βHai, Changemakers!
Kita semua pasti ingin membuat perubahan dunia yang lebih baik dari sudut pandang kita. Mungkin ada di antara kamu yang ingin memerangi isu kelaparan di dunia agar setiap orang mendapatkan makanan yang layak, pendidikan yang merata bagi setiap orang, bahkan perbaikan di diri sendiri agar kemana pun kamu berada bisa memberikan dampak baik bagi orang di sekitar.
Nah, enggak jarang juga pandangan kita untuk dunia yang lebih baik terinspirasi dari kejadian yang dialami serta pemikiran tokoh-tokoh dunia karena kekaguman akan perubahan-perubahan yang mereka lakukan. Biar makin banyak lagi referensi tokoh dunia yang kamu ketahui, yuk, simak pandangan dan gerakan perubahan beberapa tokoh dunia di bawah ini!

βFoto: Britannica.com
4. Mother Teresa
Tokoh agama Katolik satu ini sangat membukakan mata bagi siapa aja yang melihat setiap aksinya. Mother Teresa sangat melekat dengan aksi-aksi kemanusiannya dari advokasi bagi hak orang-orang kurang beruntung, membuat rumah bagi penderita HIV/AIDS, membangun panti asuhan, dan lain-lain. Karena aksi inilah Mother Teresa juga menerima penghargaan nobel perdamaian pada tahun 1979. Terlepas dari beragam berita kontroversi mengenai dirinya. Mother Teresa tetap menciptakan dunia yang lebih baik sampai akhir hayatnya dengan terus membantu banyak orang di setiap aksinya.
βIf you judge people, you have no time to love them.β Mother Teresa

Foto: kompas.com
β5.Β Martin Luther Jr
βAku bermimpi di mana pada suatu hari nanti keempat anakku akan tinggal di sebuah negara yang tidak menilai seseorang berdasarkan warna kulitnya tetapi berdasarkan karakter.β
Di atas adalah penggalan pidato βI Have a Dream β dari Martin Luther Jr di depan Lincoln Memorial. Dunia yang lebih baik menurut Martin Luther Jr tentu dunia yang setara tanpa memandang latar belakang ataupun ras. Semua ini berawal dari makin maraknya kejadian diskriminasi terhadap ras kulit hitam di Amerika Serikat pada tahun 1950an. Bahkan waktu itu bus-bus di beberapa negara bagian Amerika Serikat memisahkan tempat duduk sesuai warna kulit. Ras kulit putih mendapatkan tempat duduk di depan dan ras non-kulit putih di belakang. Karena keadaan rasisme makin mengkhawatirkan, akhirnya Martin Luther Jr memimpin aksi boikot bus di tahun 1955, dengan tuntutan penghapusan kebijakan yang bersifat rasisme terhadap ras non-kulit putih salah satunya yaitu sistem tempat duduk tersebut.Β
Itu dia beberapa tokoh yang bisa menginspirasimu agar makin bersemangat membuat perubahan untuk dunia yang lebih baik. Karena seperti mereka, kita juga sedang berusaha membuat perubahan dari kacamata masing-masing dalam setiap usaha yang beragam untuk masa depan.Β
βFoto:didaktikaunj.com
Soekarno
Siapa yang enggak mengenal proklamator yang satu ini? Sosok yang vokal terhadap perjuangan bangsa Indonesia memiliki banyak pemikiran yang menjadi sejarah. Soekarno muda memiliki pandangan idealis ingin membuat orang-orang di sekitarnya terbebas dari jajahan bangsa lain. Menurutnya, budaya imperialis yaitu kebijakan di mana sebuah negara besar dapat memegang kendali atau pemerintahan atas daerah lain, membuat negara Indonesia hancur. Bahkan ia juga menolak sistem βkasta rendahβ yang dibentuk kaum penjajah untuk bangsa Indonesia. Selain menjadi mahasiswa di Bandung, Soekarno muda sering belajar dan berinteraksi dengan tokoh-tokoh yang berpengaruh untuk Indonesia, seperti Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo dan Ki Hajar Dewantara, Budi Utomo dan lain-lain. Jadi enggak heran, dengan pemikiran idealisnya, Soekarno muda berani menentang penjajah meskipun sudah dijebloskan berkali-kali ke penjara, ia tetap bersuara untuk keadilan.
βFoto: id.wikipedia.org
3.Β Mahatma Gandhi
Selanjutnya kita ke tokoh dari India yang satu ini. Mahatma Gandhi dikenal dengan julukan bapak anti kekerasan. Bahkan tanggal lahirnya 2 Oktober dijadikan Hari Tanpa Kekerasan oleh PBB. Mahatma Gandhi yang memilih menyelesaikan semua permasalahan tanpa kekerasan, banyak menginspirasi orang lain, dimulai ketika dia meluncurkan aksi memprotes pajak garam yang diberlakukan Inggris dan meluncurkan Gerakan Quit India. Aksi protes massal itu berbuntut menyebabkan Inggris keluar secara teratur dari India. Gandhi juga memandang semua orang setara, dan menentang keras sistem kasta meskipun ia seorang penganut agama Hindu yang kuat. Gandhi juga memiliki rasa toleransi yang tinggi, bahkan di saat lingkungannya sangat tertutup dengan budaya dan agama lain, Gandhi belajar dari teman-temannya dengan lintas agama, budaya dan latar belakang. Dari sinilah ia memiliki keyakinan untuk terus menyuarakan dan membela hak-hak orang lain tanpa memandang status dan keyakinan.


Foto: id.wikipedia.org
2. βAnne Frank
"Saya masih percaya, terlepas dari segalanya, bahwa setiap orang memiliki hati yang baik," tulis Anne dalam buku hariannya.
Hari ini kita hidup damai, nyaman, mengenal dengan banyak teman dari berbagai negara. Tapi puluhan tahun lalu, ratusan anak di Eropa khususnya di Jerman dihantui rasa ketakutan atas tragedi Holocaust, yaitu praktik pembantaian orang Yahudi oleh rezim Nazi yang meyakini selain ras bangsa Jerman semua dipandang rendah. Karena hal inilah, Anne Frank, seorang anak berusia 14 tahun menjalani hidupnya yang enggak seperti anak pada umumnya. Keluarganya harus bersembunyi, dipaksa masuk camp konsentrasi, dan dipisahkan oleh keluarganya. Meskipun begitu, Anne Frank tetap menulis kesehariannya di buku harian favoritnya. Ia juga memiliki impian suatu saat anak-anak yang lain enggak mengalami hal serupa dengan dirinya. Meskipun ia udah tiada.Β Pandangannya terhadap kekejaman perang, sampai impiannya masih tetap hidup sampai saat ini karena apa yang ia tulis menjadi saksi sejarah untuk perubahan dunia yang ia tulis dalam buku The Diary of Anne Frank.
