#ForABetterWorldID

Cegah Hustle Culture dan Toxic Productivity Di Acara Puncak #SeruDiRumah

profile

campaign

Update

Hai Changemakers! Siapa nih yang hadir dari acara puncak #SeruDiRumah kemarin? Seru dan insightful banget, kan? Jadi, kemarin kita kedatangan pemateri keren, yaitu Dr. Ria Maria Theresa, Sp.KJ! Topik yang dibahas kemarin soal Hustle Culture dan Toxic Productivity yang related banget sama keseharian kita. Yuk, kita kilas balik lagi materi kemarin!


Dr. Ria menjelaskan kalau semenjak pandemi, kita di rumah aja bukannya tambah santai malah tambah banyak kerjaan. Misalnya nih, kita lagi ada kegiatan kuliah di rumah, tapi karena orang tua melihat kita ada di rumah, mau nggak mau pasti kita diminta menolong. Padahal, kitanya lagi ada kegiatan. Atau, kalau di organisasi, kadang kita susah nolak buat bisa hadir online, bahkan sampai ada yang double device.


Tapi, tahu enggak sih, kegiatan yang makin banyak tadi bisa bikin hustle culture and toxic productivity? Soalnya, kamu bukannya produktif malah bikin output enggak maksimal karena terlalu banyak pekerjaan, bukannya istirahat malah membanggakan waktu jam kerja yang berlebihan sampai merasa bersalah jika istirahat. 


Kalau kamu sudah mengalami ciri-ciri di atas, berarti kamu sudah terjebak hustle culture and toxic productivity loh. Kalau sudah begitu, sebaiknya dihentikan, soalnya tubuh kita akan merespons kalau kelelahan. Mulai dari jantung berdebar, insomnia, pusing, dan gejala mental seperti cemas, stres, depresi hingga berujung kepada keinginan bunuh diri.

Serem banget, kan? Makanya, yuk cegah hustle culture dan toxic productivity dengan tips dari Dr. Ria berikut:

  1. Tanamkan mindset kalau kita manusia, bukan robot. 

Liburan dan istirahat adalah hal yang manusiawi. Agendakan lah jika kamu merasa perlu.

  1. Slowing down

Atur ulang jadwal, tambahkan waktu istirahat dan tidur.

  1. Fokus pencapaian personal

Pencapaian personal enggak melulu tentang karier. Pikirkan juga hobi, keluarga, dan teman.

  1. Stop glorifikasi hustle culture dan toxic productivity

Berhenti membanggakan jam tidur yang kurang dan kerjaan yang banyak.


Terus, jangan sampai juga kita yang menciptakan hustle culture dan toxic productivity untuk orang lain ya! Dr. Ria juga berbagi tips nih untuk sisi perusahaan, supaya lingkungan kerja enggak terjadi hal tersebut.


  1. Yakinkan bahwa bekerja di jam kerja yang standar merupakan hal baik

  2. Hargai hasil pekerjaan

  3. Berikan pegawai atau pekerja jatah untuk liburan

  4. Gunakan teknologi untuk mempermudah pekerjaan, bukan memantau

  5. Pekerjaan yang bisa dikerjakan dari rumah, jangan dipaksakan dikerjakan di kantor

  6. Kesejahteraan pegawai adalah kesejahteraan perusahaan

Nah, itu dia beberapa highlight materi yang insightful dari Dr. Ria. Jangan lupa, ceritain juga keseruan lainnya versi kamu di kolom komentar ya!


Dengan berakhirnya acara ini, berarti usai pula rangkaian kampanye #SeruDiRumah yang merupakan kolaborasi Campaign.com bersama WWF-Indonesia, AMSA Indonesia, CIMSA, dan Character Matters Indonesia. Melalui kampanye ini, Rp61.700.000 donasi terkumpul untuk membantu para korban terdampak COVID-19 dan tenaga kesehatan di tanah air. Hal ini berkat lebih dari 11 ribu aksi dari 2.769 supporters yang disponsori oleh Danpac Pharma, Travelio, Marein, Bayu Buana Travel, dan City Vision.


Kampanye ini juga didukung oleh Indorelawan, Jago Preventif, Harvest Goods, SejutaCita, dan Covid Survivor Indonesia.


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone