Peran domestik adalah kegiatan yang berhubungan dengan rumah tangga seperti dalam hal pekerjaan rumah contohnya adalah seperti bersih-bersih. Namun yang kita lihat sejak kecil peran domestik ini kebanyakan dilakukan oleh peran perempuan dan kamu pasti bertanya-tanya, apakah sebenarnya laki-laki dapat terlibat dalam peran domestik? Jawabannya adalah: Ya. Laki-laki dapat terlibat dalam peran domestik.
Tentu saja laki-laki boleh memasak, mengurus anak, menyapu atau mencuci. Kegiatan yang disebutkan di atas adalah bentuk dari peran domestik yang biasanya dilakukan oleh seorang perempuan. Di Indonesia sendiri budaya patriarki sangat berkembang dan timbul sebagai citra agar perempuan harus di rumah dan laki-laki dianggap remeh jika melakukan peran domestik.
Hal tersebut terjadi karena budaya yang telah lahir sejak dulu dan sulit membuka pikiran untuk orang-orang bahwa peran domestik dapat dilakukan oleh laki-laki maupun perempuan. Hasil survey online yang dilakukan oleh Yayasan Pulih dan Aliansi Laki-Laki di tahun 2018 terkait pembagian peran domestik menyatakan bahwa 97% responden dari responden berumur 15-40 tahun di Jabodetabek kalau mereka tidak masalah atas pembagian peran domestik dan mereka mampu melakukan peran domestik.
Nah, dengan begitu apa yang membuat peran domestik ini banyak dilakukan oleh laki-laki? Padahal dari survei tersebut menyatakan mereka mampu melakukan peran domestik? Jawabannya adalah karena kebanyakan perempuan enggan untuk bekerja dan lebih memilih bekerja di rumah sehingga memunculkan stigma bahwa kodrat perempuan adalah di rumah dan laki-laki harus bekerja mencari nafkah. Kritik pedas dan kesan yang tidak baik juga banyak dilontarkan dari tetangga-tetangga jika melihat laki-laki di rumah, sehingga mereka merasa minder karena melakukan peran domestik.
Tentu saja banyak cara untuk menghilangkan budaya patriarki dan membangun motivasi agar laki-laki dapat melakukan peran domestik, yang utama adalah mengajari anak sejak dini untuk tidak malu untuk melaksanakan tugas domestik dengan begitu anak akan berpikir dan membangun mindset dalam dirinya bahwa pekerjaan rumah tidak memandang gender. Karena pada dasarnya, peran domestik tidak melulu melihat baik laki-laki atau perempuan, tapi suatu basic skill yang nantinya berguna untuk kehidupan selanjutnya dimanapun dan kapanpun.
Penulis: Regina Putri Autria
Editor: Luthfia Firda M
Referensi:
http://yayasanpulih.org/2018/09/melibatkan-laki-laki-berbagi-peran-domestik/