Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat adanya pertambahan jumlah pengusaha di Tahun 2020 yaitu dari sebelumnya 1,6 % menjadi 3,1 % dari populasi. Diharapkan pada tahun 2030, wirausaha di Indonesia mencapai angka 4%.

Dengan jumlah pertumbuhan pengusaha yang semakin pesat, seringkali pengusaha mengabaikan faktor lingkungan dalam pengelolaan usahanya. Masih menggunakan plastik sekali pakai, styrofoam, dan timbulan sisa makanan yang cukup banyak. Belum lagi kurang adanya pelaksanaan efisiensi dalam penggunaan air dan energi. 

Melalui kampanye #WirausahaPeduliBumi, kami ingin mengajak teman-teman pengusaha untuk tetap memperhatikan faktor lingkungan dalam operasional bisnisnya. Mulai dari memperhatikan sampah yang dihasilkan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta melakukan penghematan dalam penggunaan air dan energi.

WirausahaPeduliBumi

Mengajak kamu membeli produk-produk ramah lingkungan

Terpublikasi

<p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">Energi Karya Indonesia telah mengikuti community workshop berjudul “Finance for Social Community”. Workshop kali ini dibawakan oleh Mbak Nor Hiqmah.</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><br></p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">Dari penjelasan workshop kali ini, aspek finansial merupakan aspek yang sangat penting bagi suatu komunitas dapat berjalan. Salah satucara yang bisa dilakukan oleh komunitas dalam mendapat pemasukan dana adalah melakukan fundraising. Dalam melakukan fundraising, ada beberapa prinsip yang harus diperhatikan, di antaranya perencanaan<span style="font-size: 12pt;">&nbsp;yang baik dan strategi, pro aktif, pendekatan personal, memahami</span><span style="font-size: 12pt;">&nbsp;sudut pandang donatur, berhubungan</span><span style="font-size: 12pt;">&nbsp;baik dan menghargai donatur serta jujur</span><span style="font-size: 12pt;">&nbsp;dan terbuka</span></p>

Community Workshop - Finance for Social Community

Pada hari Minggu 27 September 2020, Energi Karya Indonesia telah mengadakan Environet Series 2 dalam bentuk international webinar. Pembicara pada webinar kali ini berasal dari Indonesia, Malaysia dan Fiji. Kurang lebih terdapat 370 orang peserta yamg berpartisipasi pada webinar kali ini. Peserta yang ada sangat antusias dalam bertanya dan berdiskusi dengan para pembicara. Peserta tersebut berasal dari 16 negara yang berbeda. Di akhir sesi, Energi Karya Indonesia mengajak peserta untuk mengikuti program Bombastis pada aplikasi Campaign#ForChange. Dimana ketika sudah menyelesaikan program yang ada, peserta sama saja sudah mendukung keberlangsungan UMKM yang sudah concern terhadap isu lingkungan.

Activation Event: Environet Series II

<p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">Energi Karya Indonesia telah mengikuti Community Workshop bersama Campaign.com. Workshop kali ini bersama mbak Emilia yang akan membahas mengenai monitoring evaluasi.</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><br></p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">Proses&nbsp;<i>Monitoring and Evaluation</i>&nbsp;(monev) penting dilakukan pasca kampanye, dengan tujuan untuk belajar bagaimana nantinya kita bisa mengadakan kampanye dengan lebih baik.</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><br></p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">Proses monev tidak terlepas dari siklus program -<i>planning, implementation, monitoring</i>. Salah satu metode monev yang bisa dipalikasikan adalah menggunakan metode&nbsp;<i>logic model</i>, yaitu diagram proses yang menunjukkan bagaimana suatu aktivitas bisa mencapai tujuannya.&nbsp;<i>Logic model&nbsp;</i>dibuat saat planning program. Fungsi dari&nbsp;<i>logic model</i>&nbsp;tersebut adalah:</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">1. Menguji bagaimana suatu program yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">2. Mengetahui sejauh mana tujuan&nbsp;yang ingin dihasilkan</p><p style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;">3. Menguji keterkaitan tujuan&nbsp;jangka pendek-menengah-panjang.&nbsp;</p>

Community Workshop - Monitoring Evaluation for Your Social Impact

<div><br></div><div>Larangan penggunaan kantong plastik sekali pakai di Jakarta mulai berlaku hari ini, 1 Juli 2020. Tak tanggung-tanggung, pelarangan ini diberlakukan di pusat-pusat perbelanjaan, mulai dari toko swalayan hingga pasar rakyat.</div><div><br></div><div>Pemprov DKI akan memberikan insentif bagi pengelola yang memberlakukan aturan itu. Sementara itu, pengelola yang melanggar akan diberikan sanksi.&nbsp;</div><div><br></div><div>Penerapan dari peraturan ini merupakan wujud dari implementasi pengurangan sampah plastik di Jakarta. Berikut adalah fakta-fakta mengenai sampah plastik yang wajib kalian tahu.</div><div><br></div><div>#KitaEnergiKarya&nbsp;</div><div>#tolaksekalipakai</div>

TOLAK PLASTIK SEKALI PAKAI!

<div><br></div><div>Permintaan produk plastik meningkat rata-rata sebesar 5%-6% dalam lima tahun terakhir. Maka dari itu produksi plastik pun melaju pesat. Tetapi hal itu tidak dibarengi dengan fasilitas daur ulang yang ada. Saat ini hanya sedikit tempat yang punya fasilitas daur ulang dan pengembangannya pun sangat lambat.</div><div><br></div><div>Maka dari itu, kita harus bersama-sama mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan beralih ke penggunaan <i>totebag</i>.</div>

Produksi Plastik vs Fasilitas Daur Ulang

<div>Seringkali kita melakukan praktik membeli dan konsumsi secara berlebih. Tak disadari, hal - hal kecil tersebut ternyata dapat membawa dampak yang cukup masif terhadap lingkungan.</div><div><br></div><div>Apa kamu masih merasa kesulitan dalam mengontrol diri dari pemborosan? Simak tujuh fakta di atas yang akan membuka pikiran kalian untuk lebih bijak dalam mengonsumsi sebuah produk.</div><div><br></div><div>Seperti yang dikatakan bu Tedjo, yuk lebih solutif terhadap diri sendiri untuk mengonsumsi dengan bijak dan memulai kehidupan yang berkelanjutan!😆</div><div><br></div><div>#Ger</div>

7 Alasan untuk Memulai Pola Konsumsi dan Produksi Berkelanjutan

<div>Halo Sahabat Energi Karya!</div><div><br></div><div>Ibu Adah, Ibu Piah dan Ibu Suryati sudah 20 tahun menjadi pemulung di TPA Galuga. Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Galuga yang berlokasi berada di Desa Galuga, Kecamatan Cibungbulang, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat merupakan sarana pengelolaan limbah padat domestik bagi Kota dan Kabupaten Bogor. Berikut adalah pemaparan ketiga pejuang di TPA tersebut.</div>

20 Tahun di TPA Galuga

&nbsp;Energi Karya Indonesia mengikuti workshop mengenai pentingnya gotong royong agar suatu komunitas dapt menjalankan program yang ada. Beriorientasi pada tim dan hasil merupakan hal yang perlu ditanamkan oleh seluruh anggota tm. Mantap!

Community Workshop - Gotong Royong di Komunitas

Beberapa waktu lalu, Energi Karya Indonesia mengikuti workshop mengenai aspek legal pada komunitas. Pembicara pada sesi ini adalah Kak Louise Patricia. Beberapa pelajaran yang kami dapat adalah pentingnya legalitas dalam operasional komunitas dan tips-tips memilih bentuk badan hukum untuk suatu komunitas. Sesi ini sangat insightful!

Community Workshop - Aspek Legal pada Komunitas

<p class="p1" style="font-stretch: normal; font-size: 17px; line-height: normal; -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><span class="s1">Jumat, 14 Agustus 2020, Energi Karya Indonesia mengikuti workshop mengemaileadership bareng Kak Ayu Kartika. Sesi ini merupakan bagian dari rangkaian kegiatan A Better World Prize oleh Campaign.</span></p><p class="p2" style="font-stretch: normal; font-size: 17px; line-height: normal; min-height: 20.3px; -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><span class="s1"></span><br></p><p class="p1" style="font-stretch: normal; font-size: 17px; line-height: normal; -webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.3); -webkit-text-size-adjust: auto;"><span class="s1">Kak Ayu berkata bahwa pemimpin adalah orang yang suka mencari masalah karena kita peduli terhadap masalah tersebut. Tapi, jika tidak dimanage dengan baik maka masalah tersebut akan menimbulkan stress. Lalu gimana sih cara mengatasi nya?Caranya adalah kita harus buat matriks, lalu petakan masalah kedalam matriks tersebut dan control what you can control. Wih keren yah!</span></p>

Community Workshop - Leadership

<div><span style="font-size: 12pt; -webkit-text-size-adjust: 100%;">Sustainable Development Goals merupakan blueprint untuk mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan. SDGs berisi 17 capaian/goals yang saling bersinggungan untuk menyelesaikan tantangan Global. Dibuat pada tahun 2015, SDGs ditargetkan untuk tercapai sepenuhnya pada 2030 dan merupakan bagian dari Resolusi United Nations yakni “ The 2030 Agenda “</span><br></div><div><br></div><div>Responsible Consumption atau konsumsi yang bertanggung jawab merupakan bagian dari SDGs No. 12. Apa sih yang sebenarnya dimaksud dengan konsumsi yang bertanggung jawab? Perilaku apa saja yang termasuk konsumsi yang bertanggung jawab?&nbsp;</div><div><br></div><div>Yuk! Mari bersama-sama belajar tentang SDGs yang satu ini dengan swipe left pada postan di atas ini.&nbsp;</div>

Energi Karya : Sustainable Consumption 

<div class="post-body entry-content" id="post-body-3630199496875623864" itemprop="articleBody" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.301961); -webkit-text-size-adjust: auto; width: 394px; font-size: 15.84000015258789px; line-height: 1.3; position: relative;"><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">Triple Bottom Lines merupakan konsep yang saat ini harus digunakan oleh berbagai bisnis dalam menjalankan operasionalnya. Dengan kata lain, ini adalah bisnis yang “memenuhi kebutuhan-kebutuhan dunia sekarang, tanpa mengorbankan kemampuan generasi-generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhan mereka.” Ini merupakan suatu proses penilaian, bagaimana merancang produk-produk yang akan mengambil manfaat dari situasi lingkungan saat kini, dan seberapa baik sebuah produk perusahaan bisa berjaya dengan sumber-sumber yang bisa diperbarui (</span><i style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">renewable resources</i><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">).&nbsp;</span><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">Pengertian “keberkelanjutan” (</span><i style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">sustainability</i><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">) di sini merujuk ke tiga pilar, 3P (people, planet, profit), atau manusia, planet, dan keuntungan. Dengan bahasa lain, keberlanjutan harus mencakup faktor sosial, lingkungan hidup, dan ekonomi. Inilah konsep tentang tiga landasan utama dan tujuan “keberkelanjutan.”&nbsp;</span><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">People berhubungan dengan praktik-praktik bisnis yang adil dan bermanfaat terhadap buruh, komunitas, dan daerah di mana perusahaan itu menjalankan bisnisnya. Sebuah perusahaan yang mengadopsi prinsip tiga pilar tersebut memandang adanya struktur sosial yang bersifat timbal-balik, di mana kesejahteraan perusahaan, buruh, dan kepentingan dari para pemangku kepentingan lain bersifat saling-ketergantungan.&nbsp;</span><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">Planet atau modal alamiah (natural capital) merujuk ke praktik-praktik lingkungan yang berkelanjutan.</span><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">Bisnis ini berusaha keras mengurangi jejak ekologisnya (</span><i style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">ecological footprint</i><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">). Caranya, antara lain, dengan secara cermat mengelola konsumsi energi dan bahan baku yang tak bisa diperbarui, serta mengurangi limbah manufaktur. Juga, menghasilkan limbah yang diupayakan sesedikit mungkin kadar racunnya, sebelum membuangnya dengan cara yang aman dan sesuai dengan hukum yang berlaku.&nbsp;</span><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><br style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;"><span style="background-color: white; color: rgb(51, 51, 51); font-family: &quot;Helvetica Neue Light&quot;, HelveticaNeue-Light, &quot;Helvetica Neue&quot;, Helvetica, Arial, sans-serif; font-size: 14px; line-height: 19px; text-align: justify;">Profit adalah nilai ekonomi yang diciptakan oleh organisasi, setelah pengurangan dengan semua biaya pemasukan (cost of all inputs), termasuk biaya dari modal terkait. Karena itu, profit yang dimaksud di sini berbeda dengan definisi akuntansi tradisional tentang profit.</span><div style="clear: both;"></div></div><div class="post-footer" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.301961); -webkit-text-size-adjust: auto; line-height: 1.6; margin: 20px -2px 0px; padding: 5px 10px; color: rgb(102, 102, 102); background-color: rgb(238, 238, 238); border-bottom-width: 1px; border-bottom-style: solid; border-bottom-color: rgb(238, 238, 238); font-size: 14.399999618530273px;"></div><br class="Apple-interchange-newline" style="-webkit-tap-highlight-color: rgba(26, 26, 26, 0.301961); -webkit-text-size-adjust: auto;">

Triple Bottom Line dalam Bisnis

Menurut catatan Kementerian Koperasi dan UKM, terdapat adanya pertambahan jumlah pengusaha di Tahun 2020 yaitu dari sebelumnya 1,6 % menjadi 3,1 % dari populasi. Diharapkan pada tahun 2030, wirausaha di Indonesia mencapai angka 4%.

Dengan jumlah pertumbuhan pengusaha yang semakin pesat, seringkali pengusaha mengabaikan faktor lingkungan dalam pengelolaan usahanya. Masih menggunakan plastik sekali pakai, styrofoam, dan timbulan sisa makanan yang cukup banyak. Belum lagi kurang adanya pelaksanaan efisiensi dalam penggunaan air dan energi. 

Melalui kampanye  #WirausahaPeduliBumi, kami ingin mengajak teman-teman pengusaha untuk tetap memperhatikan faktor lingkungan dalam operasional bisnisnya. Mulai dari memperhatikan sampah yang dihasilkan, mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta melakukan penghematan dalam penggunaan air dan energi.