βHai, Changemakers!
Kamu pernah mendengar istilah Orang Dengan HIV/AIDS atau ODHA? Mungkin di antara kita masih banyak yang bertanya-tanya bagaimana kehidupan teman-teman ODHA berjuang melawan HIV, terlebih jika mereka udah di tahap AIDS.Β
Nggak jarang karena pengetahuan kita yang kurang mengenai HIV/AIDS, teman-teman ODHA masih mendapatkan stigma negatif sampai sekarang. Tapi sebenarnya bagaimana sih, perjuangan mereka?
Dikutip dari laman beritabaik.id seorang ibu bernama Ayu Oktariani (32) menjadi orang dengan HIV AIDS (ODHA), karena tertular dari sang suami pertamanya yang merupakan pengguna narkoba.Β
Ia mengetahui dirinya mengidap HIV pada 2009 lalu. Hal itu bermula dari sakitnya sang suami yang lumayan parah karena sudah masuk pada tahap AIDS. Bahkan, suaminya udah divonis terkena meningitis dan beberapa penyakit lainnya.
Setelah kondisi sang suami makin drop, lebih banyak orang yang menyarankan agar Ayu dan suaminya diperiksa. Singkat cerita, akhirnya Ayu mendapatkan kenyataan bahwa sang suami ternyata terkena HIV. Ayu pun dinyatakan positif HIV karena tertular dari sang suami.
Foto: beritabaik.id
Setelah menjadi orangtua tunggal, Ayu harus menghidupi anaknya dan melanjutkan hidup sebagai ODHA. Tapi Sebagai ODHA, Ayu nggak mendapat diskriminasi oleh keluarga inti dan lingkungan sekitar tempat tinggalnya. Mereka justru memberi dukungan dan semangat luar biasa. Diskriminasi pertama yang dialaminya justru ada di tempat kerja.
Ia sendiri bekerja di sebuah sekolah musik di Jakarta setelah sang suami meninggal. Ia merasa harus bekerja demi menghidupi anak satu-satunya yang masih kecil. Tapi, ia nggak bertahan lama di sana.
Informasi soal suaminya yang meninggal karena mengidap HIV akhirnya sampai ke manajemen tempatnya bekerja. Ia saat itu nggak dipecat secara langsung. Setelah diinterogasi, Ayu diminta untuk mengundurkan diri.
Namun diskriminasi itu nggak menyudutkan semangat Ayu, ia akhirnya membuka kedai kopi dan menjadi aktivis untuk menyuarakan isu HIV/AIDS. Di kedainya pun menerima konsultasi untuk teman-teman ODHA lainnya.
Sangat menginspirasi ya, cerita dari Ayu sebagai ODHA yang tetap berkarya di tengah terpaan stigma. Nah, biar kita nggak sotoy yang berujung menyebarkan informasi yang keliru mengenai HIV/AIDS dan memperburuk keadaan teman-teman ODHA. Kita kupas lebih dalam yuk, mengenai HIV/AIDS dan mengapa stigma terhadap teman-teman ODHA masih ada sampai sekarang.
Kesalahan informasi mengenai HIV/AIDS
Adanya stigma terhadap ODHA di masyarakat terjadi karena minimnya literasi, serta banyaknya kabar hoax yang beredar di dunia maya membuat semakin kabur informasi mengenai HIV/AIDS. Tapi yang perlu kamu ketahui penyakit ini lebih rentan terjadi pada orang yang melakukan seks tanpa kondom, menggunakan jarum suntik yang nggak steril, dan anak yang memiliki ibu dengan status HIV positif (penularan selama masa kehamilan, persalinan, dan menyusui). Jadi, kamu nggak perlu takut saat berdekatan dengan ODHA karena HIV/AIDS tidak bisa menular udara, termasuk melalui batuk, bersin, alat makan, toilet, jabatan tangan, dan duduk sebelahan.
Kurangnya informasi mengenai dampak stigma terhadap ODHA
Stigma dan perilaku diskriminatif terhadap ODHA nggak hanya berdampak pada ODHA tapi juga berdampak keluarga, lingkungan sampai upaya pemerintah untuk mengatasi HIV/AIDS. Dampak negatif dari stigma yang perlu kita ketahui:
Melanggar hak asasi manusia. Seperti cerita Ayu di atas yang diberhentikan dari pekerjaanya. Padahal setiap ODHA juga punya hak untuk bekerja, berkarya hingga mendapatkan pelayanan yang layak sama seperti kita semua.
Membuat ODHA mengasingkan diri, dan menyembunyikan status HIV positifnya.
Menutup kesempatan bagi ODHA mengembangkan diri.
Menghambat program pemerintah dalam upaya penanggulangan HIV/AIDS di masyarakat. Sehingga teman-teman ODHA menyembunyikan status positifnya dan enggan untuk memeriksa kesehatannya, dan berisiko meningkatkan kematian ODHA dan penularan HIV/AIDS di masyarakat.
Dari sini udah semakin paham kan, kenapa kita harus menghindari penyakitnya bukan orangnya? karena siapa pun kamu berhak mendapatkan hak yang sama, terhindar dari stigma dan diskriminasi untuk dunia yang lebih baik. Kalau kamu ada pengalaman menarik bersama teman-teman ODHA? tulis di kolom komtentar ya, dan yuk, bantu teman-teman ODHA untuk berkarya!
Referensi:
https://www.halodoc.com/artikel/hentikan-stigma-pada-ODHA-atau-pengidap-HIV-AIDS-ini-alasannya