Saat ini pencemaran perairan sangat banyak mulai dari hulu hingga ke hilir. Sudah terdapatnya pencemaran di hulu mampu membuat bertumpuknya bahan-bahan berbahaya di hilir (laut). Pencemaran akan terus bertambah jika tidak cepat-ditindak lanjuti, baik pencemaran dari limbah cair maupun padat atau sisa-sisa dari rumah tangga yang dibuang di lingkungan perairan. Limbah-limbah di perairan yang dihasilkan dari hasil rumah tangga biasanya limbah padat dan limbah cair. Limbah padat memiliki wujud padat yang bersifat kering dan tidak dapat berpindah kecuali dipindahkan. Limbah padat ini biasanya berasal dari sisa makanan, sayuran, potongan kayu, plastik, dan lain-lain. Sedangkan limbah cair selalu larut dalam air dan selalu berpindah (kecuali ditempatkan pada wadah/bak). Contoh dari limbah cair ini adalah air bekas cuci pakaian dan piring, limbah cair dari industri, dan lain-lain (Abdurrahman, 2006). Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, direktorat sanitasi juga menyatakan bahwa banyaknya rumah secara sengaja mengalirkan buangan limbah tersebut ke selokan ataupun sungai yang ada disekitarnya. Hal ini mengakibatkan munculnya kerusakan lingkungan yang akan membawa dampak buruk lain pada kehidupan di masyarakat. Bila limbah dibuang langsung ke sungai, air sungai akan tercemar oleh zat kimia dan berbagai bakteri berbahaya yang akan menyebar lebih luas. Sehingga memberikan banyak dampak untuk makhluk hidup. Oleh karena itu kami melalui kampanye #LindungiPerairan ini, kami ingin mengajak masyarakat Indonesia untuk lebih peduli terhadap pencemaran perairan untuk mengurangi dampak-dampak buruk yang akan terjadi nantinya. Sehingga kita semua yang tinggal di bumi merasakan kenyamanan.