Awal mulanya, Suku Karen berasal dari dataran tinggi Tibet, dan pindah ke Myanmar. Saat ini, Suku Karen berdiam di Thailand dengan membawa budaya yang cukup unik, lho! Budaya memanjangkan leher ini udah dilakukan sejak remaja oleh para wanita di suku tersebut. Kalung kuningan berupa kawat  akan ditambah seiring bertambahnya usia. Para wanita Suku Karen percaya bahwa, semakin panjang leher mereka, maka mereka akan semakin terlihat cantik di mata pria. Kalung ini hanya dilepas ketika menikah, melahirkan, meninggal dunia, atau ketika dibersihkan. Wah, keren, ya!

2. Menari dengan Mayat (Suku Malagasi, Madagaskar)

Percaya nggak, Suku Malagasi adalah salah satu suku yang sangat amat erat hubungannya dengan anggota keluarganya? Salah satu buktinya adalah budaya menari yang mereka lakukan dengan seluruh anggota keluarganya, termasuk yang sudah meninggal! Waduh, maksudnya gimana, ya? Ternyata, menari ini dilakukan agar anggota keluarga baru seperti menantu dan cucu dapat menjumpai semua anggota keluarga meskipun nyawanya sudah tiada. Mayat anggota keluarga yang berada pada kuburan sekunder akan dibuka selama tiga hari untuk merayakan upacara yang disebut festival Famadihana. Kalau kalian berani nggak, menari dengan mayat anggota keluarga?

3. Menyumbat Hidung (Suku Apatani, India)

Siapa di sini yang suka terganggu kalau sedang flu terus hidung tersumbat? Hidung tersumbat mungkin akan bikin kita merasa nggak nyaman banget. Tapi, bagi Suku Apatani di India, menyumbat hidung adalah salah satu budaya mereka. Penyumbat hidung ini disebut Tippei yang masih bisa digunakan untuk bernafas. Tujuan dari penyumbatan hidung ini adalah untuk memudarkan kecantikan wanita Suku Apatani agar nggak diculik suku tetangga dan dijadikan istri. Para wanita ini lebih memilih untuk mengurangi kecantikannya dan menjaga kehormatannya. Namun seiring berjalannya waktu, pemerintah India melarang budaya unik ini. Meskipun begitu, wanita berusia lanjut usia masih tetap melestarikan budaya menyumbat hidung sampai sekarang. 

4. Memahat Wajah (Suku Dinka, Sudan

Suku unik selanjutnya adalah Suku Dinka di Sudan yang memahat wajahnya untuk memenuhi standar kecantikan di sana. Pahatan ini harus dilakukan oleh dukun tertentu yang dipercaya karena tiap sayatan memiliki makna tersendiri. Alat untuk memahat wajah pun berupa pisau khusus yang dipanaskan. Wah, cukup menyeramkan, ya! Para wanita Suku Dinka nggak diperbolehkan untuk menangis selama proses pahatan dilakukan karena akan mendapatkan sanksi malu bagi dirinya dan keluarganya. Wanita yang menolak melakukan pahatan akan diasingkan dan dikucilkan oleh warga lainnya. Sedangkan mereka yang berhasil akan dianggap sebagai wanita kuat dan dipandang dewasa. Kalau kamu menjadi warga Suku Dinka, kira-kira berani nggak nih, memahat wajah?

5. Disengat Semut (Suku Satere Mawe, Brazil)

Kalau Suku Dinka punya ritual kedewasaan untuk anak perempuan, maka Suku Satere Mawe di Brazil punya ritual kedewasaan untuk anak laki-laki. Budaya satu ini mengharuskan anak laki-laki membiarkan tangannya dikerubungi dan disengat semut peluru dalam sarung tangan tanpa menangis. Saat ritual ini berlangsung selama 10 menit, dukun desa akan menari-nari untuk mengalihkan perhatian anak laki-laki tersebut. Kebayang nggak sih, menahan sakit selama 10 menit? Ritual ini rupanya untuk menunjukkan bahwa tanpa pengorbanan dan penderitaan, kehidupan tidaklah berharga. 

Nah, sekarang sudah kenal kan, dengan suku-suku dan budayanya yang unik di dunia? Tapi kamu sudah tahu belum, budaya unik yang ada di negara tercinta kita, Indonesia? Kalau belum tahu, yuk, ikut Champ di acara Virtual Voyage pada tanggal 17 November 2021 nanti. Acara ini akan mengajak kamu berpetualang bersama kak Florentina Woro Narwastu E mencari kebudayaan unik di Indonesia. Yuk, segera daftarkan diri kamu https://www.campaign.com/forchangeid/rsvp (insert poster virtual voyage)

Selamat berkenalan dengan budaya unik di Indonesia dan selamat Hari Toleransi Sedunia, Changemakers!