Entah itu dalam bentuk verbal/non-verbal, diskriminasi terhadap kaum disabilitas di Indonesia masih sering terjadi di lingkungan pekerjaan, sekolah, dan rumah. Masih banyak masyarakat yang belum bisa menerima penyandang disabilitas dengan apa adanya. Stigma-stigma penyandang disabilitas juga menjadi salah satu alasan penyandang disabilitas sering diremehkan. Menurut the World Report on Disabilities para penyandang disabilitas berisiko lebih besar mengalami kekerasan dibandingkan mereka yang tidak memiliki disabilitas. Diskriminasi dan penghindaran kecacatan terjadi dalam konteks yang kritis bagi sumber daya manusia, pekerjaan, pendidikan dan kesehatan. Berdasarkan penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia: Jumlah penyandang disabilitas di Indonesia mencapai 12.15% (sekitar 30 juta jiwa), 87.31% penyandang disabilitas tidak mengenyam pendidikan SD dan hanya 51.12% penyandang disabilitas yang aktif bekerja. Hal ini disebabkan sarana-sarana tempat kerja dan sekolah yang belum ramah disabilitas. Mayoritas penyandang disabilitas mengalami bullying, yang paling sering adalah bullying dalam bentuk ejekan/tatapan-tatapan sirik. Karena itu, Caree Indonesia berdiri untuk membantu mengedukasi masyarakat Indonesia agar dapat merubah stigma penyandang disabilitas. Kami ingin penyandang disabilitas di Indonesia hidup bebas dari diskriminasi. Melalui kampanye #PeduliPenyandangDisabilitas, kami mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk lebih toleransi terhadap kaum disabilitas. Sama seperti kita, mereka hanyalah manusia biasa. Mereka berhak untuk dihargai, dihormati, dan diperlakukan dengan normal. Disability doesn’t affect their worth. Jadi, stop mendiskriminasi mereka yuk!