Hai, Changemakers!
Pernah nggak kamu menghitung sampah yang kamu hasilkan setiap bulannya bisa berapa banyak? Hemmm, pasti keburu pusing sendiri kan? Karena setiap hari, kapan pun dan di mana pun tanpa kita sadar, kita sebagai pelaku utama penghasil sampah untuk bumi setiap harinya.
Tapi apa itu salah?
Tenang tarik nafas, setiap permasalah pasti ada jalan. Menurut Kak Ikbal Alexander Managing Director di Kertabumi Recycling Center, sebenarnya kita nggak perlu memusuhi sampah, karena menurut Kak Ikbal wajar kita sebagai makhluk hidup menghasilkan sampah, yang harus diperhatikan dan menjadi PR bersama adalah bagaimana kita semua mulai peduli untuk mengolah sampah dengan bijak, dimulai dari rumah sendiri.
Berton-ton sampah yang kita hasilkan selama ini
Dilansir dari laman indonesia.go.id, Lembaga berwenang atas “penghasilan sampah” Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan atau KLHK dengan lapang dada mengakui pada 2020 total sampah nasional mencapai angka 67.8 juta ton. Itu berarti 270 juta penduduk Indonesia per harinya menghasilkan sekitar 185.753 ton sampah, atau 0.68 kilogram per individunya.
Kira-kira kalau sampah yang kita hasilkan dari kecil sampai sekarang dikumpulkan udah setinggi gedung-gedung bertingkat kali, ya?
Nah, karena hal ini keresahan kita bersama untuk menjaga bumi Kak Ikbal mempunyai solusi yang simpel dan bisa kamu lakukan untuk menekan sampah terbuang di Tempat Pembuangan Akhir atau TPA, yaitu dengan mulai memilah sampah dimulai dari rumah dari sekarang.
Dengan mengelola sampah dengan bijak dari rumah sendiri, kita membantu mengurangi produksi gas metan yang meningkatkan pemanasan global, yang dihasilkan dari sampah organik dan anorganik yang tercampur di TPA tanpa di daur ulang kembali. Oleh karena itu, siapa yang mau ambil bagian menjadi tim penyelamatan bumi kali ini?
Caranya gampang! Kak Ikbal punya cara jitu yang bisa kamu praktekkan sehari-hari untuk mengurangi beban bumi:
Pisahkan sampah
Hal ini bisa kamu lakukan dari rumah sendiri dengan sesederhana menyiapkan tempat untuk sampah organik dan anorganik. Setelah itu, jangan lupa untuk mengirimnya ke bank sampah terdekat dari rumahmu agar dikelola kembali.
Pakai produk ramah lingkungan
Di keseharian mulai nongkrong bareng teman, jalan-jalan sama keluarga, atau kegiatan lainnya, sekarang kamu bisa menggunakan tas belanja dibanding menggunakan plastik sekali pakai, tumbler atau tempat minum dibandingkan membeli air minum dalam kemasan, dan lain sebagainya. Ada yang bisa nambahin?
3. Daur ulang sampah
Dari penjelasan Kak Ikbal sampah yang paling banyak dibuang oleh sampah organik, seperti sayuran, buah, minyak jelantah dan lain sebagainya. Sampah organik ini meskipun bisa terurai, tapi kalau sudah menyatu dengan sampah lainnya di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) akan sangat berbahaya, karena menghasilkan gas metan yang merupakan penyumbang utama pemanasan global. Eitsss, tapi bukan berarti sampah lainnya nggak berbahaya juga ya, sampah plastik ataupun organik yang ada di rumahmu bisa di daur ulang menjadi sesuatu yang bernilai jual. Seperti, minyak jelantah menjadi sabun, botol plastik menjadi pot tanamanmu dan sebagainya.
Berkebun dengan memanfaatkan sisa sayuran
Nah, tadi udah tahu kan seberapa bahayanya sampah organik? Kita bisa mulai membantu bumi dengan berkebun di rumah dari sayuran-sayuran sisa. Kalau di rumah ada daun bawang, bawang merah, bawang putih, atau kangkung sisa jangan dibuang dulu! Kamu bisa menumbuhkannya kembali menggunakan cara seperti yang dijelaskan oleh Kak Ikbal di bawah ini untuk menumbuhkan kembali daun bawang:
Taruh di dalam air batang daun bawang sisa selama 2 hari. Setiap harinya air harus diganti agar akar daun bawang tumbuh kembali
Setelah 2 hari akar daun bawang yang baru akan tumbuh, di sini kamu harus memindahkan daun bawang ke pot berisi tanah, dan taruh di tempat yang mendapatkan cahaya matahari
Tunggu sampai 1 bulan, dan kamu akan panen daun bawang.
Itu dia cara yang bisa kamu lakukan jika ingin menjadi bagian duta lingkungan kali ini. Dari keempat langkah itu mana nih, yang baru ingin kamu lakukan? Tulis di kolom komentar ya dan tetap semangat menjaga bumi!