Salah satu faktor determinan status gizi pada masyarakat adalah faktor kebiasaan makan penduduk atau masyarakat setempat. Kebiasaan makan tersebut akan memberikan dampak pada status gisi masyarakat setempat (Kadir 2016). Banyak masyarakat memiliki kebiasaan makan yang kurang baik karena jajan sembarangan dan makan makanan yang mengandung banyak lemak (Hafiza et. al 2020). Padahal konsumsi makanan sangat memperngaruhi kesehatan secara keseluruhan karena memberikan tubuh energi untuk beraktifvitas dan nutrisi untuk menjalankan berbagai fungsinya. Di sisi lain, pola makan yang tidak tepat dapat menyebabkan masalah pencernaan, menyebabkan fluktuasi berat badan, dan meningkatkan risiko penyakit.

Oleh karena itu, memilih makanan tidak hanya yang enak, tetapi juga mempertimbangkan nutrisi dan vitamin yang ada dalam makanan tersebut. Hal ini penting untuk menjaga stamina dan menjalankan aktivitas sehari-hari secara efektif. Makanan sehat dan bergizi (Healthy Food) juga bisa dimasak sendiri dari sisa bahan makanan atau sesuai dengan keinginan kita. Selain itu, mengonsumsi makanan sehat tidak perlu sulit karena dapat mengonsumsi makanan sehat daerah masing-masing (Healthy Local Food) dari UMKM setempat. 

Namun, sering kali masyarakat tidak menghabiskan makanan dengan bersih (food waste) dan tidak memanfaatkan bahan makanan di dapur dengan efektif (Food Loss). Berdasarkan data, Indonesia termasuk peringkat kedua penghasil food waste terbesar di dunia setelah Arab Saudi, dengan estimasi sebesar 300 kg food waste per kapita setiap tahun (Kementan RI, 2019). 

Mari mulai hidup sehat dengan mengonsumsi makanan sehat (Healthy Food) atau makanan sehat di daerah mu (Healthy Local Food) dari UMKM sekitar serta membiasakan diri untuk mencegah Food Waste dan Food Loss.

✨Timeline Campaign✨
8 - 31 November 2023

#HealthyWithIAAS #SnapFoodIAAS

SnapFoodIAAS

Mari Mulai Menerapkan Pola Makan Sehat serta Mencegah Food Waste dan Food Loss!

<div>🥗[SnapFood Campaign]🥗</div><div><br></div><div>Mari mulai hidup sehat dengan mengkonsumsi makanan sehat (Healthy Food) atau makanan sehat di daerah mu (Healthy Local Food) dari UMKM sekitar serta membiasakan mencegah Food Waste dan Food Loss.</div><div><br></div><div>SnapFood Campaign dapat diikuti dengan cara</div><div>✨Choose The Action✨</div><div>1. Membuat makanan sehat (Healthy Food) sendiri versi kamu, seperti smoothies, oatmeal, salad, dsb</div><div>2. Membeli makanan sehat dari daerah mu (Healthy Local Food), seperti soto ayam, gado-gado, dsb</div><div><br></div><div>✨Documentation✨</div><div>Dokumentasikan dalam foto atau video sebelum makan dan sesudah makan (piring bersih dari makanan) untuk mencegah food waste.</div><div>Note: Video dengan durasi 30-60 detik. Tambahkan manfaat dari bahan makanan kalian dan ajakan mengikuti SnapFood Campaign di caption!🤩</div><div><br></div><div>✨Upload✨</div><div>Publikasikan Campaign kamu melalui media sosial seperti Instagram, Twitter, atau TikTok. Jangan lupa sertakan hastag #SnapFoodIAAS #HealthyWithIAAS dan tag instagram @lifeat_iaasindonesia, TikTok @iaas_indonesia, dan Twitter @IAAS_indonesia</div><div><br></div><div>✨Manfaat Campaign✨</div><div>1. Mengedukasi dan mengajak masyarakat untuk mulai makan makanan sehat dan mencegah food waste</div><div>2. Hadiah E-Money bagi konten yang menarik</div><div><br></div><div>✨Timeline Campaign✨</div><div>8 November - 31 November 2023</div>