REC Indonesia merupakan yayasan sosial berbadan hukum yang bergerak di bidang literasi berlokasi utama di Ngawi, Jawa Timur. Program utama kami yaitu Temukarya Peminat Baca dengan konsep program "to share what you've read". Program kami memadukan kekuatan budaya baca di Barat dengan tradisi lisan dan komunal di Timur. Mimpi terbesar REC Indonesia adalah untuk terus menyebarkan kebaikan program TPB ke seluruh penjuru Indonesia, dengan harapan, membaca dan diskusi nantinya tidak lagi menjadi hal asing di masyarakat demi Indonesia emas di tahun 2045. 

Sejak diluncurkan pertama kali di Frankfurt, Jerman pada awal 2018, program TPB
telah turut berhasil memangkas celah - celah yang ada dalam membangun budaya literasi di masyarakat. Hingga saat ini, tercatat sudah 18 kali TPB diselenggarakan di berbagai tempat, seperti TPB#2 di Jakarta, TPB#5 di Malang, TPB#7 di Banyuwangi, hingga TPB#9 di Tanjong Malim, Malaysia. TPB#12 merupakan TPB online pertama kami yang mengundang seorang professional yang lulus dari Jerman dan bekerja di Jerman, seorang lagi merupakan Juara Miss Indonesia 2019 yang berprofesi sebagai jurnalis di salah satu media terkemuka di Indonesia. 

Hingga saat ini, REC Indonesia, melalui konsep penyelenggaran TPB yang baru yaitu TPB Organizer (Abang None Buku Jakarta salah satunya), telah menyelenggarakan 2 TPB di Aceh dimana komunitas Rumah Relawan Remaja Aceh (TPB #17) dan Padebooks (TPB #18) bertindak sebagai organizer. Terakhir, telah diselenggarakan TPB #19 di Leeds University Union dengan PPI Greater Leeds sebagai organizer.

Judul: Edukasi pentingnya budaya literasi bagi perempuan dan bantu fasilitasi ruang literasi bagi berbagai komunitas

Menurutmu apa kaitannya perempuan dan literasi? Perempuan memiliki peran penting dalam mengembangkan budaya literasi, khususnya di ranah keluarga. Ironisnya, masih terdapat kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam akses internet dan informasi bacaan di masyarakat. 

Menurut data BPS pada 2019, persentase pengguna internet laki–laki berkisar 53,13%, sementara perempuan berkisar 46,87%. Kesenjangan yang tidak terpaut jauh tersebut tentunya beresiko melebar jika tidak dimulai hari ini untuk mencapai inklusivitas belajar pada 2030 mendatang. Beberapa penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa dukungan melalui kampanye digital berperan efektif dalam menggerakan kesadaran kolektif masyarakat luas agar kesenjangan literasi dan gender dapat teratasi.

Yuk, ambil bagianmu sekarang dengan ikuti kampanye #TBLUntukIndonesia di momen Hari Kartini ini agar mampu mengatasi permasalahan di atas!  Kampanye ini juga menyambut Webinar Daring Temukarya Peminat Baca 2022 persembahan Reading Enthusiast Community Indonesia dan Abang None Buku Jakarta pada 23 April mendatang. 

TBLUntukIndonesia

Memfasilitasi dan mengajak masyarakat meningkatkan literasi melalui berbagai program REC Indonesia

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Halo, saya Kartini. Dahulu, perjuangan saya meningkatkan minat baca dan tulis sangat sulit karena hal itu tidak lumrah untuk dilakukan perempuan. Saya bersyukur, “Habis Gelap, Terbitlah Terang” telah merekam jejak dan gagasan emansipasi perempuan, minat baca, dan juga tulis. 

Kini, perjuanganmu belum usai. Mengapa? Menurut penelitian yang dilakukan oleh Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, 40% dari 164.410 perpustakaan di Indonesia berada di pulau Jawa. Ini berarti aksesibilitas buku di daerah–daerah pelosok belum merata. 

Namun, akses terhadap buku bacaan bukan satu–satunya ‘senjata’ dalam menumbuhkan budaya literasi. Kampanye digital adalah cara paling mudah dalam meningkatkan gairah baca. Karenanya, aksi ini membawamu meningkatkan literasi di Hari Kartini dengan membagikan foto karya perempuan terbaik, membagikan pengetahuanmu tentang Kartini, menyuarakan caramu merayakan Hari Kartini serta membagikan figur perempuan berjasa dalam hidupmu pada dunia!

REC Indonesia bersama Abang None Buku Jakarta mengajak kamu meneruskan perjuangan Kartini dalam aksi ini. Hanya dengan menyelesaikan challenge ini, kamu sudah berhasil unlock donasi sebesar Rp10.000 untuk perluasan akses baca dan diskusi literasi melalui program donasi buku pilihan, rekrutmen terbuka penyelenggaraan Temukarya Peminat Baca (TPB) bersama komunitas mitra REC Indonesia di titik strategis Indonesia, mendukung pengembangan sistem database tukar-pinjam buku untuk dikirimkan secara gratis di seluruh Indonesia melalui @caribuku.rec, serta membantu kami untuk membangun pojok baca dan program literasi rutin di Kopi Tuli, tepatnya di Kecamatan Beji, Kota Depok, Provinsi Jawa Barat.

Dapatkan hadiah berupa 3 buku bebas pilih dan gratis antar beserta e-certificate bagi 3 aksi terpilih. Setelah menyelesaikan aksi final, kamu berhak atas e-ticket acara webinar Temukarya Peminat Baca 2022: “Scale Up Women’s Empowerment through Literacy” pada 23 April mendatang yang dihadiri oleh tiga perempuan inspiratif.

Tebarkan Budaya Literasi di Hari Kartini bareng REC Indonesia dan ABNONKU

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

action photo type

Sedang Diperiksa

Mendorong Percaya Diri Perempuan dalam Berkarir

Buku 100 Things I Wish I Could Talk To My Parents

Sumber: 

https://www.brainacademy.id/blog/biografi-ra-kartini

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

Indonesia

Judul: Edukasi pentingnya budaya literasi bagi perempuan dan bantu fasilitasi ruang literasi bagi berbagai komunitas

Menurutmu apa kaitannya perempuan dan literasi? Perempuan memiliki peran penting dalam mengembangkan budaya literasi, khususnya di ranah keluarga. Ironisnya, masih terdapat kesenjangan antara perempuan dan laki-laki dalam akses internet dan informasi bacaan di masyarakat. 

Menurut data BPS pada 2019, persentase pengguna internet laki–laki berkisar 53,13%, sementara perempuan berkisar 46,87%. Kesenjangan yang tidak terpaut jauh tersebut tentunya beresiko melebar jika tidak dimulai hari ini untuk mencapai inklusivitas belajar pada 2030 mendatang. Beberapa penelitian lainnya juga menunjukkan bahwa dukungan melalui kampanye digital berperan efektif dalam menggerakan kesadaran kolektif masyarakat luas agar kesenjangan literasi dan gender dapat teratasi.

Yuk, ambil bagianmu sekarang dengan ikuti kampanye #TBLUntukIndonesia di momen Hari Kartini ini agar mampu mengatasi permasalahan di atas!  Kampanye ini juga menyambut Webinar Daring Temukarya Peminat Baca 2022 persembahan Reading Enthusiast Community Indonesia dan Abang None Buku Jakarta pada 23 April mendatang. 

Terpublikasi

Pendidikan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

Donasi disetujui

Valid

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

YDLB

<div><span style="font-size: 12pt; -webkit-text-size-adjust: 100%;">RECI Foundation bekerjasama dengan Abang None Buku Jakarta, SIRCLO dan Campaign.com mempersembahkan <b>Temukarya Peminat Baca #20&nbsp;</b>dengan 3 perempuan hebat dari berbagai latar belakang yang akan ajak kamu merasakan sensasi baca 3 buku dalam 1 hari pada TPB Spesial memperingati Hari Kartini dan Hari Buku Sedunia: <b><i>"Scale Up Women's Empowerment through Literacy"</i></b></span></div><div><br></div><div>Seru banget, kan? Simak profilnya!&nbsp;</div><div>1. Nimo Adam Ahmed</div><div>Founder Sisterhood Community Center/refugee from Somalia</div><div>2. Gadis Lukman</div><div>VP of People, Culture and Corporate Communications at SIRCLO</div><div>3. Arfiana Maulina</div><div>Founder Watery Nation/Content Creator</div><div><br></div><div>MC/Moderator:</div><div>Farsya Zahrayanti</div><div>(None Buku Jakarta 2019)</div><div><br></div><div>Catat tanggalnya!</div><div>🗓️ : Sabtu, 23 April 2022</div><div>⏰ : 13.30 - 16.00 WIB</div><div>💻 : Zoom Meeting</div><div><br></div><div>✨Benefits✨&nbsp;</div><div>✅E-Certificate</div><div>✅Doorprize Buku Bebas Pilih &amp; Saldo Go-pay</div><div>✅Knowledge&nbsp;</div><div>✅Mysterious Games</div><div>✅Networking</div><div><br></div><div>⚠️ <b>YUK REGISTRASI GRATIS</b> dengan isi form pada link berikut, ajak relasi dan komunitas kalian untuk hadir dan mendapatkan banyak special benefit di TPB #20 nantinya!</div><div><br></div><div>🔗 Link registrasi:</div><div>https://bit.ly/RSVP-TPB23April</div><div><br></div><div>Pendaftaran dibuka sampai 23 April pukul 10.00 WIB &lt;KUOTA TERBATAS&gt;</div><div><br></div><div>📲 Narahubung:</div><div>Dinar (082139438675)</div><div>Satria (085718922028)</div><div><br></div><div>Siap menjadi bagian perubahan literasi Indonesia di Hari Kartini?&nbsp;</div><div>See you! 👋🏻🚀</div><div><br></div><div>#TPB20 #infowebinar2022 #HariBukuSedunia #HariKartini</div><div>#KartiniDay #WorldBookDay #WorkingMom #WomenEmpowerment #Literacy</div>

#TBLUntukIndonesia

Memfasilitasi dan mengajak masyarakat meningkatkan literasi melalui berbagai program REC Indonesia

recindonesia

Tentang Kampanye

Judul: Edukasi pentingnya budaya literasi bagi perempuan dan bantu fasilitasi ruang literasi bagi berbagai komunitas Menurutmu apa kaitannya perempuan dan literasi? Perempuan memiliki peran penting dalam mengembangkan budaya literasi, khususnya ...