Halo, Changemakers!
Beberapa hari lalu, kita ketemu lagi nih di acara Social Fair Day. Acara kemarin seru dan menyenangkan karena kita bermain game bersama, sekaligus belajar mengenai isu-isu lingkungan dengan 3 Organizer, yaitu Yayasan Jiwa Persada Indonesia 99, Go Zewast, dan Riau Menggugat Sampah.
Sebelum memulai acara Social Fair Day, ada kegiatan game yang seru banget loh! Tim Campaign.com, mengajak seluruh murid untuk ikutan bermain game lewat Kahoot! Pemenangnya bisa kamu lihat di bawah ini ya! Buat para pemenang, jangan lupa juga untuk claim hadiahnya dengan cara chat akun @socialfairday di aplikasi Campaign #ForChange.
Setelah itu, ada sesi perkenalan dengan 3 Organizer, seperti yang udah Champ kasih tahu di atas. Pertama, kita ngobrol dulu nih dengan Kak Lidia yang bawa temannya Temon untuk berbagi cerita tentang Riau Menggugat Sampah. Jadi, Riau Menggugat Sampah ini merupakan komunitas yang bergerak di bidang isu lingkungan dan sebagai salah satu upaya gerakan generasi muda untuk sadar dan peduli terhadap sampah yang ada di Riau sekaligus mengedukasi gerakan #RiauBersih. Organizer Riau Menggugat Sampah udah melakukan kampanye-kampanye di banyak sekolah tentang sampah sekali pakai. Kemudian, mengedukasi tentang gerakan memilah sampah kepada masyarakat.
Kak Lidia juga berpesan kepada teman-teman dari SMA Maitreyawira untuk selalu mulai peduli akan lingkungan. Nah, hal ini bisa dimulai dari diri sendiri dan orang-orang terdekat kita untuk mulai peduli lingkungan. Kak Lidia juga mengingatkan kalau kita nggak boleh menyepelekan perubahan kecil karena perubahan sekecil apapun bisa membuat perubahan yang bermakna.
Setelah itu, ada dari Yayasan Jiwa Persada Indonesia 99 yang merupakan organisasi nirlaba (non profit) yang bergerak dalam isu Pendidikan, Lingkungan, Sosial dan Budaya. Pada Social Fair Day kali ini, Organizer ini akan membawakan isu lingkungan kepada murid di SMA Maitreyawira dan dipandu oleh Kak Azzahra.
Isu yang dibawakan juga mirip Riau Menggugat Sampah karena sama-sama membawa isu lingkungan sampah plastik. Kegiatan yang udah dilakukan oleh Yayasan Jiwa Persada Indonesia 99 ada mengelola sampah plastik yang ada di lingkungan komunitas, yaitu DKI Jakarta Pulo Gerbang Timur, melakukan kampanye tentang bank sampah, dan mulai memilah sampah sesuai dengan jenis sampahnya.
Terakhir, ada Organizer Go-Zewast yang merupakan gerakan pelestarian alam dalam bentuk pengurangan sampah plastik di Provinsi Gorontalo. Organizer ini punya peran dalam pembentukan karakter anak muda untuk melestarikan alam dan pengurangan sampah plastik. Biasanya Go-Zewast akan memberikan edukasi kepada anak-anak muda agar mulai menggunakan barang yang reusable, seperti tumbler. Tentu aja, menggunakan barang yang reusable bertujuan untuk menghindari barang-barang sekali pakai, agar nggak menumpuk sampah-sampah plastik.
Kak Rahmad menceritakan kegiatan yang dilakukan oleh Go-Zewast juga menarik banget karena mereka baru aja menyelesaikan acara edukasi kepada para mahasiswa di berbagai kampus. Target mereka adalah anak muda yang punya peran penting untuk pengurangan sampah plastik. Selain itu, Go-Zewast juga sempat mengadakan acara kemah dengan tema no plastic yang diadakan selama 3 hari. Nah, para peserta selama 3 hari tersebut nggak boleh menggunakan sampah plastik loh. Lalu, sekarang tim Go-Zewast sedang melakukan pembentukan komunitas, namanya warga peduli lingkungan. Wah, keren banget ya!
Setelah berbincang-bincang sebentar dengan 3 Organizer yang luar biasa ini, seluruh murid akan masuk ke dalam breakout rooms dan bisa tanya-tanya lebih lanjut dengan para Organizer di sesi Community Booth. Kamu masuk ke booth yang mana aja nih? Ceritain dong ke Champ di kolom komentar!
Mau sekolahmu dikunjungi oleh Campaign.com dan para Organizer? Langsung, daftarkan sekolah kamu di http://campaign.com/socialfairday ya! Sampai jumpa di acara Social Fair Day lainnya💙
Location
