#ForABetterWorldID

Memahami dan Membedakan Stunting dan Stunted

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!


Apakah kamu tahu bahwa pertumbuhan anak memiliki berbagai tahapan yang sangat penting untuk perkembangan anak nantinya? Pertumbuhan anak dapat dilihat dari tinggi badan, berat badan, dan lingkar kepala. Banyak faktor penentu yang menyebabkan pertumbuhan anak sejak dini. Salah satunya adalah nutrisi dan gizi yang seimbang pada 1000 hari pertama anak. Dengan asupan nutrisi dan gizi yang seimbang, anak dapat tumbuh sehat dan optimal. Tapi, kalau asupan nutrisi dan gizi ini nggak terpenuhi, anak terancam mengalami stunting ataupun stunted. Kamu udah akrab belum dengan istilah ini? Kalau belum, yuk cari tahu bareng Champ!


Apa itu stunting?

Stunting adalah masalah gizi kronis akibat kurangnya asupan gizi dalam waktu yang lama, yang kemudian menyebabkan gangguan pertumbuhan pada anak. Anak yang mengalami stunting biasanya memiliki tinggi badan yang lebih rendah daripada angka statistik rata-rata pertumbuhan anak, yaitu di bawah -2 dari batas standar yang telah ditetapkan oleh WHO.


Stunting terjadi akibat kurangnya gizi dalam kandungan hingga lahir pada anak yang baru terlihat setelah usia 2 tahun. Stunting masih bisa dicegah dalam 1000 hari kehidupan pertama anak. Kondisi stunting dapat berefek hingga anak dewasa dan lanjut usia. Di Indonesia sendiri, angka anak stunting mencapai 26,9% pada 2021. Jumlah ini menurun sejak pandemi, tapi, pemerintah terus menargetkan penurunan jumlah anak stunting hingga 14% di tahun 2024 mendatang. Selain kurangnya tinggi badan dan lambatnya pertumbuhan, anak stunting juga mengalami masa puber yang terlambat yaitu pada usia 15 tahun. Anak stunting memiliki risiko terkena berbagai macam penyakit seperti diabetes, hipertensi, gangguan jantung, dan pertumbuhan otak yang kurang maksimal. 


Terus, apa itu stunted?

Nah, stunted hampir sama nih, kayak stunting. Tapi, stunted memiliki arti kondisi di mana tinggi badan anak kurang dari rata-rata anak seusianya. Anak yang mengalami stunted belum tentu mengalami gagal tumbuh. Sederhananya, stunting dapat berakhir menjadi stunted, tapi stunted belum tentu berawal dari stunting. Anak-anak ini mengalami pertumbuhan fisik dan mental yang normal seperti anak seusianya. Tapi, tinggi badan yang rendah terlihat sangat berbeda dibandingkan anak-anak lain seusianya. 


Anak stunted juga nggak memiliki risiko penyakit degeneratif atau penurunan fungsi otak. Tinggi badannya juga akan bertambah dan menyusul teman seusianya seiring berjalannya waktu. Anak stunted biasanya terlahir dari orang tua yang memiliki postur tubuh nggak terlalu tinggi. Tapi, anak stunting bisa saja terlahir dari orang tua dengan postur tubuh tinggi yang kurang memperhatikan asupan gizi dan nutrisi pada anak dan ibu yang sedang hamil. 


Setelah memahami dan membedakan kedua istilah ini, kamu juga bisa membantu orang di sekitarmu untuk mencegah terjadinya stunting dan stunted. Nah, Champ mau ajak kamu #JadiPahlawanGizi untuk anak-anak stunting dengan menyelesaikan aksi dari Challenge 8 Aksi Tanda Melek Isu Stunting oleh 1 Health Collaboraction. Aksi-aksi yang kamu selesaikan akan membuka donasi sebesar 10 ribu rupiah dari Yayasan Dunia Lebih Baik. Yuk, jadi pahlawan untuk anak-anak stunting dan selesaikan aksi-aksinya!


Referensi:

https://www.alodokter.com/pentingnya-mengenali-tahapan-pertumbuhan-anak

http://dinkes.karanganyarkab.go.id/?p=3713

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5679797/apa-sih-perbedaan-stunted-dengan-stunting-dalam-tumbuh-kembang-anak

https://paudpedia.kemdikbud.go.id/berita/pendek-belum-tentu-stunting-pahami-perbedaan-stunted-dan-gagal-tumbuh-pada-anak-usia-dini?id=20210810094448&ix=11

heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone