MEREKA KEMBALI SEKOLAH... itulah mimpi Komunitas Rumah Visioner untuk memberikan pendidikan kepada anak jalanan dan putus sekolah dimulai dari sekitar Kampus IPB. Didirikan sejak tahun 2017 dengan nama "Rumah Berbagi Pendidikan" kemudian bertransisi menjadi "Rumah Visioner" sampai sekarang. Pertama kali diinisiasi oleh beberapa mahasiswa IPB yang merasa resah dengan adanya pemulung, pengamen, dan pengemis cilik yang seharusnya duduk di bangku pendidikan namun realitanya mereka harus hidup di jalanan dan mencari uang untuk membantu kebutuhan perekonomian keluarganya. Dibentuk dengan adanya pendekatan emosional kepada adik-adik beserta keluarga, kini beberapa adik-adik rumah visioner telah mendapatkan ijazah kejar paket dan dapat kembali ke sekolah formal.

NegeriTanpaPutusSekolah

Memberikan Pendidikan untuk Anak Jalanan dan Putus Sekolah

Belajar Pintar. Kegiatan di Komunitas Rumah Visioner yang dilakukan 4 kali dalam 1 Minggu untuk memberikan ilmu akademik, ilmu agama dan pendidikan karakter. Setiap hari belajar rata-rata 14 murid yang mengikuti kegiatan belajar. Kegiatan belajar dibagi menjadi 3 kelompok berdasarkan kejar paket yang akan diikuti yaitu, kelompok kejar paket A, kelompok kejar paket B, dan kelompok kejar paket C. Pengajarnya dari mahasiswa IPB baik dari sarjana maupun pasca sarjana yang terdaftar sebagai Relawan Pengajar Harapan Rumah Visioner. Pengembangan pendidikan karakter dilakukan bekerjasama dengan BEM FEMA IPB. 

Program kejar paket gratis dilakukan setiap setahun sekali di Sekolah Master Indonesia Depok ( mitra Komunitas Rumah Visioner). Adik-adik yang terdaftar nantinya akan mengikuti serangkaian ujian kejar paket dan mendapatkan ijazah. Adik-adik yang telah lulus dan kemudian melanjutkan ke sekolah formal akan didampingi baik dari segi biaya maupun binaan akademik dari Rumah Visioner. Satu orang adik mendapatkan satu donatur dan diantara adik dan donatur akan ada komunikasi secara personal untuk berbagi cerita dan motivasi antara adik dan donatur. 

Seminar Edukasi Relawan baru dilakukan di tahun ini. Pesertanya adalah mahasiswa IPB yang ingin tertarik ke dunia sosial dan relawan. Seminar ini akan dihadiri oleh fasilitator Kemensos RI, ahli NGO, dan pengajar terbaik dari Rumah Visioner. Dengan adanya seminar ini diharapkan motivaso serta skill dari para peserta akan lebih berkembang dan dapat digunakan untuk kebermanfaatan di lingkungannya. 

 

Update 5 : Kegiatan Komunitas Rumah Visioner 

Target Komunitas Rumah Visioner 3 tahun mendatang yaitu mengembalikan 1000 anak jalanan dan putus sekolah di Jawa Barat untuk kembali ke sekolah formal. 

Untuk mencapai target di atas, ada beberapa strategi yang harus direalisasikan. Berikut strateginya. 

Jangkauan murid di Komunitas Rumah Visioner masih sedikit. Belum semua anak jalanan dan putus sekolah di lingkungan sekitar kampus IPB tahu dan mengikuti Komunitas Rumah Visioner. Setelah mengikuti program SDGPIPE 2019 komunitas Rumah Visioner akan melakukan promosi secara besar-besaran untuk merekrut anak jalanan dan putus sekolah di sekitar kampus IPB sehingga tidak ada lagi anak jalanan dan putus sekolah di sekitar kampus IPB. Promosi dilakukan dengan menempelkan poster recruitmen murid ke 200 warung di sekitar kampus IPB dan kerjasama dengan pemilik warung untuk mendukung kegiatan recruitmen ini. Selain itu, Komunitas Rumah Visioner akan membentuk yayasan secara legal untuk memperkuat internal dan  memudahkan pencarian donatur. Biaya yang dibutuhkan komunitas rumah visioner dalam waktu dekat sebanyak 15 juta. 

Update 6 : 1000 anak jalanan dan putus sekolah kembali ke sekolah formal 3 tahun mendatang

Komunitas Rumah Visioner dibentuk untuk menciptakan negeri tanpa putus sekolah dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan dari segi pendidikan, mengurangi tingkat kemiskinan, dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Rumah visioner membantu anak-anak jalanan dan putus sekolah untuk kembali ke sekolah formal sehingga mereka dapat mencapai kesuksesan di masa depannya. 

Untuk menciptakan negeri tanpa putus sekolah tentunya perlu bantuan dari banyak orang. Diharapakan dengan adanya Komunitas Rumah Visioner masyarakat akan lebih paham tentang pentingnya pendidikan, mengutamakan pendidikan untuk anak-anaknya, dan dapat meningkatkan kesejahteraan. Dan untuk para pemuda di daerah luar Bogor, diharapkan dapat menciptakan Komunitas sejenis Rumah Visioner di daerahnya masing-masing

Update 3 : Kenapa harus ada Komunitas Rumah Visioner ? Pentingkah ? 

Motivasi utama kami dari Komunitas Rumah Visioner mengikuti program SDGPIPE 2019 yaitu untuk memperkuat komunitas kami, baik secara internal maupun eksternal agar  kebermanfaatan yang diberikan oleh Komunitas Rumah Visioner dapat dirasakan lebih luas lagi. 

Melalui kegiatan SDGPIPE 2019 yang menghadirkan mentor mentor  dari orang-orang terpilih tentunya diharapkan dapat meningkatkan kapasitas skill untuk membangun komunitas sosial yang lebih maju lagi. 

Selain itu, jika Komunitas Rumah Visioner diberikan amanah untuk menjadi salah satu pemenang di SDGPIPE 2019 maka hadiah yang didapatkan akan sangat berguna untuk pendampingan adik adik jalanan dan putus sekolah yang telah kembali ke sekolah formal. 

Terakhir..Memperbanyak relasi untuk meningkatkan eksternalisasi yang mendukung kegiatan di Komunitas Rumah Visioner. Dan dengan adanya Komunitas Rumah Visioner diharapkan memberikan inspirasi bagi para pemuda di seluruh Indonesia untuk ikut andil dalam menciptakan negeri tanpa putus sekolah dari daerahnya masing-masing. Sehingga kebermanfaatan dari adanya Komunitas Rumah Visioner dapat dirasakan oleh semua orang. 

Update 2 : Motivasi mengikuti SDGPIPE 2019

Komunitas Rumah Visioner memberikan pendidikan untuk anak jalanan dan putus sekolah dimulai dari daerah sekitar kampus IPB. Kegiatan di Komunitas Rumah Visioner meliputi : 
1. Belajar Pintar : kegiatan belajar akademik, pendidikan agama dan karakter, pelatihan pembuatan kerajinan tangan, study tour. 
2. Ujian Kejar Paket Gratis. Empat belas anak mengikuti Kejar Paket Gratis dan 7 orang telah kembali ke sekolah formal.
3. Memberikan paket sembako dan tabungan pendidikan 
4. Pendekatan emosional dengan keluarga adik adik 
5. Seminar Edukasi untuk relawan