We develop a learning platform that applies Game-based learning method, using a boardgame as the learning medium. We apply this method because for decades, education in Indonesia has been applying methods which fail to make students understand that learning process can actually be fun. 
Classic learning method where students only sit and listen to their teachers has place students as passive learners. The lack of discussion as well as one-way teaching are also risky to open up a way for indoctrinations. Such is avoiding students from nurturing their critical thinking. This is dangerous that in today’s context for instance, it can lead students to believe in hoaxes. Moreover, critical thinking is one of crucial skills needed in 21st century. Therefore, we initiate this method to implement for education in Indonesia. 

At first, we implemented this method in business trainings. In the future, we hope to implement this method in formal education from elementary school, high school, and university

LetsPlay

Provides alternative learning activities for students through Game-based learning method.

​Kami yakin tiap orang adalah seorang juara. Nilai-nilai kompetitif telah ada dalam diri kita sendari kecil. Dan Letsplay Indonesia telah mengadakan event reguler dalam bentuk kompetisi untuk mengasah skill bisnis para pesertanya dengan judul Battle for Dignity. Peserta akan dibagi dalam tim dimana tiap tim akan mengirimkan wakilnya ke area bermain boardgames yang mengasah berbagai macam skill. Seperti skill negosiasi, investasi, inovasi dll.

 Battle for Dignity #4. Ajang berkompetisi Mengasah Skill Bisnis Melalui Boardgame

​Lemonilo :Belajar tentang apa pentingnya membuat Why yang kuat. Lalu segera membuat MVP (Minimum Viable Product). Setelah membuat MVP lakukan perbaikan secara bertahap secepat mungkin.&nbsp;Sebagai seorang pebisnis harus terus belajar dan mengembangkan diri. Meningkatkan pengetahuan, skills, dan kebiasaan. Di awal harus bisa memilih menggunakan media apa untuk mengkomunikasikan bisnis kita. Belajar dari Lemonilo, di awal Lemonilo membuat konten untuk mengedukasi calon customernya. Kita harus melakukan diferensiasi produk agar bisa memberi value lebih kepada customer kita. Tidak disarankan mengeluarkan produk yang telah ada di pasaran. Saat memilih tim tidak menjadi masalah apakah dia wanita atau laki-laki, asalkan tepat untuk posisi pekerjaannya. Alpha JWC Venture :Latar pendidikan penting penting, tapi bukan tentang lulusan sekolah mana atau memiliki gelar apa. Tetapi tentang bagaimana tiap individu dalam tim bisa saling melengkapi.&nbsp;Product awal (prototype) tidak perlu harus sempurna di awal, tetapi gagasannya harus jelas di awal.&nbsp;

Coaching Class #1 

Tani Hub :Startup harus tumbuh (Grow) karena pertumbuhan adalah kunci penting bagi startup. Tetapi pertumbuhan yang bagus adalah pertumbuhan yang direncakan dengan bagus. Jangan tumbuh terlalu cepat tanpa perencanaan yang baik. Karena pertumbuhan yang cepat tapi tidak terencana bisa malah merusak startup yang kita bangun.&nbsp; Di awal startup akan menjalani beberapa fase seperti :1. Bagaimana menghadapi dan mendapatkan investor (yang tepat).2. Apa saja rencana kedepan?3. Apa visi yang ingin diraih?4. Apa saja langkah-langkah yang akan diambil untuk mewujudkan visi tersebut. Setelah melalui tahap awal maka startup akan tumbuh dan melakukan ekspansi. Dengan melakui fase sebagai berikut :1. Membuka di lokasi lain.2. Melakukan diversifikasi produk.3. Melakukan kerjasama dengan pihak pemerintahan.4. Melakukan ekspansi di dunia online.Dalam fase-fase ini menjadi penting untuk terus mengingat dan menyadari apa yang menjadi alasan di awal memulai startup. Lalu harus yakin terhadap diri sendiri (bisnis dan tim).Memahami masa depan dari industri startup kita juga menjadi penting. Kualitas produk harus tetap dijaga. Terus tantang diri kita untuk menembus batasan diri dan terus kreatif.Kunci sukses dan menaikkan level bisnis kita adalah :1. Kerja keras2. Konsisten3. Mau menghadapi resiko4. Menjaga agar tetap memberikan produk terbaik dan service terbaik pada customer.&nbsp; Alpha JWC Venture :Kemampuan Tani Hub untuk menyelesaikan masalah di komunitas (pertanian). Membuat investor mau untuk berinvestasi. Startup harus bisa menyeimbangkan finansial mereka agar bisa tumbuh lebih baik lagi. Tidak mungkin startup bisa tumbuh lebih cepat bila terus kehilangan pendapatan.&nbsp;Investor selalu melihat prosesnya dan melihat apakah proses tersebut dapat dikontrol dengan baik sehingga hasilnya pun baik.&nbsp;

Learning from Coaching Class #3

​Hara :3 hal penting yang setidaknya dilakukan saat membangun bisnis adalah&nbsp;1. Menjadi Kreatif2. Melakukan dari kecil3. Mendukung orang-orang yg bekerja disekitar kita. Tim yang memiliki keragaman gender juga penting. Dengan Tim yg memiliki keragaman gender maka akan bisa memunculkan ide yang beragam, saling memberikan tantangan dan saling melengkapi. Ide-ide terbaik akan muncul dari kolaborasi antar anggota tim. Penggunaan teknologi harus disesuaikan dengan kondisi penggunanya. Dalam hal ini HARA harus melihat kondisi para petani yg belum sepenuhnya paham tentang teknologi. Maka untuk memaksimalkannya HARA bekerjasama dengan agropreneur di desa-desa.&nbsp; Agropreneur ini yang akan menjadi kepanjangan tangan HARA untuk membantu menggunakan aplikasi bagi para petani di desa.Social Impact hal yang sangat penting tetapi juga harus ditopang oleh Scalability yang akan membuat bisnis kita akan sustain. Teknologi juga membantu mendorong bisnis kita lebih cepat besar dan memberikan impact. Sisi Finansial tidak boleh dikesampingkan, terkadang karena terlalu memikirkan impact sampai lupa bahwa bisnis juga butuh keuangan yang sehat. Harus ada keseimbangan antara impact dan profit. Karena dengan finansial yang sehat akan memberikan kita ruang untuk tumbuh lebih besar dan menjadikan impact lebih besar lagi. Untuk tumbuh harus berkolaborasi bukan hanya berkompetisi. Setiap orang memiliki kelebihan, kita harus membangun tim yang bisa saling melengkapi. Setiap orang memiliki skillnya masing-masing dan bisa saling melengkapi. Mengetahui apa keinginan mitra (petani) kita, memahami apa passion mereka akan mempermudah kita untuk memahami bagaimana kita bisa terkoneksi dengan tujuan dari mitra. Bisnis kita ada untuk membantu mereka meraih tujuannya. Alpha JWC Venture :Tidak masalah menjadi orang yang introvert. Asalkan kita mengerti apa passion kita. Bila kita introvert kita bisa mencoba untuk lebih terbuka, berbicara dahulu tanpa harus takut secara berlebihan. Introvert sebenarnya memiliki kelebihan yaitu mereka adalah pendengar yang baik. ALPHA JWC VENTURE memberikan investasi pada HARA karena HARA memiliki visi yang sangat jelas. Sehingga membuat investor menjadi yakin untuk menanamkan investasiny.

Coaching Class #2

​STOQO :Berpindah dari dunia kerja (korporasi) ke dunia startup sebenarnya tidak mudah. Karena di startup kadang kita bertanya-tanya apa yang akan terjadi pada startup kita setelah 1 atau 2 tahun kemudian. Karena startup bukanlah hal yang sudah proven (menjanjikan). Pada awalnya akan penuh ketidakpastian. Kantor yang belum jelas (bentuknya) karena masih berupa ruagan kecil dan semacamnya.Untuk itulah butuh passion untuk menjalankan bisnis kita. Diskusi antar tim atau founders menjadi sangat penting karena dari sana lah bisa saling menguatkan. Bisnis dapat bertahan karena para foundernya masih bisa saling menjalankan perannya dan mengeluarkan ide-ide besar. Keberadaan wanita di dalam tim menjadi cukup penting karena wanita (kebanyakan) bisa melihat sesuatu sampai detil. Setiap individu adalah unik. Maka harus menghargai dari perbedaan yang terjadi dalam tim. Berbicara kepada konsumen juga menjadi hal yang sangat diperlukan. Karena customer bisa memberikan insight yang diperlukan untuk perbaikan. Hal-hal penting dalam merekrut tim :1. Orang dengan rasa berbagi yang tinggi.2. Orang yang memiliki visi yang sama dengan organisasi.3. Orang yang memiliki fundamental yang bagus.4. Orang yang mampu tumbuh (kemampuannya) dengan cepat. Cara Membangun Tim Pengembang yang bagus :1. Fokus di impact bisnis, semua teknologi yang dikembangkan harus mampu membantu bisnis untuk tumbuh lebih cepat.2. Ketat pada Prioritas, berani memilih mana yang penting dan harus didahulukan karena keterbatasan sumber daya di awal.3. Memberikan kesempatan bagi setiap anggota tim untuk memberikan kontribusinya.&nbsp; Saat membuat MVP lalui beberapa tahapan seperti :1. Manual dan offline. Di awal yang penting berjalan dulu walaupun masih memakai cara-cara manual. Seperti Order by WA, memakai excell untuk perhitungan dan invoice kertas.2. Digitized, mulai sedikit di digitalkan. Proses manual di atas mulai diubah ke digital seperti penggunaan Google sheet, tools pihak ketiga misalnya memakai sistem CRM dan tiketing.3. Productized, tahap berikutnya dinaikkan lagi levelnya menjadi Delivery management system', warehouse management system', driver apps, warehouse apps.4. Automatization, di tahap akhir mulai menggunakan otomatisasi. Seperti Automated Sales Assigment, Automated delivery routing, Automated warehouse. Pondasi paling penting di STOQO adalah Orang-orangnya dan Tim.Di awal saat memulai dari nol, melakukan prioritas adalah kuncinya. Karena harus disadari tiap manusia memiliki batasan. ALPHA JWC VENTURE&nbsp;Alasan kenapa Alpha JWC Venture berinvestasi pada STOQO adalah karena&nbsp;1. Tim (orang yg terlibat)2. Market yang jelas3. Potensinya. Mengapa di awal ALPHA JWC VENTURE tidak berbicara tentang angka saat invest di STOQO adalah karena STOQO masih sangat awal. Dan ALPHA JWC VENTURE berinvestasi pada orang.&nbsp; 3 Macam investasi pada umumnya :1. Angel Investor. Biasanya investornya adalah perseorangan. Seperti orang tua, keluarga, teman, kenalan dll).2. Pinjaman dari Ventura. Pinjaman dari pihak ketiga dimana startup tidak perlu memberikan sahamnya. Tapi dipastikan bisa membayarnya.3. Venture Equity. Dimana startup akan memberikan sebagian sahamnya. Karena nilai yang diberikan biasanya cukup besar. Biasanya dilakukan oleh Venture capital atau akselerator. Harus cukup berhati-hati dalam memilih investor karena bisa jadi akan menjadi hubungan jangka panjang. Seperti pernikahan.

Learning from Coaching Class #4

​Letplay.id secara berkala melakukan kegiatan edukasi melalui media permainan (boardgame dan Cardgame). Kali ini bekerja sama dengan American Corner Kota Malang yang terletak di Kampus UMM 3 tim letsplay menyediakan Cardgame PlayLand yang bertujuan mengenalkan pengelolaan Food Energy and Water yang sustain.&nbsp;

Belajar sustainability pengelolaan Food Energy & Water untuk lingkungan melalui Kartu Permainan

​Kami adalah Platform pembelajaran dengan metode Game Based Learning yang menggunakan Boardgame sebagai media pembelajarannya.Mengapa kami usung Game Based Learning sebagai isu utama adalah karena selama puluhan tahun, mayoritas dunia pendidikan di Indonesia diisi oleh metode yang belum memberikan ruang bagi partisipannya (siswa/murid) untuk memahami bahwa proses pembelajaran bisa menjadi proses yang menyenangkan dan mengasyikan.Pola pengajaran atau pendidikan yang klasikal dimana banyak orang hanya mendengarkan 1 orang membuat peran pelajar hanya di tataran pasif mendengarkan. Kurangnya ruang diskusi dan pengajaran yang satu arah juga menyimpan beberapa risiko seperti adanya DOKTRINASI berlebihan pada suatu hal. Doktrinasi yang berlebihan pada akhirnya membuat daya kritis pelajar menjadi berkurang, sehingga pada akhirnya generasi muda Indonesia akan mudah termakan Hoax.&nbsp; Critical Thingking akan menjadi hal yang cukup penting di abad-21. Oleh karena itu kami berupaya untuk mulai menginisiasi metode Game Based Learning untuk digunakan di dunia pendidikan dan pelatihan. Kedepan kami berupaya agar metode Game Based Learning ini juga diaplikasikan di dunia pendidikan formal seperti sekolah dasar, sekolah menengah hingga perguruan tinggi. Karena kami lihat sangat besar manfaatnya. Dan hal ini akan dapat didorong dengan lebih mudah melalui bantuan program dari Campaign.