Pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh penjuru dunia telah menjadi ancaman yang melemahkan ekonomi negara dan mengganggu stabilitas sosial. Hal ini tentunya menimbulkan masalah sosial baru bagi suatu negara. Untungnya, Indonesia, yang merupakan negara serba ada dengan masyarakat yang terbiasa bergotong royong, dapat segera tanggap mengatasi permasalahan ini. Semua elemen masyarakat  bergerak bersama-sama mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang semakin kompleks.

COVID-19 telah memperburuk kondisi semua kalangan, termasuk orang-orang di kelas pekerja dan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Dari mereka yang harus berjalan jauh ke mereka yang mencari-cari tumpukan sampah untuk makanan, mereka sekarang terpaksa tinggal di rumah mereka yang sering tidak berventilasi. Pekerja yang kehilangan pekerjaan karena ekonomi memburuk juga melihat tabungan dan stok makanan mereka menurun sementara harga makanan melambung tinggi. Meskipun Coronavirus mempengaruhi semua orang, kita dapat mengatakan bahwa kedua kelompok ini adalah kelompok yang kelangsungan hidupnya paling terancam.

Ini bukan hanya masalah di kota-kota besar. Orang-orang yang tinggal di desa-desa yang penghasilan utamanya berasal dari pertanian juga sangat dipengaruhi oleh pandemi ini. Musim panen selama pandemi berarti mereka kesulitan mendistribusikan hasil panen mereka ke pasar. Terbatasnya akses jalan dan transportasi, serta pemutusan kontrak petani dengan pengusaha restoran dan hotel yang juga menghentikan bisnis mereka karena COVID-19, adalah penyebab utama masalah ini.

Untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan-kesulitan ini, lahirlah sebuah gerakan, yang disebut "Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota," yang berupaya memberikan solusi untuk masalah keamanan pangan dan distribusi makanan di desa dan kota. Gerakan ini mencakup relawan yang mengumpulkan data tentang pasokan agregator, dan memetakan serta membangun infrastruktur pasokan makanan dari desa. Dengan ini, "Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota” ikut menjaga ketersediaan makanan di daerah perkotaan. Relawan juga akan membantu proses untuk mendistribusikan bahan makanan mentah dan makanan siap makan kepada orang yang membutuhkan.


PeduliPangan

Jaga Jarak, Jaga Solidaritas untuk Perbaiki Krisis Pasokan Makanan Indonesia

Terpublikasi

​Kalau kamu yang sudah mengikuti konten-konten di Campaign Page atau media sosial Peduli Pangan Desa Kota, pasti sudah kenal dong dengan yang namanya gerakan Peduli Pangan? Gerakan ini memastikan agar masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan di tengah wabah COVID-19 bisa mendapatkan pasokan makanan dari para donatur dan relawan. Nah, peran relawan tentu menjadi jantung dari gerakan Peduli Pangan yang berpengaruh besar demi keberlangsungan kegiatan baik ini. Begitu juga dengan relawan kampanye Peduli Pangan yang diisi oleh para generasi Milenial dan gen-Z yang turut peduli dengan keberlangsungan pasokan pangan untuk menghadapi krisis pangan di masa pandemi.&nbsp; Beberapa minggu lalu, @LindaWidya, @TitianAgatha, Ari Ganesa, @ivaaura terpilih menjadi relawan kampanye Peduli Pangan of the Week atas dedikasinya menyebarluaskan gerakan ini. Nah, sejak itu, kami berkesempatan untuk mewawancarai keempat anak muda hebat ini. Yuk lihat hasil obrolan kita: Kenapa kamu ingin menjadi relawan Peduli Pangan?Linda: Saya ingin menjadi relawan Peduli Pangan karena hati saya tergerak untuk membantu saudara-saudara kita yang kekurangan makanan. Iva: Merasa prihatin karena masih banyak orang diluar yang berkecukupan menyia-nyiakan makanannya, padahal masih banyak orang yang belum beruntung, yang kesusahan untuk makan. Titian: Karena aku tertarik dengan isu ketahanan pangan, dan salah satu langkah yang bisa aku ambil untuk membantu sesama yaitu dengan bergabung menjadi relawan kampanye Peduli Pangan. Ari: Karena saya ingin membantu teman-teman yang kesulitan mendapat makanan terutama di era pandemi

4 Anak Muda Keren yang Terjun Langsung Membuat Perubahan Di Isu Krisis Pangan 💪

​Kita semua pasti punya mimpi masing-masing untuk keamanan pangan di Indonesia, terlebih lagi di masa pandemi seperti saat ini. Nggak jarang juga, anak-anak Millennial sampai Gen-Z berani turun langsung ke lapangan sampai menyuarakan dukungannya untuk isu ketahanan pangan yang lebih baik dari hari ke hari. Begitu juga dengan 14 relawan kampanye gerakan Peduli Pangan Desa Kota. Dengan antusiasme yang tinggi, mereka bergabung dan berjuang demi senyum para penerima manfaat dari program baik ini. Selamat datang @<a href="https://www.campaign.com/u/thamiseptiyanti" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">thamiseptiyanti</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/isnaininabila" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">isnaininabila</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/agnes_simanjuntak" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">agnes_simanjuntak</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/locitaazz" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">locitaazz</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/ivaaura" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ivaaura</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/titianagatha" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">titianagatha</a> @l<a href="https://www.campaign.com/u/lindawidyastuti" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">indawidyastuti</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/devakanayatriady" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">devakanayatriady</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/tamarafeliciachristian" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">tamarafeliciachristian</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/okkypramana" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">okkypramana</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/erlanggaadhiguna" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">erlanggaadhiguna</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/ariganesa" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">ariganesa</a> @<a href="https://www.campaign.com/u/desy_pasaribu" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11.5pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">desy_pasaribu</a> Dengan adanya teman-teman semua, banyak sekali dampak baik yang kita bisa hasilkan bersama. Karena kebaikan pangan dimulai dari aksi nyatamu kini dan nanti! Sekali lagi selamat bergabung dan tetap semangat melakukan aksi baik.&nbsp;

Selamat Datang Relawan Kampanye Peduli Pangan Desa Kota 🥳

​Kamu tahu nggak, persoalan ketahanan pangan nggak melulu dipecahkan oleh negara atau stakeholder penting&nbsp; loh. Kamu juga bisa! Coba sebut, makanan favoritmu apa sih? Atau sudah lihat meja makan rumahmu, ada makanan apa aja di sana?&nbsp; Kalau salah satu makanan yang ada di mejamu atau makanan favoritmu adalah pangan tradisional dan menggunakan pangan lokal, berarti kamu sudah merayakan isu ketahanan pangan dari hal terkecil yaitu rumah sendiri. Kok gitu? Menurut Undang-undang tentang pangan tahun 2012, menjelaskan kalau ketahanan pangan adalah:<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">"kondisi terpenuhinya Pangan bagi negara sampai dengan perseorangan, yang tercermin dari tersedianya pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, aman, beragam, bergizi, merata, dan terjangkau serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, dan budaya masyarakat, untuk dapat hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan". <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(56, 56, 56); background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dengan menggunakan pangan lokal dan tradisional di menu kamu sehari-hari, kamu sudah membantu banyak petani lokal untuk melestarikan hasil panen sesuai musim panen yang dihasilkan saat itu! Apalagi di saat pandemi seperti ini kan? Di saat puluhan negara mengamankan pangan lokalnya dengan meminimalisir ekspor berbagai jenis pangan, kita juga bisa menjaga ketahanan pangan lokal dari hal terkecil dengan tetap menggunakan hasil petani lokal.

Bagikan Dampak Baikmu Dalam Keberagaman Pangan Lokal di Meja Makan 😋

​Kamu penasaran nggak sih, gimana ya rasanya menjadi relawan untuk isu ketahanan pangan apalagi di masa pandemi seperti saat ini? Nah, ini waktunya kamu untuk bergabung menyebarkan aksi baik bersama kami untuk menjadi relawan kampanye gerakan Peduli Pangan! Buat kamu yang belum tahu, Gerakan Peduli Pangan Desa Kota hadir untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan pangan di tengah Pandemi dengan menyediakan penyaluran bantuan pangan di pedesaan dan perkotaan. Melalui para relawan dan donatur, pasokan makanan telah tersalurkan kepada mereka yang terdampak oleh kondisi Pandemi baik di kota maupun di desa. Kamu bakal ngapain sih? <ul style="margin-top:0;margin-bottom:0;"><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Menyebarkan informasi dan mengajak orang untuk mengikuti kampanye Peduli Pangan di aplikasi Campaign #ForChange</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Melakukan brainstorming bersama relawan lainnya perihal promosi kampanye</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Memposting konten Peduli Pangan di media sosial masing-masing</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Membantu Campaign.com dalam memonitor jumlah orang yang telah berhasil menyelesaikan program dari Peduli Pangan di aplikasi Campaign #ForChange</li></ul> Terus apa aja emang manfaatnya? <ul style="margin-top:0;margin-bottom:0;"><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">E-Certificate</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Networking with inspirational people from all over Indonesia.</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Recommendation (jika membutuhkan)&nbsp;</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">2x capacity building class (personal and career development)&nbsp;</li><li dir="ltr" style="list-style-type: disc; font-size: 10pt; font-family: Arial; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre;">Turut berkontribusi untuk membuat dunia menjadi lebih baik.</li></ul> Kamu bisa mendaftar di <a href="https://bit.ly/RelawanKampanyePeduliPangan" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 10pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; text-decoration-line: underline; text-decoration-skip-ink: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">https://bit.ly/RelawanKampanyePeduliPangan</a> Tunggu apa lagi? Yuk, daftarkan dirimu sekarang juga! 💙

Yuk Gabung Jadi Relawan Gerakan Peduli Pangan dan Buat Perubahan Sekarang!

​Pandemi menyerang setiap kehidupan kita semua baik dari kesehatan, ekonomi, sosial dan lainnya. Tapi ada satu hal yang nggak bisa disentuh oleh virus yang satu ini, yaitu semangat gotong royong yang dihadirkan kita semua untuk membantu satu sama lain. Terlebih, bantuan pemenuhan kebutuhan primer menjadi hal yang terus diperhatikan selama pandemi berlangsung. Begitu juga dengan gerakan Peduli Pangan Desa Kota. Menghadirkan bantuan pangan untuk kebutuhan dasar para penerima manfaat para korban pandemi COVID-19. Berbulan-bulan sudah program ini hadir di tengah kita, dengan total dana terkumpul kurang lebih 1 miliar juta rupiah dari berbagai kalangan juga sponsor yang membantu yaitu United Way, 3M, William &amp; Lily Foundation, Community Chest of Korea.&nbsp; Bantuan relawan Peduli Pangan Desa Kota turut menjadi bagian perubahan dalam aksi kebaikan ini. Karena dari adanya teman-teman relawan, bantuan pangan yang sudah dimasak sampai di tangan setiap penerima manfaat. Kabar baiknya, kita berkesempatan melihat jerih payah teman-teman relawan di salah satu dapur umum Peduli Pangan Desa Kota yang ada di daerah Kapuk Muara Penjaringan Jakarta Utara. Dari sini kamu akan mengetahui gerakan Peduli Pangan Desa Kota dari dekat. Yuk, siapkan waktu dan temui para relawan kami secara virtual! 🗓: Senin, 19 Oktober 2020🕓: 14.00 - 15.30 WIB💻: Youtube Live Sampai bertemu hari Senin, tetap jaga jarak jaga solidaritas.&nbsp;💙

Yuk Ikut Kitchen Tour Peduli Pangan 🌾

​Sebagai anak muda yang tahu keberagaman di negeri sendiri, pasti kamu sudah familiar dengan kekayaan pangan di Indonesia. Dari Sabang sampai Merauke, selain kebudayaan yang berbeda-beda, kita juga memiliki makanan khas setiap daerah yang membuat kita sulit melupakan betapa majemuknya Indonesia. Selain memanjakan lidah para pecinta kuliner, makanan khas daerah Indonesia mempunyai cirinya masing-masing yang dibuat dengan metode khusus juga dengan bahan-bahan lokal. Nah, ternyata setiap makanan khas daerah juga mempunyai cerita historisnya masing-masing loh, kamu sudah tahu?

Cerita Dibalik Makanan Daerah di Indonesia, dari Pempek sampai Bubur Manado 😋

​Apa sih makna makanan untuk kamu? Sebagai syarat untuk hidup, kesukaan, atau lainnya? Menyambut Hari Pangan Sedunia yang jatuh pada tanggal 16 Oktober 2020, ada satu kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk membantu keberlanjutan pangan dan mengenal makanan tradisional di Indonesia dengan segala macam kekayaan bahan pangan lokal.&nbsp; Misal kamu yang di Jakarta suka makan soto betawi, yang di bogor suka makan soto bogor. Tapi apakah kamu sudah mengenal perbedaan bahan pangan lokal yang ada di kedua makanan tradisional tersebut? Melalui World Food Day 2020: Get to Know Local and Traditional Food oleh Peduli Pangan x Campaign.com, kamu bisa tahu mengenai serba-serbi pangan lokal, resep jitu masak memasak dari celebrity chef mengenai makanan yang ditampilkan selama acara berlangsung, sampai webinar dan juga diskusi terkait isu krisis pangan di Indonesia selama pandemi COVID-19. Catat tanggalnya! 🗓 : Jumat, 16 Oktober 2020🕓 : Pukul 14.00 - 16.00💻 : Zoom dan YouTube LiveNarasumber&nbsp; : Rayhan Dhira (Chef), Dede Rina (Koordinator Relawan Peduli Pangan),&nbsp;Brigita Sidharta (National Director IAAS)Link Pendaftaran: http://campaign.com/forchange/rsvp Nah, yuk buat Hari Pangan Sedunia kali berkesan dengan kehadiranmu. Daftar sekarang juga di link yang tertera di atas, ajak teman-temanmu dan sampai bertemu di World Food Day 2020: Get to Know Local and Traditional Food ! Bersama jaga jarak, jaga solidaritas. 🌾

World Food Day 2020: Get to Know Local and Traditional Food 🥗

​Hai Semua!Ada kabar baik nih untuk kamu! Peduli Pangan Desa Kota bagi-bagi 50 tiket private session with celebrity chef untuk 50 orang beruntung. Di private session with celebrity chef, selama kurang lebih 2 jam celebrity chef akan memandumu menyelami dunia kuliner lebih dalam lagi demi meningkatkan kemampuan masak memasak kamu!&nbsp; Caranya?&nbsp; Caranya mudah banget! Kamu hanya perlu mengikuti dan menyelesaikan program Aksimu untuk Perbaiki Krisis Pasokan Makanan Indonesia di aplikasi Campaign #ForChange terhitung dari tanggal 30 September 2020 sampai tanggal 21 Oktober 2020. Setelah kamu menyelesaikan program tersebut, jangan lupa untuk mengkonfirmasi hasil program yang sudah kamu selesaikan di typeform bit.ly/PeduliPanganCompetition. Dari sana admin Campaign #ForChange akan menilai setiap aksi yang kamu ikuti di program Aksimu untuk Perbaiki Krisis Pasokan Makanan Indonesia. Kalau kamu sudah melakukan petunjuk di atas, kamu hanya perlu menunggu dan duduk manis untuk pengumuman pemenang yang akan diumumkan pada tanggal 26 Oktober 2020 di Campaign Page Peduli Pangan dan juga sosial media Campaign #ForChange.

Kabar Baik! Peduli Pangan Desa Kota Bagi-Bagi Tiket Private Session with Celebrity Chef! 👩‍🍳

​Hari ini kamu sudah makan apa aja nih? Semoga makanan kesukaanmu ya! Nah, kamu pasti sudah tahu awal mula makanan yang kita makan berasal dari petani yang bersusah-payah memanen segala jenis sayuran dan juga panganan lain untuk kita semua. Tapi pernah nggak kamu bayangin, dunia tanpa petani tuh kayak apa ya? Pasti berasa mimpi buruk ya, karena otomatis bahan baku makanan yang kamu sukai sudah nggak tersedia lagi di pasar-pasar yang biasa kamu kunjungi. Sawah-sawah terbengkalai begitu aja. Lebih mengerikan lagi, akan semakin banyak orang-orang kelaparan. Sebagai negara agraris yang bertumpu pada sektor pertanian, Indonesia sendiri sudah nggak diragukan lagi dengan hasil kekayaan alamnya. Petani sebagai penyambung kehidupan, awal mula perjalanan sebuah santapan enak, dan beragam cerita lainnya, kini tengah berjuang melanjutkan estafet pekerjaan yang mulia sebagai petani.&nbsp;

Sepiring Perjuangan Petani Indonesia Melanjutkan Estafet Pertanian 👨‍🌾 

​Hai semua! Siapa nih yang bermimpi mendapatkan sesi privat bersama celebrity chef idolamu? Dari sesi tersebut kamu bisa ngobrol-ngobrol seru, semua hal mengenai masak memasak. Nah, semua keinginan kamu itu bisa loh terwujud kalau kamu bergabung di acara Community Gathering: Healthy Food Learning and Eating Together! Di sini kamu akan merasakan kebersamaan makan bersama teman-teman baru dengan menunjukan menu sehat ala kamu. Selain makan bersama, di acara ini kamu juga akan mendapatkan materi diskusi mengenai seputar gizi dan kuliner dari ahlinya. Jadi catat tanggal di bawah ini ya: 🗓&nbsp; : Rabu, 30 September 2020🕓&nbsp; : 14.00 - 16.00 WIB💻&nbsp;&nbsp; : Zoom dan YouTube LivePembicara&nbsp;&nbsp;&nbsp; : 1.&nbsp; Diana Sunardi (Dokter Gizi RSCM)&nbsp;&nbsp;&nbsp; &nbsp;&nbsp; &nbsp; &nbsp; 2.&nbsp; Adelia (Delle Kitchen)Moderator&nbsp;&nbsp;&nbsp; : Wishnu (TaniPanen) Dari sini, kamu akan mengetahui menjaga kesehatan tubuh melalui makanan yang kamu konsumsi, mengenal pentingnya gizi seimbang dalam makanan, membuat sebuah hidangan yang mudah juga sehat, dan jangan lupa berkesempatan mendapatkan golden ticket untuk mengikuti sesi private bersama seorang celebrity chef! Jadi, segera daftarkan dirimu di <a href="https://www.campaign.com/forchangeid/rsvp" style="text-decoration-line: none;"><span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; text-decoration-line: underline; text-decoration-skip-ink: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">https://www.campaign.com/forchangeid/rsvp</a> , ajak teman-teman yang lain dan sampai bertemu di Community Gathering: Healthy Food Learning and Eating Together!

Mau Masak Bareng Celebrity Chef? Ikuti Community Gathering: Healthy Food Learning & Eating Together!

​Hai para pemburu makanan enak! Kamu setuju nggak sih, kalau kebahagian menemukan makanan enak itu termasuk kebahagian yang nggak bisa dilupain alias diingat terus dan dicari dengan suka hati? Nggak heran sih kalau iya, selain makanan menjadi pokok utama kita untuk keperluan hidup dan memperoleh energi tetapi dari makanan juga kita menemukan beragam pengalaman baru. Jadi nggak usah bingung lagi ya nih, kalau ada makanan enak di suatu tempat yang lumayan jauh, kamu akan bela-belain menempuh perjalanan itu, meskipun harus bersusah-susah di awal. Ngomong-ngomong soal makanan, makanan dari Indonesia apa sih yang kamu sukai? Tulis di kolom komentar ya. Karena siapa tau makanan favorit kamu itu, termasuk makanan Indonesia yang sudah go international! Penasaran apa aja? Cek infonya di bawah:

Makanan Indonesia yang Bisa Kamu Temukan di Luar Negeri 🥘

​“Kalau belum makan pakai nasi, belum makan namanya!”&nbsp; Kamu pernah enggak dengar atau melontarkan kalimat ini?&nbsp; Enggak heran sih, karena makanan pokok negara kita adalah nasi, si putih yang bisa dijadikan beragam aneka olahan makanan?&nbsp; Dari menjadi lontong, bubur, nasi goreng, nasi uduk, nasi kucing, kerupuk, rengginang dan masih banyak lagi! Tapi, sebenarnya banyak loh jenis makanan pengganti nasi yang masih memiliki manfaat karbohidrat sama seperti nasi. Karbohidrat sendiri merupakan zat gizi utama yang dibutuhkan oleh tubuh. Jadi tubuh kita akan mendapatkan energi untuk beraktivitas dengan cara membakar karbohidrat dari apa yang kita makan. Perlu kamu garis bawahi kalau karbohidrat itu bisa ditemukan di mana-mana. Nasi bukan segalanya, Changemakers! Nasi sendiri juga mempunyai kekurangannya loh, karena sangat beresiko bagi orang dengan riwayat diabetes dan bisa menaikan berat badan, contohnya.&nbsp; Ini dia beberapa makanan pengganti nasi yang perlu kamu ketahui dan bisa kamu coba sehari-hari:

Nggak Kalah Kenyang dengan Nasi, Ini dia 4 Pangan Pengganti Nasi yang Wajib Dicoba! 🥗

​Kurang lebih 5 bulan lamanya pandemi COVID-19 telah kita rasakan di Indonesia. Selama itu juga kita terus beradaptasi, belajar banyak hal, sekaligus merasakan dampak nyata dari pandemi ini. Perlu diakui, dampak pandemi enggak main-main, karena selain dampak kesehatan, kita juga merasakan banyak dampak lain.&nbsp; Contoh, dampak ekonomi. Selama pandemi, terjadi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di mana-mana. Masyarakat Indonesia mengalami kesusahan mencari pekerjaan, sampai beberapa bentuk usaha terpaksa harus gulung tikar dan dibuat pusing karena krisis yang melanda dunia. Selain dampak ekonomi, sekarang kita harus hati-hati nih dengan bahaya krisis pangan yang mengintai. Sejak peringatan krisis pangan dikeluarkan oleh Badan Pangan dan Pertanian (FAO) PBB sejak bulan April 2020, setiap negara di seluruh dunia siap-siap menanggulanginya. Karena siapa pun perlu memenuhi kebutuhan dasar satu ini kan?&nbsp; Nah, Indonesia juga enggak tinggal diam aja loh. Kamu sudah tahu dengan proyek Lumbung Pangan yang diketuai oleh Kementerian Pertahanan? Itu merupakan salah satu dari beribu cara untuk menanggulangi masalah tersebut. Tapi sebenarnya apa sih yang bisa kita lakukan untuk turut berkontribusi menghadapi krisis yang satu ini? Yuk pecahkan bersama! Peduli Pangan Desa Kota Untuk memenuhi kebutuhan pangan selama pandemi, pastinya membutuhkan sebuah siklus baik yang mana suplai bahan pangan selalu ada, petani yang memanen, distribusi yang berjalan lancar, pengolahan makanan sampai berada di tangan penerima pangan. Dengan begitu kegiatan gotong royong terjadi.&nbsp; Tapi apa benar kegiatan seperti itu ada? Tenang, kamu bisa menemukannya di gerakan Peduli Pangan Desa Kota! Dari sini, siklus baik dibentuk oleh beberapa organisasi yang bertanggung jawab atas dukungan ratusan donatur dan kontribusi relawan-relawan hebat untuk berani turun kelapangan. Kamu juga bisa berkontribusi untuk menciptakan siklus baik ini tetap ada, dengan mengikuti Program:

Selamatkan Sekarang! Dari Kepedulianmu untuk Keberlangsungan Hidup Bersama 🌾

​Siapa di sini yang sering banget laper mata pas lagi belanja lihat-lihat makanan? Padahal perut enggak lapar-lapar banget, tapi kayaknya segala makanan yang keliatannya enak dibeli aja. Urusan dihabiskan apa enggaknya urusan belakangan deh! Duh, kamu harus hati-hati kalau punya kebiasaan kayak gitu. Karena tanpa disadari, kamu sudah menyumbang sampah makanan yang akan menjadi gas metana ketika sudah dibuang dan berbahaya untuk Bumi.&nbsp; <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Terus, berdasarkan<span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> Food Sustainability Index 2017<span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> yang dirilis The Economist Intelligence Unit (EIU), Indonesia menempati urutan kedua sebagai negara dengan <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">food loss<span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;"> (makanan yang terbuang karena sudah tidak layak dikonsumsi) dan <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">food waste <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">(makanan yang terbuang walaupun masih layak dikonsumsi) terbesar setelah Arab Saudi. Enggak nyangka banget kan?! <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Parahnya lagi, di sisi lain, negara kita juga masih tergolong dalam kategori serius dalam kasus kelaparan menurut Global Hunger Index (GHI). Jadi, dari fakta-fakta tersebut apa sih yang harus kita lakukan?? <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Kamu bisa loh memulai dengan cara sederhana yaitu makan secukupnya dari sekarang! Dengan makan secukupnya kamu sudah membantu Bumi pulih kembali dari kengerian efek gas rumah kaca karena sampah makanan. Terus enggak cuma itu, efek baiknya kamu juga jadi lebih hemat, karena perlahan sudah meninggalkan kebiasaan lapar mata yang membuat pengeluaran kamu jebol! <span style="font-size: 11pt; font-family: &quot;Helvetica Neue&quot;; background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Jadi, dengan makan secukupnya banyak banget kan manfaat yang kamu rasakan? Oh iya, bonusnya lagi nih kalau kamu mengambil makanan secukupnya dan mengikuti Program:

Hati-Hati Bahaya Membuang-buang Makanan Mengintai Kamu!

​Kamu pernah enggak sih kalau lagi belanja bulanan suka kalap? Apa aja asal ambil, padahal kita sadar yang kita beli belum tentu dibutuhin banget. Ujung-ujungnya suka menyesal sendiri di rumah, dan makanan itu terdiam lama di kulkas atau dapur enggak dimakan. Sayang banget ya 😥 Kebiasaan tidak baik ini enggak bisa kamu anggap sepele loh. Karena selain berdampak buruk pada diri sendiri, ini berdampak negatif juga dengan lingkungan kita.&nbsp; <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(27, 27, 27); background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Indonesia adalah negara kedua terbesar untuk <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(27, 27, 27); background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">food waste <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(27, 27, 27); background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">dan <span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(27, 27, 27); background-color: rgb(255, 255, 255); font-style: italic; font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">food loss<span style="font-size: 11pt; font-family: Arial; color: rgb(27, 27, 27); background-color: rgb(255, 255, 255); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">. Ini berdampak bukan hanya secara ekonomi, tetapi juga secara lingkungan, di mana masalah ini mengakibatkan pemborosan dan berkontribusi terhadap gas rumah kaca (CGH) emisi. Nah, salah satu caranya untuk menghindari food waste dan food loss ini. Kamu bisa memulainya dari hal yang paling sederhana yaitu mencatat daftar belanjaanmu! Dengan begitu, kamu sudah tahu pasti apa yang kamu butuhin sehingga mengurangi potensi membuang-buang makanan.&nbsp; Selain membantu keuanganmu, cara ini juga bermanfaat untuk membantu Bumi untuk menjadi tempat yang lebih baik lagi. Ambil aksinya di:

Mencatat Keperluan Belanja, Bantu Bumi yang Lebih Baik 🌎

​Dari awal pandemi sampai sekarang, kita dihadapi dengan waktu di rumah untuk bisa mengasah diri lebih luas lagi. Karena di rumah aja, kita pun jadi mulai mencoba segala hal agar menghilangkan rasa bosan sekaligus meningkatkan dan mencoba hal baru. Nah, kalau kemarin-kemarin kamu selalu punya alasan karena banyak kegiatan di luar. Kalau sekarang? Harus bisa dong ya terealisasi kebiasaan baru itu. Menurut buku Atomic Habit karya James Clear, kebiasaan baru enggak melulu tentang sesuatu yang besar. Kamu bisa memulainya dari hal terkecil, lakukan dengan lama durasi minimal 2 menit. Dari waktu 2 menit itu, setiap hari bisa kamu tingkatkan lama durasinya. Jadi langkah apa aja nih yang sudah kamu lakukan untuk menerapkan kebiasaan baru selama pandemi ini? Mungkin kamu yang sudah lama memimpikan punya keahlian memasak, sekarang sudah mulai coba-coba memasak dimulai dari resep-resep yang sederhana. Kalau kamu memimpikan ingin memiliki keahlian menulis, kamu sekarang sudah mulai melatih kebiasaan menulis setiap hari dengan durasi yang enggak terlalu lama, tapi perlahan meningkat. Untuk menemani dan menyemangati kebiasaan barumu, bisa nih cek:

Yuk Buat Perubahan dari Kebiasaan Barumu Sehari-hari 😊

​Kita semua pasti menyadari, kalau bahaya pandemi COVID-19 enggak kenal bulu. Alias bisa menyasar pada siapa aja. Baik dari kalangan muda dan tua, kota dan desa, juga enggak mengenal kelas sosial. Jadi siapa pun harus mempunyai perhatian yang lebih terhadap virus yang satu ini.&nbsp; Kita juga jadi makin mengenal berbagai alat kesehatan diri yang kini menjadi barang yang paling dicari nomor satu. Dari hand sanitizer, masker, sarung tangan, bahkan sampai APD! Semua itu bertujuan untuk melindungi diri agar nggak terpapar virus Corona yang tak kasatmata. Tapi bagaimana jadinya, kalau pembelian semua barang-barang yang disebut di atas menjadi alat yang susah dibeli oleh kelas ekonomi bawah karena keterbatasan penghasilan?&nbsp; Pemulung dan petugas sampah menjadi seseorang yang mempunyai resiko terkena virus Corona cukup besar. Menurut Data Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, semenjak himbauan bekerja dari rumah (WFH) terjadi tren penurunan jumlah sampah yang dikirim ke Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Bantergebang, Bekasi. Penurunan ini mencapai 620 ton sampah per hari. Tapi, dikarenakan Indonesia tengah mengalami wabah, sampah masker dan sarung tangan sekali pakai mengalami peningkatan yang drastis.&nbsp; Kebayang kan kalau pemulung dan petugas sampah harus bertarung melawan sampah-sampah berbahaya itu yang entah dipakai siapa, tanpa perlindungan diri yang dianjurkan?&nbsp; Nah, daripada kebanyakan mikir doang, yuk ambil aksi bareng! Sekarang kamu bisa membantu pemulung dan petugas sampah mendapatkan barang-barang yang harus mereka dapatkan selama pandemi COVID-19, demi keselamatan bersama. Melalui tantangan:

Habiskan Makanan, Bantu Petugas Sampah Bareng Komunitas Buang Disini!

​Sebagai manusia kita pasti mengenal nih, dengan istilah manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Sebagai pribadi yang berada di tengah masyarakat dan membuat peranan, kita sedari kecil sudah banyak sekali mendengar seseorang tokoh baik dari dalam negeri dan luar negeri yang berhasil mengubah dunia menjadi lebih baik lagi dalam kacamatanya.&nbsp; Tapi, kamu tahu nggak sih. Dalam konsep kebutuhan manusia dalam Maslow’s Hierarchy&nbsp; kebutuhan sosial muncul dari dalam diri yang membuat seseorang merasa lega dan puas dengan apa yang dicapai untuk membantu hak-hak orang lain yang harus didapatnya. Nah, apa kamu merasakan itu? Misal setelah menjadi relawan pengajar untuk adik-adik kurang beruntung, membantu mendapatkan haknya agar bisa belajar dan bersekolah. Mendadak kamu menyadari peran kamu di masyarakat seperti apa dan itu yang membuat kamu mendapatkan kebahagiaan dan kepuasaan yang tak ternilai. Ada versi cerita dari kamu seperti apa? Ceritakan di kolom komentar ya! Tentunya semua kebutuhan sosial ini, membuat kamu selama masa karantina pandemi COVID-19 dirundung kegalauan nih. Ditambah, kabar-kabar dari dampak COVID-19 sudah nggak terhitung jumlahnya dan mau nggak mau ketidakpastian selalu ada. Seperti pertanyaan-pertanyaan simpel “Kapan pandemi ini berakhir?” Tapi di balik masa krisis seperti ini, kita jadi tahu betapa banyak orang baik yang berada dalam lingkungan kita untuk membantu sesama. Memecahkan masalah bersama untuk perubahan yang lebih baik.&nbsp; Seperti gerakan Peduli Pangan Desa Kota yang didukung oleh United Way Foundation. Sebagai yayasan yang berkantor pusat di Denver, Colorado Amerika Serikat. United Way Foundation sudah membuat perubahan untuk Indonesia dari tahun 1995 dengan tujuan meningkatkan kualitas hidup masyarakat Indonesia. Sekarang melalui bantuan dana yang diberikan United Way bersama 3M, Community Chest of Korea, dan juga William &amp; Lily Foundation kepada gerakan Peduli Pangan Desa Kota sejumlah 1.7 miliar rupiah. Bersama membuat perubahan untuk memutus mata rantai kesulitan pangan yang terjadi karena pembatasan ruang gerak yang terjadi di sejumlah daerah di Indonesia karena Pandemi COVID-19.&nbsp; Kamu ingin melihat lebih dekat gerakan ini bersama United Way?&nbsp;Cek link ini <a href="https://pedulipangan.com/" style="text-decoration-line: none;"><span style="; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; text-decoration-line: underline; text-decoration-skip-ink: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">https://pedulipangan.com/</a> dan gabung bersama United Way Foundation di <a href="https://www.unitedway.org/" style="text-decoration-line: none;"><span style="; font-family: Arial; color: rgb(17, 85, 204); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; text-decoration-line: underline; text-decoration-skip-ink: none; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">https://www.unitedway.org/</a> untuk perubahan yang lebih baik. 😊

Nilai-Nilai Kebaikan Sosial yang Kamu Kenal Apa Aja?

​Hai semua!Dari bangun tidur sampai ingin tidur lagi pasti kita membutuhkan asupan makanan untuk menunjang keseharian kita. Sebagai salah satu yang dinilai sangat penting untuk keberlangsungan hidup, kebutuhan pangan menjadi kebutuhan pokok yang dipikirkan sedari dulu dan kini. Tapi kamu kebayang nggak kalau kebutuhan pokok yang satu itu hilang dikehidupan kita?&nbsp; Ngebayanginnya aja sudah ngeri pasti kan, nah tapi kamu harus tahu juga selama masa pandemi COVID-19. Perserikatan Bangsa-Bangsa (UN) sudah memperingatkan bahaya krisis pangan. Di Indonesia sendiri terlihat beberapa gangguan pangan seperti terkendala distribusi karena dampak PSBB di beberapa wilayah. Nggak hanya itu beberapa tempat restoran dan cafe-cafe terpaksa tutup dan memutuskan gulung tikar yang otomatis berdampak kepada petani-petani karena kehilangan konsumen yang besar.&nbsp; Kita harus jujur kalau dampak dari krisis ekonomi selama Pandemi COVID-19 membuat beberapa kalangan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan pokoknya yaitu pangan. Namun, harapan nggak berhenti sampai disana. Banyak sekali bantuan datang silih berganti. Salah satunya yaitu gerakan Peduli Pangan Desa Kota&nbsp; memberantas bersama-sama persoalan kesulitan pangan yang ternyata dekat sekali di depan mata. Gerakan Peduli Pangan Desa Kota berusaha untuk memastikan masyarakat Indonesia yang membutuhkan bantuan di tengah Pandemi COVID-19 bisa mendapatkan pasokan makanan yang cukup dari teman-teman donatur dan juga relawan yang turun langsung kelapangan untuk mengolah bahan makanan dari desa dengan kualitas terbaik.&nbsp; Dengan kerjasama berbagai pihak, kini gerakan Peduli Pangan Desa Kota sudah membantu <span style="pt; font-family: Arial; color: rgb(29, 28, 29); background-color: rgb(248, 248, 248); font-variant-numeric: normal; font-variant-east-asian: normal; vertical-align: baseline; white-space: pre-wrap;">Dapur 1: Kebon Jeruk Dapur 2: Tebet, Manggarai, Kampung Melayu Dapur 3 : Tugu Utara Dapur 4 : Sukapura mengupayakan kebutuhan pangan untuk warga sekitar. Melalui kerja bersama dan cerita, proses baik ini terus membuat dampak baiknya.

Melihat Lebih Dekat Bagaimana Gerakan Peduli Pangan Bekerja 🌾

​Kita semua bisa melihat bahwa perlambatan ekonomi dunia karena pandemi COVID-19 berimbas pada banyaknya usaha yang gulung tikar, dan juga banyaknya orang kehilangan pekerjaan mereka. Dari persoalan inilah banyak sekali dampak lainnya yang membuat khawatir. Salah satunya yaitu untuk pemenuhan kebutuhan pokok sehari-hari. Di Indonesia, para petani pun mengalami masa yang sangat sulit. Ini dikarenakan keterbatasan pendistribusian hasil panen ke kota yang terkendala karena pembatasan ruang gerak di beberapa daerah yang masih tergolong zona merah di Indonesia. Oleh karena itu, gerakan Peduli Pangan Desa Kota yang diinisiasi oleh Inovator 4.0 dan HARA hadir untuk terus menghidupi ekosistem ini. Bersama Artemis Impact dan banyak organisasi dan relawan yang terlibat, mereka berupaya untuk terus mendistribusikan hasil panen dari petani dan segera dihidangkan untuk para penerima manfaat dalam program Peduli Pangan Desa Kota.&nbsp; Kebaikan ini disponsori oleh United Way, 3M, Community Chest of Korea, dan juga William &amp; Lily Foundation dengan jumlah uang donasi sebesar 1.7 miliar rupiah.&nbsp; Pak Jose Ferrao sebagai International President United Way bercerita mengapa organisasinya memilih untuk mendukung isu ketersediaan stok pangan di Indonesia. Salah satunya adalah karena mereka juga menemukan kolaborasi yang menurut mereka tepat untuk membuat dampak yang berkelanjutan. Dan tentunya, fakta bahwa Indonesia berada di peringkat keempat negara dengan populasi&nbsp; terbanyak, adalah hal yang dipertimbangkan. Kedua faktor inilah alasan mengapa United Way ingin bergabung dalam gerakan Peduli Pangan Desa Kota. 3M, diwakilkan oleh Pak Sashidharan Sridharan sebagai Indonesia Country Director, mengatakan alasan memilih isu tentang pangan adalah karena sesuai dengan fokus 3M saat ini mengenai korban terdampak COVID-19 salah satunya yaitu kesehatan, manufaktur dan lain-lain. 3M juga menambahkan sudah lama bermitra dengan United Way, jadi untuk isu ini dirasa Pak Sashidharan sangat pas untuk keadaan sekarang.&nbsp; Sedangkan menurut Michele Soeryadjaya, Direktur dari William &amp; Lily Foundation, mereka memilih berkolaborasi dengan Peduli Pangan Desa Kota karena ia rasa gerakan ini sudah mencakup semuanya, dari distribusi panen sampai pembagian makanan ke banyak orang. Dua sisi inilah yang menjadikan Peduli Pangan Desa Kota menjadi gerakan yang memperhatikan masyarakat paling terdampak COVID-19. Ditambah, gerakan Peduli Pangan Desa Kota menekankan pentingnya kolaborasi antar pihak yang akan membuat gerakan ini bertahan kedepannya.

Yuk Kenali Beberapa Orang Di Balik Gerakan Peduli Pangan Desa Kota! 🌾

​Selama masa pandemi COVID-19 banyak sekali masalah silih berganti. Dari persoalan kesehatan, ekonomi, sosial, budaya sampai kelaparan membayangi keseharian. Seperti contoh kasus dari dampak ekonomi di Indonesia menerima dampak yang cukup terpukul. Perbulan Mei 2020 Kementerian Ketenagakerjaan menerima laporan sejumlah 1.722.958 orang menjadi korban pemutusan hubungan kerja baik dari sektor informal dan formal. Kabarnya dampak PHK massal gelombang 2 masih terus mengancam di tengah kondisi kenormalan baru.&nbsp; Tentu dari kasus diatas akan berdampak domino pada hal lainnya. Seperti pemasukan (income) pekerja otomatis menurun bahkan berhenti ditengah tanggung jawab untuk terus menghidupi keluarganya. Bahkan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sudah memperingatkan krisis pangan di tengah pandemi yang akan berdampak pada kerawanan pangan di beberapa negara. Di Indonesia sendiri mengalami panic buying ketika pandemi COVID-19 melanda. Namun di satu sisi terjadinya penurunan nilai jual kepada produsen yang lebih besar juga terjadi, karena beberapa tempat ditutup pada masa PSBB yang masih berlangsung hingga sekarang di beberapa zona merah di Indonesia. Tentu faktor ini menjadi perhatian yang cukup penting bagi petani Indonesia karena mengalami penurunan nilai jual.&nbsp; Oleh karena itu, untuk memecahkan masalah pangan selama pandemi COVID-19. United Way, 3M dan William &amp; Lily Foundation ingin memberikan solusi dengan menggandeng Peduli Pangan Desa Kota dengan menyumbangkan uang sebesar IDR 1.7 miliar untuk membuat dampak bersama.&nbsp; Gerakan Peduli Pangan Desa Kota sendiri diinisiasi oleh Inovator 4.0 Indonesia dan bekerja sama dengan HARA, perusahaan dengan fokus awal di sektor pertanian. Bertujuan menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa besar yang memiliki kepedulian terhadap manusia. Lalu, melihat dari kacamata persoalan yang terjadi saat ini, seperti kendala distribusi panen selama pandemi COVID-19&nbsp; juga dampak ekonomi yang menimpa korban-korban COVID-19 yang di satu sisi kebutuhan pokok seperti makan harus tetap terpenuhi oleh korban-korban COVID-19.&nbsp; Kenalan lebih dekat dengan mereka inisiator gerakan baik ini yuk di Press Conference: United Way Leads Donation in Support of #PeduliPangan bersama:1. Jose Ferrao (International President, United Way)2. Sashidharan Sridharan (Indonesia Country Leader, 3M)3. Michele Soeryadjaya (Director, William &amp; Lily Foundation)4. Regi Wahyu (Founder &amp; CEO, HARA)5. Tedy Tricahyono (Secretary General, Inovator 4.0)6. Brigita Natasha (Head of Business Development, Artemis Impact) Moderator: Farwiza Farhan (Chairperson, HAkA Foundation)&nbsp; Catat tanggalnya! 📆: Selasa, 21 Juli 2020🕓: 14:00 - 16:30 WIB💻: Zoom dan Broadcast YouTbe @Campaign #ForChangeID HubLink Pendaftaran: https://campaign.com/ForChangeID/rsvp Segala yang kamu perlu tahu mengenai program akan terjawab di event ini. Solusi di tengah persoalan, dampak gerakan yang dihasilkan, sampai pertanyaan seperti mengapa di Indonesia? Nah, simpan pertanyaan-pertanyaanmu. Kita ketemu hari Selasa ya! Bersama untuk dunia yang lebih baik

Yuk Gabung di "United Way Leads Donation in Support of #PeduliPangan" 🌾

Gerakan ini diinisiasi oleh Inovator 4.0 Indonesia yang bertujuan menjadikan Bangsa Indonesia sebagai bangsa besar yang memiliki kepedulian terhadap kemanusiaan. Inovator 4.0 Indonesia sendiri adalah kelompok masyarakat Indonesia yang menyadari&nbsp; pentingnya ilmu pengetahuan, teknologi dan inovasi, kedaulatan akan&nbsp; data, keadilan dalam teknologi dan akses informasi dalam kehidupan manusia modern. Inovator 4.0 Indonesia kemudian menggabungkan aspek bisnis berdampak sosial, teknologi digital, bioteknologi, neuro-science dan kebijakan publik sebagai upaya untuk memajukan Indonesia.Inovator 4.0 Indonesia kemudian bekerjasama dengan HARA, sebuah perusahaan dengan fokus awal di sektor pangan dan pertanian, yang berkeinginan untuk mewujudkan kesejahteraan perekonomian, melalui pertukaran data berbasis teknologi blockchain yang terdesentralisasi. Kerjasama ini dilakukan dengan tujuan untuk membantu pengambilan keputusan berdasarkan data/informasi yang tepat dan bermakna bagi masyarakat. Selain itu, Inovator 4.0 Indonesia juga menyertakan Aliansi Gotong Royong Inovasi dan Teknologi Masyarakat Desa Indonesia (Algoritma Desa Indonesia), yang merupakan himpunan inovator, penggiat desa, fasilitator, akademisi, praktisi, teknokrat dan lembaga pendidikan dan pelatihan yang berkehendak dan bertekad untuk mendukung dan menempatkan diri sepenuhnya dalam pembangunan dan pengelolaan sumber daya desa yang berkelanjutan.AJAKAN BAGI SEMUA PIHAK UNTUK BERPARTISIPASI DALAM GERAKAN PEDULI PANGAN DESA KOTADalam perjalanannya, Peduli Pangan didukung oleh banyak Sponsors dan juga kolaborators!&nbsp;Jika organisasi, komunitas atau kamu berminat untuk bergabung, silahkan DM kami!

​Siapa saja dibalik #PeduliPangan?

​Pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh penjuru dunia telah menjadi ancaman yang melemahkan ekonomi negara dan mengganggu stabilitas sosial. Hal ini tentunya menimbulkan masalah sosial baru bagi suatu negara.&nbsp;Untungnya, Indonesia, yang merupakan negara serba ada dengan masyarakat yang terbiasa bergotong royong, dapat segera tanggap mengatasi permasalahan ini. Semua elemen masyarakat&nbsp; bergerak bersama-sama mencari solusi dalam menyelesaikan permasalahan yang semakin kompleks.COVID-19 telah memperburuk kondisi semua kalangan, termasuk orang-orang di kelas pekerja dan orang-orang yang hidup dalam kemiskinan. Dari mereka yang harus berjalan jauh ke mereka yang mencari-cari tumpukan sampah untuk makanan, mereka sekarang terpaksa tinggal di rumah mereka yang sering tidak berventilasi. Pekerja yang kehilangan pekerjaan karena ekonomi memburuk juga melihat tabungan dan stok makanan mereka menurun sementara harga makanan melambung tinggi. Meskipun Coronavirus mempengaruhi semua orang, kita dapat mengatakan bahwa kedua kelompok ini adalah kelompok yang kelangsungan hidupnya paling terancam.Ini bukan hanya masalah di kota-kota besar. Orang-orang yang tinggal di desa-desa yang penghasilan utamanya berasal dari pertanian juga sangat dipengaruhi oleh pandemi ini. Musim panen selama pandemi berarti mereka kesulitan mendistribusikan hasil panen mereka ke pasar. Terbatasnya akses jalan dan transportasi, serta pemutusan kontrak petani dengan pengusaha restoran dan hotel yang juga menghentikan bisnis mereka karena COVID-19, adalah penyebab utama masalah ini.Untuk membantu mereka yang mengalami kesulitan-kesulitan ini, lahirlah sebuah gerakan, yang disebut "Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota," yang berupaya memberikan solusi untuk masalah keamanan pangan dan distribusi makanan di desa dan kota. Gerakan ini mencakup relawan yang mengumpulkan data tentang pasokan agregator, dan memetakan serta membangun infrastruktur pasokan makanan dari desa. Dengan ini, "Gerakan Sosial Peduli Pangan Desa Kota” ikut menjaga ketersediaan makanan di daerah perkotaan. Relawan juga akan membantu proses untuk mendistribusikan bahan makanan mentah dan makanan siap makan kepada orang yang membutuhkan.

​Gerakan Peduli Pangan Desa Kota lahir untuk memastikan bahwa kelompok masyarakat Indonesia yang paling rentan dapat bertahan hidup pada pandemi yang mungkin tidak akan berakhir dalam waktu dekat.Dan apa yang kami lakukan saat ini, membutuhkan dukungan dari teman-teman sekalian. Maka dari itu, kami mengundang kalian untuk turut hadir di acara konferensi pers Peduli Pangan Desa Kota pada:Selasa, 21 Juli 202014.00 - 16.00 WIBZoom &amp; YouTubewww.campaign.com/ForChangeID/rsvp