Hai, Changemakers!
Bagaimana kabarmu di hari Minggu? Apa kamu udah siap untuk menyongsong hari Senin besok? Jangan-jangan, saat ini kamu sedang sibuk-sibuknya menyelesaikan segala tugas sekolah dan tugas lainnya. Meskipun banyak tugas yang harus diselesaikan, yang terkadang menuntut kamu jadi multitasking, dan tentu hal itu membuat pikiranmu kemana-mana.
Lagi ngerjain tugas, tapi malah kepikiran baju yang diskon atau malah kepikiran jalan sama si doi nanti. Nah, itulah yang disebut Monkey Mind atau pikiran ‘melompat-lompat’. Monkey Mind adalah keadaan di mana pikiranmu dipenuhi ketidaktenangan, kegelisahan, dan distraksi yang dapat mengganggu keseharianmu. Orang yang memiliki Monkey Mind cenderung akan sulit fokus dan sering terdistraksi ketika akan melakukan kegiatan. Karena pikiran yang ‘melompat-lompat’ ke sana kemari dan enggak bisa diam seperti monyet, maka terciptalah istilah Monkey Mind ini. Hihi, lucu juga, ya!
Monkey Mind disebabkan oleh tekanan dan cemas yang berlebih, biasanya terjadi ketika kita melakukan beberapa pekerjaan di waktu yang sama atau multitasking. Kombinasi multitasking dan Monkey Mind dapat menyebabkan pekerjaan enggak maksimal diselesaikan.
Terus, kira-kira apa yang harus kita lakukan untuk mengatasi Monkey Mind ini? Yuk, simak beberapa hal yang bisa kamu lakukan untuk berdamai dengan Monkey Mind-mu:
1. Membuat Jadwal Harian
Membuat jadwal harian akan membantumu menyusun prioritas pekerjaan yang harus kamu selesaikan pada hari itu. Kamu enggak akan bingung lagi mau mengerjakan pekerjaan apa, karena kamu udah menyusun prioritas harian. Jangan lupa untuk menyusun pekerjaan yang bisa kamu delegasikan untuk esok hari atau pekerjaan yang membutuhkan bantuan orang lain agar kamu juga dapat fokus dengan pekerjaan yang benar-benar penting dalam 1 harinya.
2. Be in the Moment!
Terkadang, kondisi overthinking akan membuat kamu berpikir jauh ke masa depan yang belum tentu terjadi ataupun masa lalu yang udah terjadi. Kamu enggak akan bisa memprediksi masa depan, dan kamu enggak akan bisa memperbaiki apapun yang udah terjadi di masa lalu. And that’s okay! Kamu enggak perlu memikirkan hal-hal di luar kuasamu dan fokus pada dirimu sendiri di saat ini. Be in the moment agar kamu dapat menghargai tiap momen dan detik dalam hidupmu tanpa harus memikirkan hal-hal yang sebenarnya enggak perlu kamu pikirkan lagi. Jangan sampai ketakutan akan masa depan dan masa lalu merebut kesempatanmu untuk ‘hidup’ di masa ini dan mengacaukan fokusmu, ya!
3. Menerapkan Mindfulness
Ada berbagai cara untuk menerapkan mindfulness. Kamu bisa memulainya dengan duduk di posisi ternyaman, kemudian menarik napas dan membuangnya melalui hidung pelan-pelan. Pada kegiatan ini, fokuslah pada napasmu. Kamu mungkin akan mulai berpikir hal-hal lain ketika mencoba cara ini, namun cobalah untuk kembali berfokus pada napasmu. Apabila kamu udah bisa fokus pada napasmu, maka kamu udah berhasil menerapkan mindfulness dalam 1 kegiatan sehari-hari. Hal ini bisa kamu terapkan ke kegiatan lainnya di keseharianmu.
4. Take a Break
Kalau pikiranmu udah sulit dikendalikan, mungkin udah saatnya kamu mengambil jeda untuk dirimu sendiri dan pikiranmu. Jangan jadi orang yang terlalu keras ke diri sendiri, karena kamu pun layak mendapatkan istirahat di tengah kesibukan. Nikmati jedamu dengan melakukan pekerjaan yang kamu suka, ataupun beristirahat dengan tidur sejenak. Pastikan setelah jeda, kamu kembali segar dan siap memulai aktifitas kembali.
5. Ikutan Challenge Bantu dan Dukung Resiliensi Mental di Masa Pandemi oleh @mindfulnesshub
Challenge kolaborasi @mindfulnesshub x Campaign ini dapat membantu kamu mengatasi Monkey Mind-mu dengan berbagai Aksi yang bisa kamu selesaikan. Kamu bisa mengombinasikan semua kegiatan di atas dalam Aksi-aksimu di Challenge ini. Dengan menyelesaikan Challenge Bantu dan Dukung Resiliensi Mental di Masa Pandemi, kamu telah berkontribusi dengan membuka donasi sebesar 10 ribu rupiah untuk memfasilitasi pelatihan mindfulness gratis selama pandemi COVID-19.
Nah, itu dia beberapa rekomendasi kegiatan yang bisa kamu lakukan untuk mengatasi Monkey Mind-mu. Semoga setelah menerapkan kegiatan tersebut, kamu bisa ‘menjinakkan’ Monkey Mind-mu, ya!
Referensi:
https://journal.sociolla.com/lifestyle/mengenal-istilah-monkey-mind-dan-cara-mengatasinya/
https://medium.com/inspigo/banyak-pikiran-atasi-monkey-mind-dengan-kesendirian-e64aed51f23b