Negara berkembang berpotensi kehilangan 10 dari waktu produktif mereka akibat perubahan iklim. Laporan berjudul Climate Change and Labour: Impacts of Heat in the Wokplace menyatakan, kondisi suhu yang ekstrim dalam bekerja diatas 35 derajat Celcius akibat pemanasan global dan perubahan iklim, bisa meningkatkan dehidrasi dan kelelahan, memicu gangguan kesehatan, bahkan kematian di tempat kerja. India, Indonesia, dan Nigeria merupakan tiga negara yang mendapat sorotan atas laporan yang dilansir Organisasi Buruh Internasional ILO. Menurut ILO, lebih dari satu miliar buruh/ pekerja di negara-negara tersebut sudah mengalami fenomena ini. Namun, para pekerja/ buruh belum mendapat perhatian. Baik dari sisi kebijakan tenaga kerja maupun kebijakan perubahan iklim di masing-masing negara. Selengkapnya:http://www.hijauku.com/2016/04/28/suhu-panas-turunkan-produktivitas-buruh/