Hai, Changemakers!
Di antara kita, apa ada yang bekerja atau belajar melebihi waktu yang sudah ditentukan? Misal biasanya di kantor, bekerja dari jam 8 sampai jam 6, kita betah-betah aja tuh kerja melebihi batas waktu yang sudah tersebut. Bahkan sampai-sampai rela waktu di akhir pekan diisi dengan bekerja. Duh, hati-hati Changemakers, kamu sudah terkena toxic productivity dan hustle culture.
Hustle culture sendiri merupakan fenomena yang terjadi karena seseorang punya motivasi untuk mencapai kesuksesan dengan mendedikasikan hidupnya untuk pekerjaan dan selalu bekerja keras. Sedangkan toxic productivity merupakan keinginan yang nggak sehat untuk fisik dan mental kita agar kita bisa selalu produktif bagaimanapun caranya.
Terus apa sih dampaknya?
Dilansir dari Kompas.com produktivitas bekerja yang berlebih dan nggak sehat dengan mengorbankan kesejahteraan, akan menimbulkan kecemasan internal, seperti ketakutan akan kritik, penilaian, sampai sampai perasaan negatif ke diri sendiri kalau kita nggak pernah “memenuhi sasaran”. Selain itu, hal ini juga akan memicu kamu lebih cepat burnout.
Kalau kamu udah terlanjur dihantui perasaan toxic productivity dan hustle culture, tenang, jangan panik, kita bisa sama-sama mencari jalan keluarnya! Karena 5 hari lagi, kita bakal ketemu di #SeruDiRumah: Hustle Culture and Toxic Productivity: Good or Bad oleh DR. Dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ. Catat tanggalnya!
🗓️ : Rabu, 6 Oktober 2021
🕡 : 19.00 - 20.45 WIB
💻 : Zoom
RSVP: http://www.campaign.com/forchangeid/rsvp
Di acara ini kamu akan mendapatkan e-certificate, juga berkesempatan mendapatkan exclusive merchandise dari Campaign.com. Jadi tunggu apa lagi? Yuk, daftar sekarang! Karena tiada kesan tanpa kehadiran online-mu. 💙