Hi Changemakers! Kalian tau nggak sih, kalau kesehatan mental masih merupakan sebuah topik yang kontroversial dan jarang dibahas di Indonesia? Ini tentu bukan hal yang baik, jadi yuk simak cerita Kak Diva Aulia dari komunitas Teman Bincang dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan mental di masyarakat.
Faktor-faktor adanya stigma negatif terhadap mental illness di Indonesia
Pemberian edukasi yang kurang merata tentang kesehatan mental dan pengetahuan yang setengah-setengah menghasilkan hanya beberapa golongan di masyarakat yang beneran mengerti tentang kesehatan mental.
Kurangnya pengetahuan ini juga menyebabkan kesalahpahaman yang berlanjut menjadi persepsi atau stigma yang cenderung negatif terhadap isu kesehatan mental dan orang-orang yang mengalaminya.
Mereka takut di-judge, sampai dicap buruk di mata masyarakat, jadi mereka pilih untuk diam dan mengabaikan perasaan mereka sendiri. Padahal, memendam pikiran dan perasaan sendiri justru nggak baik untuk diri mereka sendiri.
Seharusnya, kalau dari awal mereka udah aware tentang keadaan mereka, mereka akan lebih cepat mencari bantuan profesional dan dampak negatif yang mereka alami ngga akan sebesar itu.

Apa yang bisa kamu lakukan?
Ayo ambil bagian dengan mengikuti Challenge Berani Keluar dari Toxic Relationship dan Memilih Untuk Self Love #WhereWeCare dari Teman Bincang di Aplikasi Campaign #ForChange untuk mendukung program e-counseling mereka!
“Aku termotivasi untuk bantu hasilin yang bermanfaat supaya mereka lebih merasa percaya diri, didukung, dan dipercaya.” -Kak Diva Aulia, Teman Bincang
Pengalaman Kak Diva diawali dari menjadi volunteer campaign di world mental health, di mana dia dapat bersosialisasi dan mendengarkan sharing orang. Dia melihat bahwa feedback yang didapati itu bagus banget!
Banyak orang yang reach out untuk mengucapkan terima kasih, karena sudah terbuka dengan kesehatan mental, dan membuat mereka merasa didukung, dan tidak sendirian. Dari situ tergeraklah hati Kak Diva untuk mulai bergabung di kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan kesehatan mental, dan akhirnya mengikuti komunitas Teman Bincang. Dari pengalamannya, dia menyadari bahwa hal-hal yang kita anggap kecil, ternyata bisa berdampak besar untuk orang lain.
Komunitas Teman Bincang hadir sebagai platform untuk menjadi teman berbincang bagi mereka yang merasa kesepian di masa pandemi ini! Mereka sudah mempunyai berbagai produk dan layanan yang fokus pada isu kesehatan mental seperti:
- Konten edukasi tentang mental health dan webinar series di IG @temanbincang.id
- Podcast Teman Bincang di Spotify
- Mental Health Pocket Book
- Layanan chit chat gratis melalui LINE
- E-counseling berbayar melalui call, zoom, atau gmeets dengan psikolog yang bisa didaftar melalui Bio IG @temanbincang.id
- Campaign Page melalui link https://www.campaign.com/WhereWeCare

