Kampanye sosial ini dilatarbelakangi oleh masalah sampah di Kabupaten Jember yang kurang tertangani dengan baik. Berdasarkan berita yang dimuat di website Pemerintah Kabupaten Jember pada 5 Juni 2021, Kabupaten Jember diketahui menghasilkan 800 ton sampah setiap harinya. Dari jumlah tersebut sebanyak 180 ton sampah yang dihasilkan ditampung di TPA Pakusari dan 620 ton sampah lainnya sampai saat ini masih belum tertangani dengan baik. Selain itu, Kabupaten Jember merupakan satu – satunya wilayah Provinsi Jawa Timur yang tidak memiliki Perda soal sampah, sehingga kondisi ini memperburuk sistem penanganan sampah di Jember. Minimnya pengetahuan tentang pentingnya partisipasi masyarakat terhadap pengolahan sampah juga berdampak pada penanganan sampah yang buruk sehingga bisa mencemari lingkungan serta tentunya mengganggu kehidupan makhluk hidup di sekitarnya. 

Kampanye ini dilahirkan bertujuan untuk meningkatkan awareness masyarakat terhadap permasalahan sampah yang masih menjadi masalah di Indonesia, khususnya Kab. Jember. Selain itu, diharapkan melalui challenge yang dilakukan ini, masyarakat memulai kebiasaan atau perilaku baik untuk mengurangi sampah bersama-sama. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk kebutuhan warga dalam pengadaan fasilitas tong sampah yang baik dan menjadi sumber dana kerja bakti. Hal tersebut didasarkan oleh keterangan Ketua RT setempat, Bapak Khuluq yang menjelaskan keadaan lingkungannya ketika hujan deras, air sungai di pemukiman meluap dengan membawa sampah, sehingga dibutuhkan penanganan berupa kerja bakti untuk membersihkan sampah di sungai dan lingkungan sungai.

Bersama HIMATIRTA, ayo kita tegakkan kebiasaan membuang sampah di tempatnya dan mengurangi sampah. Dukung Kampanye Pulihkan Bumi Kita dengan pilih challenge #SaveEarthWithHIMATIRTA di aplikasi Campaign #ForChange. Aksi yang kalian lakukan akan dikonversi menjadi donasi sebesar Rp10.000 dan donasi tersebut akan digunakan oleh pihak warga RT/RW : 002/029, Pattimura, Kec. Kaliwates, Kab. Jember untuk pengadaan fasilitas tong sampah serta sebagai sumber dana kerja bakti mereka.