Indonesia menempati peringkat kedua sebagai negara penghasil food waste atau limbah makanan tertinggi di dunia, mengacu pada laporan The Economist berjudul “Fixing Food: Towards More Sustainable Food System”. Pada tahun 2025, Badan Pusat Statistik (BPS) memprediksi jumlah sampah yang menumpuk di perkotaan Indonesia akan mencapai 1,42 kilogram perorang setiap harinya, atau 2,2 miliar ton sampah pertahun dari 4,3 miliar orang penduduk Indonesia (Mongabay, 2019). 

Hal ini tentunya menjadi beban sekaligus tanggung jawab kita untuk bersama-sama menuntaskan permasalahan tersebut. Di sisi lain, YRE melihat fenomena food waste ini sebagai peluang apabila dikonversi menjadi bahan baku biogas. Biogas Mini Rumahan (Biomiru) adalah teknologi biogas yang berbahan baku limbah organik seperti sisa nasi, sisa sayur-mayur, sisa buah-buahan, dan dedaunan kering. Sehingga secara ringkas Biomiru merupakan teknologi alternatif yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi food waste. 

Akan tetapi, kami menyadari bahwa untuk menuntaskan permasalahan ini kami tidak dapat bekerja sendiri. Merujuk hal tersebut, kami mengajak untuk berkolaborasi dalam sebuah campaign bertajuk “Food Waste Not Wasted” ini