Anak-anak adalah generasi penerus bangsa yang semestinya senantiasa disayang, dilindungi, dan diberikan hak-haknya agar bisa tumbuh berkembang dengan layak, sehat serta bahagia demi masa depan yang cerah. Di mana hak anak-anak untuk mendapatkan perlindungan juga tercantum dalam 10 Hak Anak berdasarkan Konvensi PBB 1989. Namun, pandemi yang telah terjadi selama lebih dari satu tahun ini ternyata membuat kasus kekerasan pada anak semakin meningkat. Berdasarkan data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), kekerasan terhadap anak meningkat di tahun 2020. Hal ini terlihat dari jumlah kasus yang terlapor sebanyak 6.519 kasus, peningkatan sebesar 49,2% dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Di mana mayoritas 1.622 kasus berasal dari klaster atau bidang Keluarga dan Pengasuhan Alternatif. Selain itu, tahun 2021 ini kita juga dikejutkan dengan berita kekerasan yang dilakukan oleh orang tua kepada anak usia 7 tahun di Temanggung, Jawa Tengah dengan motif pengobatan spiritual sehingga anak tersebut meninggal. Jika kekerasan pada anak ini terus berlanjut akan berdampak seperti bola salju. Anak-anak yang mengalami kekerasan yang tidak ditangani akan membawa “luka” ini sampai dewasa. Kelak akan mempengaruhi kehidupannya bersama pasangan, pendidikan, pekerjaan, dan bahkan keluarganya. Melihat pemaparan di atas, tahun 2021 ini, kami Sahabat Anak berdiri untuk menyuarakan mengenai hak anak untuk mendapatkan perlindungan melalui kampanye sosial yang bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat bahwa kekerasan terhadap anak masih terjadi. Melalui kampanye #AkuDisayangDilindungi, kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli dan terlibat pada perlindungan anak dengan cara menjadi sahabat yang siap menyayangi dan melindungi anak-anak di sekitarnya. Yuk, bersama kita suarakan bahwa anak-anak di seluruh Indonesia berhak untuk disayangi dan dilindungi!