KURANG KREATIF, merupakan sebuah wadah kolektif pemuda Poso yang berangkat dari keresahan yang sama. Keresahan yang tak jauh-jauh dari nama yang kami pakai, kesadaran bahwa betapa ‘kurang kreatif’-nya kami menghabiskan masa muda. Walau terkesan sederhana, bagi kami, hal ini tentu saja jauh dari kata sederhana.

Poso sebagai daerah bekas konflik, cenderung memiliki citra negatif di mata masyarakat Indonesia. Kondisi pemuda yang cukup heterogen, minimnya budaya kreatif dan pentingnya arti toleransi, mendorong kami untuk merumuskan sebuah gagasan yang tepat guna mengatasi berbagai persoalan itu. 

Seni pertunjukan, sebagai wahana rekreasi, silaturahmi dan juga unjuk kreatifitas, menurut kami, menjadi satu media yang sangat tepat untuk membangun citra baik sebagai daerah bekas konflik, mengangkat isu toleransi, dan tentu saja membangun budaya kreatif di tengah masyarakat khususnya Pemuda Kota Poso.

Berangkat dari segala dilematika tersebut, Wadah kolektif Kurang Kreatif (yang diisi para Pemuda Kota Poso dari latar belakang yang berbeda) lahir sebagai langkah awal untuk mentransformasikan kata 'kurang' sebagai 'kekuatan' untuk menata budaya kreatif melalui seni pertunjukan yang mampu membicarakan banyak hal dan memperkenalkan Potensi kota Poso ke mata khalayak luas.  

KurangKreatifPoso

Menjaga toleransi melalui budaya kreatif (seni pertunjukan) di Daerah Bekas Konflik.

KURANG KREATIF direncanakan akan tetap konsisten pada pengembangan budaya kreatif  Pemuda-Pemudi Poso. Kami menganggarkan 30 juta rupiah per tahunnya untuk seluruh program rutin KURANG KREATIF. 

Melalui kampanye yang masif dalam bentuk seni pertunjukkan yang kreatif, kami yakin dapat menanamkan mindset berpikir yang inovatif, solutif dan toleran. Serta menumbuhkan semangat untuk terus menghasilkan karya bernilai positif demi terciptanya masyarakat yang adil, damai dan inklusif, sesuai dengan tujuan pembangunan berkelanjutan itu sendiri.

Kami juga sangat berharap, dalam beberapa tahun mendatang, citra Poso yang cenderung negatif sebagai daerah bekas konflik akan berubah total. Daerah dengan kekayaan sumber daya alam yang sangat melimpah ini memiliki potensi besar untuk dilirik khalayak luas. Kiranya, seluruh daerah bekas konflik yang ada di Indonesia pun begitu.

Kami percaya, budaya kreatif dapat menyelesaikan banyak sekali persoalan bangsa ini. Semoga dengan dukungan banyak pihak, seluruh tujuan kami bisa tercapai kedepannya.

Menjaga Budaya Kreatif & Perbaikan Citra Daerah Bekas Konflik

KURANG KREATIF, didirikan dengan tujuan menjadi ruang bersama menumbuhkan budaya kreatif di kalangan masyarakat Kota Poso. Dengan adanya ruang bersama yang menjadi wadah bagi pelaku dan komunitas kreatif se-Kota Poso, kami sangat berharap dapat menjadi biang solusi bagi berbagai persoalan terkait toleransi dan kepemudaan yang masih jadi momok tersendiri bagi masyarakat di Kota Poso.

Tentu saja sebagai ruang bersama, KURANG KREATIF (melalui media seni pertunjukan berbagai bidang seni) diharapkan juga dapat menjadi wahana edukasi dan silaturahmi bagi masyarakat Kota Poso. Khususnya pemuda dengan mendorong semangat untuk terus menghasilkan karya-karya yang bernilai positif

RUANG KREATIF BERSAMA 

Saat ini, KURANG KREATIF memiliki beberapa program rutin yaitu:

1. Sharing Kreatif
Sharing kreatif merupakan agenda diskusi rutin yang diadakan dua kali sebulan. Agenda diskusi ini serupa dapur tempat Kawan Kreatif (Sebutan bagi anggota KK) meramu gagasan dan merebus ide bersama-sama.

2. Masuk Kelas
Masuk kelas merupakan sebuah program berwujud kelas kreatif yang dicanangkan oleh Tim Kurang Kreatif. Program ini bekerja sama dengan sekolah-sekolah dan kampus-kampus yang ada di Kota Poso guna membangun budaya kreatif di lingkungan pendidikan formal.

3. AKAL  (Asli Karya Lokal)
Asli karya lokal merupakan sebuah program yang dicanangkan oleh Tim Kurang Kreatif yang melibatkan seluruh pelaku kreatif lokal Kota Poso dalam sebuah pameran kolektif terbuka.

4. Mini Project
Mini Project, merupakan program sampingan yang disepakati bersama oleh tim guna merespon berbagi isu dan fenomena yang sedang terjadi di masyarakat Kota Poso secara khusus maupun Indonesiansecara umum.

5. BAKU DAPA
Baku Dapa (secara harfiah berarti: ketemu) merupakan program tahunan Kurang Kreatif berupa event kreatif akbar lintas komunitas yang melibatkan komunitas kreatif, pelaku kreatif, dan seluruh masyarakat Kota Poso.

BAKU DAPA diselenggarakan dengan tujuan menjadi ruang silaturahmi, wahana rekreasi & edukasi, unjuk kreatifitas serta tempat membulatkan suara bagi para pemuda untuk bersama-sama mengkampanyekan pentingnya toleransi.


*Saat ini, Tim sedang mengerjakan Mini Project berupa Mini Theater, yang bekerja sama dengan teman-teman tuli di Komunitas Banua Momberata yang mengangkat tema; Kehidupan teman-teman tuli pra dan pasca konflik berkepanjangan yang pernah terjadi di Kota Poso. Project ini diharapkan dapat menjadi bahan refleksi mengenai pentingnya arti toleransi.

PROGRAM KURANG KREATIF

BAKU DAPA merupakan sebuah event kreatif yang sukses diselenggarakan oleh KURANG KREATIF pada 27-28 Agustus yang lalu.

BAKU DAPA (secara harfiah dapat diartikan: 'ketemu') yang mengusung tema 'Tumbuh Kreatif Bersama', sukses menjadi event kreatif lintas komunitas pertama yang berhasil mempertemukan banyak sekali pemuda-pemudi Kota Poso dalam satu ruang bersama.

Selain membincangkan kearifan lokal, seni dan pola pemberdayaan industri kreatif, BAKU DAPA juga mencoba untuk mendorong para pemuda pelaku usaha lokal untuk saling unjuk gigi memajukan mikro ekonomi Kota Poso, melalui sebuah pasar kreatif.

BAKU DAPA akan diadakan setiap tahunnya dengan mengangkat isu dan tema yang berbeda-beda.