Rendahnya kemampuan Siswa/i di Indonesia dalam berliterasi dan berpikir kritis merupakan masalah serius yang harus segera mendapatkan solusi sebab akan sangat merugikan banyak pihak jika terus dibiarkan. Ditakutkan siswa/i tidak mampu menganalisis dan memecahkan masalah secara nyata yang ia alami di kehidupan sehari-hari serta ia akan mengalami kesulitan dalam pengambilan keputusan secara cepat dan tepat. Sehingga pentingnya meningkatkan literasi di Indonesia untuk masa depan penerus bangsa dengan ilmu-ilmu yang didapat dari hasil membaca di kehidupan sehari-hari yang dapat dilakukan oleh Siswa/i SMP di wilayah Jawa dan Bali yang cerdas dan sukses sebagai wujud nyata keberhasilan dari gemar membaca serta perlunya menanamkan kesadaran diri untuk minat baca dan kemampuan berpikir kritis. Sehingga gerakan literasi menjadi sebuah budaya yang dimiliki oleh Indonesia.

Sayangnya, sebagian besar Siswa/i SMP di wilayah Jawa dan Bali tidak memiliki kemampuan yang kompeten untuk berpikir kritis. Hasil data Programme for International Student Assessment (PISA) tahun 2018 menunjukkan bahwa tingkat literasi dan pemahaman anak remaja Indonesia masih jauh dibawah negara-negara maju. Ini mendukung fakta bahwa anak remaja Indonesia kesulitan dalam memahami konteks suatu masalah. Hal lain yang mendukung masalah ini juga adalah tidak adanya fasilitas ataupun kelas mengenai cara belajar, membaca, menulis, dan berpikir kritis di institusi pendidikan Indonesia. Hal ini jauh berbeda dengan negara-negara maju di luar sana yang sudah memfasilitasi siswa-siswi negerinya mengenai pondasi dalam belajar.

Dalam program, kami mengajak siswa/i SMP di wilayah Jawa dan Bali untuk melakukan aksi #TingkatkanBudayaLiterasi yang berupa gerakan membaca satu minggu satu buku. Maka dari itu jadikan membaca sebagai kebiasaan positif yang tidak hanya memberikan manfaat bagi diri kita sendiri, tetapi juga bagi masyarakat dan bangsa kita. Jangan ragu untuk berbagi dengan orang lain tentang pentingnya membaca dan mari kita terus mendukung kampanye ini untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang lebih literat dan cerdas.