Hai Changemakers!
Mungkin beberapa kali kita sering kalap makan. Lauk apa aja kita ambil karena lapar mata. Eh ternyata pada akhirnya kita kekenyangan dan masih banyak sisa makanan di piring kita.Β Setelah itu, kita pergi begitu aja. Siapa yang relate banget nih?
Makanan sisa yang kamu buang ternyata meninggalkan jejak buruk untuk lingkungan dan kehidupan kita semua, loh. Mau tahu kenapa begitu? Karena, sampah organik seperti sisa makanan mengeluarkan gas metana ke atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca. Bayangin, setiap satu ton sampah organik menghasilkan 50 kg gas metana. Dan seperti sudah kita ketahui, gas ini efeknya 21 kali lebih besar dibandingkan dengan CO2.Β
Faktanya, Indonesia adalah penghasil limbah makanan terbesar kedua di dunia, berdasarkan studi dan laporan dari Economist Intelligence Unit. Ironisnya, Indonesia juga menempati tingkat kelima di dunia dalam kasus gizi buruk. Selain itu, ancaman kelaparan pun melanda banyak orang di tengah pandemi COVID-19.Β
Hmmm, kalau sudah begini jadi ketar ketir sendiri kan?
Tenang, sekarang ada solusi mudahnya! Dengan mengambil makanan secukupnya dan nggak menyisakan makanan, kamu sudah membantu bumi dengan gaya hidup baru ini. Nah, kamu bisa memperjuangkan ini bersama Scholars of Sustenance Indonesia dan mengikuti Program: β