Masalah gizi pada remaja akan berpengaruh pada kualitas sumber daya manusia (SDM) dan berdampak pada keadaan perekonomian bangsa di masa depan serta menimbulkan masalah gizi pada generasi berikutnya. Dalam 1 dekade terakhir, masalah gizi tetap membayangi dan dialami oleh remaja. Bahkan prevalensi anemia meningkat dari 37.1% pada tahun 2013 menjadi 48.9% pada tahun 2018. Selain itu, berbagai studi menunjukkan bahwa pengetahuan gizi pada remaja tergolong rendah.

Padahal, pengetahuan gizi yang baik akan memberikan dampak positif pada sikap dan perilaku gizi pada remaja. Oleh karena itu, dalam rangka membangun generasi remaja yang sadar gizi, kami berinisiatif untuk melaksanakan program NutriTEEN (Nutritionist Teen). NutriTEEN merupakan sebuah program yang memenangkan INZI Creative Program 2016 dan didukung oleh JAPFA Foundation dalam merealisasikan program tersebut dalam 2 tahun terakhir. Program NutriTEEN yang digawangi oleh 7 orang co-founder, bertujuan untuk meningkatkan perilaku gizi seimbang masyarakat, khususnya remaja putri melalui edukasi gizi.

NutriTEEN, sebuah program edukasi gizi pada remaja putri mulai melakukan program-nya pada tahun 2017 dengan sasaran 10 SMA di Jakarta Selatan. Program ini mengajak para remaja putri untuk menjadi agen perubahan pada gizi remaja dan aktif mempromosikan gizi seimbang dan perilaku hidup sehat. Sebanyak 46 remaja putri telah mengikuti pelatihan/bootcamp mengenai gizi remaja. Selanjutnya, remaja putri tersebut memberikan edukasi gizi kepada teman sebaya melalui peer-to-peer education dan pendekatan media sosial untuk masayarakat umum. Hingga saat ini NutriTEEN telah memberikan dampak pada lebih dari 2000 pemuda melalui edukasi gizi. 


RemajaPutriSiapKeluargaSehat

Peningkatan Perilaku Gizi Seimbang pada Remaja Putri Melalui Edukasi Gizi 

Apa yang terpikir dalam benakmu saat mendengar kata 'NutriTEEN'? NutriTEEN merupakan singkatan dari Nutritionist Teen, yakni sebuah program edukasi gizi pada remaja putri di Indonesia. 

Masih rendahnya pengetahuan/literasi gizi pada remaja mendorong 7 orang mahasiswi mencetuskan ide edukasi gizi yang ditujukan untuk remaja putri. NutriTEEN merupakan sebuah ide yang memenangkan INZI Creative Project 2016. Sebagai pemenang, JAPFA Foundation mendukung penuh program NutriTEEN untuk direalisasikan. 

Program NutriTEEN yang digawangi oleh 7 co-founder, memulai perjalanannya pada tahun 2017. Pilot project NutriTEEN dilakukan di 10 SMA di Jakarta Selatan. 

Pada tahun 2017, selain mencapai tujuan meningkatkan pengetahuan gizi pada remaja putri, NutriTEEN juga mencari duta gizi remaja putri. Dari 10 SMA di Jakarta Selatan terdapat 46 finalis NutriTEEN 2017 yang menjadi duta giz remaja putri. 

Para finalis NutriTEEN 2017 mengikuti bootcamp pembekalan materi dan praktik gizi. Para duta gizi remaja ini melakukan kampanye gizi seimbang di media sosial serta sosialisasi secara langsung di lingkungan sekolah dan masyarakat. 

Kegiatan NutriTEEN yang telah terlaksana diantaranya, NutriTEEN on Car Free Day, yakni sosialisasi di area Car Free Day Jakarta dengan membawa materi-materi gizi remaja yang menarik dan menyenangkan. Selain itu, NutriTEEN juga berkolaborasi dengan beberapa organisasi untuk memberikan edukasi gizi remaja dan perilaku hidup bersih. 

Selain melakukan kampanye tentang pentingnya gizi bagi remaja, NutriTEEN terus memperluas networking dengan mengikuti berbagai kegiatan kolaborasi bersama komunitas hingga konferensi gizi bertaraf internasional.

NutriTEEN menjadi wadah bagi para remaja untuk menyebarluaskan mengenai pentingnya gizi seimbang. NutriTEEN menggunakan media sosial (@nutriteenofficial) sebagai sarana pembagian informasi gizi. 

Melalui kegiatan-kegiatan offline dan online, NutriTEEN mencoba meningkatkan kesadaran akan pentingnya peningkatan perilaku gizi remaja putri. Sebab peningkatan perilaku gizi remaja putri tidak hanya berdampak pada diri remaja putri saja, namun juga berpengaruh besar kepada kualitas generasi-generasi bangsa di masa depan.

Tagline NutriTEEN : #Remajaputrisiapkeluargasehat

NutriTEEN: Program Edukasi Gizi Remaja Putri

Tahukah kamu bahwa masalah gizi yang terjadi pada remaja dapat memberikan dampak pada generasi selanjutnya? Masalah gizi pada remaja beragam jenisnya, seperti anemia, kurang energi kronis (KEK), dan obesitas. Anemia dapat memengaruhi performa belajar. Selain itu, calon ibu penderita anemia berisiko untuk melahirkan bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), terjadi pendarahan, dan lain-lain. Anemia dan Kurang Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil menjadi penyebab utama pendarahan dan infeksi yang merupakan faktor kematian ibu.

Bagaimana dengan masalah gizi remaja Indonesia saat ini? Proporsi anemia pada ibu hamil di Indonesia menurut Riskesdas 2018 meningkat dari 37,1% (2013) menjadi 48,9% (2018), dimana sebanyak 84,6% ibu hamil usia 15-24 tahun menderita anemia. Selain itu, pada usia 15-19 tahun angka wanita usia subur (WUS) yang menderita kurang energy kronis (KEK) sebesar 36,3%. 

Di sisi lain, pengetahuan gizi pada remaja masih tergolong rendah. Hasil survei awalan NutriTEEN menunjukkan bahwa lebih dari 80% remaja, baik remaja putra maupun remaja putri masih menganggap bahwa Gizi Seimbang adalah 4 Sehat 5 Sempurna. Padahal keduanya adalah dua hal yang berbeda, diaman pedoman gizi yang digunakan saat ini adalah Gizi Seimbang. Masalah lain yang kerap dihadapi remaja adalah body image negatif yang dapat disebabkan oleh bullying akan bentuk tubuh dan atau pengaruh media massa.

Sehingga dalam mencegah masalah gizi pada remaja diperlukan adanya pengetahuan yang baik dari remaja tersebut guna menunjang sikap dan perilaku positif terkait gizi. Dengan latar belakang tersebut, kami menginisiasi sebuah program untuk memberikan edukasi gizi kepada remaja putri melalui pendekatan ramah remaja dan kekinian. 

Dampak yang ingin dicapai dalam program NutriTEEN adalah peningkatan literasi gizi dan perilaku gizi seimbang pada masyarakat, khususnya remaja putri. Adapun tujuan spesifik dari program NutriTEEN adalah meningkatnya awareness, pengetahuan dan sikap positif  remaja putri terhadap gizi seimbang.  Oleh karena itu, kami berharap dan terus bergerak melakukan edukasi gizi pada remaja, khususnya remaja putri dengan cara yang ramah remaja dan menyenangkan. 


Kontribusi Kami Mencegah Masalah Gizi Remaja 

Literasi gizi pada remaja sangatlah penting. Mengingat bahwa saat ini sangat mudah mengakses berbagai informasi melalui internet, tetapi tak jarang ditemui terbatasnya kemudahan mencari, mendapatkan dan memahami informasi gizi yang tepat. 

Selain itu, gempuran media sosial dan urbanisasi juga turut berkontribusi dalam sikap dan perilaku gizi remaja. Terkadang remaja mengambil keputusan terkait gizi yang tidak sesuai, contohnya perilaku makan tidak sehat dan seimbang. Hal lain yang mendasari bahwa literasi gizi remaja penting adalah adanya faktor risiko penyakit kronis di masa yang akan datang. Hal-hal tersebut yang membuat kami yakin bahwa literasi gizi remaja perlu ditingkatkan. 

Dalam menjalankan program NutriTEEN, kami menyadari masih ada kekurangan dan keterbatasan. Kami perlu terus belajar untuk terus berinovasi mengembangkannya. Butuh strategi, sumber daya dan dukungan berbagai pihak untuk menyukseskan jalannya sebuah program.

Hal itulah yang menjadi pendorong kami untuk mengikuti SDG PIPE 2019. Kami berharap dengan mengikuti kegiatan SDG PIPE 2019, kami akan belajar lebih banyak lagi mengenai pengelolaan program; memperluas koneksi dengan komunitas lain sehingga memperluas potensi kolaborasi; serta memperoleh pendanaan untuk pengembangan program ke depannya. 

Dengan mengikuti kegiatan SDG PIPE 2019, kami berharap akan mendapatkan evaluasi dari mentor, baik dari segi pengelolaan program, strategi yang digunakan, pengelolaan sumber daya yang ada, dan sebagainya. Sehingga kami mendapatkan masukan pengembangan program ke depannya agar lebih terarah dan terukur, serta adanya pendampingan dari mentor yang kompeten.

Berjejaring dengan komunitas lain juga terus kami lakukan. Perluasan jejaring akan kami dapatkan dari kegiatan SDG PIPE ini. Sehingga kami dapat memperluas potensi kolaborasi kegiatan ke depannya. Kami berharap program NutriTEEN kedepannya dapat direplikasi di wilayah lain sehingga lebih banyak lagi penerima manfaat dari program ini.

Hal lain yang mendorong kami mengikuti SDG PIPE 2019 adalah adanya kesempatan memperoleh pendanaan untuk mengembangkan program NutriTEEN ke depannya.

Kami percaya bahwa remaja sehat dengan gizi yang baik merupakan sebuah investasi berharga generasi penerus bangsa. Oleh karena itu, kami berharap setelah mengikuti kegiatan SDG PIPE 2019, kami memperoleh pelajaran dan pengalaman untuk mengembangkan program sehingga NutriTEEN dapat memberikan dampak yang lebih luas lagi di masyarakat. 

NutriTEEN terus belajar untuk berkembang

Sebagai sebuah project sosial, NutriTEEN juga menggunakan beberapa metode pengukuran untuk melihat dampak dari kegiatan yang dilakukan. Salah satu pengukuran dampak yang dilakukan adalah menghitung social return on investment (SROI). Secara singkat, SROI ini digunakan untuk menghitung seberapa besar dampak sosial yang dihasilkan dari sebuah project/program.
Dalam 1 tahun berjalannya NutriTEEN, SROI yang dihasilkan adalah US$ 1 : US$ 5.58. Artinya, setiap US$ 1 yang diinvestasikan dalam project NutriTEEN, dampak sosialnya bernilai US$ 5.58. Menurut kami, hal ini adalah sebuah pencapaian, dimana NutriTEEN dinilai memiliki dampak besar dari investasi dana yang digunakan untuk program.

Selain pencapaian berdasarkan perhitungan dampak sosial tersebut, NutriTEEN juga telah ikut berpartisipasi dalam forum ilmiah, baik skala nasional maupun nasional. Dalam skala nasional, NutriTEEN mempresentasikan hasil/output dari pelatihan/bootcamp para duta gizi remaja ini dalam bentuk poster di acara Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI tahun 2018. NutriTEEN pun berkesempatan mempresentasikan 2 poster ilmiah dari kegiatan NutriTEEN dalam konferensi international, yakni Asian Congress on Nutrition (ACN) 2019. 

Setelah menjalankan program kurang lebih 2 tahun, total penerima manfaat langsung program NutriTEEN lebih dari 2000 orang dan penerima manfaat tidak langsung lebih dari 9000 orang.

Pencapaian-pencapaian tersebut tentunya tak lepas dari berbagai pihak yang telah membantu berjalannya program NutriTEEN. Pencapaian-pencapaian tersebut juga mendorong kami untuk terus berinovasi dan mengedukasi lebih banyak remaja putri di Indonesia guna mendukung peningkatan gizi pada remaja. 

Pencapaian 2 Tahun NutriTEEN 

Setelah mengikuti kegiatan SDG PIPE 2019, kami berharap banyak belajar dan mendapatkan masukan untuk pengembangan program NutriTEEN ke depannya. 

Strategi yang akan dilakukan NutriTEEN ke depannya adalah lebih aktif mengkampanyekan gizi seimbang, pentingnya peningkatan perilaku gizi pada remaja, baik melalui offline maupun online. 

Sentuhan baru akan kami lakukan pada kegiatan NutriTEEN ke depan, agar lebih ramah remaja, kekinian dan mengasyikkan. Kami juga akan lebih aktif mendengarkan topik atau isu gizi yang ingin diketahui atau sedang viral di masyarakat untuk selanjutnya kami ulas di media sosial NutriTEEN. 

Hal lain yang akan kami kampanyekan adalah #stopbodyshaming, khususnya pada remaja putri. Tentunya kampanye tersebut tidak lepas dari keterkaitannya dengan gizi. Tujuannya agar remaja juga teredukasi mengenai diet yang seimbang, meningkatkan awareness terhadap gizi remaja dan meningkatkan rasa percaya diri remaja putri. Kampanye akan dilakukan baik offline maupun online. Targetnya tidak hanya remaja di kota Jakarta yang mengikuti kampanye ini, tetapi melalui media sosial dapat diikuti oleh remaja putri se-Indonesia. 

Kegiatan-kegiatan NutriTEEN sebelumnya juga akan diteruskan dan dikembangkan. Contohnya tetap memberikan edukasi gizi kepada remaja putri di sekolah di DKI Jakarta. Kami akan bekerja sama dengan UKS/PMR/kegiatan kesehatan lainnya di sekolah untuk berperan aktif dalam edukasi gizi guna meningkatkan perilaku gizi pada remaja putri di sekolah. Tujuan yang ingin kami capai adalah adanya pemantauan status gizi secara rutin di sekolah, dan meingkatkan awareness remaja di sekolah terhadap gizi seimbang. 

Tidak hanya di sekolah, kami juga akan lebih aktif mengkampanyekan gizi remaja di ruang publik, seperti RPTRA atau kegiatan lain yang sinergi dengan puskesmas. Untuk mencapai hal tersebut, kami akan bekerjasama dengan puskesmas dan atau komunitas lain. Tujuannya agar masyarakat juga mengetahui pentingnya gizi seimbang, dengan harapan masayarakat, khususnya remaja putri di luar sekolah juga memiliki akses informasi gizi dan pemantauan gizi secara rutin. 

Adapun kebutuhan dana yang dibutuhkan untuk menjalankan program NutriTEEN, melihat dari kegiatan yang dilakukan dalam 2 tahun terakhir di 1 kota adalah sekitar Rp. 260 juta.

Rencana NutriTEEN Setelah Mengikuti Kegiatan SDG PIPE 2019

NutriTEEN memulai perjalanannya pada tahun 2017. Kami mulai kegiatan NutriTEEN dengan melakukan sosialisasi 'Pentingnya Gizi Seimbang dan 1000 Hari Pertama Kehidupan' ke 10 SMA di Jakarta Selatan. Kegiatan sosialisasi tersebut juga sekaligus mensosialisasikan adanya Pemilihan Duta Gizi Remaja NutriTEEN di Jakarta Selatan. Antusiasme remaja putri dalam sosialisasi tersebut cukup tinggi. Hingga terpilihlah 46 siswi yang mendapatkan pelatihan gizi. 

Selama masa pelatihan, para finalis NutriTEEN aktif mempromosikan gizi seimbang melalui media sosial. Setelah memperoleh pelatihan, 46 remaja putri tersebut memberikan edukasi gizi kepada teman sebaya. Tak hanya itu, para finalis pun aktif mengkampanyekan gizi seimbang pada masyarakat umum di luar sekolah, seperti di Car Free Day, RPTRA, panti remaja dan kegiatan-kegiatan lainnya. Beberapa kegiatan NutriTEEN tidak menyasar langsung pada remaja, tetapi juga memberikan edukasi gizi seimbang dan perilaku hidup bersih kepada adik-adik beruaia SD dan masyarakat umum.

Dalam menjalankan programnya, NutriTEEN melakukan beberapa pendekatan, seperti bootcamp training, peer-to-peer education, kampanye dan aksi sosial gizi, media sosial dan dengan pendekatan yang terukur. 

Namun berbeda dengan tahun 2017 yang mengadakan pemilihan duta gizi remaja, kini kegiatan NutriTEEN lebih mengarah pada kampanye gizi seimbang, baik offline maupun online, guna meningkatkan literasi gizi pada remaja. 