#CegahKekerasanAnak
#CegahKekerasanAnak created

ibe2020
Update
Anak-anak adalah seseorang yang masih harus dibina dan diajarkan. Dalam proses tumbuh dan berkembang, lingkungan sosial memiliki pengaruh yang cukup besar terhadap kepribadian, karakter, dan sudut pandang anak di masa depan. Namun nyatanya, tidak semua anak mendapatkan lingkungan yang ideal. Masih banyak tempat yang seharusnya menjadi rumah dan wadah berkembang malah menjadi sumber kekerasan pada anak, baik secara fisik maupun struktural. Anak-anak kerap kali menjadi korban pertama dan utama dari berbagi perubahan politik, sosial, ekonomi yang sedang berlangsung.
Indonesia sendiri memiliki angka kekerasan anak yang cukup besar. Indonesia dinilai berada dalam kondisi darurat kekerasan terhadap anak. Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyatakan bahwa kekerasan pada anak selalu meningkat setiap tahun. Global Report 2017 : Ending Violence in Childhood mencatat 73,7 persen anak Indonesia berusia 1-14 tahun mengalami kekerasan fisik dan agresi psikologis. Di masa pandemi Covid-19, kasus kekerasan anak bahkan menjadi lebih parah dimana terdapat 4.116 kasus hanya pada periode 1 Januari-31 Juli 2020. Kekerasan yang terjadi terdiri dari 1.111 kekerasan fisik, 979 kekerasan psikis, 2.556 kekerasan seksual, 68 eksploitasi, 73 tindak pidana perdagangan orang, dan 346 penelantaran.
Kekerasan yang terjadi kepada anak sejak dini, terus-menerus, dan dalam jangka waktu yang lama pada akhirnya akan menggangu kehidupan pribadi anak tersebut. Dampak yang dirasakan tidak hanya fisik, namun juga psikologis. Anak dapat tumbuh menjadi pribadi yang penuh kecemasan, kurang percaya diri, pesimis, atau menjadi pribadi yang pemberontak, agresif, dan memiliki kecenderungan berperilaku buruk di masa depan. Selain itu, kekerasan pada anak juga dapat merusak perkembangan otak dan sistem syaraf di sepanjang hidup mereka. Kondisi ini tentunya nanti akan berpengaruh pada kehidupan ekonomi dan sosial baik secara individu maupun masyarakat.
Melihat kondisi ini, organisasi Ide Berbagi Indonesia bergerak untuk melakukan upaya untuk mencegah terjadinya kekerasan anak melalui kegiatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat di lingkungan rentan kekerasan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menumbuhkan nilai-nilai damai yang nantinya akan tercermin dalam pemikiran, sikap, dan perilaku masyarakat. Selain itu, kegiatan ini juga akan memperhatikan kebutuhan dan hak anak untuk mengakses permainan-permainan edukatif dan mendidik.
Melalui kampanye #CegahKekerasanAnak, kami ingin mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih peduli dan terlibat pada upaya pencegahan kekerasan anak melalui penanaman nilai-nilai damai dan membantu mereka mengakses hak dan kebutuhannya.

Hearts
Komentar
Bagikan
Untuk menulis komentar, kamu harus masuk ke akunmu terlebih dahulu.
Comment
Done
Baca Juga