โHai Changemakers!
Apa sih yang ada dipikiranmu kalau ingat kata โmudaโ? Banyak hal pasti ya? Itu juga yang disampaikan oleh Kak Nisa Felicia dari Pusat Pendidikan dan Kebijakan terkait pemuda dan isu pendidikan. Setelah panel isu pendidikan di A Better World Prize FUNthering Day kemarin, Champ ngobrol-ngobrol nih sama Kak Nisa:ย
Banyak inovasi yang diciptakan oleh berbagai elemen masyarakat untuk membantu pendidikan Indonesia meskipun di tengah pandemi. Secara singkat, bagaimana sih cara kita bisa menggunakan semangat gotong royong ini untuk menghidupkan pendidikan Indonesia?
Salah satu hikmah yang belum sempat disampaikan adalah hikmah kesadaran bahwa pemerintah itu nggak bisa kerja sendirian. Pemerintah harus melibatkan komunitas. Karena yang sudah terbiasa di akar rumput, problem solver, bukan birokrat, tapi komunitas. Pendidikan butuh inovasi dan solusiย yang cepat. Yang bisa bekerja secara kontekstual itu komunitas.
Selama PJJ, banyak sekali tuntutan baik dari siswa dan juga pengajar untuk pemerintah pusat membenahi kebijakan PJJ dengan baik. Menurut Kakak, apa yang bisa kita bantu untuk turut ambil andil dari persoalan ini?
Bukan stres pandemi aja tapi juga stres menuntaskan kurikulum. Situasi normal aja banyak yang susah memburu pelajaran di kurikulum. Menurut saya harus back to basic. Belajar apa disesuaikan dengan yang penting. Memilih materi. Para guru juga perlu belajar tentang motivasi para pelajar.ย
Percepatan informasi sudah menjadi hal yang biasa, dan kadang susah membedakan hoaks atau info yang benar, apalagi di tengah pandemi. Nah, Kak Nisas ada tips kah untuk anak muda supaya kritis dan aktif dalam pencarian informasi?
Bertanya adalah hal yang sangat penting. Menurut saya, ada bias di mana kita cuma dengar apa yang kita mau dengar. Kita baca cuma apa yang kita mau baca, kita cuma percaya apa percaya yang kita mau percaya. Di usia berapapun kita pasti punya bias. Kuncinya berpikir kritis dan kritis terhadap diri sendiri. Jangan terlalu cinta pada ide sendiri.ย
Pesan lain untuk Changemakers?
Pesan sayaย bukan hanya untuk anak muda sih. Selalu merasa muda. Muda itu bukan soal usia. Kalau saya percaya saya bisa memberi kontribusi dan membuat perubahan, saya bisa lebih muda.ย Sayang aja usia kronologisnya masih muda, tapi masih melihat sesuatu terima apa adanya.
Saat usia saya masih muda, saya nggak punya kesempatan seperti A Better World Prize. Saya melihat banyak anak muda sekarang yang nggak cuma peduli dengan isu sosial, tapi juga melakukan sesuatu. Ini yang harus kita syukuri. Pas dulu itu kita takut untuk melakukan kegiatan seperti ini karena orde baru. Jadi kegiatan ini penting sekali.ย