Hai Changemakers!
Champ mau cerita nih, jadi minggu kemarin Champ jalan-jalan ke pasar beli kebutuhan rumah tangga biasalah. Champ ketemu nih sama manusia silver. Kalau yang biasa Champ lihat orang dewasa kali ini yang jadi manusia silver adalah anak-anak. Seluruh tubuh mereka juga dicat warna perak, dari ujung kaki hingga semua permukaan wajah.
Pemandangan tadi, bikin Champ ingat sama kasus bayi manusia silver di Tangerang Selatan. Kasus yang sempat viral itu, sekarang sudah diselesaikan oleh Satpol PP (Satuan Polisi Pamong Praja) setempat.
(foto: suara.com)
Walau udah selesai miris nggak sih anak-anak harus ikut bekerja? Ngomong-ngomong soal anak-anak yang ikutan jadi manusia. Semenjak pandemi, ternyata lonjakan jumlah manusia silver sempat naik, terutama di kota-kota besar Indonesia. Menurut data dari Komnas PA (Komisi Nasional Perempuan dan Anak) sedikitnya ada 189 keluarga manusia silver yang terdiri dari orangtua dan anak di wilayah DKI Jakarta. Nggak cuma di Ibu Kota, manusia silver juga marak ditemukan di kota-kota penyangga Jakarta, seperti di Depok, Jawa Barat, dan Tangerang Selatan. Dii Kota Depok dan Tangsel bahkan ditemukan 200 keluarga manusia silver melibatkan balita dan bayi.
Tapi tau nggak sih, kalau anak-anak sebenarnya nggak boleh ikut bekerja? Anak-anak atau orang di bawah usia 18 tahun ternyata nggak boleh lho ikut bekerja. Di Indonesia sendiri, ada aturannya pada pasal 68 UU No. 13 tahun 2003 yang menyebutkan kalau pengusaha dilarang mempekerjakan anak. Dan dalam ketentuan undang-undang tersebut, anak adalah setiap orang yang berumur dibawah 18 tahun. Berarti 18 tahun adalah usia minimum yang diperbolehkan pemerintah untuk bekerja.
Walaupun demikian, masih banyak sekali anak Indonesia di luar sana yang terpaksa harus bekerja karena tekanan ekonomi. Waduh, sedih banget ya. Makanya, yuk kita bantu mereka. Salah satunya bisa kamu mulai dengan ikuti Challenge Aksi Ciptakan Lingkungan Damai dari Ide Berbagi Indonesia yang disponsori oleh Musim Mas. Dengan menyelesaikan Challenge ini, kamu membuka donasi senilai 10 ribu. Donasi yang terkumpul akan digunakan untuk biaya operasional kampanye dan upaya advokasi nilai-nilai damai, memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan dan juga menyediakan mainan-mainan edukasi untuk anak-anak. Yuk, bantu rawat hak anak dengan ikuti Challenge ini!