#ForABetterWorldID

Stigma: Perempuan Di Dunia Kerja Bareng Jurnalis Voxpop.id ๐Ÿ’™

profile

campaign

Update

โ€‹Pernah nggak, kamu mendengar kalimat yang berawalan dengan kata-kata, โ€œKamu kan perempuan, jadi kamu nggak bisa seperti itu,โ€ dilontarkan bahkan oleh sesama perempuan? Padahal, kan, perempuan adalah setengah dari jumlah penduduk Bumi. Masa iya, perempuan nggak dibolehkan untuk turut ikut membentuk masa depan dirinya dan negaranya sendiri?


Sayangnya, stigma negatif terhadap kemampuan dan pilihan perempuan tetap menghantui, tidak peduli apakah seorang perempuan itu memilih jalan untuk berkarir, membangun rumah tangga, sekolah, atau lainnya. Bertepatan dengan Hari Perempuan Internasional yang jatuh setiap tanggal 8 Maret, Champ berkesempatan untuk ngobrol-ngobrol seru mengenai stigma negatif di dunia kerja bareng salah satu jurnalis di Voxpop.id yaitu Kak Antonia Timmerman! Nggak usah berlama-lama, cusss langsung kepoin hasil ngobrol-ngobrol Champ di bawah ini:

ย ย 

Q: Hai Kak Antonia, apa sih yang kamu suka dari pekerjaanmu?

A: Yang aku suka dari pekerjaan aku saat ini adalah aku bisa ngomong dengan banyak orang dari berbagai lapisan dan itu yang memberikan aku banyak perspektif.


Sebagai perempuan di industri media, pernah nggak kamu merasakan diskriminasi, stigma negatif, atau pengalaman tidak mengenakkan lainnya? Kalau iya, seperti apa pengalaman tersebut?ย 

Pelecehan verbal itu yang pasti dialami sih di dunia pekerjaan aku saat ini. Kalau aku ngomong sama narasumber laki-laki dan kebetulan dia berada di posisi sangat kuat, jadi dia berpikir bisa ngomong sama aku seenaknya gitu, kayak manggil sayang atau sweetheart. Jadi, perlakuan-perlakuan begitu yang mungkin aku sering alami. Tapi kalau stigma negatif terhadap kemampuan perempuan di dunia jurnalis aku nggak pernah mendengarnya sendiri ya. Paling, pengalaman teman-teman aku yang ternyata stigma tersebut datangnya dari keluarganya sendiri. Ditanya seperti, โ€œKenapa kamu nggak cepat menikah ajaโ€ atauย  โ€œKenapa keasikan kerja?โ€ dan segala macem.ย 

ย 

Bagaimana kamu menghadapi pengalaman itu?

Yang pasti aku mencoba jadi diri sendiri aja, mencoba untuk maju terus nggak usah terlalu banyak di pikirin gitu loh, untuk hal-hal yang menghambat aku. Aku juga mencari teman-teman yang sepemikiran, yang pengalamannya sama denganku atau pengalamannya berbeda tapi aku bisa belajar dari mereka gitu. Jadi aku nggak sendiri, aku mencari orang-orang yang sepemikiran, saling menguatkan, saling cerita satu sama lain dan itu yang membuat aku kuat menghadapi semua. Jadi mungkin itu kuncinya, berorganisasi, berkumpul mencari yang lain.ย 


Apa sih menurut kamu yang harus berubah di masyarakat agar tidak lagi terjadi kejadian seperti itu di luar sana?

Pasti edukasi terus menerus, edukasi setiap hari nggak pernah berhenti. Kalau perempuan itu ya manusia juga yang harus diperlakukan dengan hormat. Itu sih menurut aku edukasi dan perlawanan terus menerus. Kita sebagai perempuan, juga harus berani melawan, mengucapkan kata tidak, dan berani bilang โ€œSaya sebagai perempuan, menuntut...โ€ gitu.


Apa pandanganmu terhadap orang-orang, yang ketika mereka mengalami hal-hal negatif sebagai perempuan di dunia kerja, memilih untuk tidak melakukan/ mengatakan apa-apa ke pihak berwenang karena ia takut atas reaksi yang tidak sesuai harapan? Menurut kamu, bener nggak sih kita harus pick our battles?


Menurut aku perempuan di sana yang masih belum bisa speak up, ya memang bukan tugas dia. Itu tugas kita perempuan-perempuan yang lain untuk mendukung dia. Memberikan apa saja yang dia butuhkan gitu, seperti poinku yang sebelumnya, berorganisasi. Salah satu tujuannya ya untuk itu. Bahwa semua perempuan itu belum tentu bisa speak up, itu betul kalau nggak mungkin hidupnya dia akan terancam. Dan kalau menurutku harus dibedakan ya, perempuan-perempuan yang sebetulnya bisa speak up dan dia punya privilege, hidup dia nggak terancam, atau ya dia sebenarnya bisakah punya pengaruh, tapi dia nggak mau memilih untuk berbicara. Nah, itu yang perlu dikritik ya, โ€œKenapa kamu, padahal punya privilege, kamu dalam posisi bisa ngomong tapi nggak ngomong?โ€ Jadi, nggak bisa disamaratakan.


Nah, itu semua ngobrol-ngobrol Champ kali ini mengenai stigma negatif terhadap perempuan di dunia kerja. Kalau menurut kamu sendiri apa sih yang harus kita lakukan untuk memerangi stigma terhadap perempuan? Tulis di kolom komentar ya, bersama untuk dunia yang lebih baik.

heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone