Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16 Days of Activism Against Gender Violence) merupakan kampanye Internasional untuk mendorong upaya-upaya penghapusan kekerasan terhadap perempuan di seluruh dunia. Setiap tahunnya, kegiatan ini berlangsung dari tanggal 25 November yang merupakan Hari Internasional Penghapusan Kekerasan terhadap Perempuan hingga tanggal 10 Desember yang merupakan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) Internasional. Dipilihnya rentang waktu tersebut adalah dalam rangka menghubungkan secara simbolik antara kekerasan terhadap perempuan dan HAM, serta menekankan bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan salah satu bentuk pelanggaran HAM.<div><br /><div>Di Indonesia, Komisi Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (KomNas Perempuan) bersama sejumlah lembaga mitra KomNas Perempuan menjadi insiator Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan sejak tahun 2001.</div><div><br /></div><div>Dalam rangka Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan tahun 2016, Komnas Perempuan bersama sejumlah mitra yang tergabung dalam Joint Task Force Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan melakukan kampanye yang bernama GerakBersama yang bertujuan mengajak seluruh masyarakat untuk mendengar dan mendukung penyintas Kekerasan Seksual, mendukung pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual serta mendukung adanya perlindungan hukum terhadap penyintas &amp; proses hukum yang adil.</div></div>

GerakBersama

Dengarkan korban & dukung RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

3 Alasan Pentingnya RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.
Ayo lindungi korban kekerasan seksual! #GerakBersama #DukungRUUP-KS #SahkanRUUP-KS! 

Tandatangani petisi ini bit.ly/DukungRUUP-KS

Ayo Lindungi Korban Kekerasan Seksual!

Tahukah kamu, bulan depan anggota DPR di periode ini bakalan berakhir kepemimpinannya. Tapi sejak 2017 RUU Penghapusan Kekerasan Seksual masuk prioritas pembahasan, belum kelar juga sampai sekarang. Padahal, setiap tahun kasus kekerasan seksual terus meningkat dan payung hukum tentang ini juga sama sekali belum ada.⁣
⁣
Hmm,, apa jadinya kalau RUU ini ngga disahkan?? Yuk, simak di infografis ini! Trus habis itu kasih tau teman, gebetan, pacar, orangtua, guru, dan komunitas tempat kamu biasa kumpul untuk dukung pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual.⁣
⁣
Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual⁣⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah⁣⁣
#SahkanRUUPenghapusanKekerasanSeksual

Apa Yang Terjadi Dengan RUU PKS?

Tidak sedikit kasus kekerasan seksual dengan medium teknologi informasi menjadi bumerang bagi korban. Kasus Baiq Nuril, misalnya. Absennya penerapan hukum dengan dimensi gender serta payung hukum kasus-kasus kekerasan seksual yang tidak terakomodasi pada aturan sebelumnya, membuat kasus-kasus tersebut banyak berujung mandeg. ⁣
⁣
Belum selesai dengan pengalaman traumatis, korban mengalami kerentanan berlapis pada proses mencari keadilan, seperti disalahkan ketika menceritakan pengalamannya pada saat melapor.⁣⁣
⁣⁣
RUU P-KS menjadi sangat penting untuk memayungi proses perlindungan bagi korban pada kasus-kasus kekerasan seksual.⁣⁣
⁣⁣
#MerdekaItu bebas dari kekerasan seksual #GerakBersama⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Mitos atau Fakta??

Kekerasan seksual terjadi karena korban mengenakan pakaian yang terbuka/menggoda.⁣
⁣
MITOS⁣
⁣
Kekerasan seksual terjadi pada korban dengan bermacam jenis cara berpakaian. Usia korban perkosaan di Indonesia sangat bervariasi dari bayi usia 7 bulan hingga lansia berusia 70-an tahun. Pakaian seperti apa yang mereka kenakan yang bisa disebut sebagai “pakaian yang menggoda”?⁣
⁣
Bahkan bulan lalu, terjadi pula kasus kekerasan seksual di sekolah berbasis agama oleh guru pada muridnya yang wajib mengenakan pakaian tertutup. Kekerasan seksual terjadi bukan karena pakaian korban, melainkan karena tindakan pelaku yang salah.⁣
⁣
#MerdekaItu bebas dari kekerasan seksual #GerakBersama⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

MITOS atau FAKTA?⁣

Tanggal 23 Agustus setiap tahun masyarakat internasional memperingati Hari Internasional Mengenang Perdagangan Budak dan Penghapusannya/International Day for the Remembrance of the Slave Trade and its Abolition. Peringatan tersebut ditetapkan oleh UNESCO untuk mengenang orang-orang dari tragedi perdagangan budak sekaligus untuk memberi penghormatan pada mereka yang telah bekerja keras untuk menghapus perdagangan budak dan perbudakan di seluruh dunia. ⁣
⁣
Dalam lingkaran perdagangan manusia, perempuan dan anak perempuanlah yang menjadi korban perdagangan paling pertama dan jumlahnya paling besar, mereka diperdagangkan sebagai buruh, pekerja anak, budak, pekerja seks. Misalnya baru-baru ini terjadi Kasus Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) bermodus pengantin pesanan dan/atau kawin kontrak di Kalimantan Barat dan Jawa Barat. ⁣
⁣
Dengan fakta yang demikian, maka relevan kita mempertanyakan kembali makna 74 tahun kemerdekaan Indonesia, jika sebagian dari kita masih menjadi korban perdagangan orang dan perbudakan seksual.⁣
⁣
Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah⁣
#SahkanRUUPenghapusanKekerasanSeksual.

Merdeka Itu...

Berdasarkan Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2019, selain incest dan marital rape, kasus yang menarik perhatian dari kekerasan di ranah privat, adalah meningkatnya pengaduan kasus kekerasan dalam pacaran (1750 dari total 2073 kasus). Bentuk kekerasan tertinggi dalam relasi pacaran ini adalah kekerasan seksual. Relasi pacaran adalah relasi yang tidak terlindungi oleh hukum, sehingga jika terjadi kekerasan dalam relasi ini, korban akan menghadapi sejumlah hambatan dalam mengakses keadilan. 

Hal yang patut diapresiasi adalah, ditanganinya 1750 kasus kekerasan dalam relasi pacaran oleh pemerintah, meskipun tidak ada payung hukum yang melindunginya.

Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual

#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama

RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (P-KS) tidak diperlukan karena sudah ada peraturan lain yang bisa melindungi korban kekerasan (seksual).⁣
⁣
MITOS⁣
⁣
Data Catatan Tahunan Komnas Perempuan tahun 2019 menyebutkan bahwa kekerasan di ranah publik (di tempat kerja, institusi pendidikan, transportasi umum, lingkungan tempat tinggal, dll dan korban tidak memiliki relasi perkawinan, kekerabatan atau relasi intim lainnya dengan pelaku), masih didominasi oleh kekerasan seksual. ⁣
⁣
Sebagaimana tahun 2017, kekerasan seksual tertinggi adalah pencabulan/perbuatan cabul. Tingginya angka perbuatan cabul ini disebabkan keterbatasan KUHP dalam mengenali perkosaan, sehingga kasus-kasus perkosaan yang dilaporkan ke Polisi yang tidak memenuhi unsur perkosaan sebagaimana dimaksud dalam KUHP, oleh Polisi ditempatkan sebagai perbuatan cabul, agar proses hukumnya dapat dilanjutkan. Padahal menyamakan perkosaan dengan perbuatan cabul berdampak pada terlanggarnya rasa keadilan korban. ⁣
⁣
Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama⁣
⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Dalam catatan tahunan yang diterbitkan tahun 2019, kasus kekerasan terhadap perempuan pada tahun 2018 meningkat sebanyak 14%. Negara ini krisis akan kebijakan tegas yang mampu mengakomodir hak-hak korban.⁣⁣
⁣⁣
Terdapat tiga poin utama yang menjadi perhatian dari RUU P-KS ini, yaitu pencegahan, pemidanaan, dan rehabilitasi. Poin pencegahan mengupayakan perubahan paradigma masyarakat untuk menciptakan kondisi yang bebas dari kekerasan seksual. Poin pemidanaan menegaskan hukuman yang jelas terhadap sembilan jenis tindak kekerasan seksual. Sedangkan poin rehabilitasi memenuhi hak-hak korban dan keluarga atas pemulihan pemantauan.⁣⁣
⁣⁣
RUU Penghapusan Kekerasan Seksual (P-KS) merupakan rancangan Undang-Undang yang selama ini dibutuhkan korban kekerasan seksual. Mari lawan stigma, mari bersimpati dan berempati kepada korban. Mari dorong pengesahan RUU P-KS untuk melindungi orang-orang yang kita sayangi.⁣⁣
⁣⁣
Mari sayangi sesama.⁣⁣
Saving rights, saving lives.⁣⁣
⁣⁣
#74 #SahkanRUUPKS #GerakBersama #CumaRUUPKS #Hijrah⁣⁣
#akubersuara #kekerasanseksual #lawanbersama #ham #kemanusiaan #RUUPKS

Indonesia Sedang Darurat Kekerasan Seksual

Catatan Tahunan Komnas Perempuan 2019 menyebutkan bahwa kekerasan di ranah privat (korban dan pelaku berada dalam relasi perkawinan, kekerabatan, atau relasi intim lainnya) baik dalam lingkup rumah tangga maupun di luar rumah tangga, masih merupakan kasus yang dominan dilaporkan. Kasus WS yang tertinggi dilaporkan adalah Kekerasan dalam Rumah Tangga (KDRT), kedua, Kekerasan dalam Pacaran (KDP), dan ketiga, Incest.⁣
⁣
Ayo bantu hapuskan kekerasan seksual dengan mem-post foto di atas beserta tagar #MerdekaItu dan #GerakBersama di tanggal 17-19 Agustus ya!⁣
⁣
Jangan lupa sertakan caption singkat tentang kenapa #MerdekaItu bebas dari kekerasan seksual :)⁣
⁣
Tunggu apalagi? Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual⁣
⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama⁣

Kekerasan seksual tidak terjadi dalam rumah tangga?

MITOS 

Tahukah kamu bahwa kekerasan seksual juga meliputi kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga? Bahwa perkosaan dalam perkawinan itu banyak terjadi?

Tahukah sahabat bahwa kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga bisa ditindaklanjuti ke proses hukum? Tahukah sahabat bahwa meski telah dikategorikan sebagai tindak pidana, namun perkosaan dalam perkawinan tidak diatur dalam RUU KUHP maupun KUHP yang masih berlaku saat ini?

Banyak anggota #SaveJanda yang membagikan kisahnya, namun hampir semua tidak mengungkapkannya di ruang publik karena perasaan takut, atau malu, atau bahkan tidak sadar jika dirinya mengalami kekerasan seksual.

Di tahun 2018 angka perkosaan dalam perkawinan atau marital rape mencapai 195 kasus, dan entah berapa banyak yang tidak terlaporkan. 

Merdekakan dirimu dari kekerasan seksual dalam lingkup rumah tangga. #Merdekaitu artinya bebas dari kekerasan seksual dalam rumah tangga. 

Jangan anggap sepele. Jangan diam. Laporkan.  LAWAN! #HUTRI74 #74 #GerakBersama #CumaRUUPKS #SahkanRUUPKS

MITOS atau FAKTA?


FAKTA⁣⁣
⁣⁣
Faktanya banyak kasus seperti pemerkosaan RW oleh Penyair SS, perkosaan kepada A oleh anggota DPRD II di Sikka Flores, juga berbagai kasus di penjuru indonesia. Masih banyak pelaku yang punya otoritas atau kuasa, selalu lolos dari pengadilan. Hal ini akan terus terjadi kalau RUU P-KS TIDAK KUNJUNG DISAHKAN. Pelaku kekerasan seksual, termasuk juga perkosaan, seharusnya dihukum atas perbuatan yang dilakukannya, terlepas dari apapun jabatan dan posisi yang dimilikinya.⁣⁣
⁣⁣
Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama⁣⁣
⁣⁣
#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

MITOS atau FAKTA?⁣⁣

Berdasarkan CATAHU 2019 yg dikeluarkan Komnas Perempuan, kekerasan di ranah publik masih didominasi oleh kekerasan seksual. Sebagaimana tahun 2017, kekerasan seksual tertinggi adalah pencabulan/perbuatan cabul yang  disebabkan keterbatasan oleh KUHP dalam mengenali perkosaan.⁣⁣
⁣⁣
Kasus perkosaan yang dilaporkan ke Polisi ditempatkan sebagai perbuatan cabul yang merujuk pada KUHP, semata agar proses hukumnya dapat dilanjutkan. ⁣⁣
⁣⁣
RUU Penghapusan Kekerasan Seksual memberikan definisi yang lebih jelas mengenai bentuk kekerasan seksual daripada definisi yang ada dalam KUHP. ⁣⁣
⁣⁣
Perbuatan cabul dikategorikan dalam Pelecehan Seksual, di mana kekerasan seksual yang terjadi belum berupa pemaksaan hubungan seksual. Sementara jika sudah terjadi pemaksaan hubungan seksual, maka tindakan tersebut didefinisikan sebagai Perkosaan.⁣⁣

Ayo bantu hapuskan kekerasan seksual dengan mem-post foto di atas beserta tagar #MerdekaItu dan #GerakBersama di tanggal 17-19 Agustus ya!⁣⁣

Jangan lupa sertakan caption singkat tentang kenapa #MerdekaItu bebas dari kekerasan seksual :)⁣⁣

Tunggu apalagi? Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual⁣⁣

#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama⁣⁣

FAKTA:
Komisi Perlindungan Anak Indonesia:
“Pada tahun 2018, kasus kekerasan seksual paling banyak terjadi pada anak laki-laki sebanyak 122 kasus”

Yuk bantu kami memperingati HUT RI ke-74 melalui kampanye #MerdekaItu dan #GerakBersama

Ayo bantu hapuskan kekerasan seksual dengan mem-post foto di atas beserta tagar #MerdekaItu dan #GerakBersama di tanggal 17-19 Agustus ya!

Jangan lupa sertakan caption singkat tentang kenapa #MerdekaItu bebas dari kekerasan seksual :)

Tunggu apalagi? Ayo #GerakBersama lawan kekerasan seksual

#74 #SahkanRUUPKS #CumaRUUPKS #Hijrah

Belakangan ini, masyarakat dihebohkan dengan wacana Qanun Poligami yang sedang digodok oleh DPRD dan Pemprov Aceh. Namun, Qanun yang membahas poligami ini menuai pro dan kontra. Banyak yang menganggap qanun ini bisa mengurangi praktik nikah siri dan melindungi perempuan dan anak. Namun, di sisi lain, ada pula yang menilai qanun seolah-olah membuat poligami sebagai gaya hidup. 

Untuk membahas fenomena tersebut, Klub Kajian Islam mengajakmu untuk menelisik sejarah poligami dari masa ke masa. Apakah poligami ini menjadi solusi atau justru menghambat pembangunan keluarga yang harmonis? 

Temukan jawabannya dalam diskusi ”Poligami Menghambat Keluarga Harmonis” yang bakal diadakan pada:

Hari/tanggal: Rabu, 28 Agustus 2019
Waktu: 13.00-16.00 WIB.
Tempat: Ruang Diskusi ICRP d/a Jl. Cempaka Putih Barat XXI No 34 Jakarta Pusat. 

Poligami Menghambat Keluarga Harmonis, Benarkah?

Kuy kita ngumpul sambil launching film, nobar & diskusi film “More Than Work” by Konde Production, yang akan diadakan pada :

📆 Sabtu, 15 Juni 2019
⏰ 16:00 - 18:00
🏬 IFI Jakarta, Jl Thamrin
(Donasi min. IDR 20K)

Mohon isi form dulu ya di sini
https://bit.ly/2WoKbnP "More Than Work" adalah karya Luviana yang ceritakan pengalaman perempuan yang bekerja di bidang media.

Konfirmasi terkait pendaftaran & bukti transfer bisa melalui:
Masboi 087865822233
Yoanne ‭081211790151‬

Ikutan Diskusi Sambil Nobar More Than Work Yuk!

Mendengar tanda-tanda kekerasan yang telah disebutkan oleh kak Hany di sini https://www.campaign.com/updates/id/-LTLQedenDmatcfo0cEf , Azizah jadi penasaran dan mau ikut membantu para korban kekerasan seksual. Tapi sayangnya Azizah masih belum tahu nih harus melakukan apa.

Untungnya, dengan berbincang berjam-jam bersama kak Hanny, dia memberikan lima hal yang bisa Azizah lakukan untuk bisa mendukung korban kekerasan seksual.

Ada apa saja? Geser gambar di atas ya!

Gimana ya Cara Memberikan Semangat Kepada Korban Kekerasan Seksual?

Setelah membahas hak pemulihan korban pelecehan dan kekerasan seksual di sesi sebelumnya, kak Hany juga berbagi mengenai tanda-tanda kekerasan pada orang yang kita sayangi nih.  Dengan begitu kamu bisa lebih peka dengan sekitar kamu. 

Ada apa saja? Yuk, geser gambar di atas. 

Lalu, bagaimana ya cara Azizah (sebagai seorang individu) untuk ikut membantu korban pelevehan dan kekerasan seksual? Tunggu cerita kami selanjutnya.

Kenali Tanda-tanda Kekerasan pada Orang yang Kamu Sayangi

Nah kalau sebelumnya kak Hany menginformasikan hal-hal yang bisa dilakukan individu seperti berikut ini: https://www.campaign.com/updates/id/-LTLQedenDmatcfo0cEf

Sekarang kak Hany juga memberikan saran nih untuk teman-teman laki-laki maupun komunitas/organisasi/kelompok yang mau ikut membantu korban kekerasan seksual untuk bersuara. Apa saja yang bisa dilakukan? 

Salah satunya adalah teman-teman yang ikut berpartispasi dalam kegiatan Pawai Akbar tanggal 8 di Jakarta. Ada yang ikutan gak nih? Yuk coba komen di kolom komentar! 💙

Untuk selengkapnya, geser gambar di atas ya! 

Hal ini Bisa Kamu Lakukan Untuk Ikut Membantu Korban Kekerasan Seksual

Melalui RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, korban bisa dilindungi oleh payung hukum Indonesia dan mendapatkan rujukan proses pemulihan bagi para korban. Sehingga diharapkan korban bisa kembali menjalani aktivitasnya seperti semula.

Setelah mendengar banyak tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, Azizah semakin resah dan merasa harus melakukan sesuatu untuk isu ini. Makanya Azizah pun melontarkan pertanyaan yang bisa kita catat juga nih untuk bisa kita aplikasikan di kehidupan kita. 

Azizah menanyakan hal apa yang bisa membantu korban pelecehan atau kekerasan seksual sebagai individu? 

Mau tahu jawabannya? Geser gambar ke kiri ya!

Pemulihan Korban Kekerasan Seksual

Masih ingat tidak dengan pembahasan Azizah dan kak Hanny terkait nikah paksa? Buat yang belum tahu, intip di sini yuk >> https://www.campaign.com/updates/id/-LSwWSt-5u-nLa5cH-UV

Dari nikah paksa tersebut memang bisa diklasifikasikan sebagai kekeranasan seksual. Namun karena dijadikan sebagai alat untuk menhindari zinah hal ini jadi bias.

Kak Hany menambahkan dalam mengantisipasi hal tersebut, teman-teman LSM bersama gerakan sosial yang bergerak di isu feminis maupun kesetaraan gender mendesak pemerintah untuk mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Sehingga para korban kekerasan seksual dapat memperoleh perlindungan hukum.

'RUU (Rancang Undang-Undang) Penghapusan Kekerasan Seksual'? Hal itu begitu asing bagi Azizah hingga kak Hanny pun menjelaskan secara detil, apa sih RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan apa tujuan dari RUU tersebut. 

Mau tahu lebih detilnya? Geser gambar ke kiri ya!

Setelah membaca tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual, pendapat kamu gimana nih teman? Maukah kamu membantu kami untuk mendesak pemerintah mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual? 

Kenapa sih Pemerintah Harus Segera Mengesahkan RUU Penghapusan  Kekerasan Seksual?

Di unggahan sebelumnya, Azizah dan kak Hany sedikit membahas tentang RUU Penghapusan Kekerasan Seksual nih. 

Jadi, sekarang sudah mulai paham dong kenapa dinamakan Penghapusan Kekerasan Seksual dan apa sih tujuan dari pendesakan masyarakat terhadap Pemerintah untuk mengesahkan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual?

Nah di bagian kali ini, kak Hany lebih banyak menjelaskan tentang sembilan jenis kekerasan seksual beserta 6 elemen kunci yang harus dipertahankan pada RUU tersebut.

Penasaran gak ada apa saja? Yuk, geser gambar di atas.

Salah satu bentuk aksi yang dilakukan masyarakat untuk mendesak Pemerintah ini, sebentar lagi akan diadakan Pawai Akbar RUU Penghapusan Kekerasan Seksual hari Sabtu, 8 Desember. Yuk ikutan! Suarakan dukunganmu terhadap RUU Penghapusan Kekerasan Seksual! Baca info selengkapnya di sini ya >> https://www.campaign.com/updates/id/-LSwrmtZMjqXgWKtccgq


Mengenal RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Selain isu pemerkosaan yang masih banyak terjadi di Indonesia, akhir-akhir ini Azizah juga mencurahkan isi hatinya nih yang mulai resah dengan adanya Pernikahan Paksa. Hal ini pun membuat Azizah menanyakan langsung kepada kak Hany, selaku karyawan LSM yang lebih paham dengan kasus semacam ini.

Faktanya, pernikahan paksa tersebut masuk ke dalam klasifikasi kekerasan seksual lho. Namun sayangnya, dair data yang didapat oleh LSM, pernikahan paksa ini malah digunakan sebagai 'alat' untuk menghindari zinah.

Nah, pendapat kalau pendapat kamu tentang kasus ini gimana? Yuk, share di kolom komentar dan ikutin terus cerita Azizah di sini.

Apa Menikah Paksa Bisa Menyelesaikan Masalah?

Sudah baca cerita Azizah sebelumnya? Jadi, kemarin kak Hany menceritakan nih kalau ternyata, di era digital ini juga banyak terjadi pelecehan seksual berbasis siber. 

Nah mendengar pernyataan ini, Azizah jadi ingat kasus Via Vallen yang sempat heboh nih. Ada yang tahu gak? Jawabannya, benar. Dalam kasus tersebut Via Vallen adalah korban pelecehan seksual berbasis siber.

Membahas pelecehan seksual yang dialami Via Vallen, mengingatkan Azizah dengan kasus-kasus yang masih sering kali terjadi di sekitar kita. Yaitu pemerkosaaan. Kak Hany pun semakin antusias menjawab pertanyaan-pertanyan Azizah yang semakin mendalam. Dan ternyata pemerkosaan itu beda lho dengan pelecehan seksual. Kalau pemerkosaan melibatkan kontak fisik antara pelaku dan korban sedangkan pelecehan tidak melibatkan kontak fisik. 

Lalu, berapa banyak tingkat kekerasan seksual terhadap perempuan dalam angka? 

Yuk, cari tahu selengkapnya dengan geser gambar di atas. 

Jadi, Pelecehan dan Kekerasan Seksual itu Beda?

Selain pelecehan seksual tersebut, kak Hany juga menceritakan fenomena terkait pelecehan seksual di era digital yang belum Azizah ketahui. Yaitu Cyber Sexual Violence.

Teman-teman ada yang tahu gak sih apa itu Cyber Sexual Violence atau Pelecehan Seksual berbasis Siber? Beberapa contohnya adalah memata-matai, menghina, bullying, gossip, hingga 'revenge porn'. 

Faktanya, terhitung 1 dari 10 perempua pernah lho mengalami Pelecehan Seksual berbasis Siber sejak 15 tahun :(

Mau tahu info selengkapnya? Yuk, geser gambar di atas ke kiri dan pantau terus cerita Azizah bersama kak Hany selanjutnya :)

Pelecehan Seksual ini Sering Terjadi di Era Digital Sekarang

Setelah bercengkrama dan melepas rasa rindu bersama Ani, (https://www.campaign.com/updates/id/-LSPROGGbbJOEWBP6Tn_) 
Azizah menuju ke LSM menggunakan moda jasa ojek online. Sesampainya di sana, sudah ada kak Hany yang menunggu kehadiran  Azizah di depan gerbang LSM dengan wajah berseri karena akhirnya bisa bertemu dengan Azizah. 

Setelah turun dari ojek online, Azizah mengucapkan terima kasih dan abangnya menjawab:
'Sama-sama, cantik. Jangan lupa bintang 5 ya.'
Mendengar hal itu raut wajah kak Hany terlihat berubah.

Azizah pun segera menghampiri mbak Hani dan dia menyambut salam Azizah dengan senang hati. Namun Azizah enggak pernah mengira apa yang akan dikatakan kak Hany setelahnya. Ia mengatakan bahwa yang diucapkan oleh bapak ojek online tadi masuk ke dalam kategori pelecehan secara verbal. Mendengar hal itu Azizah semakin dibuat penasaran dan banyak menanyakan akan hal ini.

Mau tahu selengkapnya? Geser gambar di atas ya! Dan pantau terus linimasa kami di kampanye #GerakBersama untuk kepoin kelanjutan cerita Azizah yang kepo sama isu 16HAKtP di sini.

Pelecehan Seksual yang Sering Kali Terjadi di Sekitar Kita

Sudah bertemu dengan Azizah belum? Kalau belum, kenalan dulu yuk >> https://www.campaign.com/updates/id/-LSFEnwR5mlA2RfJTw8w

Melanjutkan cerita Azizah kemarin, sebelum ke LSM ternyata Azizah mau ketemuan dulu nih sama teman lamanya di salah satu Cafe di Jakarta. Nama temannya adalah Ani.

Seperti biasanya, karena sudah lama tidak bertemu, Ani menanyakan kabar dan mengatakan 'Kayaknya gendutan ya?'. Mendengar itu, Azizah sedikit mengernyit karena menjadi merasa tidak percaya diri.

Menyimak cerita Azizah di atas, kamu pernah gak sih mendapatkan pertanyaan seperti itu? Kalau iya, pendapat kamu tentang pertanyaan itu seperti apa?

Buat kamu yang belum tahu, pertanyaan semacam itu masuk ke dalam kategori 'Body Shamming' atau sama saja dengan mengobjektivikasi tubuh seseorang. Di mana secara tidak langsung kita meminta orang lain untuk menyesuaikan standar mengenai konsep “kecantikan” yang ada di masyarakat.

Lebih parahnya lagi, “body shaming” ini juga sudah mengakar di masyarakat lho sehingga membuat pertanyaan semacam itu adalah hal yang biasa. Mau tahu selengkapnya tentang 'Body shamming'?

Swipe poster di atas dan ikuti terus cerita Azizah yah untuk mendalami isu-isu tentang perempuan dan 16HAKTP.

Pernah Gak Mendapat Pertanyaan Seperti ini?

Dimulai dari 25 November sampai 10 Desember, kita semua akan mengkampanyekan 16 Hari Anti Kekerasasan Terhadap Perempuan. Kok enam belas hari?

Karena selama rentang waktu tersebut, kita juga akan memperingati hari-hari besar lainnya yang masih berkaitan dengan Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan! Ada apa hari besar apa saja selama enam belas hari tersebut? Geser postingan gambar di atas dan untuk informasi selengkapnya ya!

Selain itu, dalam rentang waktu 16 hari ini kita masih punya waktu yang cukup untuk membangun strategi agenda bersama, yaitu:

1. Menggalang gerakan solidaritas berdasarkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM,
2. Mendorong kegiatan bersama untuk menjamin perlindungan yang lebih baik bagi para survivor (korban yang sudah mampu melampaui pengalaman kekerasan),
3. Mengajak semua orang untuk turut terlibat aktif sesuai dengan kapasitasnya dalam upaya penghapusan segala bentuk kekerasan terhadap perempuan.

Yuk, kita gunakan 16 hari ini dengan membagikan informasi untuk meningkatkan kesadaran bahwa kekerasan terhadap perempuan merupakan pelanggaran HAM. 

Gimana caranya? Bagikan artikel ini kepada orang-orang tersayang sebagai bentuk kepedulianmu terhadap mereka. Pantau terus linimasa kami selama 16 hari ini untuk ikut berkontribusi dalam kampanye #GerakBersama💙

Mengapa Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan Diperingati Selama 16 Hari?

Halo, perkenalkan perempuan ini namanya Azizah! Saat ini Azizah adalah mahasiswi semester akhir di salah satu perguruan tinggi di Jakarta. Ia aktif dalam berbagai kegiatan dan tertarik untuk mendalami isu tentang perempuan, termasuk isu kekerasan seksual.

Nah bertepatan dengan kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan, Azizah semakin dibuat penasaran tentang isu apa saja yang ada di dalam kampanye tersebut. Untuk itu, Azizah jadi semakin semangat deh untuk mencari tahu lebih banyak. Akhirnya ia pun berkunjung ke LSM (Lembaga Swadaya Masyarakat) yang fokus terhadap isu perempuan.

Suatu hari Azizah pergi ke LSM, yang lokasinya tidak jauh dari kosannya. Di tengah perjalanan, seorang pria memanggil dan bersiul kepadanya. Saat itu Azizah tidak membalas sapaan tersebut dan tidak memperdulikan hal itu.


Psst, dari cerita Azizah di atas, menurut kamu ada yang salah gak sih?

Yep, Azizah tidak sadar kalau dirinya telah menjadi korban pelecehan seksual dari orang-orang yang berada di sekitarnya. Catcalling merupakan salah satu kekerasan seksual yang kerap kali terjadi di sekeliling kita tapi banyak yang tidak menyadarinya.

Apa ya yang bakal Azizah lakukan setelah mengetahui hal ini? Tungguin ceritanya besok ya! 💙

'Duh Neng Cantik, Mau Kemana Sih?' 

CALLING ALL WORKERS!

Untuk kalian pekerja penuh waktu!
Paruh waktu!
Tenaga lepas! 
Tenaga kontrak!
Buruh pabrik! Seniman! Pegawai Negeri! Pekerja Sosial! Freelancer! Jurnalis! Dosen! Developer! Entrepreneur! Guru Ngaji! Supir Ojol! Anak Magang! Semua!

Para pelaku pelecehan seksual di tempat kerja berlindung dibalik kekuasaan dan merenggut keamanan pekerja. 

Never Okay Project dan Scoop Asia News bersama Magdalene, Campaign ID, Pamflet dan Femina Group mengajak kamu semua berbagi cerita dalam survei pelecehan seksual di tempat kerja:

https://www.scoop.asia/survey

Jangan berhenti di kamu, mari wujudkan tempat kerja yang aman dan nyaman bagi semua.

Survei Pelecehan Seksual di Tempat Kerja


Isu kekerasan seksual dan kekerasan terhadap pacaran sangat luas. Yang sering terlupakan adalah bahwa kekerasan rentan juga terjadi dalam sebuah hubungan pacaran. Ingin tahu sebenarnya apasih Kekerasan dalam Pacaran? Serta kalau misalnya kita menjadi korban atau teman korban apa yang bisa dilakukan? 

dr. Sophia Hage (Founder Yayasan Lentera Sintas Indonesia) dan Chicco Kurniawan (Cast POSESIF) akan berbicara tentang fakta dan polanya hingga bagaimana menerapkan prinsip-prinsip hubungan sehat.

Kamis, 7 Desember 2017
16.00 - 17.30 WIB
@america, Pacific Place Mall, Lantai 3

Acara ini terselenggara dalam rangka 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan dan rangkaian Satelit Event Bulan Relawan Nasional 2017

How to Help People in Dating Violence


Dalam rangka perayaan Global 16 Days Of Activism yang dikenal di Indonesia dengan nama Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan, yang rangkaiannya akan dimulai 25 November hingga 10 Desember. Akan banyak sekali kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti. Nah, kalau weekend ini masih bingung mau kemana, yuk ikutan acara-acara serunya dan yang pasti kalian juga akan mendapatkan banyak ilmu dan pengetahuan baru nantinya. 

📆 Sabtu, 25 November 2017

1. Opening Enam BelasBelas Film Festival 2017 Jam 13:30 di SAE Institue, Jl. Pejaten Raya No.31,   RT.7/RW.10, Jati Padang, Ps. Minggu, 
Jakarta Selatan

Akan ada dua kali pemutaran :
1.     Ca Bau Kan (Karya Nia Dinata) pukul 14.00
2.     My Generation (Karya UPI) Pukul 16.00, diakhiri dengan diskusi bersama filmmaker dan pemeran; Lutesha.
 
Di luar hall pemutaran akan ada Panggung Aspirasi yang akan diisi dengan ; Musik, Puisi & Open Mic.

RSVP : https://goo.gl/hARnp3

2. #GerakBersama Perempuan, jam 3 - 5 sore di Kolega Tebet, Jakarta Feminist Discussion Group akan bikin acara untuk celebrate Bulan Relawan Nasional dan opening 16 Hari Aktivisme. akan ada pembacaan puisi oleh para penyintas LBH Apik. dan kalu teman- teman mau donasi tiket untuk Ode Tusuk Konde, sebuah teatrical performance yang dimainkan oleh penyintas LBH Apik di tgl 10 Desember besok bisa dilakukan disini juga! Datang ya kalo sempat.

3. ORANGE THE WORLD! KAMPANYE GLOBAL ANTIKEKERASAN PADA PEREMPUAN Jam 16.00, di IFI Thamrin, Jalan M.H. Thamrin No. 20, Jakarta Pusat

Film, Musik, Diskusi. Orange The World merupakan kampanye anti kekerasan pada perempuan yang akan dimulai pada tanggal 25 November dan dilaksanakan selama 16 hari. IFI bekerja sama dengan UN Women, akan menyelenggarakan pemutaran film berjudul  “Des femmes et des hommes” (Perempuan dan Laki-Laki)  karya Frederique Bedos. Acara ini akan dibuka oleh penampilan grup musik Indonesia yaitu Sisters in danger, pemenang lomba internasional  dari PBB. Pertujukan film akan diakhiri dengan diskusi antara publik dan para aktivis perempuan. Reservasi: http://bit.ly/EndViolenceIFI

4. Yayasan Pupa mengundang teman-teman untuk hadir di acara pembukaan Pameran Karya (Lukisan, Performance art, Patung, Instalasi) "Air mata- Mata air" Jam 19.00 WIB di @konakito Bengkulu


 📆 Minggu, 26 November 2017

1. Ikutan yuk #FightBackRun , fun run dengan jarak 5K yang diadakan oleh Indonesia untuk Kemanusiaan (IKa), Komnas Perempuan (KP), jaringan #GerakBersama dan beberapa institusi untuk membuka kampanye internasional “16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan”.

Race Category:
A. Rp.150.000 (Racepack + Medali)
B. Rp.175.000 (Racepack + Medali + Donasi Rp.25.000)
C. Rp.200.000 (Racepack + Medali + Donasi Rp.50.000)

Dengan mendaftar, Anda telah mengambil bagian dalam fundraising untuk Pundi Perempuan dan bersama berupaya menghapuskan kekerasan seksual.

Pendaftaran dan info selengkapnya: http://fightbackrun.race.id/race-category/

Atau bisa juga menyalurkan donasi melalui https://kitabisa.com/fightbackrun


Acara Seru #GerakBersama Weekend ini

Sejak pemutarannya bulan Oktober 2017 ini, #FilmPOSESIF telah memantik reaksi penonton yang cukup ramai. Banyak yang menuturkan kisah pribadinya maupun opini mengenai alur cerita film, sehubungan dalam kekerasan dalam pacaran, rumah tangga maupun orang tua dan anak.

Mari diskusi lebih dalam mengenai topik ini langsung bersama Palari Films, Bersama Yayasan Pulih


📆 Rabu, 15 November 2017
🏡 Di Kinosaurus, Kemang
⏰ Pemutaran film 18.00 dan dilanjutkan dengan diskusi santai

Untuk 30 orang pendaftar karena tempat terbatas. 

Terima kasih dan sampai jumpa!

P❤SESIF atau ROMANTIS?

Tahun ini tema yang diangkat oleh Jaringan #GerakBersama adalah Negara Wajib Hadir untuk Perempuan!. Tema ini dipilih dengan tujuan untuk memanggil dan menghadirkan negara agar setiap kebijakan yang diambil adalah kebijakan yang tidak merugikan perempuan. Kebijakan yang dibuat untuk Perempuan juga merupakan kebijakan yang tepat sasaran, bukan kebijakan yang malah mengkriminalkan.

Rancangan Undang-Undang (RUU) Penghapusan Kekerasan Seksual dan Revisi Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (RKUHP) adalah salah satu kebijakan yang kita dorong agar tepat, sesuai kebutuhan dan tidak merugikan perempuan dan kelompok rentan lainnya.

Maka untuk menerjemahkan tema tersebut dalam kampanye dan tuntutan-tuntutan, berikut ini adalah beberapa agenda yang diselenggarakan oleh Jaringan #GerakBersama mulai dari Diskusi & Seminar, Run to fight back sexual violence, Panggung Musik, Aksi turun ke Jalan hingga #EnamBelasFFest sebuah kampanye yang menggunakan media film.

Ini hanya sebagian agenda yang dapat kita kerjakan untuk #GerakBersama menghapus kekerasan berbasis gender & seksual. Kami yakin ada banyak agenda kampanye dalam momentum #16HAKTP tahun ini. 

Ayo Partisipasi di 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (16HAKTP) 2017

Yuk jadi volunteer FightBack Run - 5K fun run tanggal 26 November 2017 di Jakarta. Dengan menjadi volunteer kamu juga berpartisipasi dalam upaya menghapuskan kekerasan seksual di Indonesia.

Info tentang FightBack Run dapat dibaca di fightbackrun.race.id

Follow instagram https://www.instagram.com/fightbackrun/



Call for Volunteer FightBack Run

Sudah hampir lebih dari satu tahun sejak kelompok dukungan para penyintas Yayasan Lentera Sintas Indonesia ini memperkenalkan kampanye #MulaiBiacara. Kampanye tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang isu kekerasan seksual di Indonesia.

Selama periode tersebut, mereka sudah melaksanakan beberapa kegiatan seperti diskusi, membuat petisi, movie screening, roadshow di Universitas/ SMA, membuat PSA, survei online dan juga bertemu dengan beberapa orang yang bisa mendukung gerakan ini untuk mendorong adanya penghapusan kekerasan seksual di Indonesia. Selain itu mereka juga bergabung di tim #GerakBersama yang memiliki tujuan yang sama. 

Kampanye ini sudah menarik banyak pendukung, termasuk publik figur dan banyak juga pandangan yang menarik. 

Ayo semua #MulaiBicara untuk Hentikan Kekerasan Seksual

Pagi ini tim #GerakBersama mengadakan ngobrol santai di CFD sambil chalkwalk untuk memberikan pengetahuan kepada masyarakat tentang isu kekerasan seksual serta menjadi salah satu upaya untuk menghapusnya.

Chalk Walk untuk Hentikan Kekerasan Seksual

Kamu suka olahraga?
Kamu ingin menjadi bagian dari penghapusan kekerasan seksual?

Yuk kita ngobrol santai di CFD sambil chalkwalk pada:

Hari, Tanggal: Minggu, 24 September 2017
Jam: 08.00 - selesai
Tempat: Bundaran HI

Bawa botol minum kamu, pakai baju yang nyaman, ambil kapur dari kami, dan tulis dukunganmu untuk kita semua 💪

#GerakBersama #HapusKekerasanSeksual
#SolidaritasSintas

A walk to eliminate sexual harassment

Sabtu, 26 Agustus 2017 telah terlaksana Feminis Festival hari pertama. Peserta sudah memadati SMA 1 PSKD dari jam 9 pagi hingga jam 9 malam. Banyak sesi menarik, kelas-kelas seru serta booth-booth komunitas. 

Banyak peserta yang ingin belajar tentang feminisme serta gerakan perempuan di Indonesia. 

Feminis Festival Hari Pertama Ramai Pengunjung

Relevansi Feminisme menjadi pembuka di FemFest hari kedua. Sesi ini dipandu oleh Vivi, koordinator FemFest 2017 dan menghadirkan pembicara Henny Supolo selaku founder Sekolah Guru Kebhinekaan, dr. Nurlan Silitonga pendiri Klinik Angsamerah, Hannah Al Rasyid.

Hannah Al Rasyid, Aktris, sekaligus UN SDGs mover untuk gender equality mengatakan bahwa, "Feminisme itu kesetaraan. Gue bisa jadi apapun yang gue mau, sesimple itu sih". 

Sesi ini berlangsung hingga jam 11 siang!


Relevansi Feminisme Menjadi Panel Pembuka FemFest Hari Kedua

Ayo kamu yang ingin hadir di FemFest 2017 kita bareng-bareng belajar mengenal Feminisme dan pastinya akan banyak aktivitas seru yang bisa kamu ikutin.

Di tunggu ya di SMA 1 PKSD!

Feminis Festival sedang berlangsung!

Pada tahun 2016, YY yang baru berusia 14 tahun diperkosa dan dibunuh oleh 14 orang pemuda dalam perjalanan pulang dari sekolah.

YY mengenakan seragam sekolah dan sama sekali tidak pernah memikirkan apa yang akan menimpanya.

YY hanya satu dari 5.747 kasus kekerasan seksual yang dilaporkan pada tahun 2016.

Sementara setiap harinya 35 kasus kekerasan seksual dilaporkan setiap harinya, belum lagi kasus-kasus yang tidak dilaporkan. Angka-angka ini harus berkurang.

Ayo kita #GerakBersama untuk #HapusKekerasanSeksual

1 Tahun Refleksi Kasus YY

FemFestID akan dilaksanakan pada tanggal:
26 & 27 Agustus 2017 
Di SMA 1 PSKD Jakarta

Untuk jadwal sesi diskusi panel dan kelas lokakarya:
femfest.id/jadwal

Untuk pendaftaran:
femfest.id/daftar (pastikan sesi yang kamu pilih tidak bertabrakkan)

Pastikan kamu sudah mendaftar terlebih dahulu sebelum melakukan instruksi pembayaran:
femfest.id/bayar (bisa bayar di lokasi acara)

Harga tiket masuk untuk:
- pelajar & mahasiswa: Rp. 100.000
- umum: Rp. 150.000

Untuk teman-teman yang memiliki kebutuhan khusus dapat menghubungi panitia:
Melia (+62 819-0845-2484)

Kunjungi website untuk dapat informasi mengenai acara dan pembicara:
www.femfest.id

Ikuti kami di:
FB/IG/T: femfestid

Sampai jumpa di Feminist Fest Indonesia
Karena Masa Depan itu Feminis!

Hari ini! Feminis Festival 2017

Aktor sekaligus bintang iklan, Joe Taslim ikut mengkampanyekan aksi #GerakBersama untuk menghentikan angka kasus kekerasan seksual melalui akun sosial medianya. 

Foto ini diposting di akun instagram resminya @joe_taslim pada Jumat, 25 Agustus 2017 (https://www.instagram.com/p/BYM-rZEnDQd/)

Joe Taslim juga meminta masyarakat untuk mendukung gerakan ini dengan menandatangani petisi di www.change.org/mulaibicara serta mengajak untuk menyebarkan dukungan ini ke akun sosial media kita masing-masing.

Joe Taslim #GerakBersama Hentikan Kekerasan Seksual

Tenang saja, bagi yang belum daftar masih bisa daftar sekarang atau ditempat. Tapi ingat, tempat terbatas.

Feminist Fest 2017 akan dilaksanakan tanggal 26-27 Agustus 2017 di SMA 1 PSKD Jakarta.

Untuk mendaftar, kunjungi http://femfest.id/daftar



Besok! Feminist Fest 2017

Yth.
Bapak/Ibu Anggota Dewan 

Kasus kekerasan seksual kian marak. Angkanya semakin naik. Setiap hari pemberitaan terus bermunculan dan kini waktunya kita mengambil langkah-langkah konkret.
 
Belum mampu kita melupakan kasus YY yang diperkosa dan dibunuh sepulang sekolah sudah bermunculan banyak kasus-kasus lainnya.

Contohnya kasus yg beberapa hari ini kita dengar; seorang anak TK di bogor dicabuli oleh penjaga sekolahnya sendiri dan kasus DY di Surabaya yang diculik dan diperkosa.

Darurat kekerasan seksual ini harus segera kita tindaklanjuti dan tangani bersama. 

Oleh karena itu, kami memohon agar bapak/ibu yg tergabung dalam Komisi VIII segera membahas RUU  Penghapusan-KS pada masa sidang ini agar bersama kita dapat menuntaskan kasus-kasus kekerasan seksual. 

Terimakasih

Joint Task Force, #GerakBersama 

3 Bulan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual tanpa Kabar

Tahukah kamu bahwa setiap 2 jam, 3 perempuan Indonesia mengalami kekerasan seksual?

Patut kita ingat bahwa ini bukanlah angka-angka biasa, mereka melambangkan kehidupan semua orang yang telah terpengaruh oleh kekerasan seksual. Mereka melambangkan para keluarga, teman, pasangan hidup seseorang dan angka-angka tidak dapat berbohong. 
 
Banyak yang bilang, "Salah sendiri kamu pakai rok pendek, makanya dilecehkan"

"Masa iya? Cuma cari perhatian kamu, mana bisa cowok dilecehkan"

Nyatanya kekerasan seksual tidak mengenal pakaian yang dikenakan, jenis kelamin, gender, usia, dan faktor faktor lainnya.

Aku, kamu, kita semua bisa menjadi korban kekerasan seksual. 

Data Kasus Kekerasan Seksual di Indonesia

Komnas Perempuan mengidentifikasikan 9 bentuk kekerasan seksual berdasarkan data yang telah terkumpul selama bertahun-tahun. 9 bentuk ini harus kita dikenali dan akui keberadaanya, yakni Perkosaan, pencabulan, pelecehan, eksploitasi seksual, perbudakan seksual, pemaksaan perkawinan, pemaksaan kontrasepsi, pemaksaan pelacuran, & pemaksaan aborsi.

9 Bentuk Kekerasan Seksual

Tahukah kamu bahwa setiap 2 jam, 3 perempuan dan anak Indonesia mengalami kekerasan seksual? Sedihnya para korban seringkali dikucilkan, tidak diberi dukungan, dan bahkan malah disalahkan. 

Data Komnas Perempuan mencatat bahwa 5.747 kasus kekerasan seksual terjadi di tahun 2016, patut dicatat ini hanyalah kasus yang dilaporkan, sementara 93% penyintas tidak melaporkan kasusnya.

Terbayang kan betapa pentingnya kemerdekaan dari kekerasan seksual itu?



#MERDEKAITU BEBAS DARI KEKERASAN SEKSUAL!

Ratusan remaja yang tergabung dalam Aliansi Satu Visi melakukan long march dari kawasan Sarinah menuju ke Bundaran HI dalam rangka Hari Remaja Sedunia. 

Remaja ini menyuarakan gerakan bersama untuk melawan segala bentuk kekerasan serta untuk menciptakan perdamaian. 

Akan dibacakan juga deklarasi remaja untuk melawan kekerasan seksual.

Aksi Remaja Lawan Kekerasan dan Ciptakan Perdamaian

183 remaja Indonesia usia 10-24 tahun membacakan deklarasi remaja karena keprihatinan khusus untuk isu remaja, khususnya isu Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender.

Deklarasi remaja ini ditujukan kepada masyarakat serta pemerintah terkait. 

Isi dari deklarasi remaja ini yakni:
1. Mendorong adanya kerjasama dari berbagai pihak untuk upaya penghapusan kekerasan seksual
2. Mendesak Kementrian Kesehatan dan Kementrian terkait untuk mengevaluasi dan meningkatkan kualitas dan kuantitas Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja (PKPR)
3. Mendorong penyedia layanan untuk memberikan pelayanan yang mudah bagi korban
4. Mendorong pemerintah, DPR dan pemangku kebijakan untuk segera mengesahkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual
5. Mendesak Kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah serta Kementrian Pendidikan Tinggi untjk mengimplementasikan pendidikan seksualitas yang komprehensif di dalam pendidikan formal dan informal
6. Mendorong pemerintah, pengambil kebijakan dan pemangku kepentingan untuk menciptakan mekanisme perlindungan yang meyeluruh yang berfokuskan pada korban dan melindungi Hak Asasi Manusia seutuhnya.
7. Mendorong remaja beragam untuk mengakses layanan kesehatan ramah remaja sebagai bentuk pencegahan serta pemulihan korban kekerasan berbasis gender dan seksual.

Pembacaan Deklarasi Remaja Indonesia

dance4life Indonesia ramaikan Hari Remaja International. 

dance4life dalah salah satu bentuk alternatif kegiatan pencegahan HIV & AIDS dan merupakan gerakan internasional remaja (usia 13-19 tahun) yang dilakukan di 30 negara di dunia termasuk Indonesia, untuk meningkatkan kesadaran remaja mengenai HIV & AIDS, mengajak mereka berperan aktif menjadi “Agen Perubahan” dalam penanggulangan HIV & AIDS, serta mengurangi stigma dan diskriminasi. dance4life berpusat di Amsterdam. Belanda.

Para peserta sangat antusias untuk menari bersama merayakan hari remaja internasional ini. 

dance4life Ramaikan Hari Remaja International

Dalam rangka Hari Remaja Internasional ini, ratusan remaja yang tergabung dalam Aliansi Satu Visi mengajak seluruh masyarakat untuk memberikan dukungan kepada remaja Indonesia untuk menghapus kekerasan dalam bentuk apapun serta menciptakan perdamaian. 

Dukungan diberikan dalam bentuk cap tangan serta tanda tangan yang akan disampaikan ke pemerintah terkait. 

Cap Tangan Dukungan Deklarasi Remaja Indonesia


Ayo yang diseputaran CFD HI segera merapat ke depan Bank BCA untuk merayakan Hari Remaja Sedunia

Ayo Remaja Bergerak!

Program "Yes I Do" yang digagas Rutgers WPF Indonesia, Aliansi Remaja Independen, dan Plan International Indonesia berupaya mencegah dan memutus rantai pernikahan anak di Rembang, Jawa Tengah.

"Kenapa Rembang? Lebih dari separuh perempuan usia 15-24 tahun di Rembang, hamil pertama sebelum usia mereka 20 tahun," kata Project Manager "Yes I Do", Amrullah

Berdasarkan data yang didapatkan dari survei CREDOS, bagian dari program "Yes I Do", kata dia, menunjukkan perkawinan usia anak dan kehamilan remaja masih menjadi persoalan yang terjadi di Rembang.


Program 'Yes I Do' Cegah Pernikahan Anak

Menghentikan Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual ; Menciptakan Perdamaian"

Hari gini masih ada kekerasan seksual? gak jaman!

Sadar, Tolak, dan Bergerak untuk Kekerasan Seksual, Ciptakan Kedamaian. Karena remaja, punya Peran!

Talkshow

🏢 Gedung Smesco , Rumah Desain Lt.B1

👱🏻‍♀Moderator : 
Asyifa Latief ; Miss World Indonesia  2010


👩🏻‍💼MC :
Almira Andriana - Remaja Ceria 2012 Jakarta Pusat

🎤Speaker :
- Mariana Amiruddin ; Komisioner Komnas Perempuan

- Fatimahh Huurin ; aliansi remaja independen 

- Danika ; Yayasan Pulih

🗓 12 Agustus 2017
🕐 Pukul 13:00 - 18:00


Performance by Sister In Danger  

Kamu bisa juga networking dengan kawan kawan yang lain loh

International Youth Day - Ayo Hentikan Kekerasan berbasis Gender & Seksual

Bagi kamu anak muda atau yang peduli dengan masa depan anak muda Indonesia, yuk bareng-bareng dateng di YOUTH MARCH untuk menyuarakan hak-hak anak muda pada:

Minggu, 13 Agustus 2017
titik kumpul di Sarinah 
Jam 6.30 pagi

Akan ada flashmob dance4life nantinya!

International Youth Day - Youth March

Pendaftaran FemFest 2017 sudah dibuka loh. Bagi kamu yang ingin mengikuti rangkaian kegiatannya bisa membeli tiketnya sekarang juga. Jadeal kelasnya bisa dilihat di femfest.id/jadwal

Untuk umum : Rp150.000
Mahasiswa/Pelajar : Rp100.000

Kamu bisa belajar dan memilih kelas-kelas maupun panel diskusi yang disediakan.

FemFest 2017 - Upaya Memperkenalkan Feminisme ke Masyarakat Luas

Mulai Rabu hingga Jumat, 2 - 4 Agustus 2017, bertempat di Hotel Ibis Tamarin, Jakarta Pusat, Tim #GerakBersama dan jaringan masyarakat sipil melakukan konsolidasi serta evaluasi terkait kampanye #GerakBersama tahun lalu.

Sebagai flashback, tahun 2016 yang lalu Komnas Perempuan bersama organisasi mitra telah menyelenggarakan Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan (K16HAKtP) dengan pesan kunci "Dengar dan Dukung Korban, Gerak Bersama untuk RUU Penghapusan Kekerasan Seksual". Tak kurang daei 160 kegiatan kampanye diselenggarakan serentak sepanjang 16 hari (online dan offline), mulai dari 25 November sampai 10 Desember 2016.

Kegiatan konsolidasi yang dihadiri kurang lebih 20 organisasi ini juga bertujuan untuk merumuskan kembali strategi komunikasi yang tepat dengan mengambil tema tahun ini yakni "Membangun Dukungan Penghapusan Kekerasan Seksial dan Kriminalisasi pada Korban".

Evaluasi Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan & Konsolidasi Jaringan Masyarakat Sipil

Feminist Festival 2017 adalah Festival Feminis pertama yang berlangsung selama dua hari ini akan diadakan pada 26-27 Agustus 2017, dan memiliki rangkaian kegiatan seperti diskusi pleno mengenai dasar feminisme, kelas-kelas feminisme berisikan isu-isu berkonteks Indonesia, pameran poster Women’s March Jakarta, penampilan musik, pembacaan puisi, pameran LSM lokal dengan tujuan matchmaking sukarelawan, dan aktivitas beragam lainnya.

Anggaran yang dibutuhkan sekitar IDR 95 juta untuk mengadakan acara dua hari ini. Sekitar IDR 60 juta lagi juga akan dibutuhkan untuk mensponsori 10 fellow feminis muda dari luar Jakarta supaya bisa menghadiri FemFest (mencover biaya transportasi, akomodasi, makanan, dan per diem).

Kami butuh bantuanmu! LSM setempat akan berkontribusi pada pembiayaan acara, tapi ini tidak akan memenuhi semua kebutuhan. Secara khusus, kami juga mencari orang yang ingin mensponsori para fellow FemFest untuk memastikan bahwa pengaruh acara bisa mengjangkau ke luar Jakarta.

Ayo Bantu Donasi ke Feminist Festival 2017

Feminis Festival mengajak kamu untuk menominasikan Feminis Muda di luar Jakarta untuk menjadi bagian dari Feminis Festival 2017. Akan tersedia akomodasi, transportasi, makanan dan kebutuhan lain selama kegiatan Feminis Festival serta akan mengikuti kelas khusus tentang Feminisme.

Nominasikan Feminis Muda Jadi Bagian FemFest 2017

Mengundang kalian semua untuk hadir di Chalk Walk dan Garage Sale untuk Melawan Kekerasan Seksual!

Minggu, 11 Juni 2017
Jam 09.00 - selesai 
Taman Panarukan (Jl. Panarukan, Menteng)

Kegiatan ini juga untuk membantu House of Grace Foundation yang merupakan rumah aman bagi korban human trafficking. 

Chalk Walk & Garage Sale Untuk Lawan Kekerasan Seksual!

#GerakBersama, Dengarkan Korban dan Dukung RUU Penghapusan Kekerasan Seksual. Twitter: https://twitter.com/pengadalayanan Facebook: https://www.facebook.com/...

#GerakBersama Dukung RUU Penghapusan Kekerasan Seksual

Tonton versi lengkapnya di: Sesi 1 "Berjuang Tanpa Kata Menuju Setara": http://bit.ly/2hZtn4j Sesi 2 "Penegakan Hukum Kejahatan Perkosaan di Indonesia": http...

Festival Anti Kekerasan Terhadap Perempuan: Lets End Sexual Violence

ber hingga 10 Desember, berbagai aksi dan upaya dilakukan untuk memperingati sekaligus mengampanyekan 16 hari anti kekerasan terhadap perempuan. Di Indonesia,

Menindak Kekerasan Seksual

Banyak agenda kegiatan 16 Hari Anti Kekerasan Seksual terhadap Perempuan salah satunya yang dilakukan di Blitar. Mari kita #gerakbersama untuk mendukung korban serta mendesak pemerintah untuk segera mengesahkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual

Masyarakat Blitar Dukung Pengesahan UU Penghapusan Kekerasan Seksual

Hari ini, 10 Desember 2016 yang merupakan Hari HAM Sedunia dan hari terakhir dalam rangkaian Kampanye 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan digunakan MaPPi FH Universitas Indonesia bekerjasama dengan Joint Task Force #gerakbersama mengajak masyakarat untuk mulai membicarakan isu-isu kekerasan seksual, memberikan support kepada para penyintas serta mendesak pemerintah untuk mengesahkan UU Penghapusan Kekerasan Seksual. Acara ini berlangsung sepanjang hari. Di tampilkan pula pameran tentang data statistik kasus kekerasan seksual di Indonesia serta diskusi-diskusi menarik lainnya.

Ajak Masyarakat untuk #MulaiBicara tentang Isu Kekerasan Seksual

Dulu waktu kelas 6 SD saya punya guru matematika lelaki yang sudah tua terlihat dari rambutnya yang sudah mulai memutih dan kerutan dimukanya. Dikala itu saya ingat dia sangat suka mengakrabkan diri dengan murid perempuan dan suka menyentuh daerah yang bisa dibilang melecehkan seperti mengklitiki berlebihan, merangkul paksa, dan mengelus-elus perut dan punggung dengan lama. Entah mengapa sayangnya hanya saya yang berani menegur beliau bapak tolong sopan dan anak-anak lainya hanya berani berusaha kabur dan berkeluh kesah satu sama lain sehingga anak-anak lain meminta bantuan kepada saya.Terdengar kabar bahwa si bapak berani memasukkan tangannya ke seragam teman saya yang badannya untuk ukuran anak SD sudah cukup matang daripada anak-anak lainnya.Akhirnya yang saya lakukan adalah melapor kepada orang yang lebih tua agar si bapak bisa dilaporkan ke kepala sekolah, namun tanggapan mereka hanya ya sudah jangan deket-deket aja, Kamu jangan melawan nanti nilai matematikamu bisa dikurangi, Ya sudah nanti kalau dipecat kasihan, Kamu bisa gak dilulusin loh bla bla blaIronisSumber cerita : Indonesia Feminis

#SurvivorStories: Nilai Anak lebih Penting dari Rasa Aman Anak Atas Tubuhnya

Phieter Ketua Gerkatin Kepemudaan mengatakan bahwa masih belum adanya pendidikan kesehatan reproduksi yang komprehensif bagi teman-teman difabel. Kurangnya informasi ini juga berakibat banyaknya kasus kekerasan seksual yang dialami oleh teman-teman difabel juga terbungkam.

Teman Tuli Butuh Pendidikan Seksualitas

"Sejauh ini penghargaan perempuan masih belum ada" - Ratna Batara LBH APIKMasih banyak persoalan terkait kekerasan seksual yang tak terungkap dan terbungkam. Survei partner for prevention oleh UN Woman, UNV, UNDP. ada 3 daerah yang menjadi sampel Jogja, Jakarta, Jayapura. Ada sekitar 7000 laki-laki. Di Jakarta 1 dari 4 laki-laki pernah melakukan kekerasan seksual selama hidupnya. Laki-laki harus berperan menghentikan kekerasan seksual dengan jadi role model yang baik, coba menegur ketika teman laki-laki lain  yang melakukan kekerasan seksual, jika kamu pelaku, komitmen tidak melakukan lagi

Laki-Laki Berperan untuk Hentikan Kekerasan Seksual

Saat ini sedang berlangsung diskusi tentang  "Berjuang Tanpa Kata Menuju Setara" dalam rangka Festival Anti Kekerasan terhadap Perempuan. Kegiatan ini akan berlangsung hingga malam nanti dengan diskusi2 yang akan sangat menarik.

Festival Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Waktu itu, saya masih kelas 5 SD. Orang tua saya baru saja berpisah, dan membuat saya terpaksa harus tinggal dengan nenek karena keadaan ekonomi yang kurang stabil. Setiap liburan semester, nenek mengirim saya ke rumah Bibi. Di sana banyak saudara yang usianya masih kecil. Karena Bibi gak punya pengasuh bayi, saya dikirim nenek ke sana untuk membantu mengasuh anak bibi. Sekalian liburan. Di rumah Bibi, saya bertemu dengan seorang laki-laki, umurnya mungkin sudah lebih dari 20 tahun. Dia hanya tetangga, tapi dianggap saudara karena dekat dan sering berkunjung, membantu pekerjaan yang tidak bisa dilakukan Bibi ketika Paman tidak di rumah. Waktu itu, petang sehabis magrib. Saya diminta Bibi untuk membeli obat nyamuk. Sepulang dari warung, saya bertemu si abang itu. Dia bilang, dia mau mengantar saya pulang. Saya jawab bisa pulang sendiri, tapi dia terus mengikuti. Dia tanya saya kelas berapa, waktu saya jawab kelas 5, dua kira saya sudah SMP, katanya. Perawakan saya yang bongsor memang membuat saya terlihat lebih besar daripada teman seumuran.Lalu dia tanya apa saya punya pacar, saya jawab saya masih kecil. Dan dia malah tertawa. Sampai di gang menuju rumah yang agak gelap, tiba-tiba tangan saya ditarik, saya dipeluk, dan dicium. Dia bahkan memegang dada saya, sambil berbisik supaya saya diam.Tenaga abang-abang itu besar. Dan itu bikin saya takut. Saat memiliki kesempatan untuk kabur, saya cepat-cepat lari ke rumah. Saya gak tahu apa yang dilihat orang itu dari saya. Pakaian saya tertutup. Sejak kecil, nenek selalu mengingatkan untuk memakai kerudung bahkan meski hanya ke warung. Esoknya, saat Bibi minta tolong membeli sesuatu, saya gak mau keluar rumah. Saya bilang pada Bibi, kalau saya takut sama si Abang itu. Tapi Bibi gak bertanya kenapa saya takut. Bibi cuma bilang bahwa Abang itu orang yang baik. Sedangkan saya, terlalu takut untuk mengaku bahwa saya dicium dan dada saya digerayangi orang lain.Saya juga gak bilang kepada ibu karena keadaan psikis beliau yang kurang baik setelah berpisah dengan ayah.Kejadian itu bikin saya takut sampai sekarang, Saya bahkan gak pernah mau menginap lagi dirumah Bibi.Sumber cerita : Indonesia Feminis

#SurvivorStories: Kekerasan Seksual terjadi bukan Karena Pakaian

Kampanye #GerakBersama mengajak lebih banyak lagi orang untuk mendengar dan mendukung korban kekerasan seksual, mendukung pengesahan RUU Penghapusan Kekerasan Seksual dan mendukung adanya perlindungan hukum terhadap korban dan proses hukum yang adil.

#GerakBersama untuk Akhiri Kekerasan Seksual

Korban mengeluhkan sakit perut pada saat ibu akan tugas ke cirebon, karena rasa sakit yang luar biasa korban dibawa oleh ibu dan kakak ke UGD pada tanggal 10 februari. Setelah diperiksa dokter ternyata korban hanya butuh teman ngobrol, jiwanya tidak stabil. Setelah itu korban dibawa kerumah dan pada saat memboncengi motor kembali ke rumah korban mulai menjerit-jerit menolak untuk tidak kerumah apalagi ketika melihat motor ayah.Selama dua hari korban dirukyah agar lebih tenang. Kondisinya sedikit stabil namun sampai menjelang 3x24 jam korban tidak tidur juga. Dan pada jumat 12 februari perlahan korban mulai menceritakan perlakuan ayahnya dan hubungan seksual yang dilakukan di rumah.Kejadian itu terjadi pada hari selasa, tanggal 3 Februari 2015 pukul 17.00 di kamar tidur di rumah korban, awalnya sepulang sekolah korban ganti baju sekolah dengan daster kemudian rebahan ditempat tidur, pada waktu itu perasaan korban tidak enak serasa ketakutan, tiba-tiba korban mendengar pintu kamar mandi di tutup dan lalu pintu kamar korban dibuka orang yang ternyata ayah kandungnya. Melihat itu spontan korban terbangun dan duduk di pinggiran tempat tidur.Setelah itu ayah korban mendorong korban sehingga kembali tiduran terbaring kemudian naik tempat tidur dan memaksa membuka daster korban tanpa bicara. Lalu korban menutup mata dan menahan kedua sisi dasternya. Setelah menyetubuhi korban, ayah korban keluar sambil mengancam Jangan bilang-bilangPada tanggal 13 februari korban cerita kepada ibunya,kemudian dari cerita tersebut ditindaklanjuti, korban melakukan visum psikis dan obsgyn, hasil visum RS  salah satunya hymen atau selaput dara korban sudah rusak sejak lama. Ayah korban ditangkap tanggal 24 februari pukul 19:54 malam. Dilepaskan pada tanggal 25 februari malam sudah ditetapkan sebagai tersangka dan hanya wajib lapor senin dan kamis.Keluarga melapor ke Komnas Perlindungan Anak. Karena pelaku bebas dan di khawatirkan akan menemui korban, korban akhirnya dititipkan di rumah aman selama 1 bulan lebih.Kasus ini sampai pada putusan pengadilan yang memvonis ayah korban terbukti melakukan tindak pidana kekerasaan yaitu memaksa anak melakukan persetubuhan yang dilakukan oleh orangtuanya. Pelaku divonis pidana penjara 13 tiga belas tahun.Cerita ini bersumber dari http://lbh-apik.or.id/lbh-apik-di-media-69-cerita-anak-korban-kekerasan-seksual-oleh-ayahnya.html

#SurvivorStories: Cerita Anak Korban Kekerasan Seksual oleh Ayahnya

Aku sering dapat pertanyaan di akun Instagramku; kenapa selalu memakai lipstik keluar dari garis bibir. Tiap ditanya seperti itu, aku ragu menjawab. Ragu  karena menyangkut masa lalu yang tak semua orang tahu. Berkali-kali aku diludahi, dipukul dan ditinju mantan pacarku. Aku seorang penyintas kekerasan. Suatu kali, tinjuan itu begitu keras menghantam rahangku. Tapi, aku menerima apa yang dilakukan orang itu padaku, dengan mengekspos sisi paling rapuh. Bibirku. Kejadian itu mengakibatkan rahangku terganggu sehingga senyumku tak lagi simetris.Itu adalah masa paling berat buatku. Aku pernah sampai ingin bunuh diri. Yang bikin aku lebih sedih adalah aku merasa tak punya tempat bercerita.Bukan hanya aku yang merasa seperti itu. Menurut Komnas Perempuan, setiap hari ada 881 perempuan indonesia yang mengalami kekerasan. Itu yang DILAPORKAN Ada banyak yang tak melapor. Alasannya: biaya hukum mahal Aku tak ingin ada korban lain yang sendiri dan tak berdaya.

#SurvivorStories: Aku Selalu Pakai Pensil Bibir untuk Menutupi Lukaku

Cerita ini tak terhitung banyaknya, bertumpuk dengan kisah-kisah lain yang membuat kisah penting ini menjadi terkubur. Kami menampilkan kembali kisah yang dialami para perempuan korban.

Cerita yang Tak Terhitung Banyaknya

Perempuan yang produktif dan positif saat malam sangat banyak. Banyak sekali label "perempuan nakal" dilekatkan pada pekerja yang punya kegiatan malam setumpuk.

Saya kerja malam bukan berarti saya PSK

Terdapat dua tindak pidana yang dilakukan oleh para Terdakwa di dalam perkara ini, yaitu perkosaan dan pemerasan. Perkara ini bermula saat Korban dan kekasihnya yang bernama Rahmat datang ke rumah teman mereka bernama Rusdi yang berada di Gampong Pasir Ujung Kalak Kecamatan Johan Pahlawan Kabupaten Aceh Barat. Kedatangan sepasang kekasih tersebut ke rumah Rusdi adalah untuk menonton bola.Saat usai menonton bola, Korban dan kekasihnya berniat untuk pulang. Akan tetapi dikarenakan hujan deras dan kondisi yang sudah malam, akhirnya sepasang kekasih tersebut meminta izin kepada Rusdi untuk menginap.Kemudian sekitar pukul 04.00 WIB, yaitu pada tanggal 20 November 2011, kedua Terdakwa yang menurut keterangan mereka sedang jaga 185 malam, datang ke rumah Rusdi untuk mengecek keberadaan Korban dan kekasihnya yang tidak kunjung pulang dari rumah Rusdi. Para pelaku mengetuk pintu rumah Rusdi. Istri Rusdi, Saudah pun membukakan pintu untuk mereka. Saudah dan Rusdi lalu pergi ke pasar untuk berjualan sayur. Salah satu pelaku langsung mematikan lampu dan mendekati Korban yang saat itu berada di ruang tamu bersama Rahmat lalu membawa Korban ke arah dapur di depan kamar mandi, sementara pelaku lain tetap berada di ruang tamu bersama Rahmat. Pelaku kemudian mengancam Korban bahwa Korban bersama pacarnya akan diarak keliling kampung jika Korban tidak mau bersetubuh dengan pelaku.Korban berusaha melawan dengan cara mendorong pelaku.Saat mencoba merapikan baju dan kembali ke ruang tamu, tangan Korban kembali ditarik oleh pelaku kedua menuju ke arah dapur, tempat pelaku yang pertama memaksa Korban untuk bersetubuh dengannya. Di tempat yang sama, Pelaku kedua juga memaksa Korban untuk melakukan hal yang serupa seperti yang dilakukan sebelumnya, sementara pelaku satunya kembali ke ruang tamu untuk mengawasi Rahmat. Kedua pelaku divonis bersalah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana perkosaan dan pemerasan 186 sebagaimana yang diatur dalam Pasal 285 jo. Pasal 55 KUHP dan Pasal 368 jo. Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP dengan pidana penjara masing-masing selama 10 tahun.

#SurvivorStories: Kasus Pemerkosaan di Meulaboh

Saya dibujuk untuk melakukan hubungan seksual. Dia berjanji akan menikahi saya. Saya juga disuruh cuci pakaian dan masak untuk dia dan teman-temannya. Pas saya hamil, dia ingkar janji, dia meninggalkan saya. Sebelum pulang ke Kalimantan, dia sempat berjanji akan datang menjemput saya dan menikah. Kenyataannya sampai usia kehamilan 6 bulan, tidak ada kabar.

#SurvivorStories: Survivor Kekerasan Seksual di Poso

Setiap malam kalau mau tidur ada anggota yang datang ke rumah. Kalau saya tidak mau berhubungan, saya bisa ditendang, ditodong dengan senjata. Dia juga datang ke rumah, ancam bapak dan mama saya.

#SurvivorStories: Cerita dari Papua

Perkosaan itu terjadi setahun yang lalu. Saat itu EW masih mahasiswa di salah satu perguruan tinggi di Padang.Awalnya, ia ditabrak oleh sebuah mobil saat hendak memfotokopi di daerah sekitar kampusnya. Usai ditabrak, EW dinaikkan ke mobil penabrak. Di dalam mobil, ada tiga orang laki-laki yang kemudian memperkosa EWSetelah diperkosa EW ditinggal begitu saja dalam kondisi tak sadarkan diri. Hasil visum dokter menunjukan adanya robekan pada vagina dan lebam pada beberapa bagian tubuh khususnya bagian paha. Kasusnya pun sudah dilaporkan ke Polresta Padang. Itu kejadian setahun lalu. Kasusnya hingga kini masih menggantung. Tidak ada perkembangan sampai saat ini.Penanganan kasus perkosaan ini juga dilakukan dengan pendekatan yang belum berpihak pada pemulihan korban. Polisi justru menganggap korban berhalusinasi dan gila. Padahal sebenarnya korban mengalami trauma, mental dan fisik.Perkosaan dan proses hukum yang sangat panjang membuat EW alami trauma berat. Dalam waktu cukup lama ia tidak bisa bicara. Beberapa kali ia pingsan hingga harus dirawat dirumah sakit. Ia juga mengalami kesulitan berjalan karena bagian kakinya cidera akibat kekerasan yang dialaminya.Selain itu, saat BAP awal orang tua korban juga tidak diijinkan untuk mendampingi.

#SurvivorStories: Jangan Sampai Kasus Perkosaan ini Lenyap

Ayo gabung di salah satu rangkaian acara #gerakbersama "Media dan Perempuan : Internet dan Advokasi Perempuan"Jumat, 9 December 201618.00 - 21.00 WIBThe Warehouse, Plaza IndonesiaMenghadirkan :Narasumber1. Desmarita Murni Change.org2. Afra Suci Pamflet Indonesia3. Yuni Sri Jurnalis Warga Serikat PRT4. Luviana Konde.co5. Dian Septi Radio Komunitas Buruh Marsinah FMModeratorAhmad Aziz CAMPAIGN

Upcoming Event Media & Perempuan: Internet & Advokasi Perempuan

Kami sekeluarga sangat syok sekali ketika yang terungkap menjadi pelaku adalah orang yang selama ini kami anggap baik dan sudah kami anggap sebagai keluarga kami sendiri. Ditambah lagi ketika polisi sudah menggali informasi dari KS, ternyata tidak hanya sekali perkosaan itu terjadi, tetapi sudah berulang kali. Saya yakin KS tidak akan membuat-buat cerita, dan saya yakin kejadian ini sudah berulang kali sehingga KS sangat ingat dengan apa yang dia lakukan. Karena jika itu hanya terjadi sekali, biasanya KS juga akan lupa begitu saja. Dan saya lihat pelaku sangat pandai membujuk KS. Dia mendekati KS dan menyayanginya sehingga KS pun merasa senang dan tidak ketakutan sehingga KS juga mau melakukan apa saja yang diminta pelaku.Saya sangat sedih dan syok ketika KSmenceritakan bahwa dia pernah diajak oleh si Om tidur, awalnya Om pegang-pegang payudara KS dan Om memasukkan tanggannya pada kemaluan korban.Dia juga bilang kalo Om mengeluarkan penisnya lewat resleting celananya dan memasukkan ke vagina KS.Penyidik juga menanyakan kepada KS tentang dimana saja pelaku pernah melakukan tindakan pelecehan dan perkosaan. Dari yang disampaikan KS pelaku pernah melakukan di atas mobil, di kamar mandi, di kantin, di ruang kerja kanit lantas karena waktu itu pelaku adalah  kanit lantas di Polres Sawahlunto. Selain itu juga pernah terjadi di kamar tidur asrama pelaku. Pelaku memindahkan kasur ke lantai dan barulah dia melakukan hubungan. Jadi, tindakan ini ternyata berlangsung diareal kantor Polres Sawahlunto. KS juga menceritakan bahwa setelah pelaku melakukan hubungan dengan dia, pelaku memberi KSuang sebesar Rp 2.000, sehingga KS yang tidak mengerti merasa senang karena mendapat uang jajan.Perbuatan ini sudah dilakukan berulang-ulang oleh pelaku sehingga KS hamil. Semenjak KShamil, saya tidak bisa bekerja seperti biasa lagi. Saya harus menjaga KS, karena kita tau KS tidak akan mengerti dengan kondisi tubuhnya, jadi saya harus ekstra menngontrol dia. Semenjak kejadian itu saya melarang KS untuk pergi main jauh dari rumah, kalau suaranya sudah tidak terdengar lagi maka saya akan panggil dia untuk tidak pergi jauh dari rumah. Dan KS juga saya berhentikan dari sekolah, karena secara fisik sudah mulai berubah, tetapi KS sendiri sebenarnya tidak mau untuk berhenti sekolah, karena dia sangat senang bermain dengan teman-temannya.

#SurvivorStories: Pelaku adalah Keluarga Sendiri

Awalnya saya dibaringkan di kasur, kemudian mereka membawa saya ke Rumah Sakit untuk berobat. Pelaku juga ikut mengantarkan saya ke rumah sakit. Setelah diperiksa dan diberi obat, saya langsung dibawa pulang. Saya meminta pada kakak saya agar diantarkan ke Polres untuk melaporkan kasus yang baru saja saya alami. Namun kakak saya malah membawa saya ke Polsek, dia bilang karna kejadiannya di daerah nan kodok berarti kita harus melapor di Polsek terdekat. Tetapi saya tetap bersikeras untuk ke Polres dan kakak saya tetap juga pada pendiriannya. Dan akhirnya saya mengalah dan mengikut saja untuk ke Polsek. Sampainya di Polsek ternyata laporan saya tidak diterima, tetapi oknum polisi yang ada di bagian SPK malah meminta agar saya berdamai. Oknum Polisi itu menelepon salah seorang polisi juga, dan tidak lama kemudian, oknum polisi itu datang dan mengajak saya untuk berdamai. Ternyata oknum polisi itu adalah atasan pelaku.Awalnya saya tetap tidak mau untuk berdamai. Tetapi saya merasakan akibat dari benturan itu, dan saya juga butuh uang untuk berobat, sehingga akhirnya saya menyetujui untuk berdamai.

#SurvivorStories: Salah Satu Oknum Meminta Berdamai Saja

Ditambah tetangga saya yang pengacara itu membela pelaku.Oknum polisi malah meminta bapak saya untuk membayar sebesar 400 ribu agar kasus ini berlanjut.Tetapi bapak tidak mau memenuhi permintaan oknum tersebut, sehingga kasus saya tidak dilanjutkan. Keluarga kami yang disalahkan oleh masyarakat, rumah kami dilempar dengan batu.Dan saya dikucilkan, tidak ada yang mau berteman dengan saya karena sayalah yang dituduh salah. Walaupun ketika kejadian itu saya berumur 5 tahun, saya sangat ingat dengan jelas proses yang terjadi waktu itu. Setelah 12 tahun kejadian itu, saya masih merasakan kejadian ini sangat berpengaruh dalam kehidupan saya.Bergaul dengan teman sebaya, kadang ada rasa takut saya ketika mendengarkan kata-kata perkosaan.Saya langsung ingat dengan kejadian yang saya alami waktu kecil.

#SurvivorStories: Setelah 12 Tahun, Saya Masih Trauma

"Jadi apa yang bisa dilakukan oleh Gereja untuk menghentikan Kekerasan terhadap perempuan? Paling tidak ada dua hal yang harus dilakukan gereja untuk menghentikan kekerasan terhadap perempuan: Pertama, beri telinga. Buka telinga kita pada suara korban. Bahkan bagi suara yang paling terbungkam karena penderitaan yang diakibatkan karena kekerasan yang dialami. Kedua, bergabunglah dengan semua elemen masyarakat yang mendukung pengawalan proses RUU Penghapusan KekerasanSeksual agar disahkan oleh DPR."Kalimat-kalimat ini adalah penggalan akhir khotbah sebagai ajakan khadim di Islam seperti Khotib kepada umat. Khadim yang bertugas Hari Minggu 27 Nov 2016 jam 10.00 pagi itu di GPIB Paulus Jl. Sunda Kelapa dekat kantor KOMNAS Perempuan adalah Pdt. Elly Dominggas Pitoy-Debell.Saya tersenyum bangga mendengar khotbah yang tidak biasanya ini, apalagi mengingat hari Minggu ini bagi umat Kristiani adalah minggu pertama memasuki perayaan Adven, masa mengingatkan umat untuk kedatangan Kristus yang kedua kali, yangbiasanya sangat kental dengan persiapan menyambut Natal. Saya tersenyum mengingat bahwa Sabtu malam, Pdt Elly bersama suaminya ikut menghadiri kampanye 16HAKtP yang digagas oleh Komnas Perempuan bersama Joint task force #GerakBersama .Selama khotbah beliau sekitar 25 - 30 menit. Porsi membahas ayat alkitab sekitar 5 menit saja, selebihnya adalah tentang Kampanye 16HAKtP di Indonesia yang diinisiasi oleh Komnas Perempuan termasuk temuan-temuan Komnas Perempuan, Pdt tsb juga cerita tentang "Telling Untold Stories", dan tentang RUU PKS yang mengatur tentang Pemulihan Korban. Pokoknya bebar-benar keren deh.....Jemaah yang hadir menurut perkiraan saya sekitar 300-an orang karena sampai di balkon juga penuh dan di antaranya duduk mendengar Bapak Yasona Laoly MenhukhamSemoga cerita kecil ini bisa memberi energi positif bagi keluarga besar.... terus berpacu melaksanakan program dan laporan yang di akhir tahun harus selesai.Cerita Ibu Heemlyvaartie D. DanesSekretaris Jenderal KOMNAS Perempuan

Apa yang harus dilakukan Gereja untuk Menghentikan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan?

Apakah kamu tahu bentuk-bentuk kekerasan seksual dan siapa saja yang bisa jadi korban? Dimana saja hal itu bisa terjadi? Apakah kita selama ini tidak sadar telah menjadi pelaku kekerasan? Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membantu korban dan menghapuskan kekerasan seksual?Yuk, langsung tandai kalendermu dan datang ke rangkaian acara ini. Mari bersama akhiri kekerasan seksual. Karena semua orang bisa menjadi korban. Karena semua orang bisa menjadi pelaku.

UPCOMING EVENT Yuk ikut serta menghapuskan kekerasan seksual

Dan tiba-tiba dia memaksa saya untuk berhubungan seksual, saya berusaha untuk menolak tetapi dia tetap memaksa saya. Dengan badannya yang tinggi besar, sangat sulit saya melawannya. Saya sangat benci sekali dengan dia apalagi setelah saya tahu bahwa saya hamil. Dan ketika saya beritahu pada dia, dia malah seperti orang tidak bersalah dan juga lari dari masalah. Dia tidak pernah lagi menemui saya, dia tidak ada beri kabar dan tidak peduli sama sekali dengan kehamilan saya.Saya juga tidak berani membicarakan kejadian yang saya alami ini pada keluarga saya. Dan saya juga terfikir untuk aborsi, tapi saya tidak mau melakukan itu karena anak ini tidak bersalah. Saya tidak tahu juga bagaimana tidakan yang saya harus lakukan.

#SurvivorStories: Kisah DE dari Provinsi Sumatra Barat

Ayo tandai kalendermu dan ikut serta dalam "Chalk Walk di Car Free Day pada Hari Minggu, 4 Desember 2016.Ayo cegah dan hentikan pelecehan di jalananSampai bertemu di sana dan mari berjalan bersama.

Mari akhiri pelecehan di jalanan

Apakah kamu pernah mendengar kasus kekerasan seksual terjadi di sekitarmu? Apakah ada kerabatmu yang pernah menjadi korban? Atau kamu justru pernah mengalaminya?Kekerasan seksual banyak terjadi namun sebagian besarnya terbungkam. Di tahun 2016 ini, Indonesia sudah dinyatakan Darurat Kekerasan Seksual. Namun begitu, masih sedikit orang yang tahu dan paham tentang kekerasan seksual dan cara menolong korban.Yuk kita sebarkan informasi sebanyak-banyaknya agar lebih banyak orang yang mulai membicarakan tentang kekerasan seksual dan aktif membantu korban.Mari ramaikan media sosialmu dengan unduh materi kampanye di sini http://bit.ly/2gzAA8Y  Sertakan juga #gerakbersama Mari