GPL merupakan Komunitas yang bergerak di isu lingkungan tentang sampah plastik 

Mengajak Masyarakat untuk Mengolah Sampah dan Menyetor Sampahnya

Selama ini sampah tidak berguna, semakin hari sampah semakin banyak dan menggunung, banyak masyarakat tidak peduli, namun apabila dimanfaatkan sampah dapat bernilai tinggi, bahkan bisa ditukar dengan barang.

Mengutip Greenpeace, meski masyarakat menyadari bahaya plastik sekali pakai terhadap lingkungan, namun saat ini mereka masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap produk ini. Banyak masyarakat yang menekankan pentingnya plastik dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa tipe masyarakat berdasarkan kesadaran mereka akan dampak sampah plastik. 7% Apatis (Tidak peduli atau tidak punya masalah dalam menggunakan plastik). 35% Bingung Ingin mengurangi sampah plastiknya tapi tidak bisa bertindak karena tidak tahu caranya.21% Adopter (Kelompok yang telah melakukan beberapa hal untuk mengurangi plastik). 2% idealis (Telah berhenti menggunakan plastik sekali pakai) 2% Advokasi (Aktif membujuk orang lain untuk berhenti menggunakan plastik). Dengan mengajak tukar sampah dengan barang maka dapat meningkatkan kesadaran di masyarakat.

Kamu bisa ikut berpartisipasi untuk mengajak memilah dan menyetor sampah agar bumi menjadi lebih baik dan lingkungan menjadi lebih sehat dengan ikuti dan selesaikan Challenge yang kami inisiasi di aplikasi Campaign #ForChange.

KuySetorSampah

Menyediakan Barang kepada 50 orang di Kecamatan Johan Pahlawan yang ikut Program Tukar sampah

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Halo, kami dari komunitas Gerakan Peduli Lingkungan yang fokus mengurangi pemakaian plastik sekali pakai, ingin mengajak kalian semua untuk ikut berpartisipasi dalam pengelolaan sampah dengan memilah dan menyetor sampah kalian ke Bank Sampah terdekat.

Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menjadi salah satu negara penyumbang sampah terbanyak kedua di dunia. Kurangnya kepedulian terhadap lingkungan menjadi faktor utama banyaknya sampah yang berserakan dan menggunung di tempat pembuangan akhir. Di beberapa negara, bahkan sudah menerapkan aturan ketat tentang lingkungan dan dapat menukarkan sampahnya dengan sesuatu barang yang dibutuhkan.

Untuk mengurangi hal tersebut, mari kita mengurangi pemakaian plastik sekali pakai dan mengolah sampah seperti memilah, membuat ecobrick, dan menyetor sampah ke bank sampah terdekat. Aksi yang dilakukan adalah sosialisasi tentang lingkungan dan membuat pelatihan pembuatan kursi.

Ikuti dan selesaikan Challenge “Sampah Kita Bermanfaat” untuk memberikan barang, seperti baju, tumbler, sedotan stainless, topi, goodiebag kepada anak-anak sekolah dan komunitas lingkungan maupun sosial di Desa Gampa Kecamatan Johan Pahlawan, Aceh Barat.

Kami juga akan berikan intensif berupa produk ramah lingkungan kepada 50 orang Changemakers  yang beruntung!

Sampah Kita Bermanfaat

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Sedang Diperiksa

Indonesia

Mengajak Masyarakat untuk Mengolah Sampah dan Menyetor Sampahnya

Selama ini sampah tidak berguna, semakin hari sampah semakin banyak dan menggunung, banyak masyarakat tidak peduli, namun apabila dimanfaatkan sampah dapat bernilai tinggi, bahkan bisa ditukar dengan barang.

Mengutip Greenpeace, meski masyarakat menyadari bahaya plastik sekali pakai terhadap lingkungan, namun saat ini mereka masih memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap produk ini. Banyak masyarakat yang menekankan pentingnya plastik dalam kehidupan sehari-hari. Terdapat beberapa tipe masyarakat berdasarkan kesadaran mereka akan dampak sampah plastik. 7% Apatis (Tidak peduli atau tidak punya masalah dalam menggunakan plastik). 35% Bingung Ingin mengurangi sampah plastiknya tapi tidak bisa bertindak karena tidak tahu caranya.21% Adopter (Kelompok yang telah melakukan beberapa hal untuk mengurangi plastik). 2% idealis (Telah berhenti menggunakan plastik sekali pakai) 2% Advokasi (Aktif membujuk orang lain untuk berhenti menggunakan plastik). Dengan mengajak tukar sampah dengan barang maka dapat meningkatkan kesadaran di masyarakat.

Kamu bisa ikut berpartisipasi untuk mengajak memilah dan menyetor sampah agar bumi menjadi lebih baik dan lingkungan menjadi lebih sehat dengan ikuti dan selesaikan Challenge yang kami inisiasi di aplikasi Campaign #ForChange.

Terpublikasi

Lingkungan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

#KuySetorSampah

Menyediakan Barang kepada 50 orang di Kecamatan Johan Pahlawan yang ikut Program Tukar sampah

gplmeulaboh

Tentang Kampanye

Mengajak Masyarakat untuk Mengolah Sampah dan Menyetor Sampahnya Selama ini sampah tidak berguna, semakin hari sampah semakin banyak dan menggunung, banyak masyarakat tidak peduli, namun apabila dimanfaatkan sampah dapat bernilai tinggi, bahkan ...