The goal of GAWIREA is to empower women through non-formal education to use renewable energy as a source of income, enabling villages to become both economically and energetically independent

Apa yang terlintas pertama kali di benak kamu jika mendengar tentang energi terbarukan? Mobil listrik? Motor listrik? Ya, saat ini pemanfaatan energi terbarukan mulai dikenal publik sebatas pemenuhan kebutuhan tambahan. Tapi tahukah kamu ternyata dari setiap kenyamanan akses listrik yang kita nikmati selama 24 jam, ada 2000 desa di Indonesia yang masih belum mendapatkan akses listrik. Ada jutaan anak yang tidak mendapatkan hak mereka untuk dapat belajar dengan nyaman di malam hari. Alasan utama keterbatasan akses energi ini adalah letak geografis dan fasilitas infrastruktur yang masih terbatas di daerah.

Lalu bagaimana saudara-saudara kita di daerah bertahan di tengah keterbatasan energi ini? Jawabannya adalah energi terbarukan. Hampir setiap rumah di daerah 3T mengandalkan energi matahari sebagai sumber penerangan mereka. Hal ini membuktikan bahwa energi terbarukan menjadi satu-satunya sumber energi yang mampu menjalankan sila kelima pancasila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Melanjutkan peran baik dari energi terbarukan, GAWIREA menginisiasi hadirnya #berbagiterangberbagiharapan untuk kamu yang ingin terlibat langsung memberikan akses energi untuk anak-anak di Desa Mentajoi, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Setiap challenge yang kamu selesaikan di aplikasi campaign akan dialokasikan untuk pembelian lampu belajar tenaga surya yang nantinya dapat digunakan oleh anak-anak Desa Mentajoi. Melalui campaign ini kamu dapat menjadi bagian dari perjalanan mimpi anak-anak Desa Mentajoi. Mereka puluhan tahun memimpikan untuk dapat belajar dengan layak di malam hari dengan penerangan yang baik. Kamu dapat turut andil dalam proses perbaikan masa depan generasi muda bangsa dengan dukungan energi bersih dan orang baik seperti kamu.

berbagiterangberbagiharapan

#berbagiterangberbagiharapan memberikan bantuan lampu belajar untuk anak-anak di Desa Mentajoi

Melalui aksimu, kamu telah berkontribusi untuk dunia yang lebih baik bersama

Tantangan sosial yang digagas oleh GAWIREA adalah #berbagiterangberbagiharapan. Hal ini bermula tentang keprihatinan kami setelah tinggal selama satu tahun di desa yang tidak memiliki akses listrik seperti Desa Mentajoi, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. Anak-anak menjadi salah satu yang terdampak akibat keterbatasan akses energi tersebut. Padahal Indonesia sebagai negara tropis harusnya menjadi negara yang mampu mandiri energi dengan memanfaatkan energi bersih seperti solar. 

Keprihatinan tidaklah cukup, kasian tidak lagi bisa mengembalikan akses energi yang harusnya menjadi hak setiap anak Indonesia. Maka dari itu challenge #berbagiterangberbagiharapan ini menjadi upaya kita memberikan hak akses energi dengan energi bersih sehingga anak-anak di Desa Mentajoi dapat belajar dengan baik di malam hari. 

Challenge ini tidak hanya mengumpulkan donasi namun sekaligus mengajak supporters untuk beralih ke gaya hidup yang lebih sustainable dengan melakukan empat aksi seru bersama kami. Aksi itu terdiri dari penghematan energi di kehidupan sehari hingga pada harapanmu untuk pengembangan energi bersih di Indonesia. Aksi ini akan diakumulasikan sebagai bentuk donasi lampu belajar tenaga surya kepada 60 anak di Desa Mentajoi. Kami meyakini kualitas pendidikan yang baik di masa depan dapat didukung oleh kehadiran energi bersih di masyarakat akar rumput.

Sebagai bentuk apresiasi dari kami, kamu akan mendapatkan kartu Net-Zero Heroes dari GAWIREA yang akan dikirmkan via email setiap kamu berhasil menyelesaikan challenge dari kami. Kami percaya bahwa satu kebaikan jika dikerjakan bersama akan menciptakan perubahan dan kami mau kamu menjadi bagian dari perjalanan ini, perjalanan berbagi terang untuk mendukung mimpi dan masa depan anak-anak di Desa Mentajoi.

#berbagiterangberbagiharapan Dukung Anak Mentajoi Mendapatkan Akses Energi Bersih Untuk Belajar

berbagiterangberbagiharapan Dukung Anak Mentajoi Mendapatkan Akses Energi Bersih Untuk Belajar

Interested in Disability & Social Inclusion issue 💪

Usia 12-18 tahun merupakan usia krusial bagi perkembangan mental anak. Di Indonesia, satu dari tiga remaja Indonesia memiliki masalah dengan kesehatan mental dan satu dari dua puluh remaja Indonesia memiliki gangguan mental. I Am Okay mengajak kamu untuk bisa turut andil dalam edukasi pentingnya kesehatan mental bagi remaja! Dengan mengikuti aksi challenge ini, kamu telah menjadi partisipan dalam edukasi pentingnya kesehatan mental dengan dimulai dari diri sendiri. Kamu yang ikut mengikuti challenge dan menyebarkan hasil challengenya sosial media dengan tag @iamokay.id telah membantu serta mendukung misi Indonesia Emas 2045. Dapatkan hadiah spesial dari kami!

Self-Awareness #ForChange : Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

SelfAwareness ForChange Ubah Pandangan Kamu Tentang Kesehatan Mental

action photo type

Sedang Diperiksa

A fresh graduate from Sebelas Maret University, majoring in Informatic and computer engineering education. I hope from my educational background I can bring positive changes in the world of education that focuses on informatics and computer science.

ini foto pemandangan pas aku jalan kaki di menteng 🤠 bagus yaa 

Indonesia

Apa yang terlintas pertama kali di benak kamu jika mendengar tentang energi terbarukan? Mobil listrik? Motor listrik? Ya, saat ini pemanfaatan energi terbarukan mulai dikenal publik sebatas pemenuhan kebutuhan tambahan. Tapi tahukah kamu ternyata dari setiap kenyamanan akses listrik yang kita nikmati selama 24 jam, ada 2000 desa di Indonesia yang masih belum mendapatkan akses listrik. Ada jutaan anak yang tidak mendapatkan hak mereka untuk dapat belajar dengan nyaman di malam hari. Alasan utama keterbatasan akses energi ini adalah letak geografis dan fasilitas infrastruktur yang masih terbatas di daerah.

Lalu bagaimana saudara-saudara kita di daerah bertahan di tengah keterbatasan energi ini? Jawabannya adalah energi terbarukan. Hampir setiap rumah di daerah 3T mengandalkan energi matahari sebagai sumber penerangan mereka. Hal ini membuktikan bahwa energi terbarukan menjadi satu-satunya sumber energi yang mampu menjalankan sila kelima pancasila “Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia”. Melanjutkan peran baik dari energi terbarukan, GAWIREA menginisiasi hadirnya #berbagiterangberbagiharapan untuk kamu yang ingin terlibat langsung memberikan akses energi untuk anak-anak di Desa Mentajoi, Kabupaten Sintang, Kalimantan Barat. 

Setiap challenge yang kamu selesaikan di aplikasi campaign akan dialokasikan untuk pembelian lampu belajar tenaga surya yang nantinya dapat digunakan oleh anak-anak Desa Mentajoi. Melalui campaign ini kamu dapat menjadi bagian dari perjalanan mimpi anak-anak Desa Mentajoi. Mereka puluhan tahun memimpikan untuk dapat belajar dengan layak di malam hari dengan penerangan yang baik. Kamu dapat turut andil dalam proses perbaikan masa depan generasi muda bangsa dengan dukungan energi bersih dan orang baik seperti kamu.

Terpublikasi

Lingkungan

Bagikan challenge kamu dan ajak supporter untuk berbagi kebaikan!

No donation

Yayasan Dunia Lebih Baik hadir sebagai menjadi wadah untuk komunitas/organisasi akar rumput untuk melakukan penggalangan dana berbasis online

YDLB

Sebagai wadah perkembangan komunitas pembuat perubahan di Indonesia dalam mengembangkan solusi nyata dan berkelanjutan

#berbagiterangberbagiharapan

#berbagiterangberbagiharapan memberikan bantuan lampu belajar untuk anak-anak di Desa Mentajoi

gawirea

Tentang Kampanye

Apa yang terlintas pertama kali di benak kamu jika mendengar tentang energi terbarukan? Mobil listrik? Motor listrik? Ya, saat ini pemanfaatan energi terbarukan mulai dikenal publik sebatas pemenuhan kebutuhan tambahan. Tapi tahukah kamu ternyata ...