Berdasarkan data yang dipublikasikan oleh kompas.com, pada tahun 2015 diperkirakan 61% kemasan kosmetik dan produk perawatan kulit terbuat dari plastik. Persentase ini naik hingga 12% di tahun 2019. Kemasan tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama untuk terurai mulai dari 100-500 tahun (pusdiklatmigas.esdm.go.id). Hal ini tentu dapat mencemari lingkungan. Bukan hanya sampah kemasan yang menjadi masalah. Kandungan bahan kimia serta mikroplastik yang terdapat dalam produk perawatan juga tidak terelakkan. Berdasarkan laporan the UK Parliamentary Office of Science and Technology, diperkirakan terdapat 16 sampai 86 ton microbeads dari pembersih muka (facial exfoliant) yang mencemari lingkungan. Riset terbaru di dalam Jurnal Environmental Science & Technology menyatakan bahwa 90% garam meja / garam laut di dunia telah tercemar mikroplastik. Bukti bahwa manusia mengonsumsi mikroplastik ditemukan pada saat para ilmuan meneliti sampel kotoran manusia, para ilmuwan menemukan 20 mikroplastik dalam setiap 10 gram kotoran. (Sustaination, 2019). Selain itu, kandungan bahan kimia pada produk perawatan juga tidak ramah lingkungan, seperti kandungan oxybenzone dan octinoxate pada sunscreen. Berdasarkan laporan dari direktur eksekutif Haereticus Environmental Laboratory pada tahun 2015 diperkirakan ada 14.000 ton sunscreen yang berakhir di terumbu karang dan menyebabkan kerusakan permanen. Dari kekhawatiran ini, LWB hadir untuk mengajak masyarakat mengurangi produksi sampah kemasan, penggunaan microbeads, serta bahan kimia tidak ramah lingkungan dalam produk kecantikan dan perawatan diri. Kemudahan akses akan produk perawatan saat ini memungkinkan penumpukan sampah kemasan produk perawatan di masa yang akan datang. Kandungan bahan kimia di dalamnya juga dapat merusak lingkungan. Oleh karena itu, penggunaan produk tersebut harus dikurangi dan diganti dengan produk perawatan yang minim sampah & ramah lingkungan. Melalui kampanye #AutentikTanpaMikroplastik, LWB ingin mengajak semua orang untuk mengurangi pemakaian produk yang berkemasan plastik, mengandung microbeads, dan bahan kimia berbahaya bagi lingkungan agar bumi kita tetap lestari saat kita ingin merawat diri.