memulai usahanya yaitu Vanessa Herbal. Vanessa Herbal adalah usaha yang bergerak di bidang herbal yang menghadirkan jahe merah daun kelor, teh daun kelor, dan teh daun Afrika di bawah merk Queen BAR. Berawal dari inspirasi yang didapatkan selama masa perkuliahan pada tahun 2010, usaha ini tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan.&nbsp;<span style="; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Dengan memanfaatkan fasilitas asrama, Ibu Merolin mulai memproduksi dan menjual sirup kepada teman-teman serta dosen. Setelah lulus, ia tetap mengembangkan usahanya sambil bekerja sebagai guru, bahkan mencoba berbagai bisnis lain meskipun mengalami banyak kegagalan dan penipuan. Pada tahun 2018, ia pindah ke Jayapura dan memulai dari nol. Seterusnya, pada 2020, ia menemukan ide untuk membuat bubuk minuman jahe merah daun kelor. Setelah beberapa kali percobaan, produk akhirnya berhasil diproduksi dan kini telah dipasarkan ke toko-toko serta secara online dengan izin resmi yang lengkap.&nbsp; <span style="; font-family: Tahoma, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; font-variant-emoji: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">

Dukung Ibu Melkina Merolin Pagawak dalam Membangun Vanessa Herbal

​Dalam mengembangkan UMKM-nya, mama Yustina Aufa mengalami dinamika dalam perjalanannya. Pada awalnya, mama Yustina Aufa berjualan kue berbahan terigu berupa donat, bakpao, dan pastel–namun, tapi di tengah perjalanan mengalami kendala. Hal itu membuat mama Yustina Aufa beralih menjual produksi keripik dan pisang. Maka, sekarang mengembangkan usahanya yang diberi nama Keripik Pisang Yukhei. Dengan tekad dan usaha yang gigih, mama Yustina Aufa terus mengembangkan usahanya agar dapat bertahan dan memberikan manfaat bagi keluarga. Usahanya tumbuh dengan komitmen untuk memberikan produk berkualitas yang disukai pelanggan.Fokus utama usahanya adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan dan menghadirkan sesuatu yang unik. Ke depan, Keripik Pisang Yukhei berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.Untuk mewujudkan harapannya, saat ini mama Yustina Aufa terpilih sebagai 10 pengusaha perempuan di kampanye #EmpoweWomenSentani. Kampanye dari hasil kolaborasi antara Kopernik dan Campaign. Dalam kampanye tersebut, didanai oleh SCash Global dan Yayasan Dunia Lebih Baik. Tujuan dari kampanye #EmpowerWomenSentani adalah untuk mendorong pertumbuhan berkelanjutan dan membantu 10 pengusaha perempuan Sentani dalam mengembangkan bisnisnya.

Dukung Mama Yustina Aufa dalam Membangun Keripik Pisang Yukhei

​Setiap usaha, punya cerita menarik di balik berdirinya. Keunikan itu juga diperlihatkan dalam usaha Nembainye. UMKM Nembainye berawal dari keinginan mama Naomi Taime untuk membantu ekonomi keluarga. Nembainye sendiri merupakan usaha yang bergerak di bidang makanan rumahan dengan menghadirkan aneka kue sagu dan biskuit ulat sagu.Dengan kerja keras dan inovasi mama Naomi Taime, Nembainye terus berkembang dan menarik lebih banyak pelanggan. Fokus utama usaha ini adalah menjaga kualitas, kepuasan pelanggan, dan menghadirkan sesuatu yang unik. Mama Naomi Taime berharap dapat menjangkau pasar yang lebih luas dan memberikan manfaat bagi lebih banyak orang.