Di Kota Surakata, terdapat satu kelompok anak muda yang berkecimpung pada isu-isu perkotaan khususnya isu kampung-kota. Anak-anak muda ini mencoba merespon perubahan kota dengan berbagai kegiatan yang mereka sebut produksi dan reproduksi Pengetahuan. Kegiatan ini mulanya dari proses belajar dan kerja-kerja kelas dari teman-teman mahasiswa Sosiologi di Universitas Sebelas Maret. Kemudian idenya di kembangkan lagi menjadi lebih besar, hingga sekarang ini mereka di kenal dengan Kampungnesia. 

Semua proses kegiatan Kampungnesia di publikasikan dalam beragam bentuk, seperti video, mural, dijadikan buku dan lain sebagainya dengan tujuan yang sederhana, yakni, kota harus tumbuh dengan bekal pengetahuan warga tentang kota maupun kampung dimana mereka tinggal, tumbuh, bekerja dan berhubungan antar sesama. Dalam melakukan seluruh proses belajar tersebut, mereka memusatkan pengetahuan pada warganya, dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh prosesnya. Proses ini merupakan upaya anak-anak muda dalam memenuhi kembali hak-hak warga atas kota yang sudah di rampas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab serta membantu mencari solusi atas problematika yang ada di kampung-kota.

Kegiatan dan kerja-kerja Kampungnesia harapannya dapat memberikan sumbangan berupa pengetahuan serta informasi terkait bagaimana cara anak muda merespon perubahan kota dengan mengajak warga kampung untuk berpartisipasi aktif untuk melakukan berbagai kegiatan dalam rangka reproduksi pengetahuan kampung-kota. Menggerakkan kampung lalu menjadi pilihan dan orientasi utama Kampungnesia, juga sebagai wadah dalam upaya mengkoneksikan anak muda dengan masyarakat.

Selanjutnya dijadikan momentum untuk memberi ruang bagi kampung-kampung menyuarakan kebutuhannya, mempersoalkan problematikanya dan menjadikan kampung sebagai diskursus baru bagi kota. 

Proses kerja-kerja Kampungnesia: 
1.	Proses mendengar, mencatat, merekam, menemukan kembali pengetahuan dan menarasikan kehidupan kampung-kota yang dilakukan anak-anak muda.
2.	Pemetaan fisik; transek kali, membuat denah kampung, dan  pemetaan kampung melalui OSM (Open Street Map). 
3.	Pemetaan non-fisik melalui pendekatan bersama warga dengan proses observasi, assesment, dan mewawancarai
4.	Melaksanakan workshop untuk berbagai kalangan ; anak-anak, pemuda, sesepuh kampung. Melaksanakan kegiatan pengembangan potensi kampung dan mitigasi kebencanaan kampung.
6.	Publikasi kerja-kerja lapangan melalui sosial media ; twitter, Instagram, youtube dan website.

:D

KampungKotaKita

Menggerakkan kampung (kota) & memberi ruang bagi kampung-kampung akan banyak hal.

Kampungnesia adalah sebuah komunitas kecil yang belum lama tumbuh dan baru berlingkup dan bergerak di satu Kota yaitu Kota Surakarta. Basis dari keberadaan Kampungnesia sendiri adalah sebagai wadah anak-anak muda yang menggeluti isu-isu perkotaan dengan segala problematika yang terus berputar dan tidak ada habisnya. Khususnya adalah Kampung (Kota) yang berada di Surakarta yang  mana kampung adalah sebagai pondasi tumbuh dan berubahnya suatu Kota. Pun dalam keberjalanannya Kampungnesia belum begitu banyak berkolaborasi dengan kampung-kampung yang ada di Kota Surakarta. 

Harapannya dengan adanya dukungan dari #SDGPIPE atau siapa saja yang ikut turut serta memberikan dukungan kepada Kampungnesia, kami mampu lebih berkontribusi pada kampung-kampung di wilayah Kota Surakarta dan sebagai agen atau aktor yang mengetahui, merespon, dan memberi solusi atas wacana potensi atau problem yang ada di dalamnya. 

Untuk target area Kampungnesia masih akan berproses dan memaksimalkan agenda di wilayah Kota Surakarta saja. Mengetahui Kota Surakarta masih banyak memiliki isu kampung-kota salah satunya isu kebencanaan karena Kota Surakarta memiliki Sungai Bengawan Solo yang panjang mengitari berbagai wilayah di Kota Surakarta termasuk kampung-kampung yang kami fokuskan pada keberjalanan Kampungnesia. Isu yang paling erat adalah isu kebencanaan banjir, yang mana pemukiman warga sangat berdampingan dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) Bengawan Solo. Dan diikuti kebencanaan lainnya atas problem kampung-kota yang ada. 

Strategi utama yang dilakukan adalah terus berjejaring dengan siapa saja elemen yang ingin turut andil dalam memberikan impact. Memiliki jejaring memberikan banyak peluang baru bagi Kampungnesia. Tentu saja peluang tersebut harus terus dicari. Kampungnesia berkeinginan untuk lebih memperluas jejaring dari berbagai elemen yang memiliki gelutan isu yang satu irama atau elemen apa saja yang turut mendukung tumbuh dan adanya Kampungnesia.  Dengan bertambahnya jejaring, maka semakin bertambah pula sumber ilmu yang dimiliki anak-anak Kampungnesia, dan dengan belajar banyak hal dari mereka menjadikan Kampungnesia memiliki banyak referensi mengenai metode-metode bagaimana cara komunitas lain bekerja.  Dari proses berjejaring, Kampungnesia menyadari bahwasanya menjalin kerjasama dengan pihak lain juga berarti menambah peluang kerja yang dapat laksanakan. Semakin banyak orang yang bergabung, maka akan semakin banyak ilmu dan juga ruang untuk melakukan lebih. Ide Membangun jejaring memang memberikan banyak manfaat bagi kampungnesia, selain menambah koneksi dan relasi kolaborasi kerja antara kampungnesia dan pihak lain, berjejaring juga memiliki banyak pengaruh teradap keberlangsungan kegiatan-kegiatan Kampungnesia.

Setelahnya, Kampungnesia akan terus berinovasi dan mengembangkan program atau kegiatan yang tentunya membawa manfaat bagi kita yang berkecimpung dengan masyarakat kampung-kota dan masyarakat didalamnya sendiri. Fokus utama upaya pemberdayaan kampung-kota yang dilakukan Kampungnesia ialah melalui transfer pengetahuan. Proses transfer pengetahuan tersebut dilakukan melalui agenda  produksi pengetahuan, reproduksi pengetahuan dan terakhir bagaimana pengetahuan itu distribusikan kembali kepada masyarakat kampung-kota. Agenda tersebut dapat di analisis melalui kerangka pemberdayaan sebagai tahap-tahap Kampungnesia dalam upaya melakukan pemberdayaan kampung-kota. Pun melalui upaya rekonstruksi pengetahuan oleh anak-anak muda Kampungnesia ini, dapat tercipta mentalitas masyarakat kampung-kota yang lebih baik. Dalam perkembangan kota, mentalitas warga merupakan hal yang bersifat esensial. Kemajuan suatu ruag sangat dipengaruhi dengan tindakan sosial masyarakat kota. Agenda-agenda yang dirancang dalam rangka transfer pengetahuan bentuknya beragam, dari mulai diskusi, workshop, seminar, temu stakeholder, sampai dengan transfer pengetahuan melalui berbagai macam platform di sosial media. 

Perihal skema biaya Kampungnesia mungkin membutuhkan support sekitar puluhan juta rupiah untuk menerbitkan buku atau modul-modul yang nantinya sebagai pendamping atau pelengkap dalam proses kerja-kerja kami.

Terimakasih #SDGPIPE

YUK SUPPORT #KAMPUNGNESIA UNTUK #KAMPUNGKOTAKITA

Kampungnesia akan terus tumbuh, berkembang, dan bermanfaat untuk masyarakat kampung-kota

Proses Reproduksi Pengetahuan Kampung-Kota dalam komunitas Kampungnesia dibagi dalam dua tahapan, yang pertama proses dan aktivitas kelas yaitu; segala kegiatan berbasis kelas mata kuliah Sosiologi Perkotaan. Aktivitas kelas; mendengarkan materi, membaca, menullis, berdiskusi dan presentasi terkait isu kota. Diskusi materi, isu terkait pengetahuan kampung-kota bersama ; dosen tamu, komunitas,  workshop pelatihan. Terakhir dalam tahapan pertama ada pemetaan agenda sebelum turun lapangan. 

Kemudian, yang kedua yaitu proses dan aktivitas lapangan. Yang mana sebagai upaya mengkoneksikan anak muda dengan masyarakat. Antara lain; proses mendengar, mencatat, merekam, menemukan kembali pengetahuan dan menarasikan kehidupan kampung-kota. Pada 2016-2017 Kampungnesia berfokus pada 3 kampung di Kota Surakarta yaitu Semanggi, Sewu, dan Pucang Sawit. Pemetaan fisik; transek kali, pemetaan kampung melalui OSM (Open Street Map) dengan memberdayakan anak muda. Pada fokus 3 kampung tersebut anak-anak muda Kampungnesia melakukan assesment ke daerah kampung yang dijadikan sasaran yaitu memetakan apa-apa yang ada di kampung tersebut juga tak ketinggalan sungai sekitar kampung (Sungai Bengawan Solo) dan anak sungainya yang turut membawa problematika atas kampung tersebut. 

Kemudian, pemetaan non-fisik kampung tersebut, melalui pendektan bersama warga dengan proses observasi,dan mewawancarai atas sejarah, identitas, kegiatan, masalah seputar kampung mereka. Nantinya hasil dari proses-proses tersebut akan dikaji dan didiskusikan bersama segala element yang ikut terlibat dalam bentuk workshop untuk berbagai kalangan ; anak-anak, pemuda, sesepuh kampung. Diikuti rekam proses dan dokumentasi kampung melalui foto dan video dalam proses pelaksanaannya yang mana nantinya kerja-kerja lapangan tersebut dipublish melalui sosial media ; twitter, Instagram, youtube dan website. Tak ketinggalan hasil kerja-kerja tersebut nantinya dijadikan buku-buku yang dicetak dan diterbitkan.

Pada 2018 ini anak-anak muda Kampungnesia mengembangkan lagi proses yang sebelumnya sudah dilakukan sebagai proses lanjutan tiap tahun. Kampungnesia yang juga bekerja sama dengan SIBAT PMI Solo (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat Palang Merah Indonesia) akan melakukan program mitigasi kebencanaan sekitar kampung yang sasarannya adalah warga dan anak-anak kampung di dalamnya. Program mitigasi kebencanaan tersebut akan direalisasikan dalam bentuk workshop edukasi kebencanaan yang dilakukan di beberapa Sekolah Dasar (SD) di kampung yang sudah dijadikan sasaran (Kampung Sewu, Semanggi, Sangkrah, Pucang Sawit) Kota Surakarta. Akan tetapi, sebelum eksekusi kegiatan kolaborasi program mitigasi kebencanaan tersebut, anak-anak muda Kampungnesia melakukan kajian primer (langsung ke lapangan) dan sekunder (referensi/literasi) untuk membuat suatu modul-modul yang dicetak dan dijadikan buku yang nantinya akan didistibusikan ke sasaran Kegiatan kampungnesia tersebut. Lainnya adalah, yang sedang berlangsung, Kampungnesia bekerja sama juga dengan Kampung Jokobayan Banjarsari Surakarta yang sedang diinisiasi bersama untuk dijadikan kampung budaya serta berpartisipasi juga dalam program warga Kampung Iklim Ngemplak Sutan Mojosongo.

Apa yang kami lakukan untuk #KampungKotaKita

Salah satu kegiatan yang memiliki pengaruh cukup besar dalam perkembangan Kampungnesia di tahun ini ialah bergabung dengan Urbanisme Warga. Urbanisme warga merupakan suatu program yang di inisiasi oleh salah satu NGO di Jakarta, Rujak Center for urban Studies (RCUS), yang berfokus membahas solusi masalah perkotaan. Program Urbanisme Warga (Citizen Urbanism) adalah program 30 bulan, di 8 (delapan) kota terpilih, mendorong produksi bersama pengetahuan perkotaan setempat dan memanfaatkannya bagi perubahan kebijakan perkotaan ke arah yang lebih baik (Sumber : Pontinesia.com). Kampungnesia, setelah mengikuti berbagai tahap seleksi program, akhirnya terpilih menjadi salah satu dari delapan komunitas lain yang juga terpilih dan tergabung dalam proyek Urbanisme Warga. 

Menjadi bagian dari Urbanisme Warga menjadikan Kampungnesia semakin meng-install banyak hal dan giat dalam menjalankan proyek-proyeknya. Mengikuti program tersebut, memberikan banyak pengalaman baru bagi anak-anak Kampungnesia. Dalam periode ini, sekiranya terdapat dua kali pertemuan dengan komunitas yang bekerja untuk permasalahan yang sama. Anak-anak Muda di Surakarta mendapatkan kesempatan untuk berdiskusi bersama Komunitas Rujak dari Jakarta, dan Komunitas C20 Library and Collabtive dari Surabaya. 

Disamping banyaknya agenda yang di lakukan dalam rangka memperluas jaringan, anak-anak Kampungnesia tetap terus fokus menjalankan kegiatan utamanya, yakni mendokumentasikan Kampung-Kota. Bergabung dengan Urbanisme Warga membuat kita belajar mengenai metode OSM, metode mengenai video sebagai konsep diary, mural sebagai platform, kita sudah merancang workshop. Dan dengan bertambahnya jumlah kelas, kita juga lebih berani untuk fight banyak hal.

Pencapaian lainnya terdapat juga beberapa media yang menuliskan profil, sejarah, latar belakang hingga proses belajar dari Kampungnesia. Berita-berita ini diterbitkan oleh berberapa media dengan berbagai macam tajuk, yakni ; Kampung itu Masa Depan , diterbitkan oleh terakota.id ; Warta : Kampung Solo di dokumentasikan, diterbitkkan oleh krjogja.com ; Warta : Solo Masa Depan adalah Solo Masa Lalu, diterbitkan oleh krjogja.com. Berita lainnya mengenai buku Srawung Kampung-Kota (buku hasil proses Kampungnesia) yang ditulis dan diterbikan oleh Koran Tempo, dan Musik Album kolaborasi dengan The Mudub dengan Kampungnesia tentang isu kota yang berjudul Kicau Kacau Kota yang ditulis oleh barcelonabyan.blogspot.co.id.

#KampungKotaKita #Kampungnesia

Pencapaian dari hasil proses dan kerja-kerja Kampungnesia

Kampungnesia adalah sebuah komunitas kecil yang belum lama tumbuh dan baru berlingkup dan bergerak di satu Kota yaitu Kota Surakarta. Basis dari keberadaan Kampungnesia sendiri adalah sebagai wadah anak-anak muda yang menggeluti isu-isu perkotaan dengan segala problematika yang terus berputar dan tidak ada habisnya. Khususnya adalah Kampung (Kota) yang berada di Surakarta yang  mana kampung adalah sebagai pondasi tumbuh dan berubahnya suatu Kota. Di dalam prosesnya, anak-anak muda Kampungnesia mencoba merespon perubahan kota dengan berbagai kegiatan yang disebut produksi dan reproduksi Pengetahuan. Yang mana pengetahuan tersebut diambil dari masyarakat kampung-kampung itu sendiri yang nantinya diolah sebagai potensi kampung dan warganya dan dimekarkan dalam berbagai bentuk kegiatan yang kembali lagi untuk masyarakat kampung.

Kampungnesia sebagai komunitas yang sedang bahagianya tumbuh dan berkembang tentunya ingin terus lebih baik dalam proses keberjalanannya dan membawa manfaat luas bagi sasaran yang dituju, yaitu masyarakat kampung-kota. Penulis sebagai salah satu penggerak aktif dalam keberjalanan Kampungnesia mensyukuri dengan mengetahuinya program yang amat menarik dan bermanfaat bagi yaitu #SDGPIPE dalam platform www.campaign.com yang harus diunduh dalam mengikuti programnya. Pun satu lagi yang penulis syukuri adalah bisa mengetahui platform atau aplikasi campaign sendiri yang ternyata di dalamnya penuh aksi-aksi dan proyek para penggerak dalam berbagai isu. Tanpa basi-basi penulis langsung mendaftarkan diri untuk ikut bergabung dalam #SDGPIPE yang aspek kebermanfaatannya tidak perlu diragukan lagi. 

Motivasi utama dalam mengikuti program ini adalah berjejaring. Memiliki jejaring memberikan banyak peluang baru bagi Kampungnesia. Tentu saja peluang tersebut harus terus dicari. Kampungnesia berkeinginan untuk lebih memperluas jejaring dari berbagai elemen yang memiliki gelutan isu yang satu irama atau elemen apa saja yang turut mendukung tumbuh dan adanya Kampungnesia.  Dengan bertambahnya jejaring, maka semakin bertambah pula sumber ilmu yang dimiliki anak-anak Kampungnesia, dan dengan belajar banyak hal dari mereka menjadikan Kampungnesia memiliki banyak referensi mengenai metode-metode bagaimana cara komunitas lain bekerja.  Dari proses berjejaring, Kampungnesia menyadari bahwasanya menjalin kerjasama dengan pihak lain juga berarti menambah peluang kerja yang dapat laksanakan. Semakin banyak orang yang bergabung, maka akan semakin banyak ilmu dan juga ruang untuk melakukan lebih. Ide Membangun jejaring memang memberikan banyak manfaat bagi kampungnesia, selain menambah koneksi dan relasi kolaborasi kerja antara kampungnesia dan pihak lain, berjejaring juga memiliki banyak pengaruh teradap keberlangsungan kegiatan-kegiatan Kampungnesia.

Penulis membaca dan memahami bahwasanya dengan mengikuti program #SDGPIPE pasti mampu merealisasikan cita-cita dari Kampungnesia sendiri untuk terus berjejaring dengan luas, dengan siapa saja dan tanpa batas. Yang nantinya apabila berkesempatan menjadi 20 finalis terbaik akan diundang bertemu komunitas-komunitas lain yang beragam dengan berbagai isunya. Isu dan komunitas berbeda tidak menutup kemungkinan Kampungnesia untuk bisa berkolaborasi dengan teman-teman komunitas lain untuk tetap berkembang dan berjejaring. Kemudian juga pastinya mendapat arahan atau bimbingan dari mentor-mentor handal yang akan bersumbangsih dalam pengembangan gagasan dan ide kampungnesia sendiri. Kesempatan lainnya yang sangat bermanfaat adalah adanya penawaran mendapat dukungan fasilitasi dan pendanaan pengembangan project atau komunitas. Perihal dukungan pendanaan memang menjadi salah satu bagian terpenting dalam keberjalanan suatu komunitas. Dengan adanya dukungan pendanaan tentunya Kampungnesia dapat melakukan pemberdayaan dan mengembangkan potensi daerah atau masyarakat Kampung-kota dengan lebih baik lagi.

Di luar hal-hal tersebut, motivasi dari mengikuti program #SDGPIPE adalah mengenalkan kepada khalayak yang lebih luas lagi akan kerja-kerja anak muda Kampungnesia yang merespon atas dinamika perubahan kota dengan berbagai isu atau problematika di dalamnya. Inginnya, dengan mengikuti program ini mampu mengajak lebih banyak lagi anak-anak muda atau siapa saja yang memiliki frame sama dengan tujuan komunitas Kampungnesia ini. Kampungnesia mengajak siapa saja untuk berkolaborasi dalam kerja-kerja kami karena kampung-kota adalah Kita. #KampungKotaKita #Kampungnesia

Kampungnesia ingin terus berjejaring untuk #KampungKotaKita

Henry lafebvre seorang Sosiolog Perancis, menjelaskan bagaimana pengetahuan mengenai ruang di produksikan oleh industry kapitalis, melahirkan gagasan bahwa dalam memahami ruang, kita di anjurkan supaya memahami ruang dalam kaitannya dengan sejarah dan konteks secara spesifik. Jika di bandingkan dengan segelintir kampung yang dijadikan “wajah kota Solo”, sebenarnya Solo memiliki puluhan kampung yang tersembunyi, yang di dalamnya memiliki berbagai cerita yang menarik. Teman-teman dari Kampungnesia percaya bahwasanya setiap kampung memiliki beragam cerita kehidupan yang menarik untuk di ketahui banyak orang. Bahkan mungkin justru kampung-kampung itulah yang merupakan bagian dari sejarah besar perkembangan kota Solo. Dimana jika hal tersebut tidak di dokumentasikan dan di publikasikan selayaknya kampung-kampung wisata lainnya, maka cerita-cerita itu akan sirna, dan kota akan kehilangan identitasnya. Pengetahuan tentang kota akan di konstruksi oleh pihak-pihak yang berkepentingan saja dan tak kala tidak bertanggungjawab. 

Kampungnesia memusatkan pengetahuan pada warganya, dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh prosesnya. Proses ini merupakan upaya anak-anak muda dalam memenuhi kembali hak-hak warga atas kota. Upaya pemberdayaan masyarakat kampung-kota oleh Kampungnesia melalui skema reproduksi pengetahuan dengan konsep permberdayaan “people centered” dan “participatory. Skemanya adalah; Enabling, Empowering dan Protecting. Seluruh kegiatan yang dilakukan di kampung bertujuan untuk menemukan kembali pengetahuan tentang kampung-kota yang dimiliki warga dan mengajak masyarakat kampung dalam proses produksi pengetahuan.  Yang setelanya mengajak masyarakat untuk bersama merancang agenda-agenda pemberdayaan selanjutnya. 
Harapannya, melalui upaya rekonstruksi pengetahuan oleh anak-anak muda Kampungnesia ini dapat tercipta mentalitas masyarakat kampung-kota yang lebih baik. Dalam perkembangan kota, mentalitas warga merupakan hal yang bersifat esensial. Kemajuan suatu ruang sangat dipengaruhi dengan tindakan sosial masyarakat kota. Agenda-agenda yang dirancang dalam rangka transfer pengetahuan bentuknya beragam, dari mulai diskusi, workshop, seminar, temu stakeholder, sampai dengan transfer pengetahuan melalui berbagai macam platform di sosial media. 

Kampungnesia pada dasarnya memiliki tujuan untuk membela kepentingan masyarakat kampung-kota, karena pada dasarnya adanya proses ini juga terlahir dari kegelisahan akan kampung-kota yang tumbuh tanpa memihak pada warga.  Bentuk upaya perlindungannya dilakukan melalui agenda berjejaring dengan berbagai pihak, dari mulai akademisi, lsm sampai dengan lembaga pemerintahan. Agenda berjejaring ini menjadi pembuka kesempatan untuk menyebarluaskan ide terkait reproduksi pengetahuan kampung-kota. 

Selain itu lewat berbagai publikasi yang telah dilakukan berupaya menyadarkan berbagai pihak tentang pengetahuan kampung-kota dimana yang menjadi tujuan akhirnya ialah terbentuknya kebijakan serta program-program yang memihak pada kampung-kota.

#KampungKotaKita #Kampungnesia

Menggerakan dan memberdayakan kampung-kota di Kota Surakarta #KampungKotaKita

Di Kota Surakata terdapat satu kelompok anak muda yang berkecimpung pada isu-isu perkotaan khususnya isu kampung-kota. Anak-anak muda ini mencoba merespon perubahan kota dengan berbagai kegiatan yang mereka sebut produksi dan reproduksi Pengetahuan. Kegiatan ini mulanya dari proses belajar dan kerja-kerja kelas dari teman-teman mahasiswa Sosiologi di Universitas Sebelas Maret. Kemudian idenya di kembangkan lagi menjadi lebih besar, hingga sekarang ini mereka di kenal dengan komunitas Kampungnesia. 

Semua proses kegiatan Kampungnesia di publikasikan dalam beragam bentuk, seperti video, mural, buku dan lain sebagainya dengan tujuan yang sederhana, yakni, kota harus tumbuh dengan bekal pengetahuan warga tentang kota maupun kampung dimana mereka tinggal, tumbuh, bekerja dan berhubungan antar sesama. Dalam melakukan seluruh proses belajar tersebut, Kampungnesia memusatkan pengetahuan pada warganya, dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi aktif dalam seluruh prosesnya. Proses ini merupakan upaya anak-anak muda dalam memenuhi kembali hak-hak warga atas kota yang sudah di rampas oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Upaya pemberdayaan masyarakat kampung-kota melalui skema reproduksi pengetahuan yang dilakukan Kampungnesia memiliki perbedaan dengan upaya yang dilakukan komunitas terhadap pemberdayaan anak mudanya. Proses ini menempatkan anak muda dan kampung-kota dalam posisi yang berbeda, walaupun tujuannya sama yakni pemberdayaan. Landasan utama dalam pengembangan konsep pemberdayaan Kampungnesia adalah “people centered” dan “participatory”  Oleh karena itu, kerangka dalam merancang agendanya ialah ; Enabling, Empowering dan Protecting.

Fokus utama upaya pemberdayaan kampung-kota yang dilakukan Kampungnesia ialah melalui transfer pengetahuan. Proses transfer pengetahuan tersebut dilakukan melalui agenda  produksi pengetahuan, reproduksi pengetahuan dan terakhir bagaimana pengetahuan itu distribusikan kembali kepada masyarakat kampung-kota. Agenda tersebut dapat di analisis melalui kerangka pemberdayaan sebagai tahap-tahap Kampungnesia dalam upaya melakukan pemberdayaan kampung-kota. 

Seluruh kegiatan yang dilakukan di kampung bertujuan untuk menemukan kembali pengetahuan tentang kampung-kota yang dimiliki warga. Proses ini merupakan bentuk dari tahap yang disebut dengan Enabling. Salah satu ahli mengatakan bahwa enabling merupakan proses mengaktifkan, memungkinkan, serta menyanggupkan masyarakat. Dalam hal ini, kampungnesia turut melibatkan masyarakat dalam proses produksi pengetahuan melalui pengetahuan yang mereka memiliki. Seluruh mengadakan berbagai agenda yang bersifat empowering, Kampungnesia terlebih dahulu mengumpulakan berbagai informasi dari masyarakat dan mengajak masyarakat untuk bersama merancang agenda-agenda pemberdayaan selanjutnya.

Tahap selanjutnya ialah Empowering, Kampungnesia merancang berbagai macam agenda dalam rangka mereproduksi pengetahuan yang telah di produksikan sebelumnya. Tahap reproduksi ini merupakan upaya untuk merekonstruksi kembali pengetahuan masyarakat atas ruang (kampung-kota). Harapannya, melalui upaya rekonstruksi pengetahuan ini daat tercipta mentalitas masyarakat kampung-kota yang lebih baik. Dalam perkembangan kota, mentalitas warga merupakan hal yang bersifat esensial. Kemajuan suatu ruag sangat dipengaruhi dengan tindakan sosial masyarakat kota. Agenda-agenda yang dirancang dalam rangka transfer pengetahuan bentuknya beragam, dari mulai diskusi, workshop, seminar, temu stakeholder, sampai dengan transfer pengetahuan melalui berbagai macam platform di sosial media. 

Sebagai langkah akhir dalam proses pengupayaan pemberdayaan kampung-kota, ialah protecting. Kampungnesia pada dasarnya memiliki goals besar dari apa yang mereka lakukan ; berpihaknya kebijakan pemerintah kepada masyarakat kampung. Proses ini selalu bertujuan untuk membela kepentingan masyarakat kampung-kota, karena pada dasarnya adanya proses ini juga terlahir dari kegelisahan akan kampung-kota yang tumbuh tana memihak pada warga.  Bentuk upaya perlindungannya dilakukan melalui agenda berjejaring dengan berbagai pihak, dari mulai akademisi, lsm sampai dengan lembaga pemerintahan. 

Agenda berjejaring ini menjadi pembuka kesempatan untuk menyebarluaskan ide terkait reproduksi pengetahuan kampung-kota. Selain itu lewat berbagai publikasi yang telah dilakukan berupaya menyadarkan berbagai pihak tentang pengetahuan kampung-kota dimana yang menjadi tujuan akhirnya ialah terbentuknya kebijakan serta program-program yang memihak pada kampung-kota. Sampai saat ini memang proses ini belum sampai pada goals tersebut, namun seluruh prosesnya telah menggambarkan bagaimana Kampungnesia berupaya untuk mencapai titik tersebut.