Berdasarkan data Kementerian Sosial RI, jumlah anak terlantar di Indonesia per 15 Desember 2020 sebanyak lebih dari 67.000 anak. Data tersebut diperkirakan setiap tahun akan mengalami peningkatan. Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) yang menjadi binaan Dinas Sosial di daerah mengalami keterbatasan anggaran yang bersumber dari anggaran pemerintah. Keterbatasan anggaran ini berdampak terhadap kurang maksimalnya LKSA dalam memberikan pelayanannya terhadap anak terlantar, sementara itu anak terlantar membutuhkan perlindungan, perhatian, dan asupan gizi yang seimbang untuk tumbuh kembang dengan baik. Selain itu, makanan bergizi dan nutrisi yang cukup sangat diperlukan untuk menunjang tumbuh kembang anak-anak terlantar. Adanya perhatian dan kasih sayang yang diberikan dengan mengajak bermain dan bertamasya menjadi pengobat rindu akan kasih sayang orang tua sebagaimana layaknya anak-anak pada umumnya. Anak terlantar merupakan anak yang ditinggalkan orang tuanya sejak bayi, ada yang karena sengaja ditelantarkan atau dibuang, ada juga karena sengaja dititipkan karena tidak mampu merawatnya. Atas dasar kondisi seperti itu, Lingga Indonesia mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap peningkatan kualitas hidup dan tumbuh kembang anak terlantar dengan mengampanyekan #PeduliGiziAnakTerlantar.