Kampanye sosial yang akan kami angkat adalah isu kesetaraan dengan fokus pada kekerasan berbasis gender. Hal ini didasari dari data WHO, bahwa 1/3 perempuan di dunia pernah mengalami kekerasan fisik maupun seksual. 

Di Indonesia sendiri, kasus kekerasan terhadap gender masih tinggi. Tercatat pada tahun 2022, terdapat 338.496 kasus kekerasan berbasis gender terhadap perempuan (CATAHU 2022 Komnas Perempuan). Maraknya kasus kekerasan gender ini dilatarbelakangi oleh berbagai faktor, mulai dari budaya patriarki, abuse of power, rendahnya pemahaman mengenai kesetaraan gender, hingga regulasi hukum yang kurang efektif dalam penanganan kekerasan gender, dan lain-lain. 

Berdasarkan berbagai akar permasalahan di atas, maka kampanye sosial ini dirancang untuk merangkul masyarakat dengan memberikan edukasi terkait kekerasan berbasis gender dengan campaign challenge #NgeRANGKOELSobatKita. Hal ini didasari juga oleh pendapat Maria Ulfah (Komisioner Komnas Perempuan) dalam webinar “Anti Kekerasan Berbasis Gender”, ia menjelaskan bahwa upaya pencegahan dan penghentian kekerasan terhadap perempuan harus berjalan secara sistemik, integratif dan multisector. Selain itu didukung juga oleh laporan “Situasi Kekerasan Berbasis Gender di Indonesia selama Pandemi COVID-19” oleh Perkumpulan Lintas Feminis Jakarta. 

Dalam laporan tersebut merekomendasikan agar setiap institusi melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai kekerasan berbasis gender untuk meningkatkan pengetahuan dan tingkat pelaporan. Dengan demikian, kami mengambil peran tersebut untuk menekan dan menangani isu ini. Melalui kampanye ini juga kami memberikan dukungan secara keseluruhan kepada pendampingan korban kekerasan gender ini.

Ayo kita tingkatkan awareness terhadap Kekerasan berbasis Gender dengan mulai #NgeRANGKOELSobatKita di sekitar kita