#ForABetterWorldID

Padahal Lokasi Bencana, Tapi Kok..

profile

campaign

Update

​Hai, Changemakers!


Sampai menjelang akhir tahun, Indonesia masih dilanda dengan bencana alam. Baru-baru ini, terjadi longsor dan pohon tumbang di wilayah Sumedang. Erupsi Gunung Semeru pun masih terasa dampaknya bagi para korban. Banyak rumah yang rusak akibat abu vulkanik letusan Gunung Semeru. Abu vulkanik yang tersebar dan terbawa angin di sekitar Gunung Semeru pun dapat mengancam kesehatan apabila terhirup manusia. 


Hal ini menyebabkan para korban yang terdampak harus mengungsi dan meninggalkan lokasi bencana untuk mendapatkan perlindungan yang aman. Lokasi bencana yang kosong terselimuti abu vulkanik dan menyisakan reruntuhan, ternyata ‘mengundang’ masyarakat untuk mampir dan meliput lokasi bencana. Masyarakat yang datang merasa penasaran dengan kejadian erupsi ini dan ingin melihat dampak yang terjadi. Enggak sedikit juga masyarakat yang datang berkunjung untuk membantu para korban bencana dan berakhir melakukan sesi foto di lokasi bencana, hingga melakukan selfie

image

Masyarakat Indonesia seakan-akan ‘latah’ untuk melakukan selfie di mana pun dan kapan pun, meskipun sedang terjadi bencana yang berdampak kepada orang banyak. Bahkan, enggak hanya masyarakat yang selfie, lokasi pengungsian bagi warga yang terdampak erupsi pun dijadikan lokasi syuting oleh salah satu sinetron yang sedang tayang di tv nasional. 


Beredar foto viral yang menunjukkan salah satu adegan syuting yang dilakukan di lokasi pengungsian Semeru. Pengungsian yang terletak di Desa Penanggal, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang ini menampung sebanyak 2.331 orang. Tindakan syuting tersebut dianggap enggak berempati terhadap para korban dan dinilai mencari-cari kesempatan di tengah duka. Ada juga baliho seorang pejabat politik yang tersebar di dekat lokasi pengungsian Gunung Semeru. Baliho-baliho ini dianggap enggak tepat penempatannya, karena lokasi pengungsian bukanlah tempat untuk mencari dukungan politik. 


Hmm, rasanya kacau banget, ya, Changemakers. Bayangkan, kamu sedang terkena musibah, tapi, orang-orang lain seakan memanfaatkan keadaanmu untuk kepentingan mereka. Menurut salah satu Guru Besar Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Drs. Koentjoro MBSc Phd, masyarakat melakukan hal semacam ini dikarenakan momen yang sedang terjadi dianggap enggak akan mereka temui untuk kedua kalinya. Momen ‘sekali seumur hidup’ ini pun akan dikejar-kejar, meskipun membahayakan nyawa sekalipun. 


Meskipun begitu, tetap aja tindakan kurang empati ini enggak sebaiknya dilakukan. Kita seharusnya membantu saudara-saudara kita di luar sana dengan kebutuhan sandang, pangan, dan papan secara tulus ikhlas dan tanpa maksud tertentu. Pendampingan, dukungan, dan kebutuhan pokok adalah hal yang sangat diperlukan korban saat ini. Fokus pada korban dan bagaimana cara kita membuat mereka lebih baik adalah tindakan minimal yang dapat kita lakukan. Setidaknya, kalau belum bisa membantu banyak, kita bisa mengurangi beban para korban dengan enggak menjadikan mereka ‘objek’ dari kepentingan kita. Jangan sampai kejadian seperti ini  terjadi lagi selanjutnya. 


Nah, kalau menurutmu, apakah tindakan-tindakan di atas dapat dibenarkan? Kamu bisa share pendapatmu di kolom komentar, ya!


Referensi:

https://www.cnnindonesia.com/nasional/20211209135841-20-731972/kampung-terdampak-erupsi-semeru-jadi-ajang-selfie-penduduk-kesal

https://www.liputan6.com/regional/read/4817547/jadi-sorotan-posko-pengungsian-gunung-semeru-penuh-dengan-baliho-puan-maharani

https://lifestyle.kompas.com/read/2018/12/27/142313720/selfie-di-lokasi-bencana-beri-simpati-atau-pencarian-eksistensi?page=all


heart

Hearts

heart

Komentar

Comment

Done
Download the Campaign #ForABetterWorld app for a better world!
Skyrocket your social impact and let's change the world together.
img-android
img-playstore
img-barcode
img-phone
img-phone