We are the first social network built from the ground up specifically for social impact & change. Proudly started in Indonesia as a social tech enterprise, we aim to be a global catalyst to build a better world by bringing all changemakers under a shared vision, #ForChange.

Feel free to chat with us if you have any questions.

Selamat datang di komunitas Change-Makers!  Terima kasih telah mengambil langkah berani untuk menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Masing-masing memiliki keahlian & pengalaman menarik yang membantu gerakan dan kampanye. ForABetterWorldID bertujuan untuk menjadi informasi, berita & hub komunitas untuk Kamu..  Gunakan platform ini untuk menginspirasi dan menjadi inspirasi, memberdayakan dan diberdayakan. Ikuti & hubungkan satu sama lain dalam komunitas ini. Jangan ragu untuk mengungkapkan pemikiran dan gagasan kamu di lingkungan yang aman & peduli ini.  #ForABetterWorldID mempunyai tempat yang disediakan untuk para Changemaker atau Komunitas untuk melakukan kegiatan workshop, meeting , fgd atau seminar di #ForABetterWorldID Hub. Bagi Changemaker yang ingin menggunakan #ForABetterWorldID Hub bisa daftar di https://campaign.com/forabetterworld/hub, Tim Campaign.com akan menindaklanjuti permintaan Changemaker.  Mari lakukan aksi baik & mengubah dunia menjadi lebih baik! 

ForABetterWorldID

Memudahkan Changemaker mengorganisir kampanye menjadi lebih baik!

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Berbuat kebaikan tak hanya untuk kelompok tertentu. Aku, kamu, kita juga bisa melakukannya kapan pun dan di mana pun kita berada karena dunia yang lebih baik membutuhkan aksi kolaboratif dari setiap individu.

Melalui #SemuaBisaJadiChangemaker, Champ mengajakmu tunjukkan “Changemaker versi kamu” dengan melakukan aktivitas untuk isu sosial yang kamu minati, meliputi isu pendidikan, kesehatan, kesetaraan, atau kesehatan.

Aksi yang kita lakukan mungkin terlihat sederhana, namun dampaknya akan luar biasa jika dilakukan bersama. Yuk, jadi bagian dari perubahan, dimulai dari diri sendiri dan hari ini! Tebarkan kebaikan, ciptakan kebahagiaan, karena #SemuaBisaJadiChangemaker.

#SemuaBisaJadiChangemaker

SemuaBisaJadiChangemaker

Berbekal tumbler setia, membawa perubahan positif ke mana pun aku pergi. Satu kebiasaan kecil, dampak besar untuk diriku dan lingkungan

action photo type

Sedang Diperiksa

Hi, I'm Bella, a law graduate who loves research, social activities, and education!

mengikuti kegiatan diskusi mengenai persiapan karier

KAMU bersama Campaign.com mengajakmu untuk melakukan gerakan #StressGoAway dengan mengikuti Challenge Self Love agar dapat mengetahui pentingnya kesehatan mental serta ajakan untuk cinta dengan diri sendiri.

Dengan mengikuti Challenge Self Love ini, kamu sudah mendukung remaja-remaja Indonesia untuk lebih sadar akan pentingnya kesehatan mental serta menciptakan masyarakat yang peduli dan memahami. 

Yuk, berikan dukungan kepada remaja Indonesia dengan mengikuti empat aksi sederhana dari kami! Empat aksi sederhana tersebut adalah menunjukkan screenshot catatan digital atau tulisanmu mengenai emosi yang kamu rasakan, menunjukkan screenshot catatan digital atau tulisanmu mengenai apresiasi terhadap diri sendiri, menunjukkan foto kamu dengan gestur butterfly hug, dan menunjukkan foto kamu bersama orang yang kamu percaya untuk mengungkapkan perasaanmu.

Setelah kamu menyelesaikan Challenge, aksi-aksi kamu akan dikonversi menjadi donasi yang akan disalurkan untuk kegiatan webinar masalah kesehatan mental, buku journaling, serta konseling gratis.

Bersama, Wujudkan Kesehatan Mental: #StressGoAway

Bersama Wujudkan Kesehatan Mental StressGoAway

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama:

Hai Changemakers, sudah tau 4 nilai Campaign #ForABetterWorld belum? Sebelum mengenal 4 nilai kami, ada baiknya mengenal sedikit tentang sejarah kami. Campaign yang dibangun di Indonesia pada tahun 2015 adalah jaringan pertama yang dibangun untuk perubahan dan memberikan dampak sosial. Campaign #ForABetterWorld berkomitmen untuk membantu organisasi, komunitas, dan perusahaan maupun individu mengorganisir kampanye berkelanjutan yang berdampak pada perubahan sosial.

Kami percaya bahwa setiap orang memiliki peran dan tanggung jawab untuk membuat dunia lebih baik. Karena itu, visi kami adalah untuk membuat dunia yang lebih baik untuk semua orang melalui misi kami untuk menciptakan ruang aman untuk mengambil tindakan #ForABetterWorld

Pada tahun 2019, setelah perjalanan bertahun-tahun untuk mencari dan menemukan jiwa, kami akhirnya menemukan empat nilai panduan yang membuat kami tetap fokus di Campaign #ForABetterWorld untuk mencapai tujuan kami. 4 Nilai tersebut adalah Social Only, Full Collaboration, Safe Space, dan Have Fun.

4 Nilai Campaign #ForABetterWorld

4 Nilai Campaign ForABetterWorld

whyy i choose this photo sebagai saat dimana saya sedang have fun karena saat itu kami sedang berbagi kasih bersama dgn anak anak panti asuhan dan setelah itu kami bermain bersama, bisa di lihat dari foto saat itu kami saling merangkul dan membentuk sebuah kereta, sangatt seruu bngtttttt , what a great dayyyy

Terpublikasi

Kesehatan

Pendidikan

Lingkungan

Kesetaraan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

YDLB

Kapan terakhir kali kamu mengirimkan surat ke kantor POS? Tentu di zaman digital saat ini, mengirimkan surat secara manual sudah jarang ditemukan. Adanya teknologi memudahkan kita untuk bisa mengirim surat dengan mudah dan cepat. 

Kamu masih ingat bagaimana perasaanmu saat mendapat sebuah surat yang ditujukan padamu, pasti ingin buru-buru membacanya kan. Ada perasaan senang dan ingin membalas tentunya.

Tahukah kamu bahwa dengan kata-kata penyemangat bisa membuat orang lain bahagia loh! Suratmu bisa membawa kebahagiaan bahkan menciptakan semangat bagi orang lain. Lewat suratmu kamu ikut menciptakan dunia digital yang lebih penuh cinta.



Tulis Suratmu Untuk Kebahagiaan Mereka

Kamu setuju enggak sih kalau setiap orang harus terhidrasi dengan baik? Jangan sampai kamu mengira dengan di rumah aja nggak perlu air putih nih.  Karena tubuh tetap akan mengeluarkan cairan dimanapun dan kapanpun, meskipun kamu lagi santai-santai di dalam rumah. 

Kamu sudah tahu kebutuhan cairan tubuh setiap hari?

Nah, ada fakta menarik nih Changemakers. Menurut para ahli dari Institute of Medicine (IOM) di Amerika Serikat, berpendapat kalau kebutuhan cairan setiap masing-masing individu itu berbeda-beda loh. Ini dia rata-rata kebutuhan per hari: 

- Laki-laki dewasa : 13 gelas atau tiga liter
- Perempuan dewasa : 9 gelas atau dua liter
- Ibu hamil: 10 gelas atau 2 liter lebih sedikit
- Ibu menyusui: 12 gelas atau hampir 3 liter
- Anak dan remaja: 6 sampai 8 gelas atau hampir 2 liter.

Semua ketentuan itu tergantung pada aktivitas, suhu udara, kondisi tubuh dan juga intensitas buang air kecil. Jadi kalau kamu sedang sakit seperti diare atau demam otomatis kebutuhan cairan tubuh meningkat atau sedang beraktivitas di luar ruangan dengan suhu yang panas, kebutuhan tubuhmu untuk minum air putih juga meningkat. Jadi jangan lupa siap sedia botol air minum ya kemanapun kamu pergi, untuk terhindar dari gejala dehidrasi. 

Masalah gejala dehidrasi juga nggak bisa dianggap sepele nih Changemakers. Karena siapapun bisa saja terkena gejala ini, kalau kamu sedang kekurangan cairan. Gejala dari dehidrasi yang bisa kamu rasakan seperti pusing, kehilangan fokus, mata dan bibir kering, mudah lelah sampai air seni menjadi warna kuning tua. Nggak mau kan si dehidrasi ini mampir di tubuh kamu?

No donation

7 Hari Hidup Sehat Tanpa Worry Yang Enggak Bikin Rugi!

7 Hari Hidup Sehat Tanpa Worry Yang Enggak Bikin Rugi

​Hai, Changemakers! <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Siapa yang dari kemarin udah nggak sabar nih, pengen liat debat capres dan cawapres? Kabar baiknya kamu nggak perlu nunggu lama lagi. Soalnya debat capres dan cawapres 2024 akan diselenggarakan minggu depan! Bahkan udah banyak persiapan yang dilakukan oleh setiap paslon!&nbsp; <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-weight: 700; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Jadwal debat hingga tema <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">• Debat 1: 12 Desember 2023 <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tema: Hukum, HAM, Pemerintahan, Pemberantasan Korupsi, dan Penguatan Demokrasi. <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">• Debat 2: 22 Desember 2023. <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tema: Pertahanan, Keamanan, Geo Politik, dan Hubungan Internasional. <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">• Debat 3: 7 Januari 2024 <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tema: Ekonomi (kerakyatan dan digital), Kesejahteraan Sosial, Investasi, Perdagangan, Pajak (Digital), Keuangan, Pengelolaan APBN dan APBD, serta Infrastruktur. <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">• Debat 4: 21 Januari 2024 <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tema: Energi, SDA, SDM, Pangan, Pajak Karbon, Lingkungan Hidup, Agraria, dan Masyarakat Adat. <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">• Debat 5: 4 Februari 2024 <span style="; font-family: Arial, sans-serif; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; font-variant-alternates: normal; font-variant-position: normal; vertical-align: baseline; white-space-collapse: preserve;">Tema: Teknologi Informasi, Peningkatan Pelayanan Publik, Hoaks, Intoleransi, Pendidikan dan Kebudayaan, Kesehatan (Post Covid Society), dan Ketenagakerjaan.

📣Jadwal Debat Capres-Cawapres 2024! Kamu Udah Tau?

#ForABetterWorldID

​Hai, Changemakers!
Kalian sering mendengar orang bilang “Dunia sedang nggak baik-baik saja”? Kalimat tersebut memang nyatanya nggak berlebihan. Changemakers sudah tau, betapa rusaknya alam kita sampai terjadi bencana di mana-mana. Sebagai salah satu upaya peningkatan kepedulian kita terhadap alam, Indonesia sendiri menetapkan 28 November setiap tahunnya sebagai Hari Menanam Pohon. Aktivitas menanam pohon pastinya sangat dibutuhkan demi merekonstruksi hutan dan habitat satwa yang kian porak-poranda.
Apa kata organisasi-organisasi yang peduli dengan lingkungan, ya? Yuk simak interview bersama dengan Ayendha Pangesti, Manajer Program di Ashoka Indonesia.
Apa itu Ashoka Indonesia?
Ashoka merupakan organisasi global yang berfokus pada membangun gerakan setiap orang adalah pembaharu, “Everyone a Changemaker.” Wah, sangat selaras dengan Campaign.id, ya. Ashoka sendiri berdiri sejak tahun 1981 di India dan kemudian meluas ke lebih dari 35 negara termasuk di Indonesia. Ashoka didirikan oleh Bapak Social Entrepreneurship dunia, Bill Drayton. Dua tahun setelah berdiri di India sebagai kantor pertama, kantor Ashoka resmi berdiri di Indonesia pada tahun 1984 dan konsisten memilih Ashoka Fellow, system-changing social entrepreneurship, atau para wirausaha/inovator sosial yang mengubah sistem. 
Ashoka mengidentifikasi dan memilih para social entrepreneur untuk kemudian dianugerahi Ashoka Fellow. Para Ashoka Fellow ini kemudian dijejaringkan secara global dalam program lifetime fellowship dan juga didukung dalam bentuk stipendium. Mereka bergerak dari empati dan kepekaan masing-masing terhadap masalah yang ada di sekitar, dan bergerak menghimpun kekuatan untuk menawarkan strategi penyelesaian yang berkelanjutan. Beberapa tahun terakhir, Ashoka mengelompokkan Fellownya ke dalam empat topik besar yaitu: Gender, Tech &amp; Humanity, New Longevity dan Planet &amp; Climate.
Oleh karena itu, walaupun Ashoka tidak spesifik bergerak di satu isu, namun juga sangat peduli dengan masalah krisis iklim. Menurut Ayendha, sebagai Manajer Program Gaharu Bumi Innovation Challenge di Ashoka, upaya-upaya restorasi dan pencegahan kerusakan lingkungan sangatlah penting dan genting, mengingat kita semua sebagai manusia bergantung pada alam. “Apapun agama, ras, golongan, maupun pilihan politiknya, kita semua pasti terdampak jika bumi rusak.”
Dan salah satu perwujudan komitmen Ashoka Indonesia terhadap isu lingkungan serta mendorong semua orang menjadi pembaharu, Ashoka bersama Kok Bisa dengan dukungan Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri meluncurkan Gaharu Bumi Innovation Challenge. Tantangan ini mengajak seluruh keluarga, orang muda dan komunitas secara umum untuk mengenalkan inisiatif lingkungannya yang terbukti berpotensi melakukan mitigasi krisis iklim.

​Hai, Changemakers!
Kalian sering mendengar orang bilang “Dunia sedang nggak baik-baik saja”? Kalimat tersebut memang nyatanya nggak berlebihan. Changemakers sudah tau, betapa rusaknya alam kita sampai terjadi bencana di mana-mana. Sebagai salah satu upaya peningkatan kepedulian kita terhadap alam, Indonesia sendiri menetapkan 28 November setiap tahunnya sebagai Hari Menanam Pohon. Aktivitas menanam pohon pastinya sangat dibutuhkan demi merekonstruksi hutan dan habitat satwa yang kian porak-poranda.
Apa kata organisasi-organisasi yang peduli dengan lingkungan, ya? Yuk simak interview bersama dengan Ayendha Pangesti, Manajer Program di Ashoka Indonesia.
Apa itu Ashoka Indonesia?
Ashoka merupakan organisasi global yang berfokus pada membangun gerakan setiap orang adalah pembaharu, “Everyone a Changemaker.” Wah, sangat selaras dengan Campaign.id!, ya. Ashoka sendiri berdiri sejak tahun 1981 di India dan kemudian meluas ke lebih dari 35 negara termasuk di Indonesia. Ashoka didirikan oleh Bapak Social Entrepreneurship dunia, Bill Drayton. Dua tahun setelah berdiri di India sebagai kantor pertama, kantor Ashoka resmi berdiri di Indonesia pada tahun 1984 dan konsisten memilih Ashoka Fellow, system-changing social entrepreneurship, atau para wirausaha/inovator sosial yang mengubah sistem. 
Ashoka mengidentifikasi dan memilih para social entrepreneur untuk kemudian dianugerahi Ashoka Fellow. Para Ashoka Fellow ini kemudian dijejaringkan secara global dalam program lifetime fellowship dan juga didukung dalam bentuk stipendium. Mereka bergerak dari empati dan kepekaan masing-masing terhadap masalah yang ada di sekitar, dan bergerak menghimpun kekuatan untuk menawarkan strategi penyelesaian yang berkelanjutan. Beberapa tahun terakhir, Ashoka mengelompokkan Fellownya ke dalam empat topik besar yaitu: Gender, Tech &amp; Humanity, New Longevity dan Planet &amp; Climate.
Oleh karena itu, walaupun Ashoka tidak spesifik bergerak di satu isu, namun juga sangat peduli dengan masalah krisis iklim. Menurut Ayendha, sebagai Manajer Program Gaharu Bumi Innovation Challenge di Ashoka, upaya-upaya restorasi dan pencegahan kerusakan lingkungan sangatlah penting dan genting, mengingat kita semua sebagai manusia bergantung pada alam. “Apapun agama, ras, golongan, maupun pilihan politiknya, kita semua pasti terdampak jika bumi rusak.”
Dan salah satu perwujudan komitmen Ashoka Indonesia terhadap isu lingkungan serta mendorong semua orang menjadi pembaharu, Ashoka bersama Kok Bisa dengan dukungan Ford Foundation dan Kementerian Dalam Negeri meluncurkan Gaharu Bumi Innovation Challenge. Tantangan ini mengajak seluruh keluarga, orang muda dan komunitas secara umum untuk mengenalkan inisiatif lingkungannya yang terbukti berpotensi melakukan mitigasi krisis iklim.

Urgensi Menanam Pohon di Tengah Kerusakan Lingkungan bersama Ashoka Indonesia

Urgensi Menanam Pohon di Tengah Kerusakan Lingkungan Bersama Ashoka Indonesia

​Hai, Changemakers! Pernah nge-julid nggak? Nah, Champ mau nunjukin kamu gerakan julid yang sampai diikuti oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Turki. Wah, julid bukan sembarang julid, karena gerakan #JulidFiiSabilillah ini bikin ketar-ketir negara bahkan sedang dibuat perbincangan, loh! Mau tau nge-julid apa? Yuk, langsung intip di bawah! 🍉 <h2 dir="ltr" style="line-height:1.38;margin-top:18.0pt;margin-bottom:6.0pt;">Trend Psywar Gerakan #JulidFiiSabilillah yang Harus Kamu Tau!&nbsp;</h2>

​Hai, Changemakers! Pernah nge-julid nggak? Nah, Champ mau nunjukin kamu gerakan julid yang sampai diikuti oleh 3 negara yakni Indonesia, Malaysia, dan Turki. Wah, julid bukan sembarang julid, karena gerakan #JulidFiiSabilillah ini bikin ketar-ketir negara bahkan sedang dibuat perbincangan, loh! Mau tau nge-julid apa? Yuk, langsung intip di bawah! 🍉 <h2 dir="ltr" style="line-height:1.38;margin-top:18.0pt;margin-bottom:6.0pt;">Trend Psywar Gerakan #JulidFiiSabilillah yang Harus Kamu Tau!&nbsp;</h2>

Wah, Gerakan #JulidFiiSabilillah Sampai Diikuti Netizen dari 3 Negara, Loh! 🍉🌏

​Hai, Changemakers!
Tanggal 2 Desember kemarin menjadi peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional. Meski kehidupan sudah berada di era modern, menurut laporan International Labour Organization, di tahun 2021 ada lima puluh juta orang menjadi korban perbudakan di seluruh dunia. 
Memangnya perbudakan di era modern itu gimana, sih? Jadi gini, perbudakan era modern yang sering terjadi berupa kerja paksa, eksploitasi seksual perempuan, dan pernikahan paksa. 
Kok ngeri, ya! Makanya, Majelis PBB menetapkan 2 Desember sebagai Hari Penghapusan Perbudakan Internasional pada tahun 1995. Tujuannya, untuk meningkat nilai kemanusiaan. 
Karenanya, setiap individu punya kesempatan untuk menghapuskan perbudakan. Baik itu orang introvert, ekstrovert, dan ambivert. Ketiganya sama-sama bisa menjadi agen untuk menghapuskan perbudakan. 
Di Balik Sikap Dingin Introvert
Lantas, apakah bisa introvert, si pendiam, menjadi bagian dalam memerangi perbudakan? Jangan salah, di balik diamnya, ada sisi lain si introvert menjadi bagian dari perlawanan kasus perbudakan. 
Changemakers harus tau, orang introvert bisa menjadi pendengar yang baik. Menurut Buelow, penulis buku The Introvert Entrepreneur, ketika ada orang lain bercerita, orang introvert mengolah argumen secara positif agar nggak menjatuhkan mental orang yang bercerita tadi. 
Artinya, orang introvert nggak langsung menghakimi orang lain saat bercerita. Nggak menghakimi lawan bicara menjadi modal penting dalam mengatasi perbudakan.
Sebab, nggak semua korban perbudakan, berani memprosesnya dengan jalur hukum. Ada yang lebih memilih bercerita pada orang yang mau mendengarkan keluh kesahnya. 
Kalau Changemakers juga mau berpartisipasi membangun argumen yang positif, bisa juga ikutan Challenge Berkomentar Dengan Hati Dimulai Dari Jari yang digagas oleh Teman Gagal. Tujuannya untuk menyadarkan pentingnya berkomentar secara positif di media sosial. 
Challenge yang selesai akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp20 ribu yang disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan sebagai pelatihan mengelola stres bagi orang tua yang memiliki anak tunarungu.

​Hai, Changemakers!Tanggal 2 Desember kemarin menjadi peringatan Hari Penghapusan Perbudakan Internasional. Meski kehidupan sudah berada di era modern, menurut laporan International Labour Organization, di tahun 2021 ada lima puluh juta orang menjadi korban perbudakan di seluruh dunia. Memangnya perbudakan di era modern itu gimana, sih? Jadi gini, perbudakan era modern yang sering terjadi berupa pemaksaan kerja paksa, eksploitasi seksual perempuan, dan pernikahan paksa. Kok ngeri, ya! Makanya, Majelis PBB menetapkan 2 Desember sebagai Hari Penghapusan Perbudakan Internasional pada tahun 1995. Tujuannya, untuk meningkat nilai kemanusiaan. Karenanya, setiap individu punya kesempatan untuk menghapuskan perbudakan. Baik itu orang introvert, ekstrovert, dan ambivert. Ketiganya sama-sama bisa menjadi agen untuk menghapuskan perbudakan. Di Balik Sikap Dingin IntrovertLantas, apakah bisa introvert, si pendiam, menjadi bagian dalam memerangi perbudakan? Jangan salah, di balik diamnya, ada sisi lain si introvert menjadi bagian dari perlawanan kasus perbudakan. Changemakers harus tau, orang introvert bisa menjadi pendengar yang baik. Menurut Buelow, penulis buku The Introvert Entrepreneur, ketika ada orang lain bercerita, orang introvert mengolah argumen secara positif agar nggak menjatuhkan mental orang yang bercerita tadi. Artinya, orang introvert nggak langsung menghakimi orang lain saat bercerita. Nggak menghakimi lawan bicara menjadi modal penting dalam mengatasi perbudakan.Sebab, nggak semua korban perbudakan, berani memprosesnya dengan jalur hukum. Ada yang lebih memilih bercerita pada orang yang mau mendengarkan keluh kesahnya. Kalau Changemakers juga mau berpartisipasi membangun argumen yang positif, bisa juga ikutan Challenge Berkomentar Dengan Hati Dimulai Dari Jari yang digagas oleh Teman Gagal. Tujuannya untuk menyadarkan pentingnya berkomentar secara positif di media sosial. Challenge yang selesai akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp20 ribu yang disponsori Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan sebagai pelatihan mengelola stres bagi orang tua yang memiliki anak tunarungu.

Bagaimana Si Introvert, Ekstrovert, dan Ambivert Melawan Perbudakan?

challenge

image

Sumber: Pinterest

text

Kerennya lagi, orang introvert juga dikenal memiliki kreativitas tinggi dalam memecahkan masalah. Orang introvert memiliki perenungan dan perefleksian mendalam. Kreativitasnya yang tinggi, berpotensi menghasilkan gagasan untuk menyelesaikan perbudakan. Kalau Changemakers suka dalam mengeksplorasi pemikiran dan mengedepankan rasa ingin tau, bisa juga mengikuti Challenge #KurioKuDirayakan yang digagas oleh Kurio Academy. Challenge bertujuan menciptakan pendidikan yang bermakna dan menyenangkan.Penyelesaian Challenge akan membuka donasi Rp30 ribu yang disponsori oleh Yayasan Dunia Lebih Baik. Donasi akan digunakan untuk pendanaan Kurio Academy.

#ForABetterWorldID

Memudahkan Changemaker mengorganisir kampanye menjadi lebih baik!

campaign

Tentang Kampanye

Selamat datang di komunitas Change-Makers! Terima kasih telah mengambil langkah berani untuk menjadi bagian dari perjalanan luar biasa ini untuk mengubah dunia menjadi lebih baik. Masing-masing memiliki keahlian & pengalaman menarik yang membantu ...